MrJazsohanisharma

[LN] Saijou no Osewa Jilid 8 Prolog Bahasa Indonesia

Prolog

 

Keesokan harinya setelah Acara Game Manajemen berhasil diselesaikan dengan baik.

Suasana di Akademi Kekaisaran terasa semakin santai.

Hei, Tomonari. Kamu punya cerita yang menarik enggak~...?

“Enggak ada sih~...

Waktu istirahat. Aku menjawab pertanyaan Taisho yang terlihat mengantuk sambil memandang keluar jendela. Percakapan kami terputus-putus, tapi Taisho terlihat tidak keberatan.

Tomonari-kun. Aku baru saja makan macaron yang sangat enak lho~..."

Wah, enak ya~...

Asahi-san berusaha mengangkat topik sambil menahan menguap dan menggerakkan bibirnya, tapi itu tidak terlalu menarik perhatianku, jadi aku hanya memberi tanggapan seadanya. Asahi-san juga tampak tidak keberatan, dan bersama-sama dengan aku dan Taisho, dia juga terlihat melamun.

Musim sudah berganti ke musim gugur. Pertengahan Oktober. Cahaya matahari yang hangat dan lembut membuat rasa kantuk jadi semakin menguat.

Bukan hanya kami bertiga saja, tapi Hinako, Suminoe-san, Kita, dan semua siswa di kelas itu juga tampak sama. Saat Game Manajemen berlangsung, setiap jam istirahat selalu dipenuhi dengan diskusi sengit, tapi sekarang tidak ada lagi. Ada siswa yang tertidur di atas meja, ada yang hanya bersandar di kursi sambil memandang langit-langit tanpa suara, semuanya terlihat malas-malasan.

Suasana ini... jujur saja, sudah selesai.

Ini yang disebut sindrom kelelahan. Murid-murid Akademi Kekaisaran memang biasanya orang-orang yang rajin, tapi kali ini mereka benar-benar kehilangan semangat.

Dan tampaknya para guru juga menyadari hal itu, sehingga mereka sedikit menurunkan tempo pelajaran. Saat Game Manajemen berlangsung, para guru juga terlihat bersemangat. Tapi sekarang, hanya ada kecocokan kepentingan antara siswa dan guru, sehingga seluruh akademi diselimuti suasana yang santai.

Entah kenapa, aku jadi teringat dengan suasana sekolah SMA yang dulu pernah aku masuki, dan itu sedikit membuatku merasa nostalgia.

Permisi, Konohana-san. Ada bagian dari pelajaran tadi yang tidak kupahami...

Seorang siswi perempuan berbicara kepada Hinako. Di tengah suasana yang santai ini, dia masih mempertahankan sikapnya yang rajin. Mulai dari istirahat selanjutnya, aku juga harus berusaha.

Saat siswi itu membuka buku pelajarannya, Hinako memperhatikan halaman yang ditunjukkan, lalu berkata,

Hmm... merepotkan...

Me-Merepotkan...?

Oh, gawat.

Karena terbawa suasana yang santai, sifat asli Hinako sampai ikutan muncul segala.

Aku menepuk-nepuk kedua pipiku pelan, lalu berdiri.

Tugas pengasuh, siap dilaksanakan!

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Lebih baru Lebih lama