[LN] Hanayome Shuugyou Volume 1 Bab SS Bahasa Indonesia


Chapter SS — Putri Bangsawan Pergi ke Toko Ramen 2

 

 

Souta, aku ingin pergi makan ramen.

Pada suatu hari, Lily mengajakku untuk pergi makan ramen.

Baru minggu lalu aku sudah mengajaknya ke kedai ramen biasa dan juga ramen jiro...

Aku ingin mencoba ramen gaya 'iekei' ini.

Kali ini dia ingin mencoba mencicipi ramen gaya keluarga.

Lily memohon kepadaku sambil menunjukkan layar ponselnya kepadaku.

Misato bilang kalau rasanya enak.

Sepertinya Misato membisikkan sesuatu yang tidak perlu.

Kalau begitu, bagaimana kalau Jumat minggu ini?

Lagi-lagi hari Jumat?”

“Mulutmu akan bau..."

Baiklah, hari Jumat saja.

Begitu aku mengancam kalau mulutnya akan bau, Lily langsung mengangguk panik.

Tinggal tersisa tiga hari lagi sampai Jumat.

Kurasa dalam waktu itu, perasaanku juga akan kembali.

Nah, pada hari yang ditentukan.

Aku dan Lily langsung membeli tiket makanan di kedai ramen yang kami tuju.

Apa ada pilihan yang sesuai selera anda?

Semuanya biasa saja.

Semuanya biasa.

Aku dan Lily memesan menu yang sama.

“Baiklah, kalau gitu Lily, ayo kita ambil nasinya.

...Nasi? Bukannya kita mau makan ramen?

Menikmati ramen gaya keluarga itu harus ditemani dengan nasi.

Apa?!

Mendengar ucapanku, Lily membelalakkan matanya dengan ekspresi terkejut.

Tapi kan dua-duanya makanan pokok! ...Tuhan tidak akan mengampuni.

Sejak kapan hal itu ada di kitab suci?

...Yah, kalau kamu tidak mau sih juga tidak apa-apa. Tapi ramen gaya keluarga tanpa nasi itu terasa kurang lengkap.

Aku tidak mengatakan kalau aku tidak mau.

Lily berkata demikian sambil berdiri dari tempat duduknya.

Bukankah tadi dia bilang kalau Tuhan tidak akan mengampuni?

Saat aku menyiapkan nasi putih dan menunggu, tidak lama kemudian ramen pesanan kami akhirnya datang.

Memang rasanya enak bahkan hanya mie saja."

Lily mengatakan itu sambil menyantap ramen.

Dia tidak menyangkal bahwa ramennya saja sudah terasa enak.

Tapi kalau dimakan bersama nasi, rasanya jadi lebih nikmat. Coba saja dulu.

Lily sedikit mengernyitkan alis atas saranku, lalu mulai memakan mie bersama nasi.

Dan matanya pun terbuka lebar.

...Ini enak sekali!

“Sudah kubilang, ‘kan?

Setelah itu, semuanya berlangsung cepat sekali.

Lily menghabiskan nasi putihnya dalam sekejap.

Sudah habis...

Tenang saja, di sini kamu boleh meminta tambah nasi dengan gratis.

Apa?

Lily tampak terkejut dan tertegun.

“Me-Memangnya....hal seperti itu diperbolehkan?”

I-Iya...

Tentu saja dalam batas kewajaran, oke?

Aku menegaskannya sekali lagi.

 

Kalau kamu menambahkan bawang putih ke dalam ramen, rasanya jadi berbeda loh.

Aku akan mencobanya. ...Rasanya memang enak.

Lalu, nasi putih ditaburi bawang putih dan saus cabai, lalu dibungkus dengan rumput laut, coba deh.

Cara makan yang aneh. ...Tapi rasanya enak juga.

Kalau ramen ditambah sedikit cuka, kuahnya jadi lebih segar dan enak dimakan sampai habis. Lalu sisa nasinya, tuangi kuahnya lalu makan.

“Aku ini seorang bangsawan. Cara makan yang seperti itu... Tapi rasanya enak juga.

Lily terus menggerutu sambil mengunyah, tapi akhirnya dia benar-benar menghabiskan sampai tetes terakhir kuahnya.

...Aku mendapat sesuatu.

Dan saat membayar, dia mendapat kupon.

Kalau menghabiskan kuahnya, kamu dapat satu topping gratis.

Wah, sungguh pelayanan yang luar biasa! Semakin banyak makan, semakin banyak yang bisa dimakan!

Sepertinya karena terlalu senang, Lily mulai menggunakan bahasa Jepang yang aneh.

Ah tidak, memang dari awal dia sudah begitu.

Tapi, rasanya sedikit disayangkan juga.

Yah, bagi nona bangsawan Lily, dapat satu topping gratis memang bukan hal yang besar.

Tapi...

Kalau kamu mengumpulkan sampai 20 kupon, kamu bisa dapat mangkuk eksklusif toko ini loh.

Aku akan mengumpulkannya!

Lily menjawab kata-kataku dengan mata berbinar.

 

...Kalau saat pulang ke negaranya nanti berat badan Lily jadi tiga kali lipat, itu pasti karena salahku.

Apa jangan-jangan ini bisa menjadi masalah diplomatik?

Aku jadi sedikit khawatir.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama