Ojou-sama no Yousu ga Okashii Volume 1 Epilog Bahasa Indonesia

 

Epilog Penentuan

 

 

Jadi, bagaimana? Kencanmu dengan Ojou-sama dan Si Diva?

Sehari setelah aku pergi ke taman hiburan bersama Ojou dan Otoha-san.

Begitu sampai di sekolah, Yukimichi langsung menyinggung soal itu. Aku tidak ingat pernah menceritakan apa pun padanya, tetapi dilihat dari ekspresinya, sepertinya ia sudah tahu semuanya.

Aku pasti melakukan kesalahan... Pada akhirnya, mereka berdua tampak sangat sedih dan murung.

Ah... Begitu ya. Kurasa aku sudah mengerti gambaran umum tentang apa yang terjadi sekarang.

Padahal aku tidak memahami apapun sama sekali, tetapi tampaknya, Yukimichi sudah menyadari sesuatu.

Seperti yang diharapkan dari seseorang dengan kepekaan informasi yang tajam. Aku benar-benar perlu belajar dari keterampilan observasinya.

......

Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?

Apa maksudmu?

Jangan repot-repot menyembunyikannya. Jelas sekali kamu sedang memikirkan sesuatu.

...Serius, aku tidak bisa menyembunyikan apa pun dari pria ini.

Yah, aku hanya sedang memikirkan beberapa hal.

Memikirkan sesuatu? Tentang apa?

Ya... Sejujurnya, aku merasa seperti keberadaanku mungkin hanya menghalangi Ojou.

Begitu. Jadi ini bagian di mana seseorang berkata, 'Simpan omongan ngelanturmu saat kamu tidur. Senang mengetahuinya. Aku telah belajar sesuatu hari ini.

Hei, padahal aku sedang serius di sini!

Oh, diamlah! Coba pikirkan perasaanku, orang yang dipaksa mendengarkan omong kosongmu!

Apanya yang omong kosong. Padahal aku benar-benar terganggu dengan masalah ini.

...Yah, ini pertama kalinya kamu mengatakan sesuatu seperti ini. Baiklah, aku akan mendengarkanmu.

...Terima kasih, aku menghargainya.

Yukimichi mungkin bertingkah idiot dalam banyak hal, tetapi pada akhirnya, ia selalu bersedia mendengarkan.

Aku telah melayani di sisi Ojou selama ini, mengira aku mendukungnya. Tetapi pada saat yang sama, aku bertanya-tanya apa aku menghalangi pertumbuhannya.

...Apa maksudmu dengan itu?

Kurasa sebagian alasan Ojou tidak memiliki banyak teman adalah karena aku terlalu protektif padanya. Sekarang dia punya orang-orang seperti Otoha-san, dan orang-orang yang dekat dengannya selama turnamen olahraga. Tapi semua itu terjadi saat aku berusaha untuk tidak terlalu ikut campur."

Yah... ada banyak hal yang bisa kusanggah, tapi aku agak mengerti apa maksudmu. Tetap saja, kenapa kamu tiba-tiba memikirkan ini sekarang? Memangnya ada sesuatu yang terjadi di antara kalian?

Ya... kurasa aku punya kesempatan untuk menghadapi bagian-bagian diriku yang bahkan tidak kuketahui—seperti sikap posesifku terhadap Ojou.

Oh? Dan apa sebenarnya yang terjadi yang membuatmu menyadarinya?

Uhh... saat aku berbagi ranjang dengan Ojou...

Tahan dulu sebentar.

Ia menghentikanku di awal cerita. Jika kamu akan menyela, setidaknya tunggu sampai aku sampai pada intinya.

Apa?

Situasi seperti apa itu?

Dia memintaku untuk memberi hadiah.

Tendou-san, dia benar-benar sudah bekerja keras, ya...?

? Ya, memang. Dia mengerahkan segalanya selama turnamen olahraga.

Baiklah. Aku akan menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun saat ini. Lalu, apa yang terjadi?”

...Akhirnya aku menggodanya sedikit.

Kamu menggodanya sedikit???

Yukimichi mengulang kata-kataku seperti burung beo. Matanya terbuka lebar, seolah-olah ia tidak bisa mulai memahami apa yang didengarnya.

...Hei. Jika kamu terus menyela seperti itu, aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan ceritanya.

“Baiklah, aku mengerti. Oke. Aku akan diam sampai kamu selesai bicara. Lanjutkan saja.

Yukimichi menutup mulutnya dengan tangan dan bersiap untuk mendengarkan.

Melihat itu, akhirnya aku mulai menjelaskan. Aku menceritakan padanya tentang bagaimana aku menggoda Ojou—bagaimana aku menunjukkan sikap posesifku—dan aku juga memberitahunya tentang apa yang terjadi di taman hiburan.

—Dan begitulah intinya.

Kamu tahu, pada titik ini, sebaiknya kamu jangan mengeluh jika kamu akhirnya dipaku di kayu salib.

Mengapa itu bisa terjadi!?

Jika kamu tidak bisa mengerti mengapa, maka kamu meamng pantas dilempari batu padamu oleh semua pria di planet ini!

“Ampun deh... Kamu selalu membesar-besarkan masalah.

Wah, aku berhasil! Aku berhasil menahan diri! Aku bangga pada diriku sendiri karena tidak melepaskan tinjuku tadi! Aku pantas mendapat medali untuk ini!

