[LN] Saijou no Osewa Jilid 6 Bab SS Bahasa Indonesia

 

Chapter SS — Ojou-sama dan Lingkungan Internet

 

Sekitar seminggu setelah game manajemen dimulai.

Di tengah-tengah pertemuan pesta teh kami yang biasa, tiba-tiba aku mengungkapkan sesuatu yang sudah membuatku penasaran.

Oh ya, kalian semua bisa menggunakan komputer dengan biasa, ya.

Tentu saja.”

Tennouji-san menjawab sambil meletakkan cangkirnya di meja.

Pekerjaan zaman sekarang membutuhkan komputer. Kami juga sudah mempelajari cara menggunakan komputer sejak kecil.

Bahkan dulu di kelas 1 ada pelajaran tentang itu, lho~

Asahi-san menanggapi sembari tertawa riang.

Yang dimaksud dengan pelajaran seperti itu adalah pelajaran yang mengajarkan cara menggunakan komputer. Sekolah SMA tempatku dulu juga memiliki pelajaran yang serupa.

Memang benar bahwa sebagian besar pekerjaan saat ini pada dasarnya menggunakan komputer, jadi wajar saja jika semua orang mempelajari komputer.

Tapi sebenarnya, bukan itu yang ingin kukatakan.

Tapi, bukannya pengetahuan kalian terlalu bias?

Maksudnya?

Yah, misalnya saja, kalian tidak terlalu mengetahui tentang budaya rakyat biasa...

Seperti aturan 3 detik, plagiat, dan lain-lain... Padahal harusnya banyak kesempatan untuk mempelajari hal-hal seperti pusat game atau distrik pertokoan.

Terutama orang-orang seperti Tennouji-san, kurasa jika dia tertarik, dia pasti akan mempelajarinya dengan mudah.

...Ah, iya juga ya.

Tennouji-san juga tampak kebingungan.

Di sebelahnya, Hinako juga memiringkan kepalanya.

Kira-kira kenapa ya?

 

◆◆◆◆

 

Setelah kembali ke rumah, aku menanyakan pertanyaan yang sama dalam pertemuan pesta teh kepada Shizune-san.

Dan dia memberikan jawaban yang jelas.

Itu karena mereka melakukan penyaringan. Banyak dari keluarga kalangan atas yang terlalu over-protektif terhadap anak-anak mereka. Jadi mereka berlangganan layanan penyaringan khusus untuk melindungi anak-anak mereka.

Yah, bisa dibilang itu memang terlalu over-protektif.

Walau mungkin dapat dimaklumi untuk anak SD, rasanya kupikir mereka tidak perlu seperti itu untuk siswa SMA.

Ketidaktahuan terkadang bisa memberi kesan berwibawa juga, lho.

“Apa maksudnya?

Sebenarnya, bagaimana perasaanmu saat melihat para Ojou-sama yang tidak tahu budaya rakyat biasa, Itsuki-san?...Bukannya kamu merasa itu adalah kekhasan mereka yang sesungguhnya?

...Benar juga.

Ketika aku melihat Hinako dan yang lainnya tidak tahu apa-apa tentang budaya rakyat biasa, aku tidak hanya merasa heran, tapi juga merasakan semacam ketertarikan, seolah-olah aku melihat putri bangsawan asli yang hanya ada di dalam cerita. Sepertinya aku bahkan merasakan semacam kegembiraan atas keberadaan mereka.

Jadi, tampaknya memang ada permintaan untuk kesan nona-nona muda yang masih terkungkung.

Rupanya itu merupakan filter untuk melindungi mereka.

“Layanan itu memang bukan untuk umum, tapi jika ditelusuri, biasanya akan muncul. Ini dia.

Shizune-san menunjukkan layar tabletnya padaku.

Celeb Filter, sangat sesuai namanya.

Melihat nama layanan filteringnya, aku hanya bisa menyunggingkan senyum.

Apa Hinako juga menggunakan layanan ini?

Dulu saat masih kecil dia menggunakannya, tapi sekarang sudah dibatalkan.

Kenapa dibatalkan?

“Untuk kasus Ojou-sama, jika dia mempunyai waktu untuk melakukan pencarian yang berlebihan di komputer, dia lebih suka menggunakan waktunya untuk tidur saja.

Ah, begitu rupanya, aku paham betul.

Tapi baru-baru ini Ojou-sama juga sudah mulai berubah, jadi mungkin sebaiknya aku harus mengawasinya lebih ketat lagi.

Iya, benar juga. Akhir-akhir ini Hinako tertarik pada manga shoujo, jadi bisa saja dia ingin membelinya lewat online.

Kalau hanya sekedar manga shoujo saja sih, itu tidak masalah jika dia mau membeli sebanyak-banyaknya.

“Aku sendiri tidak terlalu banyak mengetahuinya, tapi sepertinya sekarang ini ada banyak manga shoujo yang terlalu vulgar, lho. Manga yang dibaca Hinako sekarang dipinjam dari Yuri, jadi menurutku dia akan menghindari jenis manga semacam itu.”

Entah kenapa, aku juga mulai terjangkit pemikiran over-protektif.

Tapi, dalam artian baik atau buruk, Hinako memang terlalu polos dan lugu, seperti gadis tumbuh di dalam rumah kaca. Jika dia sampai terkena rangsangan yang terlalu kuat dari karya-karya kreatif, itu bisa bahaya.

Sebagai antisipasi, aku juga selalu memantau riwayat browsing Ojou-sama di komputer, jadi jika terjadi apa-apa, hal itu bisa segera dicegah."

“Memangnya itu boleh? Riwayat browsing kan cukup menyangkut privasi...

Ini adalah perintah langsung dari Kagen-sama, dan Ojou-sama juga sudah diberitahu sebelumnya.

Jika Hinakonya sendiri sudah mengetahuinya kurasa memang tidak ada masalah.

...Oh?

Tiba-tiba Shizune-san mengernyitkan dahinya saat melihat layar tablet.

...Gawat.

Ada apa?

“Ojou-sama sedang melihat situs yang tidak senonoh.

“Hah?

 

◆◆◆◆

 

Ketika Itsuki dan Shizune sedang membicarakan tentang lingkungan internet Ojou-sama, Hinako sedang memainkan Game Manajemen di kamarnya sendiri.

(Fyuh... Pekerjaan hari ini sudah selesai. Saatnya beristirahat...)

Ketika mengalihkan pandangannya dari layar monitor, Hinako melihat manga shoujo di sudut meja. Itu adalah komik yang dipinjamkan oleh Yuri, teman masa kecil Itsuki, yang bagi Hinako merupakan semacam buku panduan cinta.

Dia sudah membaca semua buku yang dipinjamkan. Saat bertemu Yuri nanti, katanya Yuri akan membawa kelanjutannya, tapi jujur saja Hinako sudah tidak sabar. Dia ingin segera membaca kelanjutannya.

...Ah, iya, benar juga. Mungkin aku bisa mencarinya di internet.

Hal ini merupakan pertama kalinya Hinako menggunakan internet untuk kepentingan pribadinya.

Hinako segera mencari judul manga shoujo itu.

Dia berhasil menemukan situs resmi komik tersebut, tapi...

...Apa ini? Iklan...?

Di sudut layar muncul sesuatu yang terlihat seperti iklan, dan karena merasa penasaran, Hinako akhirnya mengkliknya.

Kemudian, tiba-tiba layar dipenuhi gambar berwarna pink.

Eh? Eh? Eeeeh...?!

Itu adalah iklan untuk manga yang jauh lebih vulgar dibandingkan komik-komik biasa.

Ap-Ap-Ap-Apa... apa ini... apa...?!

Rangsangan kuat yang belum pernah dirasakannya sebelumnya membuat wajah Hinako memerah karena bingung.

Di bagian bawah halaman, terdapat adegan semacam adegan basah yang sangat jelas...

“Ojou-sama!

Hinako!

Shizune dan Itsuki buru-buru masuk ke kamar Hinako.

Tapi Hinako hanya bisa...

Uhh... uhh...

Sangking bingungnya, kepalanya mulai terasa pusing.

Sepertinya kita sudah terlambat...

“Mungkin itu terlalu merangsang bagi Hinako...

Melihat layar komputer yang terbuka lebar, keduanya hanya bisa menggelengkan kepala. Keesokan harinya, atas perintah ayahnya setelah mendengar laporan Shizune, komputer Hinako secara diam-diam didaftarkan ke layanan Celeb Filter.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama