Ojou-sama no Yousu ga Vol 2 Chapter 1 Bahasa Indonesia

Chapter 1 — Strategi dan Konspirasi Permainan Raja

 

Hari acara kencan buta pun telah tiba.

Mengingat acara tersebut diatur melalui kepala keluarga Tendou, jika aku tidak ikut berpartisipasi, itu akan mencoreng nama baik Tuan besar (meskipun aku tidak keberatan mencemari nama baik Yukimichi).

Sambil berjalan, aku memeriksa kembali apa ada yang salah dengan pakaianku. Aku mengenakan pakaian kasualku yang biasa: kaos oblong, jaket berlengan panjang, dan celana. Karena aku tidak terbiasa dengan kencan buta, aku tidak tahu pakaian apa yang seharusnya dipakai, tetapi Yukimichi bilang, “Santai saja, memakai pakaian biasa saja tidak masalah, jadi aku berpakaian seperti biasa.

…Yah, wajar saja kalau memang begitu. Kalau dipikir-pikir kembali, aku sering terlibat dalam situasi di mana harus berinteraksi dengan orang dewasa karena aku melayani Ojou. Aku menyadari bahwa aku belum sepenuhnya memahami skala kehidupan seorang pelajar biasa.

Namun, Akademi Houraiou adalah sekolah khusus untuk putri.

Banyak dari mereka berasal dari keluarga konglomerat dan kalangan atas. Dari sudut pandang mereka, mungkin mereka ingin belajar tentang perspektif pelajar SMA biasa (terlebih dengan isu sekolah campuran).

Aku memutuskan untuk menghadapi ini dengan niat belajar bersama, dan saat itu aku memastikan informasi tentang tempat yang ditampilkan di ponsel.

Sebenarnya, baru kemarin aku menerima informasi bahwa tempat yang direncanakan untuk kencan kelompok telah berubah.

“Namun, pemberitahuan perubahan kali ini… cukup mendadak untuk Yukimichi sekalipun…”

Walaupun ia mungkin terlihat ceroboh, tetapi saat merencanakan hal-hal seperti ini, dirinya sangat teliti.

Dirinya juga pandai dalam melakukan riset dan merencanakan detail. Tumben-tumbennya Yukimichi mengubah tempat dengan mendadak seperti ini.

Untungnya, sepertinya tidak ada yang berubah selain tempat, jadi aku akan segera menuju lokasi pertemuan.

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Yukimichi)

 

“Ah… akhirnya hari ini tiba juga.”

Kencan buta yang diatur langsung oleh kepala keluarga Tendou. Sebenarnya, aku cukup menantikannya. Meskipun pada dasarnya ini seperti perjodohan dengan orang-orang yang tidak dikenal, kesempatan untuk berkenalan dengan orang-orang dari Akademi Houraiou merupakan peluang yang jarang terjadi.

Aku sebenarnya berharap bisa membuat koneksi baru di sini… tetapi itu adalah cerita beberapa waktu yang lalu. Sekarang, perasaan takut jauh lebih mendominasi daripada rasa senang. Bagaimanapun juga, ada gangguan yang sangat menakutkan dan mengerikan yang muncul…

Kazami. Kamu tadi berpikir, 'Ada gangguan, kan?

"Hahaha. Apa yang kamu bicarakan? Aku sama sekali tidak berpikir seperti itu."

…Bagaimana kalau kamu bersumpah dengan tulang lengan kananmu?

Maafkan aku.

Dengan gerakan jurus dogeza yang sudah terpatri sempurna di dalam tubuhku, aku membungkuk di depan Tendou-san dan Habataki.

Ngomong-ngomong, apa-apaan sih dengan kedua orang ini? Menakutkan sekali. Apa mereka seorang esper dengan kekuatan super?

…Kalau menyebut Tendou Hoshine, dia adalah putri dari Tendou Hinata, jadi rasanya tidak terlalu mengejutkan.

“Meskipun begitu, rasanya luar biasa sekali grup Tendou, ya. Selain menyewa seluruh tempat hari ini, mereka bahkan mengatur karyawan kepercayaan mereka.

Kalau saja kamu dan ayahanda tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu, semua ini tidak akan terjadi.

“Ngo-Ngomong-ngomong, apa semua persiapannya sudah selesai!?

Aku berusaha mengalihkan suasana dengan percakapan tetapi justru terjebak dalam masalah.

Aku merasa percaya diri dalam kemampuan berbicaraku, tapi aku tidak merasa bisa mengalahkan kedua orang ini. Bahkan, jika aku mencoba mengelak dengan buruk, aku merasa nyawaku dalam bahaya.

…Persiapannya sudah siap.”

Silakan lihat hasil akhirnya.”

Kenyataan bahwa mereka datang ke ruang tunggu ini pasti ada maksudnya. Faktanya, mereka berdua sudah mengganti pakaian dengan kostum yang dimaksud. Persiapannya sudah sangat matang.

Aku hanya bisa berkata, “turut berduka cita” kepada Eito yang tidak tahu apa-apa. …Tapi, memikirkan dua gadis cantik berkualitas tinggi ini menaruh perhatian besar padanya, mungkin merasa kasihan juga tidak tepat. Bahkan, aku sedikit merasa bersalah padanya.

Bagaimana denganmu? Bukannya sudah satu jam sebelum waktu berkumpul?

…Kamu harus segera menuju lokasi pertemuan.

Dari sini ke lokasi berkumpul hanya butuh sekitar lima menit berjalan, jadi sepertinya masih terlalu awal. Hahaha.

“Hah…………”

Entah kenapa, mereka berdua menghela napas berat. Ekspresi wajah mereka seolah-olah menyiratkan, Orang ini benar-benar tidak mengerti.

Siapkan semuanya dalam sekejap dan berangkat dalam hitungan detik. Cepatlah. Sekarang juga.

Eh… kenapa…

Kamu masih tidak mengerti?

Sepertinya Habataki-san sudah mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Tendou-san. …Apa mungkin cuma aku satu-satunya yang tidak mengerti di sini? 

U-Umm.... boleh aku bertanya alasannya?” 

Apa boleh buat, deh. Dengarkan baik-baik, oke? Karena ini tentang Eito, ia pasti sudah terbiasa datang satu jam lebih awal ke lokasi pertemuan.” 

“Haa… itu memang benar, tapi memangnya ada masalah dengan itu?” 

…Dan, di lokasi pertemuan itu pasti…” 

“…pasti?” 

“Pasti ada kucing garong yang imut.” 

Sepertinya aku mulai memahami apa yang ingin dikatakan mereka. 

“Kucing garong itu akan berada sendirian dengan Eito di lokasi pertemuan, dan melalui percakapan kecil, mereka mungkin akan mulai tertarik satu sama lain…!” 

“Tunggu, jangan bilang kalau itu mungkin terjadi…” 

“…Apa kamu bisa mengatakan kalau itu ‘tidak mungkin’?” 

Ini mengenai Eito yang begitu…” 

“Tidak… bisa… dibilang… begitu…” 

Semakin lama aku berbicara, semakin besar rasa percaya diriku bahwa 'hal itu mungkin terjadi.' 

“Sebelum ada pertanda baru yang muncul, kamu harus cepat-cepat menghancurkan suasana di antara mereka.” 

Sepertinya di benak Tendou-san, sudah ada perempuan baru yang mendekati Eito. Orang ini benar-benar memiliki insting yang sangat baik ketika berhubungan dengan Eito. 

“…Baiklah. Aku akan segera bersiap dan pergi.” 

Aku harus bersiap secepat mungkin dan menuju lokasi pertemuan secepatnya. Aku juga menghargai nyawaku. 

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Eito)

 

Saat tiba di air mancur di alun-alun depan stasiun yang menjadi lokasi pertemuan, tempat itu terlihat ramai karena hari libur. Dengan begitu, sulit untuk mengetahui siapa saja peserta kencan buta kali ini. …Yah, karena kebiasaanku, aku datang satu jam lebih awal, jadi masih ada waktu sebelum pertemuan. Sambil memeriksa apa ada hal yang mencurigakan di sekelilingku, aku akan menghabiskan waktu. 

“…Hmm?” 

Lalu mendadak, di sudut pandangku, ada saputangan putih bersih melintas dengan lembut. Mungkin itu terbang karena tertiup angin. Secara refleks, aku menangkap saputangan yang tampaknya akan melambung tinggi ke langit. 

Saat aku mengarahkan pandangan ke arah dari mana saputangan itu terbang, yang pertama kali terlihat adalah payung. Kemudian, rambut panjang berwarna biru muda. Seorang gadis yang mengenakan gaun sederhana yang memberikan kesan murni ada di sana. 

(Bukannya dia…?)

Aku mengenalnya. Tidak, lebih tepatnya, aku sangat mengenalnya. 

――――Keluarga Shigenin. 

Keluarga terhormat yang telah memiliki hubungan erat dengan keluarga Tendou sejak zaman dahulu. Dan gadis yang mengenakan gaun ini adalah putri dari keluarga Shigenin… 

“Shigenin Miu-sama? Sudah lama tidak bertemu.” 

“Sudah lama tidak bertemu, ya, Yagiri-sama. Sejak pesta yang diadakan sekitar musim semi, bukan?” 

“Ya. …Eh, apa saputangan ini milik Shigenin-sama?” 

“Ya. Saputanganku terbang karena angin. Terima kasih sudah mengambilnya.” 

Kulitnya yang putih bersih mengingatkanku pada pantai berpasir yang berkilau. Dada yang montok dan pinggang yang ramping. Bentuk tubuhnya yang seimbang mirip dengan Ojou. 

Tangan yang memegang payung. Jari-jemari yang menahan rambutnya agar tidak tertiup angin. Gerakan lembutnya terasa lembut, sangat berbeda dengan tekad kuat yang dimiliki Ojou

Jika Ojou diibaratkan sebagai ‘api’, maka gadis ini adalah ‘air’. 

Jika Ojou diibaratkan sebagai ‘pedang’, maka gadis ini adalah ‘busur’. 

Jika Ojou diibaratkan sebagai ‘keras’, maka gadis ini adalah ‘lembut’. 

Sementara Ojou menunjukkan pesona yang cerah dan menawan, Shigenin-sama yang begitu bersih dan murni terasa segar. 

…Ah, gawat. Aku terus-menerus membandingkannya dengan Ojou. Padahal ini adalah liburan musim panas untuk menjauh darinya. Selain itu, meskipun aku tidak mengatakannya, membandingkan dengan wanita lain secara tiba-tiba terasa tidak sopan. Aku harus merenungkan ini. 

“Ngomong-ngomong, Shigenin-sama, mengapa kamu berada di tempat seperti ini?” 

Keluarga Shigenin memang terkenal memiliki hubungan lama dengan keluarga Tendou, meskipun tidak setinggi keluarga Tendou, mereka tetap dari kalangan terhormat. Pastinya mereka tidak akrab dengan kereta. Tentu saja, tidak mungkin mereka berbelanja di depan stasiun seperti ini. 

“Sebenarnya, aku datang ke sini untuk melakukan kencan buta.” 

“Eh!? Shigenin-sama!?” 

Tidak. Mengingat ada keterlibatan Tuan besar, itu mungkin saja…? 

Dan jika ingatanku benar, sekolah tempat Shigenin-sama belajar adalah Akademi Houraiou… meskipun tidak mustahil… 

Ara. Kamu tidak perlu terkejut seperti itu. Aku juga seorang gadis muda di masa remaja. Bukannya itu wajar jika aku merasa tertarik pada hal-hal seperti ini?” 

“Maafkan aku. Karena itu sangat mengejutkan, jadi aku tidak bisa menahan diri…” 

“Kalau mau dibilang mengejutkan, justru kamu sendiri, Yagiri-sama, yang lebih mengejutkan. Mengikuti kencan buta.” 

“Apa kamu mengetahunya? Bahwa aku akan ikut?” 

“Fufu. Aku mendengar sedikit informasi.”

Shigenin-sama dan Ojou telah berinteraksi sejak kecil, sehingga kami sering bertemu. 

Yah, meskipun itu disebut interaksi, komunikasi kami hanya sebatas saling menyapa ketika bertemu di pesta, jadi tidak ada hubungan yang terlalu dalam… Namun, kami berdua cukup saling mengenal sampai-sampai membuatnya merasa keheranan saat aku ikut 'kencan buta'. 

Jika itu yang biasanya, sepertinya Hoshine-sama akan melarangmu berpartisipasi dalam hal-hal seperti ini.” 

“Sebenarnya, sekarang aku sedang liburan musim panas. Aku memutuskan untuk memanfaatkan waktu ini dan berani ikut serta.”

Jadi, meskipun kelihatannya sedikit menyedihkan, pengalaman yang ingin aku coba kumpulkan adalah 'kencan buta'. Dari sudut pandang orang lain, itu mungkin hanya terlihat sebagai alasan untuk bersenang-senang. 

Menurutku itu pemikiran yang luar biasa. Sebenarnya, aku juga ingin mendapatkan pengalaman berbeda musim panas ini, itulah mengapa aku ikut 'kencan buta' kali ini.” 

Shigenin-sama tersenyum anggun seperti bunga yang mekar

“Walaupun kebetulan, sepertinya Yagiri-sama juga memiliki pemikiran yang sama untuk ikut 'kencan buta'… Fufu. Mungkin kita sebenarnya cocok satu sama lain.” 

“Mungkin saja. Bagiku, itu mungkin kedengarannya agak lancang.” 

Ara, apa kamu merasa tidak puas denganku?” 

“Tidak, bukannya begitu.” 

Aku hanya bercanda kok.” 

Kami saling tertawa, menciptakan suasana yang hangat. Meskipun aku berusaha menjaga jarak dari Ojou dengan menjauh dari keluarga Tendou… ternyata bertemu dengan orang yang dikenal juga membuatku senang. 

