Tonari no Onee-san Bab 24 Bahasa Indonesia

Bab 24 — Teori Cinta yang Sedikit Menakutkan

 

Apa yang dilakukan seseorang ketika liburan tiba? Pastinya bersenang-senang bersama kekasih! Tentu saja cuma itu satu-satunya cara menyenangkan menghabiskan waktu. Awalnya, aku memutuskan untuk menghabiskan sepanjang hari dengan Madoka-san, dan berencana jalan-jalan keluar.

“Aku suka pakaian di sini, tapi... Yang ini juga terlihat bagus.”

Hari ini merupakan hari libur, dan aku sedang berkencan dengan Madoka-san. Kami sedang berjalan-jalan di kota dengan santai, ketika Madoka-san tiba-tiba melihat sebuah toko pakaian. Mulai dari sana, kami masuk ke dalam dan Madoka-san membantuku memilih pakaian, terlebih lagi aku menjadi boneka dandanan…

“Hmm~… Sulit untuk memilih mana yang paling cocok. Model yang ini bagus untuk Chinatsu-kun dan yang ini juga tidak terlalu buruk… Aku tidak bisa berpikir jernih tentang Chinatsu-kun~♪”

Nada suaranya sangat gembira, meskipun kata-katanya seharusnya terdengar sedih. Aku tahu Madoka-san sangat senang bersamaku, seperti yang dia rasakan sejak kami meninggalkan apartemen.

“… Sungguh, aku merasa sangat senang sekali.”

Aku masih tidak mempercayainya, tapi sejujurnya aku tidak berpikir aku akan pernah punya pacar. Tapi sekarang aku menjalin hubungan pacaran dengan Madoka-san, dan setiap hari dipenuhi dengan kebahagiaan. Aku harus menghargai hari-hari yang berharga ini.

Aku bersumpah sambil melihat ke arah Madoka-san, yang sedang membandingkan kedua pakaian itu.

“Sudah kuputuskan. Baju yang ini lebih cocok untukmu, Chinatsu-kun!”

“Oh, itu bagus.”

Aku suka pakaian seperti ini.

Madoka-san memilihkan pakaian untukku, dan sekarang sudah begini, aku juga harus–

“Hei, Chinatsu-kun.”

“Ya!”

Oke, ini dia! Aku akan memilih sesuatu yang cocok dengan Madoka-san juga!

“Akhir-akhir ini ukuranku jadi semakin sempit, apa kamu keberatan jika kita melihat beberapa pakaian dalam?”

“Oh ya.”

Sedangkan untuk pakaian dalam, kesulitannya masih terlalu tinggi…

Beberapa menit kemudian, Madoka-san yang tampak sangat bahagia sedang membawa kantong kertas di tangannya.

“Jadi model begini yang kamu suka ya, Chinatsu-kun. Fufu, aku merasa seperti diwarnai langkah demi langkah ♪”

“……”

Tidak, itu karena ketika Madoka-san memakai apapun, semuanya jadi terlihat mesum, jadi aku tidak bisa menahannya.

Tidak hanya celana dalam berwarna hitam dan merah yang sekilas memberikan kesan mencolok dan genit, namun juga pakaian dalam berwarna putih bersih yang memberikan citra kesucian, terlhat sangat mengagumkan saat dikenakan oleh Madoka-san.

“Apa ada tempat yang ingin kamu tuju, Chinatsu-kun?”

“Tidak ada sih… Maksudku, aku ingin pulang dan menghabiskan waktuku dengan Madoka-san.”

“Kalau begitu, mari kita segera pulang.” Balas Madoka-san dengan cepat.

Kami memegang barang-barang yang kami beli satu sama lain dengan sangat hati-hati, tapi kami tidak pernah lupa untuk berpegangan tangan. Meskipun tangan kami agak dingin, tapi itu segera menghangat saat kami bergandengan seperti ini.

Ketika aku melirik ke sebelahku dan melihat Madoka-san tersenyum kepadaku, aku sangat senang sehingga aku tidak bisa menahan senyum. Saat aku berjalan dengannya seperti itu–aku bertemu teman sekelas.

“…Ah…”

“?”

“Honda…?”

Kemarin, dialah yang berbicara tentang wanita yang lebih tua di loker sepatu.

Dia menatapku terlebih dahulu, lalu ke arah Madoka-san di sebelahku… Kemudian, pandangan matanya membelalak saat melihat tangan kami yang bergandengan.

“Apa dia itu temanmu?”

“Kami teman sekelas ...”

“Oh begitu.”

Madoka-san tidak pernah bereaksi padanya lagi. Aku juga tidak punya apa-apa untuk dikatakan padanya… Dan aku tidak terhibur dengan reaksinya yang tersipu saat menatap Madoka-san.

“Ayo pergi, Madoka-san.”

“Ya.”

Mungkin Madoka-san tahu apa yang kupikirkan. Aku segera membujuk Madoka-san untuk kembali berjalan, merasakan cengkeramannya di tanganku semakin kuat. Kami akhirnya tiba di apartemen segera setelah itu.

“Jangan khawatir, Chinatsu-kun. Aku tidak peduli bagaimana orang melihatku. Perasaanku hanya bergerak saat memikirkan Chinatsu-kun. Fufu, apa kamu membenci bagian diriku yang begitu?”

“Bukannya aku tidak menyukainya. Sebaliknya, aku ingin kamu seperti itu.”

“Kamu memang jujur banget. Aku harus banyak memanjakan Chinatsu-kun yang jujur begitu.”

Segera setelah kami menuju ruang tamu, aku mendorong Madoka-san ke atas sofa.

Aku membenamkan wajahku di dada Madoka-san dan memanjakannya, yang hampir menjadi kebiasaanku baru-baru ini, meskipun akulah yang mendorongnya.

“…Madoka-san, akhir-akhir ini aku jadi sering kepikiran.”

“Ya?”

“Entah kenapa, aku jadi merasa tidak nyaman jika aku tidak melakukan ini ...”

“Aku tidak bisa tenang jika tidak memanjakan Chinatsu-kun seperti ini juga~♪”

…Itu sih…Begitu ya, maka inilah yang harus kita lakukan untuk menenangkan satu sama lain. Maka aku akan terus memanjakan Madoka-san seperti ini.

“Mau makan apa hari ini?”

“Hmm~, sepertinya aku ingin hamburger.”

“Oke. Aku akan membuatnya untukmu.”

Hamburger… Kupikir itu jawaban yang mudah, tapi yang dia buat untukku sebelumnya sangat enak. Pada dasarnya, semua masakan yang dibuat Madoka-san rasanya enak, tapi aku ingin dia membuat hamburger lagi.

“Aku akan memanjakanmu seperti ini, menaklukan perutmu, dan memastikan supaya tidak akan pernah bisa meninggalkanku lagi, Chinatsu-kun. Pada saat yang sama, aku juga tidak akan bisa menjauh dari Chinatsu-kun… Aku suka hubungan ini.”

“… Aku tidak akan pernah pergi.”

“Ya~♪”

Aku baru-baru ini memikirkan sesuatu yang mengatakan kalau aku sedikit takut memanjakan Madoka-san, tapi itu tidak masalah lagi.

Pertama-tama, aku merasa kalau aku takkan pernah bisa menjauh dari Madoka-san lagi, dan jika aku bisa, aku ingin menjalani hidupku dalam dekapan Madoka-san.

“Aku berharap bisa memeluk Chinatsu-kun selamanya, tubuh kita bersama, hati kita bersama, dan apa pun yang kita lakukan, aku berharap Chinatsu-kun bersamaku.”

“… Itu agak menakutkan.”

Aku menarik kembali apa yang kukatakan sebelumnya, aku masih merasa takut.

“Kamu tidak menyukainya?”

“Karena kalau itu terjadi, aku tidak bisa memintamu memelukku seperti ini, atau sebaliknya.”

“… Ah, itu benar.”

Madoka-san bergumam dengan gusar.

Berbagi tubuh kita, yang berarti kita berbagi segalanya, entah itu hidup dan mati. Itu mungkin memang cara terbaik untuk bersama selamanya, tapi aku tidak menyukainya.

Aku bangkit dan memeluknya erat-erat. Tidak ada perlawanan sama sekali, dan Madoka-san terdiam di dadaku.

“Aku juga ingin memanjakan Madoka-san seperti ini… aku ingin kamu mengandalkanku dengan berbagai cara. Bahkan jika aku mungkin masih terlihat anak-anak dari sudut pandangmu.”

“Itu sama sekali tidak benar!”

Madoka-san mendongak.

Madoka-san mendorongku ke bawah, menunggangiku, dan melanjutkan kata-katanya dengan momentum yang sama.

“Chinatsu-kun, kamu anak yang sangat bisa diandalkan. Chinatsu-kun mendukung hatiku, dan akumerasa  sangat senang memilikimu di sisiku. Saat aku pulang, Chinatsu-kun akan menungguku, hanya dengan memikirkan itu saja sudah membuatku bisa terus melakukan yang terbaik… Sebesar itulah kehadiran Chinatsu-kun bagiku.”

Wajahku terpantul dengan jelas di mata biru safirnya, dan Madoka-san berkata langsung.

…Begitu ya… Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang, aku hanya harus mendukung Madoka-san mulai sekarang… Aku akan terus menjadi miliknya selamanya.

“Chinatsu-kun, mau ciuman? Meski sekarang masih sore, jadi hanya ciuman ringan saja, ya.”

“Ya.”

Aku mengulurkan tanganku untuk membelai pipinya dan menariknya ke arahku. Madoka-san mencondongkan tubuhnya ke depan dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Bibir kami saling bersentuhan satu sama lain, dan aku bisa langsung merasakan sensasi bibir cemberutnya di bibirku.

Aku dulu berpikir berciuman itu terasa memalukan.

Tapi aku tidak pernah menyangka kalau aku akan merasakan ketenangan pikiran… Aku ingin tetap seperti ini selamanya. Aku memasukkan lidahku untuk membelah bibir ranum Madoka-san, seolah-olah perasaan itu semakin kuat.

“Ah...~

Madoka-san terlihat terkejut, tapi dia langsung merespon.

Nah sekarang, itu salahku kalau aku tidak bisa menahan ciuman ringan saat dia bertanya. Tapi mana mungkin aku bisa mengakhirinya dengan ciuman ringan di hadapan pacar yang begitu cantik, menggemaskan, dan penyayang. Aku senang mendengarnya mengatakan itu.

Sejak saat itu, Madoka-san dan aku tinggal bersama.

Tentu saja kami tidak bisa bertemu satu sama lain saat kami di sekolah maupun menghadiri kuliah, tapi selain itu, pada dasarnya aku berbagi waktu dengan Madoka-san… Dan akhirnya, hari itu tiba.

“Kamu pasti Saiki-san, ya! Chinatsu berhasil menggaet seorang wanita yang sangat cantik!”

"Senang bertemu denganmu, ibu ♪ Ya, aku berhasil digaet oleh Chinatsu-kun ♪ Tidak hanya tubuhku, tapi hatiku juga~♪”

Ibuku dan Madoka-san saling bertemu, mereka berdua tersenyum dan saling memandang satu sama lain.

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama