Tonari no Onee-san Bab 28 Bahasa Indonesia

Bab 28 — Evolusi Madoka-san

 

Pin pon, bunyi interkom berdering dengan nyaring.

“!?”

“Fufu, jangan terlalu gugup. Kalau begitu, aku akan membuka pintu dulu.”

Setelah mengelus kepalaku, Madoka-san bangkit dan menuju pintu depan.

Interkom barusan secara alami menunjukkan pengunjung… Ya, hari ini adalah hari dimana ibu Madoka-san akhirnya berkunjung. Aku sangat gugup dan jantungku berdegup kencang mengenai kedatangannya.

“Sudah lama tidak bertemu, Bu. Bagaimana kabarmu?”

“Ya, lama tidak bertemu ya, Madoka.”

… Aku mendengar suara yang terdengar sangat baik.

Setelah beberapa saat, seorang wanita mungil muncul seolah mengikuti Madoka-san. Madoka-san hanya sedikit lebih pendek dariku, tapi wanita ini bahkan lebih kecil dari Madoka-san. Namun, meskipun dia lebih pendek, sebagian dari dirinya… Ya, dadanya memiliki tonjolan yang mengingatkanku pada Madoka-san.

“…Hah~”

Aku memandangnya, tapi merasa lega karena dia sepertinya tidak memperhatikanku. Madoka-san menyadari tatapanku dengan sempurna, tapi aku akan meminta maaf padanya nanti. Ketika dia melihatku di ruang tamu, dia tersenyum dan membuka mulutnya.

“Senang bertemu denganmu, kamu pasti Honda Chinatsu-kun. Namaku Saiki Mafuyu, ibunya Madoka.”

Mafuyu-san, wanita yang mengenalkan dirinya seperti itu, membungkuk dalam-dalam.

Aku segera bangkit dan menundukkan kepalaku dengan cara yang sama.

“S-Senang bertemu denganmu! Um, aku berpacaran dengan Madoka-san, namaku Honda Chinatsu! Senang berkenalan dengan Anda!”

... Mungkin aku sedikit terlalu gugup.

Saat aku mendongak, Mafuyu-san menatapku dengan mata melebar. Ketika aku penasaran dengan apa yang salah, dia kemudian mengatakan sesuatu.

“Begitu rupanya. Persis seperti kata Madoka, kamu memang sangat imut.”

“Iya ‘kan~? Aku tahu Ibu akan mengatakan itu♪”

“…Um…”

Aku dibuat kebingungan, dan Madoka-san hanya datang ke sampingku, lalu memelukku dengan erat. Kami duduk di sofa, dan Mafuyu-san duduk di depanku. Aku punya perasaan aneh bahwa dia terlihat seperti adik perempuan Madoka-san karena perawakannya yang kecil, belum lagi payudaranya yang besar.

“…Fufu, kalian benar-benar sangat dekat satu sama lain. Sekarang aku sudah bertemu denganmu secara langsung, Chinatsu-kun… Boleh aku memanggilmu dengan namamu?”

“Ah, ya, tentu saja!”

“Terima kasih. Aku juga akan senang jika kamu bisa memanggilku dengan namaku.”

"Dipahami."

… Kira-kira apa ini bisa dibilang sebagai pertemuan pertama yang sukses?

Aku menghela nafas sedikit lega, tapi Madoka-san tetap memelukku dan tidak mau menjauh. Aku tidak tahu apakah harus lega atau menggeliat karena malu pada kenyataan bahwa dia masih bertingkah sama bahkan di depan Ibunya sendiri.

“Aku sudah mendengar banyak tentangmu di telepon, Chinatsu-kun. Aku bisa merasakan bahwa Madoka sangat mencintaimu. Aku senang kamu terlihat seperti anak yang baik… Hei Madoka…”

“Enggak boleh.”

“…Dasar pelit!”

“……?”

Um, kenapa Mafuyu-san menggembungkan pipinya seperti anak kecil?

Aku merasa dia bersaing dengan Madoka-san… Saat aku menatapnya, Madoka-san menjelaskan.

“Karena Chinatsu-kun terlihat sangat imut, jadi Ibu mau tidak mau harus merawatnya. Tapi tetap enggak boleh Bu, hanya aku yang bisa memeluk Chinatsu-kun.”

“Dia pacar putriku, dan aku juga ingin memanjakannya.”

“Tetap enggak boleh~”

“… Bagaimana denganmu, Chinatsu-kun? Apa kamu tidak ingin dimanjakan olehku?”

Ummm, aku kesulitan untuk menjawabnya jika kamu mengatakan itu di sini ...

Aku kemudian menatap Mafuyu-san lagi. Wajahnya benar-benar mirip dengan Madoka-san, perbedaannya hanya panjang rambutnya saja. Dia benar-benar terlihat seperti versi Madoka-san yang lebih kecil… Tidak main-main, kupikir dia adalah ibu yang baik.

“… Kamu benar-benar terlihat seperti Madoka-san, Mafuyu-san.”

Kalimat pujian itu keluar begitu saja.

Penampilan dan suasana mereka mirip satu sama lain. Maksudku, kurasa aku merasakan perasaan ingin memanjakan orang yang sama seperti Madoka-san. Mungkin ayah Madoka-san, yang akan menjadikannya suami Mafuyu-san… menurutku dia pasti sangat manja.

“Yah, karena dia ibuku. Kalau gitu aku mau pergi ke kamar mandi sebentar. ”

“Baiklah.”

Madoka-san berdiri dan menatap Mafuyu-san dengan tajam dan kuat. Sorotannya ringan, jadi dia tidak tampak takut.

“Jangan merayu Chinatsu-kun saat aku di kamar mandi, oke?”

“… Kamu benar-benar tidak memiliki kepercayaan banget, ya. Mana mungkin aku akan merayu pacar putriku sendiri.”

Madoka-san melirik ke belakang dan menuju toilet.

Tentu saja, seperti yang dikatakan Mafuyu-san, orang tua yang menyentuh pacar putri atau pacar putra mereka hanya ada di dunia manga. Ya, hal yang begituan bisa dianggap bentuk perselingkuhan, tapi mana mungkin hal itu bisa terjadi kecuali kamu memiliki perasaan yang sangat kacau.

“Yah, sekarang akhirnya kita bisa berduaan, bukan?”

“……”

Um… Apa-apaan dengan cara bicaranya yang s*ksi itu?

Aku menjadi tersipu dan menunduk ke bawah, tapi daya tarik pesonanya yang terpancar dari fisik mungilnya mungkin lebih besar dari Madoka-san… Apakah ini yang kamu sebut kes*ksian orang dewasa? Mungkin karena dia ibu Madoka-san.

“Chinatsu-kun.”

Mafuyu-san yang telah mengubah ekspresinya menjadi serius seolah-olah ingin sedikit menegangkan suasana, memanggil namaku. Aku langsung terbawa suasana dan menunggu dia mengatakan sesuatu.

“Terima kasih banyak sudah bersedia mendukung Madoka. Meski aku belum mendengar detailnya, tetapi aku mendengar bahwa kamulah yang sudah membantunya dalam keadaan terpuruk. Ketika dia berbicara tentang Chinatsu-kun di telepon, dia terlihat sangat menikmati dirinya sendiri. Seperti yang kukatakan sebelumnya… Aku tahu dia sangat mencintaimu.”

“…Aku hanya… Yah…”

“Fufu, dia mengatakan bagian dari dirimu yang tidak jujur mengakuinya seperti itu sangat imut.”

“……”

Aku tidak pernah benar-benar mendengar apa yang dibicarakan Madoka-san dengan Mafuyu-san. Walaupun aku pernah mendengarnya, itupun hanya ketika Madoka-san memberitahuku… Jadi sangat memalukan mendengarnya dari Mafuyu-san lagi seperti ini.

Tetapi pada saat yang sama, aku merasa senang.

Madoka-san berbicara dengan ibunya sendiri seperti ini, karena itu menunjukkan bahwa dia cukup memikirkanku untuk berbicara dengannya.

“…Aku mencintai Madoka-san. Aku ingin tetap di sisinya untuk waktu yang lama.”

“Ya. Tolong jaga putriku baik-baik.”

“Ya, akan aku jaga dengan sepenuh hati!”

Bukannya ini berarti…  aku mendapat persetujuannya, kan?

Aku sudah bertemu Mafuyu-san dengan cara begini, tapi aku ingin bertemu ayah Madoka-san suatu hari nanti. Aku ingin tahu seperti apa orangnya, dan tidak peduli bagaimana reaksinya, aku akan melakukan yang terbaik untuk tetap bersama Madoka-san.

Saat itulah aku mengepalkan tangan untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi.

Tonjolan yang besar dan lembut… tapi itu bukan Madoka-san menyerang wajahku.

“Hmm!?”

“Ya ampun, kamu benar-benar imut! Hei, Chinatsu-kun, apa Madoka benar-benar mengganggumu atau apa? Apa dia sangat membatasimu atau bertingkah egois?”

Oh, ummm! Aku ingin membalas kembali pertanyaannya, tetapi aku tidak dapat berbicara karena wajahku terhalang oleh dua gunung kembar yang membenamkan wajahku! Ah, dan baunya sangat wangi pula! Aku tidak bermaksud membandingkannya dengan Madoka-san, tapi Mafuyu-san juga memiliki sifat keibuan yang luar biasa!

“… Ah, maafkan aku.”

Sebuah tepukan di punggung membuat Mafuyu-san menjauh.

Aku menghembuskan nafas yang menenangkan… Yah, dia menjauhkan payudaranya dariku, tapi bukan tubuhnya.

“Ayo, beri tahu aku.”

Yup, dia memang ibunya Madoka-san.

Aku terkekeh pada hal yang begitu jelas dan mulai berbicara tentang Madoka-san.

“Madoka-san sama sekali tidak menggangguku. Yang ada justru bisa dibilang kalau aku lebih dimanjanya akhir-akhir ini… Ketika aku berada di sekitar Madoka-san, aku merasa ingin semakin dimanja. Saat aku di sampingnya, aku merasa hangat, dan saat dia memelukku, aku merasa bahagia… Bagaimanapun, Madoka-san adalah orang yang sangat penting bagiku dan aku tidak ingin melepaskannya.”

Kupikir aku terlalu banyak bicara, tapi Mafuyu-san menatapku dengan lembut. Kemudian, seperti yang dilakukan Madoka-san, dia memeluk kepalaku dan mengundangku ke dalam dadanya yang menggairahkan.

“Aku baru bertemu denganmu hari ini, tapi sekarang aku memahamimu dengan baik, Chinatsu-kun. Tidak heran putriku sangat menyukaimu. Ayo coba bilang bagaimana Madoka memanjakanmu?”

“…Apa?”

“Aku akan mencoba melakukannya untukmu. Ayolah, apa yang kamu ingin aku lakukan?”

Berbahaya, ada orang lain yang bisa merubah laki-laki menjadi orang tak berguna…!

“Aku kembalIIIIIII!?!?”

“Ah, kamu sudah kembali, ya?”

…Bagaimanapun juga, kupikir aku mendapat gambaran tentang kepribadian Mafuyu-san. Mendingan aku harus mengingatnya baik-baik kalau Madoka-san akan menjadi Mafuyu-san setelah evolusi pamungkasnya.

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama