Pemikiran Tentang Episode Kedelapan Anime “Gimai Seikatsu (Kesan-Kesan Mikawa Ghost)
・Dunia yang Dilihat Akiko-san
Ada
adegan di mana Akiko-san melihat
sosok anak-anak dalam perjalanan pulang dari kerja dan mengingat kembali
peristiwa masa lalu dengan Saki. Ketika dia secara tiba-tiba teringat masa
kecil Saki, itu menunjukkan bahwa di dalam diri Saki masih ada Saki kecil yang
tertidur, sama seperti di dalam diri Akiko-san
juga masih ada bayangan Saki kecil yang membara di
dalam dirinya. Sebagai orang tua, mungkin dia tidak terlalu
yakin apa dia telah menjadi orang tua yang baik untuk Saki atau tidak, dan
mungkin di dalam hatinya yang
terdalam, dia merasa kurang percaya diri.
Ngomong-ngomong,
karena ini pertama kalinya anime TV berfokus secara mendalam pada Akiko-san, aku ingin sedikit mengungkapkan
latar belakang yang tidak ditulis secara spesifik dalam novel aslinya.
Pekerjaan
Akiko-san saat ini adalah seorang
bartender, tetapi sebelumnya dia bekerja di bidang yang lebih dekat dengan dunia
malam dan pelayanan (jenis pekerjaan malamnya bisa kalian bayangkan sendiri).
Ketika Saki masih kecil, dia banyak bekerja di bidang tersebut, dan sekitar
waktu Saki masuk SMP, di usia pertengahan 30-an, dia mengganti pekerjaan. Di
antara bartender, keterampilan dalam pelayanan dan berbicara yang baik adalah
hasil dari pengalaman kerja sebelumnya. Dia mengganti pekerjaan pada saat dia
mulai memikirkan pilihan karier, dan karena putrinya Saki sedang berada di masa
remaja yang sensitif (terutama pada periode di mana isu seksual dan
prasangka sering menjadi bahan gosip), dia khawatir Saki mungkin mengalami
perasaan tidak nyaman. Oleh karena itu, dia beralih ke pekerjaan yang relatif
memiliki citra yang lebih sedikit dalam dunia tersebut. Tentu saja, dia bangga
dengan pekerjaan sebelumnya, dan Saki tidak memiliki prasangka terhadapnya...
Namun, bagi Akiko-san, ini
adalah pilihan untuk melindungi Saki. Selain itu, Akiko-san sendiri juga ingin menjadi
bartender. Dia tidak membuat keputusan yang terburu-buru, tetapi memilih
pilihan yang lebih baik. Pendapatannya memang berkurang dibandingkan dengan
pekerjaan sebelumnya, sehingga dia tidak memiliki
banyak ruang untuk bersantai, dan Saki berpikir bahwa ibunya
mengurangi pendapatannya demi melindungi dirinya. Akibatnya, Saki semakin
peduli pada Akiko-san... Nah,
apakah itu baik atau tidak, mungkin Akiko-san
sendiri juga masih meragukannya.
・Saki Kecil yang Perlahan
Mempesona di OP
Jumlah
adegan yang menampilkan Saki kecil
meningkat di anime TV. Di sana ada video pembuka yang biasa... Ketika melihat
adegan Saki kecil yang terbangun di dalam bus, rasanya seperti ada yang menekan
hatiku perlahan. Apa sutradara dan tim produksi anime sudah menghitung ini?
Ternyata, penggambaran Saki kecil dalam durasi yang panjang di OP sangat
berdampak pada pengalaman menonton. Aku merasa ini adalah mekanisme yang
menggugah hati yang khas dari anime.
・Alasan Akiko-san Memutuskan untuk Menikah
Lagi
Sebelum pernikahan mereka, baik
Taichi maupun Akiko tidak menganggap keadaan saat ini sebagai sesuatu yang
ideal. Mereka memahami bahwa anak-anak hidup dalam keseimbangan yang sangat
berbahaya dan merasa khawatir. Terutama Akiko merasakan batasan dalam
lingkungan hidup seperti ini untuk membesarkan Saki, dan khawatir bahwa Saki
mungkin akan mempersempit pilihan hidupnya demi mempertimbangkan Akiko,
sehingga dia memutuskan untuk menikah lagi dengan Taichi dengan pandangan yang
cukup realistis. Tentu saja, dia tidak berniat untuk memanfaatkan atau
bergantung pada Taichi, tetapi dia percaya bahwa dengan saling berbicara,
keputusan ini akan membawa kebaikan bagi mereka berdua.
Sebenarnya,
bagaimana interaksi antara keduanya saat memutuskan untuk menikah lagi? Mengapa
mereka memilih waktu ini untuk menikah lagi adalah cerita yang bisa dibahas di
lain kesempatan...
・Kemunculan Fujinami Kaho
Ini
adalah penampilan pertama Fujinami Kaho, seorang siswi yang bersekolah di
lembaga bimbel yang
sama dengan Yuuta.
Dalam
novel aslinya, keberadaan Fujinami Kaho
muncul dalam berbagai kesempatan, seperti di tempat
bimbel, sebagai pelanggan di toko buku, atau saat
bermain golf simulasi, tetapi dalam anime TV, cara kemunculannya sedikit
berbeda. Untuk merangkum cerita dengan baik, beberapa adegan dipotong dan
disusun ulang, sehingga bagian-bagian yang tidak sepenuhnya penting bagi cerita
Yuuta dan Saki mungkin hilang.
Aku minta
maaf kepada para penggemar karakter lain mengenai hal ini... Dalam novel
aslinya, tema yang diusung adalah “menggambarkan
kehidupan dari sudut pandang Yuuta dan Saki”, sehingga
sering kali ada adegan yang menunjukkan bahwa setiap karakter lain memiliki
kehidupan mereka sendiri. Karakter seperti Maru, Maaya, Yomiuri-senpai, dan terutama Fujinami Kaho
sangat mencolok dalam hal ini. Oleh karena itu, mungkin ada rasa kehilangan
ketika melihat adegan karakter tersebut yang ada dalam novel asli. Namun, jika
fokus cerita sepenuhnya pada Yuuta dan Saki, mungkin hal ini tidak bisa
dihindari.
Meskipun Fujinami muncul dengan cara yang
sederhana, dia adalah sosok yang sangat penting dalam hubungan antara Yuuta dan
Saki, serta masa depan Yuuta.
・Yomiuri-senpai dan
Dosen Universitas
Dia
berkata, “Aku tak
percaya kamu
melihatku mengerang setelah dikalahkan dalam sebuah argumen oleh profesor
universitasku,” tetapi
kejadian yang terjadi sebelum ini (yang digambarkan dalam novel aslinya)
sebagian besar telah dipotong, sehingga menghasilkan adegan tersebut.
Yuuta
sedang dalam perjalanan dari tempat bimbel
menuju kerja paruh waktunya, dan di
tengah perjalanan dengan sepeda, ia menyaksikan Yomiuri-senpai sedang makan pancake di kafe
bersama seorang dosen dan beberapa mahasiswa. Dosen tersebut adalah pengajar di
seminar tempat Shiori terdaftar. Karena hari libur, jadi tidak ada jadwal kuliah di universitasnya, tetapi dosen tersebut mengajak
mahasiswa berdiskusi dengan syarat dia akan mentraktir pancake yang enak... dan
Shiori memilih kafe Shibuya
agar lebih mudah pindah karena dia ada kerja paruh waktu setelah itu.
Sebenarnya,
dosen ini juga merupakan karakter penting, tetapi... kemunculannya masih
ditunggu.
・Yuuta melihat manekin sambil mengingat perkataan
Saki
Yuuta sedang melihat manekin saat ia dibilang,
“Sungguh, kita tidak akan menyadarinya sampai sejauh itu jika tidak tertarik”.
Hal-hal yang diingatnya sebelum
dan sesudahnya adalah ucapan
Saki yang mengatakan, “Karena
aku tidak berharap apa-apa darimu, tolong jangan berharap apa-apa dariku,” serta kalimat saat berbicara
tentang Maaya. Yuuta
sedang mempertimbangkan apakah akan mendekati Saki dengan lebih kuat di sini, dan
menurutku sangat menakjubkan bagaimana adegan
ini mengekspresikan hal ini tanpa menggunakan monolog sama sekali, tetapi hanya
melalui ‘manekin’ yang menunjukkan ketertarikannya
pada Saki, dan kilas balik beberapa dialognya. Meskipun mereka berdua tidak
berharap satu sama lain = berusaha untuk tidak terlibat
lebih dalam, Yuuta merasa
bahwa mengingat Saki yang berbicara tentang Maaya,
tidak pergi ke kolam yang diundang oleh Maaya
terasa sangat tidak wajar, dan ia ingin membuat Saki pergi ke kolam, tetapi
bagaimana caranya? Konflik ini digambarkan dengan tenang.
・Saki bangun kesiangan untuk pertama kalinya sejak tinggal bersama
Saki bangun kesiangan dan ini adalah pertama kalinya
dia bangun lebih lambat dari Yuuta. Saki selalu bangun lebih awal daripada
siapa pun di keluarganya dan mulai menyiapkan sarapan dengan penampilan yang
sempurna. Dia tidak berniat untuk melepas mode bersenjatanya di rumah, berusaha
agar tidak ada yang melihatnya dalam keadaan santai setelah bangun tidur. Oleh
karena itu, Yuuta hanya pernah melihat Saki setelah dia sepenuhnya siap.
Namun,
pada hari itu, Saki bangun kesiangan.
Dia keluar dengan penampilan minimal, tetapi tetap jauh dari penampilan
sempurna yang biasa.
Dia sedang dilanda gundah gulana,
berusaha belajar untuk mengatasi kegundahannya,
tetapi bahkan saat belajar, dia tidak bisa berkonsentrasi dan terus merasa galau, dan saat berulang kali
mengalami hal ini, pagi pun tiba dan dia tidak mendapatkan cukup tidur.
Yuuta dan
Akiko khawatir tentang keadaan di mana dia
terlalu fokus pada belajar tanpa istirahat dan tidak dapat mengatasi stres, dan
inilah hasilnya. Meskipun kali ini tidak hanya disebabkan oleh stres belajar,
ironisnya, keadaan yang mereka khawatirkan segera terjadi karena alasan di luar
belajar. Baik itu karena belajar atau alasan lain, cara hidup Saki pada
akhirnya akan mengarah pada keadaan “meledak” seperti ini. Syukurlah, itu
muncul dalam bentuk yang paling baik dan lebih awal.
Ngomong-ngomong,
ini adalah hal yang sangat penting, yaitu saat Saki bangun dengan kurang tidur
dan meregangkan tangan dan kakinya untuk bernapas. Sangat bagus, bukan?
・Roti Panggang Ham dan Susu Panas
yang Menggiurkan
Roti
panggang ham dan susu panas yang terlihat paling enak di dunia! Dan suara
paling enak di dunia saat menggigit roti panggang! Mungkin aku kurang
pengalaman dalam anime, tetapi sangat jarang menemukan anime yang menggambarkan
suasana makan yang sederhana dengan begitu menggugah selera dan penuh suasana.
Saat susu panas diaduk, itu sangat luar biasa hingga aku tidak bisa menahan
senyum saat menonton Shirobako (video data yang dibagikan sebelumnya). Selain
itu, Saki yang memperhatikan gerakan Yuuta dan meniru cara dia makan roti
panggang ham itu sangat imut. Ekspresi yang hanya bisa ditangkap melalui
gerakan, tidak bisa dijelaskan dengan tulisan, ilustrasi, atau komik. Sangat baik.
Ngomong-ngomong,
Yuuta terbiasa memanggang ham dan roti. Saat tinggal berdua dengan Taichi, ia
hampir tidak pernah memasak,
tetapi ia sudah melakukan banyak hal sederhana. Kurasa
ia sudah berusaha untuk menikmati roti panggang dan variasi lainnya dengan cara
yang enak.
・Perubahan mendadak hati Saki?
Saki yang
semalam berkata “aku tidak
akan pergi ke kolam”
tiba-tiba berubah menjadi “aku
tidak keberatan pergi ke
kolam” setelah
satu malam. Ini adalah hal yang jarang terjadi dalam fiksi. Dalam fiksi,
perubahan hati biasanya disertai dengan peristiwa. Ada kejadian tertentu yang
membuatnya berpikir seperti itu. Ada sesuatu yang dikatakan yang membuatnya
mengambil keputusan tertentu. Seringkali, hubungan sebab-akibatnya jelas.
Namun, dalam novel aslinya, itu sengaja dihindari, dan Saki digambarkan
mengalami proses yang realistis, merenung semalaman, lalu bangun dan mengubah
pendapatnya.
Ekspresi
ini membawa risiko jika tidak ditampilkan dengan benar dalam karya visual
seperti anime, bisa terlihat seolah-olah Saki tiba-tiba berubah hati tanpa
alasan. Namun, dalam anime TV [Gimai
Seikatsu], alur perubahan hati Saki
digambarkan dengan sangat hati-hati dan jelas, lebih baik daripada dalam novel
aslinya. Ekspresi susu panas juga demikian, dan elemen orisinal anime yang akan
dijelaskan setelah ini, “rekaman
kaset”,
digunakan untuk menyampaikan dengan halus dan jelas.
・“Karena sudha jadi
kebiasaan” “Ya, hal seperti itu memang
bisa terjadi,”
Saki tertawa setelah sekian lama.
Walaupun Yuuta
dan Saki saling memperhatikan, peduli, dan menghormati satu sama lain, tetapi
mereka tidak selalu menghabiskan waktu bersama dengan cara yang sama. Mereka
tetap mempertahankan rutinitas hidup masing-masing dan hanya berinteraksi pada
momen-momen tertentu.... Namun, pada saat itulah Yuuta pertama
kali menyadari bahwa ada yang aneh dan tidak selaras jika dia hanya
mempertahankan rutinitasnya sendiri.
Selama
ini, mereka tidak pergi ke tempat kerja paruh waktu bersama. Meskipun tidak ada
penjelasan khusus dalam anime, novel aslinya menggambarkan dengan jelas hal
ini. Hanya saat pulang, mereka kembali bersama karena permintaan Akiko-san (supaya Saki tidak berjalan
sendirian di Shibuya malam hari). Jadi, Yuuta tetap pergi
dengan sepeda seperti biasa, dan pulang dengan kombinasi Yuuta yang bersepeda
dan Saki yang berjalan kaki. Kali ini, untuk pertama kalinya, mereka pergi ke
tempat kerja paruh waktu bersama, sehingga seharusnya tidak perlu membawa
sepeda dari awal. Namun, karena kebiasaan, Yuuta secara otomatis membawa
sepeda.
Mereka
sudah saling bersinggungan,
tetapi masih ada sedikit ketidakselarasan. Hal ini membuatnya agak lucu, dan kurasa
Saki merasa lebih rileks. Setelah sekian lama, dia tertawa dan berkata, “Aku senang”. Yuuta, setelah mendapatkan
reaksi positif dari Saki akibat langkahnya yang lebih berani, pasti merasakan
sesuatu. Apa yang dirasakannya, kurasa ia sendiri belum bisa mengungkapkannya
dengan kata-kata.
・Rekaman Kaset
Ini
adalah elemen orisinal 100% dari anime TV yang tidak ada dalam novel aslinya.
Namun, aku yakin ini adalah sesuatu yang mungkin ada dalam kehidupan kedua
karakter ini, meskipun aku tidak menyadarinya saat menulis novel.
Apa kalian masih mengingat
episode pertama? Saat Saki pindah ke rumah ini, dia merapikan ruangan yang
digunakan sebagai gudang dan mengubahnya menjadi kamarnya. Dengan kata lain,
lemari dan kardus yang ada di kamarnya menyimpan jejak masa lalu keluarga
Asamura. Yuuta merasakan bagaimana dia menghabiskan waktu di rumah ini ketika
kecil melalui stiker yang tertempel di dinding, akuarium yang ada, dan kaset
yang ditemukan.
Di zaman
sekarang mungkin sudah jarang, tetapi ada yang disebut
rekaman kenangan yang menyimpan memori keluarga dalam bentuk kaset, dan yang
didengarkan Saki adalah salah satu dari jenis itu. Bagian ini tidak ada dalam
novel aslinya dan merupakan ide dari sutradara Ueno, jadi aku juga tidak
memiliki jawaban yang pasti.
Dalam
anime, informasi dalam bentuk teks atau monolog cenderung lebih sedikit
dibandingkan dengan ekspresi tulisan, namun dengan menciptakan koneksi antara
Saki dan Yuuta yang masih kecil, proses perubahan emosi dan perasaan yang
tumbuh dapat diekspresikan dengan jelas. Aku tidak bisa tidak merasakan
keahlian yang luar biasa dalam hal ini.
Sekarang,
hingga saat ini, berbagai emosi telah dibangun dengan sangat hati-hati.
Namun,
apa kalian menyadarinya? Pasti ada yang
menyadari hal ini. Ya, hingga saat ini, monolog Yuuta hampir tidak ada.
Saki
mengungkapkan perasaannya dengan mendalam di dalam
bagian buku hariannya, sehingga bahkan dalam adegan
yang tidak diungkapkan dengan kata-kata yang jelas, intonasi suara dan
perubahan kecil dalam ekspresi dapat memberikan gambaran tentang
perasaannya.
Namun,
bagaimana dengan Yuuta sendiri?
Meskipun sudut pandang dan posisi kamera hampir selalu menunjukkan Yuuta, ia
hampir tidak menggunakan suara hati sebagai ekspresi, dan hanya diekspresikan
melalui dialog, ekspresi, atau gerakan. Apa yang sebenarnya ia pikirkan,
bagaimana perasaannya berubah, dan bagaimana keadaannya akan berkembang. Momen
ketika hal ini pertama kali digambarkan akan datang setelah ini.
Selanjutnya
adalah episode 9. Dalam arti tertentu, ini mungkin adalah episode yang paling aku
suka. Secara pribadi, ini juga merupakan episode yang sangat memalukan, sebuah
perasaan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang penulis.