Berbicara dengan Yukimichi terkadang membuatku mustahil untuk membuat kemajuan. Itu salah satu kebiasaan terburuknya.

Kamu tahu? Jika kamu sudah bertindak sejauh itu, sebaiknya kamu langsung mendekapnya saja.

Mendekapnya? Ojou?

Tidak. Lupakan saja. Lupakan saja apa yang kukatakan... Jadi, bagaimanapun juga. Aku mengerti—kamu punya sifat sadis dan posesif. Baiklah. Tapi apa sebenarnya yang mengganggumu?

... Ini masih sesuatu yang terus-menerus kupikirkan.

Setelah memikirkannya sepanjang malam, berangkat ke sekolah, dan berbicara dengan Yukimichi seperti ini...

Pikiranku sudah sedikit tenang, tetapi meskipun begitu, pikiranku belum berubah. Itulah sebabnya ini pasti sesuatu yang sudah kuputuskan. Sesuatu yang telah kuputuskan untuk kulakukan.

Kupikir... Aku akan meninggalkan kediaman keluarga Tendou untuk sementara waktu.

……………………

…Hei. Setidaknya beri aku semacam reaksi.

…Maaf. Aku tidak menyangka itu akan terjadi. Sejujurnya aku sangat terkejut.

Sejujurnya, aku juga terkejut. Aku tidak akan pernah memikirkan ini sampai baru-baru ini.

Karena aku selalu berasumsi bahwa aku akan berada di sisi Ojou selamanya.

Setelah apa yang terjadi di taman hiburan, aku menyadari betapa tidak dewasanya diriku. Mungkin aku telah dimanjakan oleh kenyamanan keluarga Tendou. Aku perlu mengambil kesempatan ini untuk merenungkan diriku sendiri dan menjadi seseorang yang benar-benar layak untuk mendukung Ojou. Aku tidak sanggup mengakuinya bahwa ketidakdewasaanku menghalangi Ojou untuk tumbuh.

Harus kukatakan, rasa kesetiaanmu yang sama sekali tidak ada gunanya benar-benar mengesankan.

“Bukankah menyebutnya 'yang paling tidak ada gunanya di dunia' cukup kasar? Setidaknya kau bisa menghilangkan 'tidak ada gunanya'. Tidak, lupakan saja.

Tapi, memangnya kamu akan mendapatkan izin untuk itu?

Entahlah. Aku masih memikirkannya sendiri, dan untuk sementara, aku tidak akan bisa mengurus kebutuhan Ojou. Kalau aku tidak mendapat izin, aku akan mencari cara lain untuk memperbaiki diriku demi dia... Lagipula, ini hanya sementara.

Sementara, ya... Oh ya, liburan musim panas akan segera tiba.

Ya. Aku berharap aku bisa menggunakan liburan musim panas untuk menyelesaikan kegundahan ini. Jadi, kalau aku mendapat izin... aku mungkin butuh bantuanmu. Karena aku belum pernah tinggal sendiri sebelumnya.

Yah, melihatmu mencobanya pasti akan menghibur, jadi aku mungkin akan membantumu saat waktunya tiba... Tapi aku penasaran bagaimana semua ini akan berakhir.

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Tendou Hoshine)

 

—Itulah percakapan yang tak sengaja kudengar dari lorong di luar kelas.

Sebenarnya, aku membaca gerak bibir mereka untuk mengikuti percakapan itu, tetapi itu hanya detail kecil.

“…Eito berencana meninggalkan rumah keluarga Tendou…”

Aku tahu ia banyak memikirkanku dengan caranya sendiri. Tapi lebih dari itu, aku terkejut. Meskipun itu sementara, aku tidak pernah membayangkan kehidupan di mana Eito takkan berada di sisiku.

Pada akhirnya, semuanya tergantung pada apa aku memberikan izin atau tidak… Tetapi aku tidak ingin mencampuri rencana Eito karena keegoisanku. Jika ia meminta persetujuanku, aku mungkin akan berakhir dengan memasang wajah pemberani dan mengizinkannya terlepas dari segalanya.

…Tidak. Tidak ada gunanya berkutat pada hal-hal negatif.

Aku harus mencoba memikirkannya secara positif. Di satu sisi, ini mungkin sebuah kesempatan.

Ada saat ketika aku mencoba menciptakan sedikit jarak di antara kami untuk membuatnya lebih menyadari keberadaanku. Upaya itu berakhir dengan bencana ketika Tanpa sengaja ia tertarik oleh kucing garong yang merepotkan itu, Otoha, jadi aku menyerah pada ide itu... Tapi mungkin aku bisa menggunakan kesempatan ini untuk mencoba lagi.

Terakhir kali, jarak yang kubuat terlalu setengah-setengah.

... Selalu ada kemungkinan bahwa lebih banyak kucing garong berkeliaran, tetapi begitulah adanya. Sejujurnya, mereka mungkin akan muncul bahkan jika aku tidak melakukan apa-apa. Faktanya, mereka telah berkembang biak dengan baik saat aku berada di sisinya. Pada titik ini, apa sepuluh atau dua puluh lebih muncul tidak ada bedanya—itu hanya kesalahan pembulatan. Begitulah konyolnya hal itu.

Aku akan mengubah krisis ini menjadi sebuah kesempatan...!

Sambil mengepalkan tanganku erat-erat, aku memutuskan pada diriku sendiri.

------ Dan begitulah, liburan musim panas dimulai.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama