Kimizero Jilid 10 Bab 5.5 Bahasa Indonesia

 

Chapter 5.5 — Panggilan Telepon Panjang Antara Luna dan Nikoru

 

Luna, upacara dan resepsi pernikahanmu benar-benar menakjubkan! Aku menangis sejadi-jadinya! Selamat ya! 

Nikorul! Aku merasa terharu karena kamu! Pidatomu juga sangat bagus! Terima kasih banyak!

“Ada banyak kenangan yang muncul, jadi rasanya sulit untuk menahan air mata. Kenangan dari masa SMA dan sebagainya...

Ya... hentikan dong~ aku bisa menangis lagi! 

“Sebentar lagi kita tidak akan bisa bertemu lagi... 

“Kita pasti ketemu lagi sebelum keberangkatan! Jadi ayo makan! 

Ya, mari kita lakukan itu!

Ah, tapi, bukannya itu berarti waktumu dengan Sekiya-san akan berkurang?

Ah, kalau itu sih tidak masalah! Senpai bilang kalau dirinya akan tinggal di sini untuk sementara. Dia bilang bisa tinggal sampai bulan September. 

Eh, masa?

Ya. Senpai juga bilang kalau dirinya ingin memutuskan tentang masa depannya denganku.

Masa depan dengan Nikoru... jangan-jangan maksudnya? Eh, menikah!?

Tidak, bukan begitu maksudnya. Sebenarnya, aku menginginkannya sih, tapi untuk sekarang, aku ingin fokus pada masa depan yang lebih dekat.

“Jadi maksudnya?

...aku sedang mempertimbangkan untuk pergi ke Hokkaido.

Eh!?

Senpai juga sempat bertanya, 'Mau tinggal bersama denganku?' tapi aku tidak ingin mengganggu studinya, jadi aku memutuskan untuk tinggal sendirian di dekat apartemen Senpai.

Begitu ya...!

Sebenarnya, aku ingin menyewa kamar di apartemen yang sama, tapi tempat Senpai mahal, jadi aku berencana mencari tempat yang lebih murah di dekat situ! 

Begitu...

Dan yang penting adalah pekerjaan, kan? Sebenarnya, kemarin aku mengirim email ke salon kuku di Sapporo yang sedang membuka lowongan dan menanyakan beberapa hal.

Eh, kamu cepat sekali bertindak! 

Dan ternyata, hasilnya cukup bagus. Salon itu berada di Susukino, jadi banyak pelanggan dari para hostess, dan mereka banyak memesan nail art yang mencolok dan glamor! Bukannya itu sangat cocok untukku yang suka nail art ala gyaru?

Beneran! Itu sangat bagus!

Salonku yang sekarang dekat dengan pusat keramaian, tapi tetap saja, itu adalah daerah perumahan, kan? Sebagian besar pelanggannya adalah pekerja kantoran dan ibu rumah tangga biasa, dan mereka sering kali memiliki desain yang sederhana dan elegan, jadi aku merasa kurang mendapatkan keseruannya. 

Kalau begitu, pas banget!

“Iya, ‘kan? Meskipun aku merasa tidak enak kepada seniorku di salon yang sekarang, tapi demi masa depanku, mulai sekarang aku akan hidup demi cinta. 

Ya... kita hanya hidup sekali, jadi kita harus menjalani kehidupan tanpa adanya penyesalan. 

Betul! Kita harus berlayar tanpa penyesalan! Mengarungi lautan kehidupan yang luas!

Wah, muncul lagi Nikoru si penyair setelah sekian lama!

Sahabatku sudah bahagia, dan ibuku juga menemukan orang baik... mulai sekarangm aku akan hidup untuk membuat diriku bahagia.

Ya, aku mendukungmu!

Aku juga mendukungmu, Luna. ...Tidak peduli seberapa jauh kita terpisah.

Ya... tapi begitu ya, jika Nikoru juga pergi ke Hokkaido, saat aku pulang sebentar, kita tidak bisa bertemu di Tokyo, kan? 

Ah, tapi jika itu saat libur panjang Senpai, mungkin aku bisa kembali ke sini beberapa hari.

Begitu ya, syukurlah!

...Oh iya, ngomong-ngomong.

Hm?

Hari ini, aku berbicara dengan pacar barunya Ren.

Eh, serius!?

Ya. Dia bilang, 'Namaku Asako Wakana,' dan aku sempat bingung sejenak apa namanya Asako atau Wakana. 

Hebat... dia memperkenalkan diri. Dia tangguh banget~!”

“Ketika melihat Ren dan Asako sedang berbincang, kupikir hatiku akan lebih gelisah, tapi ternyata tidak ada perasaan apa-apa.

Begitu ya?

Ya. Aku menyukai tempo percakapanku saat bersama Ren, dan suasana yang membuatku bisa berbicara tentang apa saja. Tapi, jelas saja, jika ada pacar baru, mana mungkin kami bisa ngobrol semeriah itu, kan? 

Iya, benar...

Aku benar-benar merasa bahwa semuanya sudah berakhir. ...Suasana yang bisa dibicarakan tentang apa saja saat bersama Ren, aku hanya perlu menciptakannya bersama Senpai mulai sekarang... Aku bisa merasakannya lagi sekarang. 

Begitu ya. Jadi, ada untungnya Asako-chan mengajakmu berbicara.

Benar. Di awal, aku langsung menunjukkan wajahku yang tegas, dan dia jadi 'Hii!' terkejut. Ren bilang, 'Nah ‘kan? Dia itu gyaru yang galak, kan?' dan ia kembali memanggilku 'gyaru yang galak', itu sedikit membuatku kesal. 

Ahaha!

Karena Senpai ada di dekatku, aku sama sekali tidak merasa canggung.

...Sebaliknya, mungkin Nishina-kun merasa terkejut, ya? Karena Nikoru kembali bersama Senpai.

Entahlah. Sikapnya padaku membuatku kesal, jadi aku melaporkan tentang hubunganku dengan Senpai kepada Ren, dan ia malah bilang, 'Aku sudah mengira begitu.' Apa ia berpura-pura kuat?

Mungkin saja... Tapi, Nishina-kun juga terlihat bahagia, jadi itu bagus. 

Benar. Aku berharap dia tetap sehat dan bahagia ke depannya.

Ya. Aku yakin kalau semua orang sudah mulai berjalan di jalur yang baik." 

Benar. ...Luna? 

Hm?

Terima kasih sudah menemaniku berbicara lama sampai hari ini.

Eh, tiiba-tiba kenapa? Sama-sama, kok?

“Sewaktu kelas satu SMA, aku pernah bilang, 'Aku kesepian karena ibuku bekerja malam dan tidak ada siapa-siapa di rumah,' dan Luna bilang, 'Kalau begitu, mari kita telepon setiap malam sebelum tidur.' 

Begitu ya. Rasanya nostalgia banget!

Berkat Luna, aku tidak perlu menjalin hubungan dengan pria hanya untuk mengisi kesepian malam sendirian...

Nikoru... 

Aku benar-benar berterima kasih padamu, Luna... Ke depannya, meskipun kita terpisah, maukah kamu sesekali meneleponku?

Tentu saja! Karena kita adalah sahabat gyaru yang terbaik, kan?

...Hehe! Benar juga.

“Iya ‘kan? 

Ya, mari kita tetap jadi sahabat gyaru selamanya!

Setelah mengakhiri panggilan, Luna membuka jendela kamarnya, dan melihat langit malam di kawasan perumahan. 

Bulan yang perlahan-lahan berubah menjadi semakin purnama, mengambang dengan garis tegas di angkasa.

 

 

 

Sebelumnya Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama