[LN] Reset Seishun Jilid 1 Bab 21 Bahasa Indonesia

Chapter 21 — Epilog Awal

 

Di salah satu kursi yang ada di taman.

Aku sedang duduk bersama seorang gadis yang tidak kukenal. Dia adalah gadis yang sangat ekspresif dan imut.

Aku hanya bisa memahami bahwa aku sangat mencintai gadis ini dan tidak boleh membuatnya sedih.

“Kamu bikin kaget aku saja. Karena tiba-tiba berlari dengan kecepatan penuh di persimpangan jalan.”

“Oh, aku minta maaf karena sudah membuatmu terkejut."

“Tidak, sebenarnya aku agak senang, hehe.”

Barusan aku diam-diam membuka smartphone-ku dan bertanya kepada Hanazono tentang nama gadis ini. 'Tanaka Haru' adalah gadis yang sedang aku kencani hari ini. Setelah itu, notifikasi dari Hanazono terus berdatangan, tapi aku memutuskan untuk mengabaikannya.

Yang lebih penting adalah mengatasi situasi ini.

Seharusnya baik-baik saja. Perasaan 'sangat mencintai' gadis ini masih tetap ada. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, tapi pasti ada kesalahan dalam reset. Pasti ada sesuatu yang menyedihkan telah terjadi.

Untungnya, laporan tentang kencan kali ini sudah tersusun rapi di ponselku. Dari situ aku bisa menilai situasinya dengan baik.

Walaupun ingatanku tentang Tanaka hilang, tapi perasaanku masih tetap ada. Itu mungkin sesuatu yang bisa diperbaiki.

Tanaka terlihat senang tapi juga sedih. Aku tidak tahu alasannya, tapi tidak masalah. Yang penting adalah tidak membuatnya sedih.

Selain itu, entah mengapa tubuhku terlihat babak belur dan berantakan. Meski luka di luar hanya ada sedikit, tapi kondisi bagian dalam tubuhku sangat mengerikan. Aku harus segera pergi ke rumah sakit. Aku mencoba untuk bergerak tapi tidak bisa.

“Begitu ya.”

“Eh, kok sepertinya kamu mendadak menjadi dingin!”

“It-Itu sama sekali tidak benar, aku hanya sedikit lelah.”

Jangan sampai dia menyadarinya.

“Iya, benar juga, karena ada banyak hal yang terjadi, ‘kan? Ah, kalau dalam kasusku, setelah bertemu dengan Toudo, semuanya menjadi sangat sulit!"

Tanaka mulai bercerita tentang awal pertemuan kami. Kami bertemu di tempat kerja paruh waktu, bekerja bersama, dan setelah bekerja kami selalu pulang bersama. Kami selalu menantikan untuk minum jus bersama di mesin penjual minuman.

Tapi, aku tidak memiliki kenangan itu. Aku sangat sibuk mencoba memahami situasi saat ini daripada merasa sedih.

Selain itu, aku tidak ingin menyakiti perasaan Tanaka. Aku tahu itu meskipun aku kehilangan ingatanku.

“Aku merasa sangat senang mendengarnya saat kamu memberitahuku bahwa kamu mencintaiku. Tapi, sudah kuduga, sepertinya itu tidak mungkin…...”

Ya, aku sangat mencintai gadis ini. Aku tidak tahu mengapa aku mencintainya. Aku sudah mengungkapkan perasaanku yang sangat mencintainya.

Aku merasa seperti kalau diriku yang dulu adalah orang lain. Aku telah berjuang kerasa di masa lalu.

“Toudo..., kamu menyukai Hana-chan, ‘kan? Kalau begtu... coba, tolong sekali lagi... tolong hadapi Hana-chan dengan benar.”

“Hanazono adalah teman penting bagiku. Aku sudah berhadapan dengannya dengan baik.”

“Tidak, bukan begitu maksudku.”

Tanaka menggelengkan kepalanya. Wajah Tanaka yang terkena sinar matahari terbenam sangatlah cantik. Aku yang tidak normal ini tidak boleh menjalin hubungan dengan siapa pun. Kalau dipikir-pikir, mungkin ada baiknya aku mereset hubunganku dengan Hanazono. Mungkin lebih baik jika aku menyembunyikan perasaan cintaku terhadap gadis ini.

Namun, entah mengapa detak jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat.

“Toudo..., mencintai seseorang itu sulit, iya ‘kan? Aku pertama kali merasakannya denganmu. Kamu adalah orang yang membuatku merasa begitu bahagia. Tapi saat aku bersamamu, aku merasa sangat bersalah... Aku membenci diriku yang merasa lega melihat kamu yang tidak berpacaran dengan Hana-chan.”

“Tanaka——”

Tujuan tindakanku sekarang bukan untuk membuat gadis ini merasa sedih.

“Hehe, meskipun kamu bisa mereset semuanya, kamu bisa memulainya lagi, ‘kan? Kamu seharusnya jangan bersama gadis seperti diriku…... dan tetaplah berada di sisi Hana-chan——”

 

Kenanganku bersama gadis ini seakan-akan muncul sebentar. Aku terkejut dengan kenyataan itu. Aku belum pernah mengalami kejadian di mana kenangan yang hilang bisa kembali muncul.

 

“Oleh karena itu——Kamu harus memberikan seluruh perasaan cintamu pada Hana-chan!? Bagi Toudo, aku hanyalah sosok yang mirip seperti ibu, ‘kan? Hehe, kamu bisa mengetahuinya dengan melihat Todo. Itu sebabnya... aku...”

“Meskipun begitu, aku masih mencintaimu.”

 

Sebenarnya apa itu perasaan cinta? Kata-kata tersebut keluar begitu saja dari mulutku. Aku selalu berpikir bahwa cinta hanya memberikan rasa sakit dan kesedihan. Namun, pada saat yang sama, cinta juga bisa memberikan perasaan hangat.

Dia tersenyum lembut padaku. Ah, mungkin beginilah rasanya memiliki seorang ibu...

Itu adalah kehangatan yang menyelimuti hati.

 

“Kamu curang. Kalau kamu bilang begitu, aku... Tapi, sebenarnya hanya aku yang curang. Aku hanya memanfaatkan Toudo yang tulus dan mencoba memonopolimu sendirian. Itulah sebabnya aku tidak bisa menanggapi perasaanmu, Toudo.”

Tanaka tidak menyadari kalau aku kehilangan ingatanku.

Tapi, mungkin lebih baik begini. Aku bukanlah seseorang yang pantas jatuh cinta. Namun, dadaku terasa sesak. Kenangan yang tidak aku kenal terus mengalir di dalam pikiranku sejak tadi. Aku merasa hampir dibuat gila.

 

“Toudo, tenang saja. Kita tetap akan menjadi teman, ‘kan! Ya, mulai sekarang.....hiks…. kita akan menjalani….hiks… hari-hari yang menyenangkan bersama!”

“Begitu, ya….tentu saja...”

“Ya, habisnya, bukannya itu pengecut? Karena Hana-chan mungkin saja bisa menjadi pacar Toudo. Selain itu, Toudo juga bisa berteman dengan orang lain dan mungkin... ya, mungkin kamu akan menemukan seseorang yang kamu sukai sebanyak kamu menyukai Hana-chan. Tapi secara pribadi, aku ingin sekali agar Toudo bisa bersama Hana-chan... Itu karena dunia Toudo pasti jauh lebih luas!!”

Aku sudah mengerti sekarang.

Gadis ini hanya terlalu baik. Dia lebih mengutamakan Hanazono dan memendam perasaannya sendiri. Perasaan sukaku kepadanya membuat gadis ini merasa sedih. Jika begitu, yang harus aku lakukan hanyalah mengambil tindakan.

 

“Jika aku bisa menghilangkan perasaanku terhadap Tanaka dan menghilangkan rasa bersalah Tanaka, maka――”

 

Buliran air mata mengalir di pipi Tanaka.

 

“Aku akan mereset semuanya.”

 

Tanaka tersenyum. Gadis yang baru saja kutemui dan kucintai. Gadis yang begitu aku sukai sampai-sampai membawa kembali kenangan yang sudah lenyap. Satu-satunya hubungan antara aku dan gadis ini adalah perasaan ‘aku mencintaimu’ itu.

Aku tidak akan pernah melupakan wajahnya. Biarkan pemandangan ini terukir di dalam jiwaku. Rasa sakit yang begitu hebat berkecamuk di dalam dadaku. Rasa sakit seperti itu bisa membunuh orang biasa.

“――Toudo... aku...”

Aku memejamkan mataku, dan mengalihkan pikiranku. Kenangan yang tak kukenal berputar-putar dalam pikiranku seperti kilat.

Meski demikian―― Jika reset bisa menghilangkan penderitaan Tanaka――

 

Tanaka, mulai dari sinilah awal yang sebenarnya bagiku.

Tunggu dan lihatlah.

Kali ini, aku akan menjalani masa muda yang normal bersama Tanaka――

Aku mereset perasaanku terhadap Tanaka.

 

“To-Toudo!? Ap-Apa kamu baik-baik saja...?”

Ketika aku membuka mataku, Tanaka memegangi bahuku dengan wajah cemas. Detak jantungku tidak berdebar dengan kencang. Aku tidak merasakan apa-apa.

Semua perasaan suka dan cinta yang ada di dalam hatiku untuk Tanaka, semuanya sudah lenyap dan menghilang. Rasa sakit di hatiku juga lenyap dan menghilang. Dia berubah menjadi gadis yang sama sekali tidak kukenal.

Perasaan suka yang dulu begitu kuat terhadap Tanaka, sekarang tidak bisa kurasakan sama sekali.

 

“――Aku baik-baik saja.”

“Ah... ini Toudo saat pertama kali kita bertemu... Jadi ini yang namanya reset... Hehe, aku ini memang bodoh ya. Tapi, dengan begini, kamu bisa bersama Hana-chan….”

Aku menyela perkataan Tanaka.

“Memang benar kalau perasaan sukaku terhadap Tanaka telah lenyap. Namun... kenangan yang terukir dalam jiwaku tidak bisa dihapus begitu saja———”

Semua ingatan dan kenangan itu telah lenyap. Satu-satunya penghubung perasaan dimana aku sangat menyukainya juga telah hilang.

Namun, entah mengapa, kenangan yang tidak kukenal terus-menerus muncul dalam pikiranku. Karena kenangan itu terukir dalam jiwaku.

Aku sudah memahaminya. Aku telah mereset berulang kali dan mengalami berbagai pengalaman. Jadi aku sedikit mengerti hati orang lain.

Jadi, asalkan aku terus berinteraksi dengan orang lain sebanyak mungkin, maka itu tidak masalah mau berapa kali aku membuat kesalahan.

Aku yang tidak normal sudah tidak bisa diubah lagi. Yang harus kulakukan hanyalah tumbuh--

 

———Aku hanya perlu mencintai Tanaka lagi.

 

“Oleh karena itu, Tanaka... kali ini, 'percayalah padaku'...”

 

Aku tidak bisa berhenti berkeringat. Tidak ada yang menggerakkan hatiku. Aku mengucapkan harapan tanpa keyakinan. Aku yang dulu pasti tidak akan pernah mengucapkan kata-kata seperti ini.

 

“Apa kita bisa memulai masa muda lagi dari reset?”

 

Gadis yang bernama Tanaka itu mendengarkan kata-kataku, dan———entah mengapa————dia mulai menangis.



 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama