Kimizero Jilid 10 Bab 1.5 Bahasa Indonesia

 

Chapter 1.5 — Obrolan Tongkrongan Antara Akari-chan dan Marimero

 

Di restoran yang terletak di lantai atas sebuah department store di pusat kota, terdapat tempat duduk kecil yang memungkinkan pengunjung untuk melepas sepatu. Restoran itu penuh dengan pengunjung yang membawa anak-anak untuk makan siang atau minum teh.

Di antara pengunjung tersebut, ada Akari-chan dan Marimero. Di antara keduanya terdapat nampan kayu bulat yang berisi minuman dan mangkuk makanan bayi. Di samping Akari-chan, ada bayi yang sedang memukul-mukul bantal tempat duduk dengan lembut. Bayi itu mengenakan kaos abu-abu dan overall bergaris monokrom, pakaian yang menawan dan stylish untuk anak kecil.

Eh, dengarin aku deh, Marimero!

Akari-chan berkata sambil menyilangkan tangan. 

Yusuke, sejak mulai kerja sekarang, ia jadi makan banyak banget, dan jumlahnya terus meningkat, belakangan ini ia malah sedikit gemuk. 

Eh, masa?

Akari-chan melotot. 

Tapi, tidak sampai seburuk dulu, kan? 

Tidak, sama sekali tidak! Rasanya seolah-olah ia sedang mengalami rebound!

Padahal ia bekerja di lokasi konstruksi dan pasti banyak bergerak, ‘kan?

“Ia jelas-jelas makan lebih banyak dari kalori yang dibakarnya! Ia terus-terusan selalu memakan sesuatu ketika aku memergokinya!

Eh? Ia mungkin mengalami stres…?

Setelah mendengar Marimero, Akari-chan tampak merenung. 

Ah, mungkin saja… 

Suara Akari-chan yang awalnya marah kini mulai sedikit tenang. 

Yusuke sudah berhenti ikut berpartisipasi video KEN karena sibuk dengan pekerjaan dan keluarga. Maksudku, KEN bilang 'kamu bisa kembali kapan saja'. 

“Hee, KEN-san baik sekali! 

Benar sekali, rasanya mengejutkan karena meskipun di videonya ia suka berbicara kasar. Ia juga bahkan memberi hadiah untuk anak ini. 

Sambil berkata demikian, Akari-chan mengelus kepala bayi itu. Bayi itu sudah cukup kuat untuk duduk dengan baik dan sepertinya akan segera mulai berjalan. 

Selain itu, Yusuke juga mulai belajar menjadi arsitek bersertifikat. Lokasi konstruksi yang menjadi tempat pekerjaannya sekarang adalah desain dari seseorang yang belajar arsitektur secara otodidak. Setelah mendengar cerita orang itu, sepertinya ia jadi teringat dengan mimpinya sendiri, bahwa dirinya bisa menjadi arsitek meskipun berhenti kuliah. Setelah pulang, ia menggunakan semua waktu luangnya untuk belajar, dan mungkin karena stres itu, ia jadi melampiaskannya ke makanan.

Ah, begitu rupanya

“Ia makan terlalu banyak sampai-sampai aku bilang ke Mamahku, 'Jangan kasih Yusuke nasi porsi besar lagi,' tapi Mama bilang, 'Kalau ia gemuk, mungkin ia tidak akan populer di kalangan perempuan lain, bukannya itu hal yang bagus?’. Mungkin benar, tapi aku lebih menyukai Yusuke yang kurus!

Ahaha.

Melihat Akari-chan yang marah, Marimero hanya bisa tersenyum kecut. 

“Aku mendapat banyak komnetar di Instagram yang bilang 'Aku ingin melihat suamimu', tapi sekarang ia pasti tidak bisa muncul!

Ngomong-ngomong, akun Instagram Akari-chan luar biasa ya. Jumlah pengikutnya terus bertambah.

Mendengar kata-kata Marimero, wajah Akari-chan menjadi cerah. 

Benar! Berkat kamu, semuanya berjalan lancar! Dengan momentum ini, aku ingin menambah pengikut di akun Mama, dan nanti memposting konten yang berhubungan dengan tema, ketika anak ini masuk taman kanak-kanak, aku ingin memulai usaha dengan santai. Aku sering mendapat banyak pertanyaan seperti, 'Baju ini dibeli dari mana?' untuk pakaian yang aku buat bersama anak ini, jadi mungkin bisa dijual di situs pasar barang bekas! Jika pengikutku semakin banyak, mungkin akan ada tawaran kolaborasi dari perusahaan, mimpiku semakin meluas!

Akari-chan berbicara cepat dengan semangat, sementara Marimero mengangguk-angguk. 

“Aku senang mendengarnya, sepertinya semuanya berjalan baik.” 

Ya! Bagaimana denganmu, Marimero? Apa pekerjaanmu berjalan lancar? 

Tiba-tiba ditanya begitu, Marimero terlihat bingung. 

Ah, ya... Aku baru saja menyelesaikan pelatihan dan baru saja ditugaskan di kantor cabang, jadi masih banyak yang belum aku ketahui. 

Tapi, itu benar-benar luar biasa! Bisa mendapat pekerjaan di perusahaan besar yang bahkan aku ketahui, kamu hebat sekali, Marimero!

Mendapat pujian dari Akari-chan, Marimero tersenyum dengan sedikit keraguan. 

Yah, tapi itu cukup sulit… Aku harus melakukan lembur tanpa dibayar. 

Tapi, gajinya juga bagus, kan? Kalau gaji yang didapat kecil sih, siapapun pasti tidak merasa termotivasi.

Hmm, karena ini masih tahun pertamaku, rasanya masih sama dengan yang lain.

“Begitu ya. Jadi, ke depannya gaji akan meningkat. Kamu pasti sangat menantikannya!

Marimero menjawab dengan senyum kecut lagi mendengar kata-kata Akari-chan. Mungkin merasa pembicaraan tentang pekerjaan tidak terlalu menarik, Akari-chan mengubah topik. 

Bagaimana dengan si cowok Houou itu? Ngomong-ngomong, aku belum mendengar kabarnya akhir-akhir ini. 

Tidak ada yang terjadi, masih tetap sama saja.

Eh, tetap sama? Maksudnya bagaimana!? 

Kami kadang-kadang mengobrol lewat LINE.

Akari-chan terkejut mendengar jawaban Marimero. 

Eh? Kadang-kadang itu seberapa sering?

Kurang lebih sekali sehari? Jika aku sibuk, bisa jadi setiap dua hari sekali. Tapi ia selalu membalas di hari yang sama. 

Tidak, tidak, tidak, apa-apaan itu? Meskipun kalian tidak pacaran? 

Ya.

“Bagaimana dengan kencan?

Tidak pernah.

Hanya lewat LINE saja?

Benar. 

Lebih dari setahun!?

“Malahan sudah hampir dua tahun.

Hah!? Bukannya itu aneh!?

Ketika Akari-chan mengatakan hal itu kepadanya, Marimero memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung

Tapi, jika aku menganggapnya sebagai teman wanita, bukannya itu wajar-wajar saja?

Tapi dia bukan wanita! Eh, ketimbang itu, apa kamu baik-baik saja dengan itu. Marimero? 

“Aku sendiri baik-baik saja sih… karena kenyataannya sudah seperti itu, jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya sebagai hubungan seperti itu.

Marimero menjawab sambil mengerutkan dahinya

Aku juga tidak terlalu memahaminya. Tapi, jika ini adalah persahabatan antara pria dan wanita, aku ingin menjaganya… Baru pertama kalinya aku mempunyaoi teman pria yang sering menghubungiku seperti ini.

Hmm…

Akari-chan tampak bingung dan memiringkan kepalanya

Orang itu benar-benar menyukai wanita, kan? 

“Jika kamu membicarakan ketertarikan romantis, kurasa iya… Kashima-kun juga bilang begitu.

“Memangnya itu mungkin ia tidak akan menyukaimu, Marimero?

“Kupikir ia menyukaiku… sebagai teman?

“Msutahil! Atau, jangan-jangan ia tiba-tiba punya pacar? Apa ada wanita lain yang diincarnya?

Tidak ada tanda-tanda seperti itu. Dia bilang program pascasarjana itu tertutup, dan satu-satunya perempuan di laboratorium adalah mahasiswa senior yang menikah dengan mahasiswa lain. 

Bagaimana dengan tempat kerjanya?

“Ia tidak mempunyai pekerjaan paruh waktu.

Eh, anak orang kaya dong~! Tapi ya, kalau begitu tidak ada kesempatan untuk bertemu orang lain… Bagaimana dengan kopdar? Atau acara kumpul-kumpul di kota? 

“Menurutku dia tidak melakukannya. Sepertinya itu yang paling dihindarinya. Kurasa ia merupakan tipe orang yang lebih baik pergi ke tempat konsultasi pernikahan.

Eh, aku tidak mengerti! Apa yang sebenarnya terjadi!?

Ya. Aku sudah berhenti memikirkan ini sejak lama…

Marimero menatap kejauhan sambil tersenyum masam. Melihat ekspresi temannya yang begitu, Akari-chan tiba-tiba menjadi serius. 

Bagaimana perasaanmu sendiri, Marimero?

Eh?

Apa yang Marimero inginkan? Apa kamu baik-baik saja jika hubungan kalian masih tetap sama seperti ini? 

Ditanya demikian, wajah Marimero terkejut. 

Aku…

Di situ, dirinya terdiam sejenak. 

…Jika dia baik-baik saja dengan itu, maka aku juga baik-baik saja.

“Kamu sering mengatakan hal itu. Tapi, aku ingin mendengar perasaanmu." 

Itu memang perasaanku.

Marimero menjawab dengan tenang. 

“Sejujurnya, aku tidak memiliki perasaan seperti 'aku ingin dia jadi pacarku' atau 'aku ingin tetap berteman dengannya'. Karena, aku tidak tahu hubungan seperti apa yang cocok untuk kami… Aku merasa kurang berpengalaman. 

Setelah mengatakan itu, Marimero menunduk. 

Tapi, aku menyukai orang yang bernama 'Kujibayashi Haruku'… Jadi, jika hubungan ini terus berlanjut, aku ingin melanjutkannya. Hanya itu saja yang membuatku setiap hari menghubunginya di LINE.

Haaa… Mungkin pihak lain juga merasakan hal yang sama.”

Akari-chan berkata demikian dengan ekspresi seolah-olah menghela napas. 

Tapi, apa perasaan 'suka' Marimero itu tidak mengandung perasaan cinta 'sebagai pria'? Apa kamu masih belum memahaminya sampai sebatas itu?

Hmm… Tentu saja aku tahu ia seorang pria, dan aku menyukainya, tapi… Tapi, aku tidak tahu apa itu perasaan romantis kecuali ia memperlakukanku sebagai 'wanita', kan? 

“Dengan kata lain?

Jadi, ketika seorang pria bilang 'kamu imut' atau 'aku menyukaimu', aku baru bisa mengetahuinya bahwa ia melihatku sebagai lawan jenis… Dan dari situ, perasaan 'aku senang' atau 'tidak mungkin' akan muncul, bukan?

Mendengar hal itu, Akari-chan mengerutkan dahinya seolah-olah tidak mampu memahami perkataan temannya

Marimero terlalu berbeda dariku! Aku tidak pernah berpikir dengan cara yang pasif seperti itu, jadi aku tidak mengerti maksudmu!

Marimero hanya bisa tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Akari-chan. 

Sepertinya kita berada di titik buntu

Ah, duhhh hubungan antara pria dan wanita tuh memang ribet bangett! 

Setelah merangkum dengan nada putus asa, Akari-chan melihat anaknya sambil tersenyum. 

Anak ini juga sama, ketika aku melahirkannya dan berpikir dia perempuan, ternyata ia justru laki-laki! 

Eh, maksudnya ribet dalam artian itu?

Marimero tertawa kecil saat menimpali

Bayi itu yang sejak tadi duduk dengan posisi mirip boneka, terus menggosok-gosok matanya dengan satu tangan. 

“Ia terus-menerus menggosok matanya. Apa ia mengantuk?

Ah, iya. Karena sudah saatnya untuk tidur siang.

Kalau begitu, ayo pergi.

Ya. Terima kasih banya ya, Marimero. Sudah repot-repot mau menemuiku di hari liburmu yang berharga sebagai karyawan perusahaan. 

Tidak, aku juga merasa senang bisa bertemu dengan Akari-chan dan Yuuri-kun.

Marimero tersenyum ceria dan berdiri. Akari-chan yang menggendong bayi juga turun dari tempat duduk yang ditinggikan

Hehe, menurutku aku sudah memberi nama yang bagus, meskipun terburu-buru setelah lahir.

Ya, itu nama yang sangat indah.” 

Nama tersebut merupakan salah satu pilihan ketika aku mengira Yuuri adalah perempuan. Itu nama yang sederhana karena diambil dari satu huruf nama ayah dan ibunya.

Karena namanya androgini, jadi namanya masih terdengar bagus mekipun ia laki-laki. 

Benar! Jika laki-laki, nama 'Risuke' juga bisa menjadi pilihan, tapi jumlah hurufnya banyak, jadi mungkin ia tidak menyukainya, dan bisa salah dibaca jadi singkatan reschedule, jadi lebih baik yang ini! 

Akari-chan yang ceria berkata demikian sambil tertawa, sementara bayi itu menatapnya dengan penuh perhatian. 

Ahaa!

Kemudian, setelah melihat bayi yang tiba-tiba tertawa, Akari-chan dan Marimero saling bertukar pandang dan tertawa bersama.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama