[LN] Saijou no Osewa Jilid 9 Prolog Bahasa Indonesia

 

Prolog

 

Pagi ini, aku melihat dedaunan musim gugur yang mulai berwarna merah.

Di taman yang ada di kediaman keluarga Konohana, terdapat berbagai tanaman yang dirawat dengan penuh perhatian, namun daun-daun dari pohon yang berdiri tegak di sudut pekarangan telah berubah menjadi merah. Meskipun musim gugur belum sepenuhnya tiba, aku merasakan bahwa akhir musim gugur dan awal musim dingin pasti sudah dekat.

Suasana di akademi kekaisaran juga tampak berubah, seperti halnya perubahan dalam musim. Setelah permainan manajemen berakhir dan saat-saat kelelahan bagi para siswa berlalu, kami kini menghadapi hari-hari yang sibuk untuk mempersiapkan acara berikutnya.

“Tomonari-san!”

Sepulang sekolah. Tennouji-san masuk ke dalam ruang kelas dan memanggilku.

“Tolong periksa poster dan selebaran yang telah dibuat desuwa!”

“Baiklah.”

Tennouji-san langsung membentangkan poster dan selebaran di atas meja.

“Hmmm... menurutku ini masih terlalu mencolok, sepertinya lebih baik jika mengurangi jumlah warnanya.”

“Begitu ya. Jika demikian, aku akan segera memperbaikinya!”

Tennouji-san segera membawa poster dan selebaran itu, lalu pergi entah ke mana.

Pada saat yang bersamaan, seorang siswi dengan rambut hitam yang diikat dengan gaya sanggul masuk ke dalam kelas.

“Itsuki! Bisa kamu lihat ini sebentar?”

Narika menyebarkan poster dan selebaran di atas meja.

“Hmm... masih ada terlalu banyak catatan, jadi menurutku lebih baik jika dikurangi. Mari kita hilangkan tulisan yang terlalu rinci.”

“Dimengerti! Tunggu sebentar!”

Narika mengambil poster dan selebaran, menggunakan kakinya yang kuat, tanpa menoleh, dia langsung keluar dari kelas.

Fyuh, aku menghela napas.

Aku mulai merasa sedikit lelah, tapi aku tidak ingin menunjukkan kelelahan di depan dua orang yang berusaha lebih keras dariku.

Selama beberapa hari terakhir, aku selalu menghabiskan waktu setelah sekolah seperti ini. Hari ini saja, Tennouji-san dan Narika sudah meminta konfirmasi poster untuk keenam kalinya. Dua kali saat istirahat siang dan empat kali setelah sekolah, termasuk yang baru saja terjadi. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut, mereka berdua pasti akan kembali lagi.

“Itsuki... apa sepertinya ini masih akan memakan waktu?”

Hinako berbicara padaku dengan mode Ojou-sama nya yang sudah dinon-aktifkan. Sebelum aku menyadarinya, rupanya hanya ada aku dan Hinako di kelas. Teman-teman sekelas yang lain sudah pulang.

“Maaf. Sepertinya masih butuh satu putaran lagi.”

“Aku baik-baik saja. Jika Itsuki tidak keberatan... itu sudah cukup.”

Apa dia khawatir padaku? Aku tersenyum tanpa suara, secara diam-diam menyampaikan bahwa aku baik-baik saja.

Langit yang terlihat dari jendela sudah menjadi senja. Semilir angin mulai terasa semakin dingin, dan matahari semakin cepat tenggelam. Mungkin ini adalah pertama kalinya aku tinggal di akademi sampai waktu selama ini, kecuali saat acara teh.

“Besok sudah...”

“Ya. Akhirnya akan dimulai.”

Tidak heran jika Tennouji-san dan Narika merasa terburu-buru.

Besok. Dari besok, periode penting bagi mereka berdua akan dimulai.

Tidak... ini juga periode penting bagiku.

Saat aku mengumpulkan semangat, aku menyadari bahwa Hinako tampak sedikit malu.

“Hinako, kamu kelihatannya sedang bersenang-senang. Aku mengira kamu tidak menyukai acara seperti ini...”

“Hehehe... karena kali ini aku tidak terlibat.”

Hinako mendongak sambil tersenyum lebar.

Apa itu berarti dia benar-benar bisa menikmatinya jika itu urusan orang lain?

“Lagipula, jika salah satu dari mereka menjadi ketua OSIS... mungkin aku bisa lebih bebas daripada sekarang.”

“...Yah, memang benar, perhatian terhadap Hinako mungkin akan terbagi.”

“Hmm... sepertinya papa akan marah.”

Entahlah, aku tidak yakin dengan itu.

Kagen-san juga belakangan ini mulai berubah...

Bukannya itu akan terasa sepi jika perhatian tidak lagi tertuju padamu?”

“Tidak sama sekali.”

Dia langsung menjawab dengan cepat.

“...Tapi, aku tidak suka jika Itsuki pergi ke orang lain.”

Aku cuma bsia tersenyum pahit pada Hinako, yang menurunkan pandangannya karena cemas.

Sudah kubilang jangan khawatir. Karena aku adalah pengurus Hinako.”

“Hmm...”

Aku tidak memperhatikan Hinako hanya karena semua orang memperhatikannya.

Jadi, meskipun semua orang tidak lagi memperhatikan Hinako, aku akan terus menjaga Hinako. Meskipun sebenarnya aku merasa bahwa masa depan di mana Hinako tidak menarik perhatian tidak akan pernah datang.

“...Walaupun kamu bukan pengurus lagi.”

“Eh?”

Hinako mengatakan sesuatu dengan suara kecil, jadi aku bertanya kembali.

“Aku ingin Itsuki... terus melihatku—”

“—Aku sudah memperbaikinya!”

Pintu kelas dibuka dengan semangat.

Tennouji-san yang berjalan ke arah kami melihat wajahku dan Hinako, lalu memiringkan kepalanya.

“Eh? Ada apa, kalian berdua?”

“Tidak ada...”

Aku melirik ke arah Hinako.

“Tidak ada apa-apa, kok?”

Hinako yang beralih ke mode Ojou-sama nya, tersenyum dengan lembut.

Menjelang akhir bulan Oktober.

Akademi Kekaisaran akan mengadakan acara pemilihan ketua OSIS.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama