Hanayome wo Ryakudatsu Jilid 2 Bab 7 Bahasa Indonesia

 Chapter 7

 

Setelah aku selesai berbicara dengan manajer Tsukimi, aku bergegas keluar dari dalam kafe. Aku ingin mengejar Mizutori-san yang sudah pergi keluar lebih dulu.

Berlari seperti ini mengingatkanku pada kejadian waktu itu, dan gambaran saat itu kembali terlintas di pikiranku.

Saat aku berlari, aku melihat rambut pendek berwarna biru muda yang mudah dikenali meski di malam hari. Dia menoleh saat mendengar langkah kakiku.

Ada apa, Jupiter?

Tubuhku berteriak kesakitan karena berlari dalam keadaan pegal, tetapi aku berusaha mengabaikannya.

Ada sesuatu yang ingin kutanyakan tentang Nene-chan.

Nene-chan pergi bekerja di kafe kemarin, sehari sebelum dia bilang ingin berhenti. Pada hari itu, Mizutori-san juga bekerja, dan dia juga bertingkah aneh hari ini.

Aku berpikir mungkin ada semacam hubungan di antara mereka berdua yang berperilaku aneh. Jika ini berakhir sia-sia, setidaknya aku harus bertanya jika ada kemungkinan.

Apa kemarin ada kejadian tertentu yang melibatkan Nene-chan?

Mengapa kamu bertanya seperti itu?

Aku curiga bahwa penyebab perubahan perilaku Nene-chan ada hubungannya dengan Mizutori-san.”

Jangan bilang begitu! Aku tidak tahu apa-apa dan tidak ada niat jahat sama sekali...

Jikad dilihat dari reaksinya, aku bisa menebak bahwa dia tidak berniat jahat terhadap Nene-chan. Namun, pasti ada beban di hatinya karena telah melakukan sesuatu.

Maafkan aku jika ucapanku terdengar kasar. Mari aku ubah pertanyaannya. Apa yang terjadi dengan Nene-chan kemarin? Tolong, beri tahu aku.

Aku menundukkan kepalaku dengan rasa putus asa.

Nene-chan-senpai sudah menyuruhku untuk jangan memberitahu siapa pun.

Terutama kepada Jupiter, kata Mizutori-san dengan pelan sebelum mulai bercerita.

Setelah mendengar ceritanya, aku terkejut dan kehilangan kata-kata. Rupanya Himeno-san pernah datang mengunjungi kafe.

Entah itu disengaja atau kebetulan, tapi bisa jadi itu hanya kebetulan sama seperti ketika Kitagawa kebetulan datang berkunjung.

Nene-chan-senpai terlihat sangat ketakutan.

Mizutori-san sepertinya mengingat ekspresi Nene-chan saat itu dan menunjukkan wajah cemas.

“Nee, Jupiter. Jika Nene-chan berada dalam situasi sulit, aku ingin kamu membantunya. Karena kamu telah membantuku jadi kamu bisa melakukannya, kan...?

Serahkan saja padaku. Sejak awal, aku memang berniat begitu.

Setelah itu, aku berpisah dengan Mizutori-san dan pulang ke rumah.

Aku duduk di sofa dengan santai, menyandarkan daguku di tangan sambil berpikir. Karena kedatangan Himeno-san, pasti ada sesuatu yang membuat Nene-chan harus berhenti.

Namun, petunjuknya sangat sedikit. Aku tidak tahu alasan Himeno-san menghubungi Nene-chan, atau mengapa namaku tidak disebutkan oleh cerita Mizutori-san.

Karena merasa buntu, aku memutuskan untuk berkonsultasi dengan sahabatku untuk meluapkan pikiranku.

Hey, Arata, ada apa? Mau ngomongin masalah cinta lagi?

Maaf, aku perlu berbicara serius. Ceritanya lumayan panjang, jadi aku berharap kamu mau mendengarkannya.

Suaraku yang terdengar serius membuat Kyohei di telepon memperbaiki posisinya.

Setelah mendengarkan dengan diam, Kyohei mengungkapkan kebingungan setelah aku selesai berbicara.

“Aneh sekali.

Apa maksudnya?

“Dia seharusnya sedang bekerja di resor sekarang.

Setelah aku bertanya kepadanya, Kyohei memberitahuku kalau ia melihat Himeno-san bekerja di rumah pantai saat liburan. Rupanya ia sengaja tidak mengatakannya kepadaku karena takut itu akan membuatku merasa tidak nyaman.

Tunggu sebentar ya, kata Kyohei sebelum memutuskan pamggilan telepon.

Beberapa menit kemudian, teleponku kembali berdering dan ia langsung berkata, Aku sudah mengerti.

Menurut penjelasannya, sepertinya Himeno-san sudah tidak terdaftar lagi di sana. Dia dipecat karena kinerjanya yang sangat buruk. Kelihatannya dia juga terlihat datang ke resor bersama pria yang bernama Umino Minato, tetapi Umino masih terdaftar bekerja di hotel.

“Aku tidak menyangka kamu bisa mengetahui hal semacam itu.”

Ini bukan metode yang bisa dipuji, tapi aku bertukar kontak dengan cewek dari rumah pantai yang menyapaku di sana, jadi aku coba-coba bertanya padanya. Karena kupikir hal semacam ini mungkin terjadi.

Memang,itu bukan metode yang patut dipuji. Selain itu, apa yang terjadi dengan kewajiban kerahasiaan? Banyak pertanyaan muncul, tetapi ini adalah informasi yang berharga.

Aku juga menemukan hal seperti ini, aku akan mengirimkannya padamu sekarang.

Ketika membuka URL yang dikirim, itu adalah akun media sosial seseorang dengan nama @princess.essence.

Akun ini milik siapa?

Akun cadangan Himeno-san.

Akun cadangan? Apa-apaan itu?

Akun cadangan adalah akun yang digunakan untuk menyebarkan konten yang tidak bisa dipublikasikan secara terbuka dengan menyembunyikan namanya.

Informasi ini juga didapat dari wanita yang bekerja di resor. Dia memberitahu Kyohei mengenai akun ini ketika ia menghubunginya dengan maksud mengolok-olok perilaku kikuk dan tingkah aneh Himeno-san.

Akun itu memposting keluhannya tentang Umino dan pekerjaan di resor, serta foto-foto dari restoran di kota.

Nama akunnya juga mengandung kata princess, yang berarti putri dari kanji namanya, dan kata essence, jadi rasanya cukup konyol. Ini mungkin berguna.

Setelah menutup telepon, aku mulai memilah-milah informasi yang didapat. Menurut Kyohei, Himeno-san memiliki kesulitan dalam bekerja, dan dia sekarang hidup terpisah dari Umino. Memangnya dia bisa hidup seperti itu? Meskipun sulit, dia tidak bisa bergantung pada orang tuanya.

Melihat dari para tamu yang menghadiri undangan pernikahan, tampaknya hubungan sosialnya tidak terlalu luas, jadi orang yang bisa dia andalkan sekarang pasti terbatas.

Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah tentang Nene-chan. Meskipun dia akan menghadapi ujian, dia mengambil shift yang seharusnya tidak perlu dan menunjukkan keinginan untuk menambah jam kerja. Bekerja paruh waktu tentu saja untuk mendapatkan uang.

Saat aku memikirkan hal itu, muncul sebuah pemikiran.

Namun, apa dia benar-benar akan melakukan hal seperti itu kepada adik perempuannya sendiri? Norma-norma yang ada dalam pikiranku menolak pemikiran itu.

Tidak, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Himeno-san, terutama setelah dia menuntut untuk membatalkan pertunangan pada hari pernikahannya sendiri.

Namun, aku masih belum sepenuhnya mengerti mengapa Nene-chan perlu berhenti bekerja dari kafe.

Pokoknya, jika aku berpikir dengan cara ini, aku menyadari bahwa mungkin aku harus menghubunginya sekali lagi.

Nene-chan menyembunyikan fakta bahwa Himeno-san datang ke kafe dariku. Jadi, aku menduga bahwa dia berencana untuk bertemu Himeno-san pada hari ketika aku memiliki jadwal kerja di kafe.

Sehari sebelumnya memiliki jadwal shift di kafe.

Aku menemukan postingan di akun Himeno-san yang mengatakan bahwa dia sangat menantikan untuk pergi ke kafe retro ini besok.

Dengan bantuan Mizutori-san yang bersedia menggantikan shift-ku, aku berpura-pura pergi bekerja dan menunggu di depan kafe rumah tua sebelum Himeno-san masuk, lalu aku juga masuk setelah itu.

Tanpa memakai kacamata dan berkat pakaian santai yang dipilih Nene-chan untukku, tampaknya Himeno-san tidak menyadari perubahanku. Meskipun begitu, aku juga berpikir sejauh mana dia tidak mengingatku, tetapi kali ini hal itu berhasil menguntungkan.

Dan meskipun Nene-chan datang, aku menempati tempat duduk yang menjadi sudut buta dan menunggu kesempatan.

Setelah beberapa saat kemudian, Nene-chan akhirnya datang dan aku melihat momen dia meminta uang.

Walaupun aku sudah menduganya, tapi aku tidak pernah mengira dia benar-benar akan memeras uang dari adik perempuannya sendiri.

 

◇◇◇◇

 

Dan sekarang, aku menghentikan Himeno-san yang mencoba untuk pergi dengan santai.

Hei, kamu ini siapa sih? Jangan menghalangi jalanku, biarkan aku lewat!

Tidak, aku tidak akan membiarkanmu lewat. Uang itu bukan milikmu. Bagaimana kalau kamu mengembalikannya kepada Nene-chan?”

Perutku terasa sangat mendidik, aku tidak bisa menghitung sudah berapa kali aku ingin berdiri dan berteriak. Namun, aku berusaha tetap tenang dan hanya menyatakan fakta.

Jangan-jangan, kamu Arata-san!? Kenapa kamu di sini?

Aku tidak punya kewajiban untuk menjelaskan hal itu. Yang lebih penting, apa kamu menyadari dengan apa yang sudah kamu lakukan?

“Hah? Aku hanya menerima uang dari adikku.

Kamu tidak menerimanya, itu adalah uang yang kamu minta dengan paksa. Dengan kata lain, itu berarti kamu melakukan kejahatan pemerasan.

Pemerasan adalah tindakan menggunakan ancaman atau kekerasan untuk memaksa seseorang menyerahkan harta benda atau mendapatkan keuntungan finansial. Jika dia tidak memberikannya uang, dia akan membeberkan hubungan kami kepada orang-orang di tempat kerja paruh waktunya merupakan tindakan pemerasan, dan pada kenyataannya, uang itu telah berpindah dari Nene-chan kepada Himeno-san.

Meskipun aku menunggu momen ini, rasanya sangat menyakitkan melihat Nene-chan dihujani penghinaan.

“Kejahatan pemerasan? Itu berarti ada kejahatan? Memangnya mana buktinya?!

“Mana mungkin tidak ada buktinya.

Aku mengeluarkan ponselku dari dalam kantong. Di layar ponselku, gelombang suara sedang ditampilkan dalam bentuk grafik.

Sekarang, bahkan tanpa memiliki alat perekam suara, kita bisa merekam dengan mudah melalui smartphone. Seluruh percakapan antara kamu dan Nene-chan terekam semua di sini.

Alasan mengapa aku tidak merekam video karena demi menghindari kecurigaan. Ini sudah cukup menjadi bukti fisik.

“Ka-Kalau memang begitu, aku akan memberitahu orang-orang di tempat kerjamu! Kamu juga pasti tidak ingin dianggap sebagai pria yang beralih ke adik mantan tunangannya.

Walaupun Himeno-san mengatakannya dengan tekad yang tampaknya putus asa.

Aku memiliki video di mana kamu membatalkan pertunangan kita di depan umum. Jika orang-orang melihatnya, tidak ada yang akan berpikir seperti itu.

Apa?!

Ada video yang direkam Kyohei pada hari pernikahan kami. Jika orang lain melihatnya, mereka akan mengerti bahwa dia sendiri yang berganti pasangan dan memilih orang lain.

Himeno-san mendekat dengan wajah pucat, seolah-olah memohon.

“Aku benar-benar minta maaf, Arata-san! Aku tidak akan mengatakan hal aneh, jadi tolong jangan laporkan ke polisi. Aku mendengar dari ayah bahwa kamu sudah memaafkanku sebelumnya. Iya ‘kan? Bisakah kamu memaafkanku kali ini juga?

Dia bahkan sampai meminta belas kasihan. Namun, tekadku sudah bulat.

Aku memaafkanmu karena itu mengenai diriku, tapi kali ini berbeda. Kamu telah menyakiti Nene-chan, yang berarti kamu telah melukai orang yang sangat berharga bagiku. Pada titik ini, aku tidak akan pernah memaafkanmu.

“Ka-Kamu bohong, iya ‘kan...?

Aku tetap diam. Ini adalah pernyataan penolakan bahwa aku tidak berniat untuk berbicara lebih lanjut.

Uwaaaaaaaah!

Himeno-san yang benar-benar tertekan seketika terjatuh dan mulai menangis histeris, menandai akhir dari kejadian ini.

 

◇◇◇◇

 

Pada malam itu, aku berjalan menyusuri jalanan bersama Nene-chan.

Orang-orang di kafe tadi sangat baik, ya.

Iya, benar.

Aku meminta maaf kepada mereka karena sudah merepotkan, karena perbincangan yang terjadi di kafe retro tersebut masih dihadiri pelanggan lain. Namun, selama Nene-chan dan Himeno-san berbicara, pelanggan lain yang mendengarkan tampaknya mengira ada sesuatu yang tidak beres, jadi mereka diam-diam mengawasinya, dan pemilik serta pelanggan lainnya juga dengan baik hati memaafkan kami.

Sebaliknya, karena merasa lega, manajer toko bahkan memberikan kebaikan dengan membebaskan biaya makanan kami. Sepertinya aku harus datang beberapa kali lagi untuk membalas kebaikan itu.

Setelah itu, kami langsung menuju kedai kafe Kagen no Tsuki’ untuk meminta maaf kepada Tsukimi-san dan membatalkan keputusan untuk berhenti.

Meskipun dia khawatir, Tsukimi-san yang menginginkan Nene-chan tetap bekerja, sangat menyambut baik.

Dan Nene-chan juga meminta maaf kepada Mizutori-san karena telah bersikap keras padanya.

Mizutori-san berkata, Itu tidak masalah! Aku senang Nene-chan-senpai tidak jadi berhenti, sambil menunjukkan air mata kebahagiaan.

Senang sekali rasanya semua orang bisa menerima ini.

Iya, pada awalnya aku merasa takut, tapi...

Kemudian, kami memutuskan untuk mengungkapkan hubunganku dengan Nene-chan kepada orang-orang yang berinteraksi dengan kami.

Nene-chan sepertinya enggan untuk memberitahu orang-orang di tempat kerjanya karena pengalaman masa lalunya yang kehilangan tempatnya, dan takut merepotkanku. Meskipun ada banyak orang yang terkejut dengan ceritanya, tidak ada pendapat negatif yang muncul. Mungkin itu semua berkat kepercayaan yang telah Nene-chan bangun selama ini.

Di antara mereka, manajer Tsukimi tampak terkejut dan berkata, “Eh, jadi kalian masih dalam hubungan seperti itu?

Aku mengerti jika dia terkejut dengan hubungan kami, tetapi apa maksudnya dengan "masih"?

Aku oenasaran bagaimana dia melihat hubunganku dan Nene-chan?

Sedangkan mengenai Himeno-san, pada akhirnya aku tidak melaporkannya ke polisi.

Hal itu dikarenakan Nene-chan memintaku untuk tidak melakukannya.

Dia mengatakan bahwa jika Himeno-san ditangkap, sebagai putri keluarga Fujisaki, hal itu akan dilaporkan dan kemungkinan besar masa lalunya akan digali, termasuk masalah pembatalan pertunanganku dengan Himeno-san, yang akan merepotkanku.

Dia juga mengatakan bahwa dia ingin melindungi tempatnya setelah mendengar bahwa aku menikmati bekerja di kedai kopi. Aku merasa sangat tersentuh karena dia terus-menerus khawatir tentang diriku.

Selain itu, aku dan Nene-chan merahasiakan hubungan kami di sekolah. Jika Himeno-san ditangkap, hal itu akan mencuri waktu Nene-chan untuk menjalani sisa kehidupan SMA-nya yang penuh makna dan merepotkannya.

Sebagai ganti tidak melaporkannya ke polisi, aku meminta Himeno-san untuk menulis surat pernyataan yang menyatakan bahwa dia takkan mendekatiku, Nene-chan, dan orang-orang yang terlibat dengan kami di masa depan. Dengan demikian, masalah pun selesai.

Aku meregangkan tubuhku yang tegang dan menegakkan punggungku.

Di sampingku, Nene-chan menghentikan langkahnya.

Oh iya, aku ingin Arata-san mengirimkan data rekaman hari ini padaku."

Mungkin dia ingin mendistribusikan risiko jika data itu tiba-tiba hilang, atau mungkin dia merasa lebih tenang jika dia juga memilikinya.

Baiklah.

Setelah menjawab begitu, aku baru mengingatnya dan mengeluarkan smartphone.

“Aku terus merekamnya sejak saat itu. Maaf, sekarang aku akan memotong bagian yang tidak perlu dan mengirimkannya.

Tidak perlu repot-repot begitu.

Nene-chan mendekat dengan cepat.

Tidak, tidak, aku sudah merekam cukup lama, rekaman itu pasti akan memakan banyak ruang data.

Tidak apa-apa. Memotongnya juga merepotkan, kan?

Sebenarnya tidak terlalu merepotkan, tapi aku tidak bisa mengabaikan perhatian Nene-chan.

Kalau Nene-chan bilang begitu...

“Horee, aku jadi bisa mendengarkannya berkali-kali!

Meskipun itu adalah bukti kejahatan pemerasan Himeno-san, mungkin dia merasa lega setelah beban di pundaknya berkurang.

Pemandangan Nene-chan yang melompat-lompat kecil dengan wajah ceria terlihat sangat mengesankan.

 

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama