Houkago, Famires de Volume 2 Epilog 2 Bahasa Indonesia

Epilog 2 — 31 Agustus

 

31 Agustus.

Tanggal tersebut merupakan malam terakhir liburan musim panas kelas 2 SMA, peristiwa besar yang hanya terjadi sekali seumur hidup.

Aku membuka aplikasi pesan di kamarku dan melakukan panggilan telepon dengan mode speaker. Tentu saja, orang yang kuhubungi adalah Kazemiya Kohaku.

Selamat malam──── Kohaku.

“Kamu terlambat 30 detik, ya. Kouta.

Kamu memang perhatian pada hal-hal sepele.

Habisnya, aku sudah menunggumu selama 5 menit. Aku pikir kamu akan menghubungiku tepat waktu.

Aku akan lebih berhati-hati lain kali... Lalu, bagaimana kabarmu? Bagaimana kehidupan barumu dengan Kuon-san?

Hm... Baik-baik saja? Meskipun Onee-chan jadi semakin sibuk sih... Ah, tapi akhir-akhir ini dia lebih sering pulang ke rumah. Sepertinya dulu dia jarang pulang karena mempertimbangkan aku.

“Bukannya itu terlihat bertentangan dengan kenyataan bahwa dia semakin sibuk tapi dia justru sering pulang ke rumah?

“Aku juga berpikiran sama, tapi Onee-chan bilang itu semua karena kekuatan kakak perempuan’.

“Rasanya terdengar seperti sesuatu yang akan dikatakan Kuon-san.

Orang itu hanya menghabiskan segala kekuatan anehnya untuk menghindari adiknya. Selain itu, dia mungkin hanya seorang kakak yang terlalu posesif. Entahlah, yang itu masih perlu dipertimbangkan.

“Liburan musim panas sudah selesai ya. Padahal aku masih ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama denganmu, Kouta.

Aku setuju, tapi kita sudah cukup banyak melakukan hal-hal khas musim panas.

Kabur dari rumah... Berbelanja bersama, pergi ke pemandian air panas, menonton film, pergi ke taman bermain, bekerja paruh waktu di pondok pantai, pergi ke festival musim panas... Ternyata kita sudah banyak melakukan hal-hal khas musim panas, ya.

Kami berdua tertawa bersamaan saat mengingatnya. Kegiatan itu sudah sangat kental dengan nuansa liburan musim panas, tapi entah kenapa rasanya masih kurang.

“...Terutama di malam festival musim panas, kita mendapatkan kenangan bersama yang tak terlupakan.... kan?

Ya, benar.

“.......

“.......”

Mungkin Kohaku juga sedang mengingat hal yang sama denganku saat ini.

Sejak malam itu, kami mulai memanggil satu sama lain dengan nama depan kami.

Kenangan bersama yang lahir di liburan musim panas di kelas 2 SMA kami.

Ah... Gawat.

“Hmm? Apa ada masalah?

Bukan itu... entah kenapa, tiba-tiba aku sangat ingin bertemu denganmu.

“Memangnya cuma kamu saja yang merasakannya?”

...Aku senang mendengarnya.

Meskipun aku tidak bisa melihat wajah Kohaku saat ini karena hanya berbicara melalui telepon, tapi aku tahu dia pasti sedang tersenyum dengan lembut.

Aku menyesal tidak bisa menyaksikan senyumannya itu dengan mata kepalaku sendiri.

Begitu kembali ke sekolah, kita bisa bertemu setiap hari, ‘kan?”

Benar juga, di sekolah... kalau dipikir-pikir, dulu kita bersikap seperti orang asing di kelas, ya.”

“Kita bahkan tidak bertingkah seperti teman sekelas sama sekali.

Kami menghabiskan sebagian besar waktu kami bersama pada liburan musim panas ini, jadi aku hampir melupakannya.

...Di sekolah nanti, bagaimana kalau kita tetap menjadi orang asing saja?

Alasannya?

Jika hubungan pacaran kita ketahuan, kamu mungkin akan merasa kerepotan, Kouta.

Soal reputasiku, aku tidak terlalu memikirkannya.

“Walaupun kamu tidak memedulikannya, tapi aku yang kepikiran... Lagi pula, aku tidak suka jika nanti diejek atau semacamnya.

Baiklah, jadi di sekolah kita rahasiakan saja.

Ya, lebih baik begitu saja.

Toh, sejak awal itu bukan sesuatu yang harus disebar luas juga.

Kami langsung memberitahu hubungan resmi kami kepada orang-orang terdekat seperti Natsuki....atau dalam kasus Kohaku, dia memberitahu teman dekatnya, Raimon-san. Selain itu, kami tidak punya teman lain yang mungkin menyebarkannya, jadi selama tidak diberitahu, hal itu tidak akan ketahuan.

“Apa iya? Jika aku tidak berusaha keras untuk mengendalikan diri, aku takut merasa keceplosan.

Kupikir kamu tidak menyukainya jika diejek?

Yah, mau bagaimana lagi. Memangnya salah kalau aku ingin membanggakan pacar terbaik yang kumiliki?”

Kalau begitu, Mungkin akulah yang bakalan salah karena ingin membanggakan pacar tercantikku juga.

Berarti kita berdua memang sama-sama anak nakal, ya.

Sepertinya begitu.

Mataku tertuju pada bulan yang tampak di luar jendela. Mungkin Kohaku juga sedang melihat bulan yang sama.

Aku berharap demikian.

...Kurasa kita harus hati-hati di sekolah nanti. Misalnya saja soal panggilan nama dan sebagainya.

Ah, benar juga. Di sekolah nanti aku akan tetap memanggilmu Narumi.

Kalau begitu, aku juga akan memanggilmu Kazemiya di sekolah.

Aku suka panggilan khusus itu, entah kenapa rasanya jadi istimewa.

...Aku mengerti perasaanmu.

Biasanya aku selalu merasa sedih saat liburan musim panas berakhir, tapi tahun ini rasanya tidak seburuk yang kuharapkan.

Aku mulai tidak sabar menunggu hari-hari saat aku bisa menghabiskan waktuku bersama Kokhaku di sekolah.

“Kurasa sebaiknya kita tidur sekarang.

...Iya. Kamu benar.

Aku tidak rela ini berakhir. Tapi, akhir harus ditandai untuk bisa maju ke depan.

Selamat malam, Kouta. Sampai jumpa besok di sekolah.

Selamat malam juga, Kohaku. Sampai jumpa besok di sekolah.

...Ah, aku jadi bermasalah. Kekasihku adalah gadis tercantik di dunia.

“.....

Dia adalah gadis yang manis dan cantik, dan bahkan lebih dari itu, dia tampak menyilaukan. Kohaku berhenti melarikan diri dan menghadapi keluarganya.

Sosoknya yang begitu mempesona, sampai terasa jauh bagiku.

Pada malam festival musim panas. Hanya saat itu aku bisa memonopoli Kazemiya Kohaku seorang diri.

Aku tidak punya hak untuk memilikinya selamanya seperti itu.

Untuk bisa setara dengan Kazemiya Kohaku, aku tidak bisa terus melarikan diri.

...Aku harus menghadapinya juga.

Terhadap masalah yang selalu aku hindari selama ini, yang sengaja kubuang dari pikiranku. Sesuatu yang tak pernah kubayangkan.

Sejak awal aku tahu, aku tak bisa terus melarikan diri.

Walaupun terluka dan tersakiti, aku harus menghadapinya────ikatan kekeluargaan yang takkan pernah bisa terputus.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama