Otonari no Tenshi-sama Jilid 9 SS 5 Bahasa Indonesia

BAB SS 5

 

“Ngomong-ngomong, Fujimiya, pacarmu itu gadis yang seperti apa?”

Amane saat ini sedang bekerja di kedai kopi, dan sudah hampir waktunya bagi mereka untuk tutup. Karena tidak ada pelanggan yang terlihat dan waktu pemesanan terakhir sudah lewat, maka restoran ini secara efektif sudah tutup. Miyamoto, yang bekerja pada shift yang sama dengan Amane, tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini saat dia membersihkan dapur.

“Bukannya kamu sudah pernah menanyakan hal itu sebelumnya?”

Masa? Ayolah, buatlah aku terhibur. Biar aku tahu apa yang kamu pikirkan tentang dia sekarang.”

“Kenapa kamu tiba-tiba tertarik dengan hal itu?” Bukannya Amane tidak mempercayai Miyamoto sebagai pribadi, tapi ia merasa malu untuk membicarakan pacarnya secara terbuka. Amane juga tidak ingin orang lain tahu tentangnya. Setelah enggan menjawab, Ia melihat Miyamoto tersenyum kecut.

Setelah hening beberapa saat, Miyamoto memulai, “…Kamu sangat berhati -hati, ya? Jangan khawatir, aku tidak akan menggodamu atau meminta foto atau apa pun.”

“Aku hanya khawatir apa aku akan bicara terlalu banyak,” Amane menjelaskan.

Jika ditanya, Amane bisa membicarakan pacarnya sampai akhir zaman. Namun, setelah itu Ia akan merasa sangat malu. Untuk menghindari pemikiran itu, Amane ingin menghindari membicarakan pacarnya sama sekali.

“Hah hah! Kamu benar-benar jatuh cinta padanya ya.

Tolong diam.”

Bukankah itu agak kasar? Aku seniormu, tahu.”

“Aku minta maaf.”

Karena mereka berdua tahu kalau mereka hanya main-main, mereka bisa saling melontarkan lelucon ringan. Namun, Amane tidak akan pernah lupa bahwa Miyamoto adalah seniornya, dan tahu untuk tidak terlalu terbawa suasana.

“Dia pasti gadis yang sangat baik hingga kamu begitu jatuh cinta padanya. Aku yakin kamu memiliki perhatian yang baik terhadap wanita—bahkan mungkin pandangan yang tajam.”

“Apa maksudnya itu?”

“Hmm? Eh, maksudku, bukannya kamu pria yang populer?”

“Tidak, tidak pernah sekali pun dalam hidupku aku menjadi populer… Dia adalah pacar pertamaku.”

Sebelum Ia mulai berpacaran dengan Mahiru dan bahkan sampai sekarang, Amane tidak ingat pernah menjadi populer. Meskipun Ia menerima pujian aneh tentang penampilannya, tidak ada orang lain selain Mahiru yang pernah menunjukkan ketertarikan romantis padanya. Seandainya ada yang jatuh hati padanya, mereka pasti tidak akan mengungkapkan perasaan mereka melalui kata-kata atau tindakan. Oleh karena itu, Amane bisa dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak pernah populer.

“Oh, pacar pertamamu, ya?”

“Boleh aku bertanya untuk apa senyuman itu?”

Bukan apa-apa kok~? Aku hanya berpikir kalau pacarmu pasti merasa kerepotan.”

Aku sangat sadar mengadari kalau aku mempunyai kekurangan. Ada kalanya aku tidak bisa memahami perasaannya dan membuatnya kesal, atau saat-saat ketika aku membuatnya merasa kesepian. Namun itulah mengapa aku selalu berusaha untuk menghabiskan waktu bersamanya sebanyak mungkin saat kami bersama.”

“Kamu sama sekali tidak mengerti, kan...? Itulah yang aku maksud. Aku lebih khawatir tentang apa yang mungkin dilakukan orang lain terhadapmu daripada apa yang mungkin kamu lakukan untuknya.”

Amane tercengang. “Hah…? Apa maksudmu?”

“Menjadi pekerja kafe bisa membuatmu cukup populer, tau?”

“Benar, para tuan dan nyonya di sini memang menyukaiku.”

“Yah, bukan itu maksudku sih…”

Miyamoto menatapnya dengan kasihan, yang membuat Amane sedikit jengkel. Entah Miyamoto tahu bagaimana perasaannya atau tidak, Ia hanya menghela nafas.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama