Prolog
Beberapa
hari telah berlalu sejak aku berhasil mencegah akuisisi tidak langsung oleh Suminoe-san.
“Tomonari-san,
terima kasih banyak atas
pemasangan iklannya kemarin.”
“Ah,
tidak masalah. Terima kasih juga atas kontraknya.”
Pada
jam istirahat. Di ruang kelas,
aku berbicara dengan teman sekelasku
tentang game manajemen.
Skandal
akuisisi oleh Suminoe-san dan
kemudian kemitraan bisnis antara Tomonari Gift dan Wedding Needs telah
dibahas berkali-kali dalam berita di dalam game
manajemen. Hasilnya, reputasiku di sekolah meningkat drastic sampai-sampai membuatku terkejut sendiri.
Yang aku
maksud dengan reputasi di sini terkait dengan kepercayaan.
Oleh karena
itu, setelah insiden akuisisi berhasil kulalui,
aku mulai mendapat tambahan mitra bisnis baru satu per
satu. Memang kadang aku yang menghubungi mereka, tapi lebih sering mereka yang
menghubungiku duluan. Teman sekelas yang baru saja aku bicarakan juga
menawarkan untuk memasang iklan di situs web Tomonari Gift.
Saat ini,
angin sedang berhembus ke arah yang menguntungkan. Bisa dibilang sedang musim
panenku. Seberapa besar aku dapat mengembangkan perusahaan dalam waktu dekat
ini akan menentukan masa depan perusahaan Tomonari Gift.
“Tomonari-kun,
boleh aku minta konsultasi sebentar?”
“Konsultasi?
Aku tidak keberatan...”
“Sebenarnya
aku sedang mengkhawatirkan sesuatu
dengan perusahaan tempatku bekerja...”
Kali ini,
seorang teman sekelas laki-laki meminta konsultasi padaku.
(...
Akhir-akhir ini, permintaan konsultasi seperti ini mulai semakin banyak)
Sambil
menyampaikan pendapatku, aku tersenyum kecut dalam hati.
Karena
aku berhasil mencegah akuisisi oleh Suminoe-san,
sepertinya aku dianggap ahli dalam M&A
dan kemitraan bisnis. Namun jujur saja, kemampuanku
masih jauh di bawah Hinako dan Tennouji-san, jadi setiap
kali dimintai konsultasi, perasaanku menjadi
campur aduk. ... Tapi aku juga masih mempelajarinya.
Setelah
menyampaikan pendapatku, siswa laki-laki itu kembali ke tempat duduknya dengan
sopan sambil mengucapkan terima kasih.
Bel sekolah pun berbunyi dan pelajaran
dimulai.
...
Ngomong-ngomong, hari ini ada pertemuan minum teh seperti biasa.