“――――Cukup sampai di situ, Eito. Angkat kedua tanganmu dan tetap tenang.” 

Suara yang bertentangan dengan suasana hangat itu dipenuhi dengan ketegangan seperti tali yang terentang, memberiku perintah untuk mengangkat tangan. 

Yukimichi? Tumben sekali. Kamu datang ke tempat berkumpul lebih awal seperti ini.” 

Berisikkkkkkkkk! Cepat hentikan suasana damai ini, dasar bodoh!” 

Mendadak ada apaan sih? Itu tidak sopan untuk Shigenin-sama.” 

“Fufu. Jangan khawatir, Yagiri-sama. Hari ini aku datang sebagai seorang pelajar untuk mengikuti 'kencan buta'. Kamu tidak perlu merasa khawatir.” 

“Cepat angkat tanganmu! Apa kamu tidak peduli jika aku diinjak-injak seperti serangga?!” 

“Kenapa kamu bicara seperti itu… Maaf, ia memang orang yang begini.”

Seolah-olah ia sedang menghadapi bahaya yang mengancam nyawanya, Yukimichi bergetar hebat. Ia memang selalu bereaksi berlebihan. Aku merasa penasaran bagaimana acara 'kencan buta' ini akan berjalan...

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Shigenin Miu)

 

(Sesuai informasi, ya...) 

Aku sudah mengetahui bahwa Yagiri Eito biasanya datang ke tempat pertemuan satu jam sebelum waktu yang ditentukan untuk memeriksa sekeliling. Karena itulah, aku berpura-pura kebetulan menunggunya satu jam lebih awal. 

(Acara ‘kencan buta’ ini memang ide tidak masuk akal... tapi, ini tetap kesempatan.) 

Aku mendengar tentang kencan buta’ secara kebetulan. Dan aku juga tahu bahwa tujuan asli dari kencan buta’ ini adalah ‘perjodohan’ untuk menemukan pendamping hidup Yagiri Eito. 

Sejujurnya, aku tidak tertarik padanya, dan aku juga tidak peduli tentang pernikahan. Itu sama sekali tidak penting. 

Namun, jika aku menjadi pasangannya—aku pasti bisa melihat wajah Tendou Hoshine yang penuh penyesalan. 

(Tendou Hoshine...) 

Keluargaku, keluarga Shigenin, telah memiliki hubungan lama dengan keluarga Tendou. 

Hubungan kedua keluarga kami cukup baik. Kami memiliki keterikatan yang wajar. Karena itulah, aku dan Tendou Hoshine yang seumuran sering dibandingkan oleh orang-orang di sekitar kami. 

Baik dalam hal belajar, olahraga, maupun penampilan. 

Aku selalu menjadi 'pemain cadangan' yang kalah dari Tendou Hoshine. 

Aku tidak pernah sekalipun aku merasa dihina oleh orang-orang di sekitar atau disalahkan oleh keluargaku. 

Namun, itu sangat menyedihkan bagiku. 

Sudah sewajarnya kalau aku tidak bisa mengalahkan Tendou Hoshine. Jangan terlalu dipikirkan. Suara-suara seperti itu selalu ada. 

Tidak ada yang mengharapkan apa-apa dariku. Tidak peduli seberapa keras aku berusaha, itu sama sekali tidak ada artinya. Aku tidak pernah bisa menang melawannya

Sementara itu, Tendou Hoshine sendiri tidak peduli dengan pujian dari orang lain tentang belajar, olahraga, atau penampilannya. 

Rasanya menyakitkan. Aku ingin menang. Bagaimanapun caranya, aku ingin melampaui wanita itu. 

――――Saat itulah, aku mendengar tentang perjodohan Yagiri Eito. 

Aku merasa ini adalah kesempatan yang sempurna. 

Aku akan merebut pria yang paling dicintainya 

Dengan begitu, aku bisa... menjadi yang pertama. 

(Aku akan memanfaatkan dirimu sebaik-baiknya, Yagiri Eito.)

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Eito)

 

Sekitar sepuluh menit sebelum waktu berkumpul, semua anggota yang akan ikut sudah berkumpul.

Pesertanya ada delapan laki-laki, termasuk aku, Yukimichi, dan beberapa teman sekelas atau dari kelas lain. 

Ada juga empat gadis dari keluarga Shigenin dan sembilan orang lainnya dari Akademi Houraiou

Sepuluh orang laki-laki dan sepuluh orang gadis. Totalnya dua puluh orang. Meskipun ini adalah kelompok besar, suasananya cukup meriah. Aku selalu terkejut dengan kemampuan komunikasi Yukimichi yang bisa mengumpulkan sebanyak ini, termasuk orang-orang eksternal

Setelah itu, mengikuti panduan Yukimichi, kami menuju kafe unik yang didekorasi dengan perabotan antik dan barang-barang kecil. Lampu yang lembut dan tenang menyatu dengan interior kafe, memberikan kesan seperti markas rahasia atau tempat persembunyian. 

Namun... ada sesuatu yang aneh. Yukimichi memang memiliki selera yang baik dalam memilih tempat seperti ini karena ia sudah terbiasa bermain di luar, dan aku mengakui itu. Namun... rasanya selera ini lebih mirip dengan selera Ojou...? 

Ada satu hal lain yang membuatku penasaran. 

“Hah? Bukannya tempat ini sebelumnya kosong, ya? 

“Sejak kapan ini berubah menjadi kafe?

Para laki-laki di sekitarku terlihat bingung. Mungkin karena mereka biasa bermain di sekitar sini. Sepertinya mereka merasakan ketidaknyamanan dan keraguan yang sama sepertiku. 

Benar sekali. Tempat ini sebelumnya adalah bangunan kosong. Namun, tiba-tiba ada kafe yang begitu megah di sini. Biasanya, hal seperti ini akan menjadi bahan pembicaraan, tetapi sampai saat ini, aku sama sekali tidak mendengar kabar mengenai hal ini

Sebenarnya, kafe ini baru saja selesai dibangun, dan aku kenal pemiliknya. Hari ini, tempat ini disewa khusus untuk kita, jadi nikmati saja tanpa merasa canggung! Di sini ada ruang pribadi juga!

Yukimichi menjelaskan dengan cepat, seolah-olah ia sedang membaca naskah yang sudah disiapkan sebelumnya. 

“Hee~, sampai ada ruang pribadi juga?

Dan disewa khusus, kamu hebat juga ya, Kazami. 

Y-ya, begitulah.

Yukimichi mengangguk sambil berkeringat. ...Kenapa ia terlihat begitu tegang? 

Mungkin ia merasa tertekan saat harus berhadapan dengan orang-orang dari Akademi Houraiou

...Bagaimanapun juga, ia memang sering membantuku. Meskipun ia mengajukan ide konyol seperti 'kencan buta', ia berhasil mengidentifikasi apa yang kurang dariku dan bahkan mengatur semuanya. Mungkin aku harus memberinya pujian sedikit. 

Hebat sekali, Yukimichi. Kamu berhasil mendapatkan informasi tentang kafe yang baru saja didirikan ini dengan sangat cepat seolah-olah kamu mendapat dukungan dari Grup Tendou.

Hahaha...

Meskipun aku memujinya, reaksi Yukimichi tampak agak datar. 

“Ba-Baiklah, mari kita duduk saja! 

Dengan arahan Yukimichi, kami semua mengambil tempat duduk. 

Tunggu, Eito. Kamu berada di paling ujung.

Eh? Itu tidak masalah sih, tapi... kenapa? 

Karena itu adalah aturan kencan buta ini.

Begitu ya?”

Aku memang tidak terlalu akrab dengan acara kencan buta. Jadi, tidak aneh rasanya jika ada aturan yang tidak aku ketahui. Untuk sementara waktu, aku mengikuti arahan Yukimichi dan duduk di kursi paling luar. 

Di seberang meja, para laki-laki dan perempuan duduk saling berhadapan. Ya, ini sesuai dengan gambaran kencan buta yang ada dalam pikiranku. 

Yagiri-sama, mohon perlakukan kami dengan lembut hari ini.

Sama-sama, mohon perlakukan kami dengan lembut juga, Shigenin-sama." 

Secara kebetulan, Shigenin-sama duduk di depanku. Acara kencan buta adalah dunia yang tidak aku kenal. Meskipun dia adalah putri dari keluarga terhormat yang berhubungan dengan Ojou, memiliki kenalan di pihak perempuan sangat melegakan. 

...Meskipun ada ketegangan lain karena aku tidak boleh bersikap tidak sopan. 

Meskipun ini adalah kencan buta, sebaiknya aku tidak terlalu berlebihan. Meskipun aku sedang liburan musim panas, aku ingin menghindari membuatnya merasa terganggu. 

Pertama-tama, silakan masing-masing memesan minuman sesuai selera.

Semua orang asyik mengobrol seru sambil memesan minuman. 

Alurnya masih seperti ini: para laki-laki dengan laki-laki, dan perempuan dengan perempuan. Mungkin karena ini adalah pertemuan pertama, jadi sulit untuk memulai percakapan tanpa ada pemicu. 

Minuman dan makanan ringan yang dipesan segera datang. Hari ini kami menyewa tempat ini secara eksklusif, jadi tidak ada pelanggan lain. 

Setelah itu, kami melakukan perkenalan singkat. Para laki-laki berusaha menarik perhatian para gadis di hadapan mereka. Sepertinya para gadis dari Akademi Houraiou tidak keberatan dengan perhatian itu. Ketika perkenalan selesai, suasana mulai menghangat dan kami bisa menikmati percakapan dengan lebih bebas. 

Namun, sungguh mengejutkan. 

Yagiri-sama, wajahmu terlihat terkejut.

"Ya, aku tidak menyangka mereka lebih terbiasa terhadap para laki-laki dari yang kubayangkan.

Bagaimanapun juga, Akademi Houraiou adalah sekolah perempuan. Ada kemungkinan beberapa dari mereka memilih sekolah ini karena tidak nyaman dengan laki-laki. 

Tentu saja, aku tidak berpikir semua orang seperti itu, tetapi aku mengira akan butuh waktu lebih lama untuk menjalin hubungan. 

Anggota yang ikut kali ini adalah orang-orang yang bersekolah di sekolah campuran saat SMP... dalam istilah kalian, mereka adalah 'siswa eksternal'. 

Oh, begitu rupanya. Akademi Houraiou juga memiliki divisi SMP.

Secara historis, status, dan formalitas, ada kesamaan antara Akademi Tenjouin dan Akademi Houraiou. Itulah sebabnya, untuk mempersiapkan sistem murid campuran, siswa terpilih dari Akademi Tenjouin dikirim ke sini. 

Di dalam Akademi Tenjouin, ada semacam jurang antara 'siswa eksternal' dan 'siswa internal', apakah di sana juga ada? Jika masalah penggabungan terlibat...

Hehe. Memang menarik membahas hal itu, tetapi saat ini aku ingin berbicara tentang hal lain.

Hal lainnya? 

Ya, misalnya... cerita tentang Yagiri-sama.

Aku baru menyadarinya saat diberitahu. Meskipun Yukimichi menganggap ini sebagai kencan buta, pada dasarnya ini adalah acara pertemuan. Kami perlu berbicara untuk mempererat hubungan. 

Kita mungkin sering bertemu di acara pesta, tetapi kita jarang berbicara, bukan? Ini adalah kesempatan yang baik. Bisakah kamu menceritakan tentang dirimu? 

Ya, tentu saja.”

Tempat ini berbeda dari acara yang biasanya aku hadiri sebagai pelayan Ojou

Mungkin Shigenin-sama juga mencari topik yang berbeda dari kebiasaan tersebut. 

...Kalau begitu, apa hobimu? 

Hehe. Yagiri-sama, pertanyaan itu terdengar seperti perjodohan, bukan?

Maaf. Sebenarnya, aku tidak terlalu terbiasa dengan acara seperti ini.

Jangan khawatir. Aku juga sama. ...Ah, tapi. Karena ini kesempatan yang baik, mungkin itu bisa jadi ide yang bagus.

“Maksudnya ide yang bagus?

Perjodohan. Karena kita berdua tidak terbiasa, bagaimana jika kita berbicara seolah-olah kita sedang melakukan perjodohan?

Sepertinya itu akan sangat tidak sopan bagi Shigenin-sama. Aku tidak sebanding dengan wanita sehebat dirimu.

“Aku bukan orang yang seperti itu. 

Tatapan Shigenin-sama bergetar lembut. Dia tidak sedang melirik. Matanya menangkap sosokku dengan jelas. Namun, ada sesuatu yang menarik dari sedikit goyangan tatapannya. 

“Aku tidak keberatan jika harus berjodoh dengan Yagiri-sama.

Suara itu, tatapan itu, bahkan setiap gerakannya, mengandung daya tarik yang aneh dan misterius. 

“Maaf kalau terlalu mendadak!!! Tapi aku ingin memulai permainan raja di sini!!!

Benar-benar terlalu mendadak. Dan entah kenapa, Yukimichi meletakkan wadah berbentuk tabung yang berisi tongkat di atas meja antara aku dan Shigenin-sama. 

Aturannya sederhana! Siapa yang menarik undian dan menjadi raja bisa memberikan perintah kepada orang yang ditunjuk! Tapi kita adalah pelajar SMA, jadi harap berikan perintah yang wajar! Silakan, Hei, cepat ambil undian!

Eh, uh... Baiklah..." 

Terpaku oleh ekspresi Yukimichi yang terlalu mendesak, aku menarik undian. 

Setelah menghentikan percakapan dan melihatku menarik undian, Yukimichi tampak lega. 

Ah, tadi itu berbahaya... Saat mereka tiba-tiba mulai membahas perjodohan, aku merasa nyawaku sudah sampai di sini... terjebak di dasar laut... 

Apa yang kamu bicarakan?

Hari ini, Yukimichi agak aneh. Menjadi panitia kencan buta mungkin lebih melelahkan daripada yang aku bayangkan. 

Saat aku memperhatikan temanku yang bekerja keras, semua orang telah selesai menarik undian. 

Oke, semua sudah menarik undian, kan? Jadi, dengan seruan 'Siapa rajanya?', siapa yang menarik stik raja, silakan mengaku. 

Oh, jadi begitulah aturannya.

Undian yang aku tarik adalah... bukan raja. Yah, meskipun aku jadi raja, aku juga tidak tahu perintah apa yang harus diberikan, jadi mungkin itu lebih baik. Mari kita lihat perintah apa yang diberikan oleh orang pertama.

Ayo kita mulai? Satu, dua, tiga!”

“““““Siapa rajanya!”””””

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Shigenin Miu)

 

Aku tidak menyangka percakapanku dengan Yagiri-sama akan terputus, tetapi alur permainan raja sudah bisa diprediksi. 

Seperti yang diperkirakan, Kazami-sama sudah menyimpan undian untuk permainan raja. Setelah itu, aku hanya perlu mengoleskan bahan khusus yang telah disiapkan sebelumnya dari keluarga Shigenin, yang hanya bisa dilihat dengan lensa kontak yang aku pakai. 

Dan Kazami-sama, mungkin kamu tidak mengetahuinya, tetapi semua siswi dari Akademi Houraiou yang ikut kali ini adalah orang-orang yang berada di bawah pengaruhku... Jadi, tidak sulit untuk mengubah undian saat kamu lengah. 

Hehehe... Sepertinya semua usahaku membaca manga tentang ‘kencan buta’ tidak sia-sia. 

Aku bahkan pernah terlalu ketagihan dan tidak berhenti membalik halaman hingga larut malam. 

Nah... sepertinya semua orang sudah selesai menarik undian. 

Ayo? Satu, dua, tiga!

“““““Siapa rajanya!”””””

Seruan yang konyol. 

Siapa pun itu, aku sudah tahu semuanya. 

...Aku mendapat nomor lima. Yagiri-sama adalah... nomor delapan. Dan rajanya adalah... 

Ah, sepertinya aku yang jadi rajanya!

Orang-orangku. Hehe... ini pertanda baik. 

Jika raja jatuh ke tangan siswa dari Akademi Tenjouin, tentu saja tidak ada yang bisa dilakukan. 

(Kamu paham, ‘kan?... Yagiri-sama nomor delapan. Aku nomor lima.) 

(Tentu saja!) 

Dengan tanda rahasia yang hanya diketahui oleh kami di Akademi Houraiou, kami bertukar informasi dalam sekejap. 

Hehehe... Demi acara ‘kencan buta ini’ ini, latihan untuk berkomunikasi tanpa dicurigai dengan tanda rahasia sangatlah berharga. Berkat itu, aku bisa akrab dengan siswa eksternal’ yang sebelumnya dihindari dan menjalin persahabatan yang baik. 

Baiklah, jadi... orang nomor delapan dan orang nomor lima saling menatap selama satu menit!

Mari kita mulai dengan ringan. Jika kita langsung melakukan sesuatu yang ekstrem, itu akan memberikan kesan yang buruk. 

Nomor Yagiri-sama? 

Aku... nomor delapan.

Ah, kebetulan sekali. Aku ――――

Ah, aku nomor lima.

 

Apa...!? 

Sungguh tidak mungkin...!? Di undianku jelas-jelas tertulis nomor lima...! 

.........!?

Ada yang aneh. Nomor undian yang aku pegang tiba-tiba berubah menjadi 'dua'. 

Apa undian itu disusupi? Tidak. Warna cat yang terlihat di lensa kontakku pasti 'lima'... 

Apa aku melakukan kesalahan saat mengubahnya? Tidak. Warna yang muncul sesuai dengan nomor yang telah ditentukan... Jika dipikir-pikir, apa nomor undian itu sendiri yang berubah? Tapi, itu tidak mungkin... 

Apaan, ternyata nomer Lima adalah Yukimichi?

Diam. Aku juga tidak ingin menatap seorang pria selama satu menit... jika bukan karena perintah...

――――...!

Perintah... Jangan-jangan Kazami-sama bergerak atas perintah seseorang...? 

...Itu benar. Jika dipikir-pikir, itu tidak mungkin. 

Meskipun Yagiri-sama ikut dalam acara kencan buta ini, 'dia', Tendou Hoshine, pasti tidak akan tinggal diam...! 

(Undiannya... aku tidak terlalu memperhatikannya, tetapi terasa dari sentuhan bahwa itu terbuat dari logam. Selain itu, bagian yang bertuliskan nomor terasa sedikit hangat...) 

Kemungkinan besar, bagian yang bertuliskan nomor memiliki mekanisme yang membuat angka muncul dengan suhu tertentu. Angka-angka tersebut mungkin ditetapkan berdasarkan suhu. Selanjutnya, ada perangkat pemanas yang disembunyikan di dalam undian yang dioperasikan dari jarak jauh untuk membuat angka yang diinginkan muncul... 

Ini terlalu rumit... tidak, undian ini terlalu rumit. 

Tidak diragukan lagi. Undian ini dikembangkan secara eksklusif oleh Tendou Hoshine. Menggunakan otak cemerlang itu untuk hal yang sia-sia seperti ini...! Seharusnya bakat itu digunakan untuk kebaikan dunia! 

(Dari waktunya, kemungkinan besar dia juga sedang mengawasi kencan buta ini dari ruangan lain... apa jangan-jangan ada kamera tersembunyi...!?)

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Tendou Hoshine)

 

Sepertinya dia sudah menyadarinya.

Saat melihat monitor yang disediakan di ruangan terpisah, aku mengamati sosok kucing garong yang tampak menyadari sesuatu di layar.

Dia adalah Shigenin Miu. Karena sudah lama berhubungan dengan keluarga Shigenin, aku sudah mengenalnya. Selama bertahun-tahun tidak ada tanda-tanda seperti itu, jadi aku jadi lengah... 

Namun, kucing garong ini tampaknya cukup handal. Dia tidak hanya menyadari adanya penyusupan undian dan kamera pengawas, tetapi juga berhasil menekan reaksi 'menyadari' agar tidak terlihat oleh orang-orang di sekitarnya. 

Sepertinya memang begitulah keluarga Shigenin. Jika ini orang biasa, mungkin mereka akan melewatkannya, tetapi karena aku, yang penuh rasa benci dan cemburu, mengawasi, tidak mungkin aku melewatkan ketidaknyamanan sekecil apapun. 

…Kalau begitu, satu-satunya pilihan adalah mempercepat rencana. Apa persiapannya sudah siap?

…Tidak ada masalah.

Seperti yang kuharapkan. 

Setelah memastikan bahwa persiapan Otoha memang sudah selesai, aku mengirim pesan kepada Kazami.

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Eito)

 

Permainan raja sudah mulai memanas. 

Maaf membuat Anda menunggu. Ini adalah minuman tambahan.

Dengan suara yang familiar, pelayan membawa minuman berwarna cerah yang dituangkan ke dalam gelas. Ketika melihat wajahnya, kami, siswa dari Akademi Tenjouin, serentak menunjukkan keterkejutan. 

Eh, Tendou-san? 

Oh? Kebetulan banget bisa bertemu kalian semua di sini. 

Ya. Orang yang membawa minuman itu adalah Ojou yang entah kenapa mengenakan seragam restoran ini. 

“O-Ojou!? Kenapa kamu berpakaian seperti itu...? 

Tentu saja. Karena aku bekerja di sini.

Kamu bekerja di sini!? Ojou!?

Ya. Sekalian belajar tentang masyarakat, aku bekerja paruh waktu hanya selama liburan musim panas. 

Apa yang terjadi? Putri dari grup Tenjou yang terkenal bekerja paruh waktu di kafe. 

...Tidak. Mungkin itu adalah pertanda yang baik. Hal ini tidak pernah terpikirkan saat aku ada di sampingnya. Sebaliknya, bisa dibilang hasil dari kepergianku sudah mulai terlihat. Meski begitu, mau tak mau aku merasa cemas dan sedikit tertekan... 

“Selain itu, bukan hanya aku saja yang bekerja di sini.

…Maaf menunggu. Ini adalah pesanan kentang goreng.

Dan yang meletakkan tumpukan kentang goreng di meja adalah, 

Otoha-san juga!?

…Ya. Aku bekerja paruh waktu.

Ke-Kenapa...?

…Untuk pengalaman hidup.

Begitu...?

Otoha-san adalah seorang artis, jadi memang benar bahwa dengan mengumpulkan pengalaman hidup, lagu-lagunya bisa menjadi lebih beragam. Mungkin. 

Eh... apa kamu jangan-jangan, Habataki Otoha-san...? 

…Iya, benar.

“Mustahil, yang asli!? 

…Iya, yang asli. 

Wow, seperti yang diharapkan dari seorang diva. Sepertinya orang-orang dari Akademi Houraiou juga mengenal nama 'Habatki Otoha'. Para wanita tampak terkejut dan bersemangat dengan kemunculan diva yang tiba-tiba. 

“Oh iya. Mumpung ada kesempatan begini, bagaimana kalau Tendou-san dan Habataki-san juga ikutan? Acara kencan buta ini. 

Maaf. Sebenarnya, aku sedang bekerja sekarang...

Ojou tampak sangat menyesal dengan ajakan teman sekelas pria. Namun, sepertinya dia segera mendapatkan ide dan menyatukan tangannya. 

Tapi sebagai pegawai di sini, aku mungkin bisa membantu meramaikan kencan buta kalian.

Membantu?

Ya. Misalnya... menyiapkan menu spesial.

Menu spesial? Memangnya hal semacam itu ada?

Menanggapi pertanyaan dari teman laki-laki sekelasnya, Otoha-san mengangguk dengan antusias

…Masih ada beberapa yang dalam tahap percobaan. Karena ini kesempatan yang baik, sepertinya mereka ingin semua orang mencobanya dan mendengar pendapat kalian.

“Hee. Rasanya aku mulai tertarik.

Aku juga. Ada apa saja?

Tunggu sebentar. Aku akan memberikan daftar menunya sekarang. 

Setelah itu, Ojou mulai membagikan daftar menu kepada semua orang. 

Hei, Yukimichi. 

Apa?

…Apakah ada daftar menu untuk menu spesial yang masih dalam tahap percobaan? Dan kenapa ada jumlah yang cukup untuk semua orang...?

Itu karena kamu belum tahu apa itu 'remaja laki-laki biasa'.

Begitu?

Ya, benar.

Mungkin ini hal yang normal dan hanya aku saja yang tidak mengetahuinya

“Ini dia, Eito.

Terima kasih, Ojou.

Ketika aku membuka daftar menu spesial yang diterima dari Ojou, aku melihat:

 

- Foto dua orang dengan pelayan di dalam ruangan pribadi, seperti pasangan kekasih

- Permainan Pocky dengan pelayan di dalam ruangan pribadi, dengan suasana mesra

- Tidur di pangkuan pelayan di dalam ruangan pribadi, dengan lagu pengantar dari diva~

 

………………?......??..........?????.............. 

…Hei, Yukimichi.

Itu karena kamu belum tahu apa-apa tentang 'remaja laki-laki biasa'.

Sebelum aku bisa berbicara, dia sudah mengatakannya dengan nada meremehkan. Memangnya ada hubungannya dengan dua karakter 'penutupan' yang muncul di pikiranku? 

Tapi mengapa, di dalam ruangan pribadi... apa mungkin menu spesial lainnya juga memiliki konten yang sama? 

“Oi, mau pilih yang mana?

Ya, sepertinya... 'Clubhouse Sandwich' ini terlihat enak.

…Bukannya itu terlalu berbeda dari menu spesialku? 

“Umm, Ojou. Otoha-san. 

Ada apa, Eito?

Kamu sudah memutuskannya? 

Tidak, itu... sepertinya ada yang aneh dengan menunya...

Rekomendasi ku adalah permainan Pocky.

…Aku merekomendasikan bantal pangkuan. 

Mustahil...! Apa ini dianggap sebagai menu yang normal!? 

“Ara~ara. Sepertinya Eito masih bingung.

…Kalau begitu, kamu bisa memikirkannya dengan tenang di ruangan pribadi.

Bagaimana kalau kita coba semuanya?

…Itu ide yang bagus.

Wajah Otoha-san dan Ojou terlihat ceria di permukaan. Namun, ada tekanan misterius yang mereka pancarkan

Selain itu, karena aku duduk di ujung, sepertinya aku akan terseret begitu saja... eh? 

(Shigenin-sama mendadak menghilang...?)

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Shigenin Miu)

 

Haah...

Aku duduk di tepi air mancur di alun-alun stasiun yang menjadi tempat berkumpul pagi ini sambil mengamati kerumunan di hari libur. 

Apa yang sedang kulakukan...?

Begitu Tendou Hoshine muncul, suasana di tempat itu berubah seketika. 

Para pria dari Akademi Tenjouin semuanya terpikat oleh Hoshine, dan bahkan ketertarikan anak-anak dari Akademi Houraiou pun teralihkan oleh kedatangan 'diva' yang asli, Habataki Otoha

Tak ada yang lagi memperhatikan diriku. 

…Ketika menyadari hal itu, aku merasa seperti satu-satunya yang terasing di tempat itu. Karena sudah tidak tahan lagi dengan suasana itu, aku akhirnya keluar dari toko. 

Ternyata tidak ada yang menyadari kehadiranku, dan itulah pukulan yang mengejutkan. 

Ini selalu terjadi padaku....” 

Mungkin aku memang cerdas. Tapi itu hanya sekedar 'cerdas' saja. Tidak peduli seberapa keras aku mencoba, apapun yang kulakukan, aku tidak bisa mengalahkan mereka yang benar-benar 'jenius' seperti mereka. 

………… 

Orang-orang berlalu lalang. Dunia terus berlalu di depan mataku, tanpa ada yang menyadari keberadaanku. 

…………Sungguh, aku mirips seperti orang bodoh.

Sekalipun aku mempersiapkan segalanya dengan penuh semangat dan bahkan bertekad untuk memanfaatkannya, hatiku hancur dengan mudahnya.

Sejak awal aku sudah tahu. Aku tidak bisa mengalahkan Tendou Hoshine. 

Semua orang hanya melihat 'jenius' seperti Tendou Hoshine dan Habataki Otoha. 

Tak ada yang memperhatikanku――――…… 

Akhirnya ketemu juga, Shigenin-sama.

…………Eh?

Aku mengangkat wajahku yang tadinya tertunduk. 

…………Yagiri-sama? Kenapa kamu bisa ada di sini…?

Aku khawatir karena Shigenin-sama tiba-tiba menghilang, jadi aku mulai mencarimu.

Apa kamu menyadari bahwa aku menghilang?

“Bukannya itu sudah jelas?”

Mendengar itu, aku sedikit merasa senang, tapi aku segera mengingatkan diriku bahwa ini hanya kebahagiaan semu. 

…………Maaf. Aku hanya ingin merasakan angin luar sedikit. Aku baik-baik saja, jadi silakan kembali, Yagiri-sama.

Tapi……

Jika tentang diriku, aku benar-benar baik-baik saja. …Lagipula, Yagiri-sama juga pasti ingin kembali ke sisi Hoshine-sama, kan?

Kenapa tiba-tiba membahas Ojou…?

Hoshine-sama memiliki nilai yang lebih tinggi dariku, dan dalam olahraga pun aku tidak pernah bisa mengalahkannya. Penampilannya juga sangat cantik… 

Memang benar bahwa nilai Ojou lebih tinggi, tapi Shigenin-sama juga selalu menduduki peringkat kedua dalam ujian nasional setiap tahun. Selain itu, pada ujian terakhir, kamu berhasil mengurangi kesalahan dan meningkatkan nilaimu. 

……Apa kamu tahu tentang nilai akademisku?

Tentu saja. Namamu selalu terdaftar bersamaan dengan Ojou. Setiap tahun kamu mengurangi kesalahan dan meningkatkan nilai… aku pikir kamu sangat pekerja keras.

Apa ia memperhatikan sampai sejauh itu…? Aku mengira ia hanya melihat Tendou Hoshine. 

Untuk olahraga, kamu hanya pernah bertanding tenis di masa lalu, ‘kan? Sepertinya kamu sudah berlatih dan meningkatkan kemampuanmu, jadi mungkin hasilnya akan berbeda sekarang.

Kenapa kamu tahu hal-hal seperti itu…!?

Aku sudah mendengar rumor saat pesta.

Rumor seperti itu, jika dibandingkan dengan Hoshine, pasti kecil dan segera terlupakan. Meskipun begitu… Yagiri-sama menyimpannya di hatinya. 

Dan… penampilanmu juga.

Tiba-tiba, Yagiri-sama mengulurkan tangannya. Aku secara otomatis menutup mata. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya, tapi aku merasa baik-baik saja dengan itu. Aku menerima tangannya. 

Pandanganku menjadi gelap. Aku merasakan kehadiran tangan Yogiri-sama berpindah ke arah kepalaku――――dan segera menjauh. 

…………?

Aku membuka mata. Ternyata jarinya sedang memegang daun yang entah dari mana datangnya, mungkin terbang karena angin. Sepertinya daun itu menempel di kepalaku. 

“Menurutku kamu sangat cantik.

“It-Itu pasti bohong… 

“Aku sama sekali tidak berbohong. Saat pesta kemarin, penampilanmu dalam gaun itu juga sangat cantik. Terutama hiasan rambut dengan batu permata biru itu sangat cocok untukmu.

Aku ingat pesta itu dengan jelas. Aku mengenakan hiasan rambut favoritku dan berusaha semaksimal mungkin. Hasilnya, perhatian tetap tertuju pada Tendou Hoshine. 

Saat itu, aku pikir tidak ada yang memperhatikanku… 

…………Yagiri-sama, kamu benar-benar memperhatikan sekeliling, ya? 

“Karena itu bagian dari pekerjaanku.

Benar. Aku tidak boleh salah paham. Dia tidak hanya melihatku. Memperhatikan sekeliling adalah tugasnya. 

…………Namun, sepertinya aku lebih memperhatikan Shigenin-sama. Karena kamu memang mencolok.

Aku…?

Ya. Usahamu yang keras membuatmu selalu bersinar terang.

Yagiri-sama menambahkan, Oh, dan, sambil mendekatkan wajahnya ke telingaku. 

…Ini rahasia di antara kita, tapi baik dalam belajar maupun olahraga, aku juga terinspirasi oleh usaha Shigenin-sama. 

Ak-Aku…?

Ya. Entah kenapa, aku merasa ingin berusaha lebih keras.

Melihat senyumnya yang malu-malu, ada sesuatu yang menghangat di dalam hatiku. 

…Aku merasa bahagia. Meskipun aku tidak bisa mengalahkan Tendou Hoshine dan tidak diakui oleh siapa pun… orang ini melihatku. 

Ia tidak melihatku sebagai 'anak malang yang dibandingkan dengan Tendou Hoshine' atau 'anak yang tidak bisa mengalahkan Tendou Hoshine', tetapi sebagai 'Shigenin Miu'. 

Rasa bahagia itu luar biasa, dan semua usaha yang kulakukan seolah terbayar. 

…………Yagiri-sama, boleh aku meminjam sedikit tubuhmu?

…………Tentu saja, tidak masalah.

Permintaan mendadak itu diterima begitu saja oleh Yagiri-sama. Aku bersandar pada dadanya. Jika tidak, aku akan menangis. Sebenarnya, air mataku sudah mulai mengalir. Aku tidak ingin orang ini melihatnya. …Mungkin Yagiri-sama sudah menyadari itu, tapi ia tetap diam dan membiarkanku. Setelah beberapa saat, ketika akhirnya aku mengangkat wajahku… ada kesadaran yang muncul dalam diriku. 

…………Maafkan aku, Yagiri-sama. Aku telah menunjukkan diriku yang memalukan.

“Itu tidak benar sama sekali. 

"Hehe. Terima kasih. Dan… boleh aku meminta sesuatu? 

Apa itu?

…Mulai sekarang, boleh aku memanggilmu dengan panggilan 'Eito-sama'? Dan tolong panggil saja aku 'Miu'.

Ia menunjukkan ekspresi sedikit terkejut, tetapi segera tersenyum lembut, 

Baiklah. Tidak masalah… Miu-san.

Mendengar dirinya memanggil namaku membuat hatiku hangat dan bergetar. 

Aneh. Hanya dengan dipanggil nama saja bisa membuatku merasa begitu bahagia… 

““――――Apa yang sedang kalian berdua lakukan di sana…?”” 

Aku secara spontan menoleh ke arah suara seruan itu

Mungkin karena mereka berlari dengan sekuat tenaga, di sana aku mendapati Tendou Hoshine dan Habataki Otoha yang terlihat ngos-ngosan

 

──────✧❅✦❅✧──────

(Sudut Pandang Shigenin Miu)

 

――――Berbicara tentang Tendou Hoshine, tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya di kalangan kelas atas. 

Keunikannya menonjol tidak hanya di kalangan rakyat biasa, tetapi bahkan di antara mereka yang berada di atas. 

Kecantikannya seperti dewi. 

Kecerdasannya seperti mahardika

Istilah sempurna seolah-olah diciptakan untuknya, dan sebenarnya aku belum pernah melihat seorang pemenang yang lebih dari sekadar gadis bernama 'Tendou Hoshine'. 

Dan aku. 

Dengan bodohnya terus-menerus merasa minder terhadap Tendou Hoshine, aku secara sembarangan merasakan kekalahan. 

Namun. 

…………Hei. Eito.

Y-Ya…?

“Apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan di sana?

Tendou Hoshine berusaha keras untuk menahan sesuatu sambil tetap mempertahankan senyum cerahnya. Eito-sama sepertinya tidak mengerti apa-apa, tetapi aku bisa merasakannya. 

Dia merasa cemburu. 

Tendou Hoshine yang begitu sempurna. 

Seorang gadis yang merupakan dewi, bijak, dan seperti personifikasi dari kesempurnaan. 

Dia merasa cemburu padaku. 

(Apa ini… Tendou Hoshine?) 

Aku tidak mempercayainya

Begitu tidak sempurnanya dirinya saat ini. 

Ap-Apa yang bisa kukatakan…? Aku khawatir karena Shigenin-sama tiba-tiba menghilang, jadi aku mencarinya. Apalagi sebagai putri keluarga Shigenin, ada kemungkinan upaya penculikan dan bahaya lainnya…

Fuh~~~~~~~~~~~n? He~~~~~~~~~~~~h? 

Uh… O-Ojou…? 

…………Eito.

O-Otoha-san…

……Putri keluarga Shigenin tiba-tiba menghilang. Mempertimbangkan kemungkinan penculikan adalah hal yang bisa dimengerti.

“Be-Begitu ya. Aku senang mendengarnya. 

…………Lalu, kenapa kau begitu dekat dengannya?

Eh?

Yang dimaksud Habataki Otoha pasti mengacu posisiku yang bersandar pada dada Eito-sama. 

Apa Tedou Hoshine dan Habataki Otoha merasa tidak senang karena ini? Hanya karena hal sekecil ini? 

Ojou yang sempurna dan diva terkenal itu? 

Semua tampak terganggu oleh hal ini. 

Tidak, eh… ini…

Akulah yang memintanya.

Dengan penjelasanku yang seolah memberi pertolongan, wajah Eito-sama tampak lega. Namun, aku tetap memeluk lengannya dan semakin mendekat. Aku menempelkan dadaku yang cukup besar padanya. 

““――――…....””

Sepertinya aku mendengar suara yang mirip seperti letupan dari kedua orang di depanku.

Eito-sama sepertinya merasakan perubahan suasana mereka. Meskipun tidak mengatakan apa-apa, ia berkeringat dingin. 

“Aku merasa sedikit tidak enak badan…

“Walah, walah, ya ampun, itu mengkhawatirkan. Aku akan segera memanggil dokter hebat untuk membantu, jadi cepatlah pergi dari sana sekarang juga. 

…Tenang saja. Jika kamu tidak bisa berjalan, kami akan mengangkatmu ke dalam mobil.

“Kalian berdua tidak perlu khawatir. Berkat perawatan lembut Eito-sama, aku merasa lebih baikan.

““E-Eito-sama…!?”” 

Melihat kedua orang yang begitu mudah terkejut, aku merasa sedikit lega. Pada saat yang sama, semua ketegangan yang selama ini aku rasakan tampak konyol. 

(…Oh, jadi Tendou Hoshine juga sama.) 

Ojou-sama yang sempurna. Itu hanya salah satu sisi dirinya. 

Seorang gadis yang bisa terganggu hanya karena ada gadis lain di dekat pria yang disukainya. 

Itu juga pasti salah satu sisi dirinya. 

Dia juga hanya manusia biasa. Tidak hanya sempurna. 

Setelah menyadari itu—hatiku merasa lebih ringan. 

…Eito-sama. Boleh aku meminta satu hal lagi?

Permintaan, ya?

Jika itu permintaan, bukan hanya Eito, tetapi seluruh kekuatan keluarga Tendou akan mengabulkannya. 

"…Jangan ragu untuk mengatakannya. Bukan hanya Eito, tetapi kami akan mendengarkan. 

Melihat mereka berdua yang jelas-jelas panik, aku merasa sedikit nakal. 

Hehe. Itu sungguh tawaran yang menyenangkan, tetapi ini adalah sesuatu yang hanya dilakukan Eito-sama . …Eito-sama, boleh aku meminjam pendengaranmu sebentar?

Y-Ya… silakan. 

Eito-sama yang percaya bahwa aku akan memberitahunya sesuatu dengan suara pelan, mendekatkan wajahnya dengan tidak berdaya. Aku mendekatkan wajahku bukan ke telinganya, tetapi ke pipinya—dan kemudian, dengan lembut, aku menyentuh pipinya dengan bibirku. 

Eh?

““――――Eh???””

Suasananya begitu sunyi seolah-olah waktu terhenti dalam keheningan. Aku sama sekali tidak merasa bersalah, hanya menambahkan senyuman anggun sebagai seorang wanita. 

Hehe… ini hanya sebagai ucapan terima kasih dariku.

Eito-sama tampaknya kehilangan kata-kata. 

Dirinya terdiam dengan wajah bingung, begitu pula dengan Tendou Hoshine dan Habataki Otoha. 

“Ka-Kamu, baru saja… me-mencium… apa kamubaru saja mencium Eito…?

Tendou Hoshine bertanya sambil gemetaran, dan aku membalas dengan senyuman nakal. 

Ya. Dari reaksimu… hehe. Sepertinya aku yang pertama di sini? 

~~~~~~~~!

Sepertinya itu mengenai sasaran. Melihat Tendou Hoshine yang gemetaran dengan wajah yang merah padam, aku ingin membayar biaya tontonan. 

Baiklah, semuanya, selamat tinggal.

Setelah memberikan penghormatan yang anggun, aku perlahan meninggalkan tempat itu. 

“Aw-Awas saja nanti, dasar kucing garong――――――――!

Teriakan Tendou Hoshine yang terdengar seperti seruan anjing yang kalah membuatku tidak bisa menahan tawa. 

“Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan mendapatkan kemenangan pertama darinya dengan cara seperti ini. 

Saat aku menaiki mobil keluarga Shigenin yang menunggu di dekatnya, aku menggigit bibirku, merasakan kehangatannya. 

…………Aku tidak akan menyerahkan 'orang yang pertama' bagi Eito-sama.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama