
Chapter Bonus — Si Buaya Darat, Tomonari Itsuki
Pagi hari
seorang ahli kampanye negatif dimulai lebih awal.
Asahi
Rintaro juga bangun pagi pada hari ini dan tiba di Akademi Kekaisaran satu jam
sebelum periode wali kelas dimulai.
Untuk memenangkan pemilihan dan, yang terpenting, agar Jouto Ren memiliki semangat juang,
Rintaro telah mulai menyebarkan kampanye negatif selama beberapa waktu. Merasa
ada kemajuan dalam strateginya,
Rintaro menjelajahi akademi untuk mencari inspirasi lebih lanjut.
(Penilaianku memang
benar.)
Rintaro
memuji pandangannya sendiri.
Dirinya tidak tahu seberapa jauh
skandal dapat diterima oleh para siswa Akademi
Kekaisaran yang polos dan murni, tetapi ternyata hal ini
diterima dan menyebar lebih cepat dari yang dibayangkan.
Baik dari kalangan atas maupun tidak, manusia tetaplah manusia. Rintaro
merasakan bahwa sifat ketertarikan terhadap skandal juga ada pada siswa Akademi Kekaisaran, yang
merupakan sisi rakyat biasa yang tersembunyi dalam diri mereka. Rintaro semakin
yakin bahwa baik kelas
atas, menengah, dan bawah hanyalah makhluk yang sama jika dilihat dari
dekat.
Sekarang,
kampanye negatif apa lagi yang harus kusebarkan?
Sambil berpikir demikian,
ia melintas di depan kafe. Ia
pernah berbicara dengan Tomonari Itsuki
di sini sebelumnya.
Dirinya mendengar rumor tentang
pertemuan teh yang mulia. Yang mengejutkan, anggotanya termasuk kakak perempuannya
sendiri, Karen.
Sebenarnya,
pertemuan minum teh ini merupakan perkmpulan kasta
tertinggi di Akademi Kekaisaran
saat ini. Bagaimana tidak, ada putri dari grup
konglomerat Konohana
dan putri dari grup Tennouji. Selain itu, ada juga Miyakojima Narika yang berasal dari
bidang yang berbeda.
Pertemuan
ini menarik perhatian tidak hanya dari siswa angkatan
kelas satu, tetapi juga dari siswa kelas 3. Jika mereka mau, mereka bisa
mengubah masa depan Akademi Kekaisaran
sesuka hati. Rintaro
tidak pernah memberi tahu siapa pun karena itu akan sangat memalukan, tetapi dirinya pernah diminta oleh teman
sekelas yang ambisius untuk memberikan kata-kata yang baik kepada kakak perempuannya. Sepertinya
dia ingin mendekati Konohana Hinako
melalui Karen. Tentu saja, Rintaro menolak permintaan itu karena tidak ingin
berbicara dengan kakak perempuannya.
Kakaknya tidak tahu tentang hal ini dan Rintaro
juga tidak berniat untuk memberitahunya. Meskipun bisa
dipahami dari perilaku Karen, mereka mungkin hanya menganggapnya sebagai
kelompok teman biasa. Mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan dan
bersikap damai.
Nama-nama
yang paling sering ia dengar di antara para anggota ini adalah Konohana Hinako,
Tennouji Mirei, Miyakojima Naruka, dan Tomonari Itsuki.
Nama kakaknya, Karen, dan Taisho Katsuya juga pernah terdengar beberapa
kali saat permainan manajemen, tetapi pada dasarnya, dirinya lebih sering mendengar nama
empat orang yang muncul dalam pikirannya terlebih dahulu.
Tomonari
Itsuki, seorang pemuda yang namanya
bersaing dengan ketiga putri konglomerat tersebut,
jelas-jelas merupakan sosok yang
berbeda.
(Sebenarnya,
jika seandainya ketiga
putri konglomerat itu
bersaing memperebutkan Tomonari-senpai,
sepertinya itu akan
menjadi rumor yang menarik.)
Rintaro
berpikir bahwa ini tidak mungkin, tetapi kemudian sebuah pikiran tiba-tiba
muncul di benaknya.
Bukannya
orang itu... banyak dikelilingi wanita?
Padahal
belum setahun sejak
dirinya pindah di Akademi ini.
Mungkin karena grup yang dia bergabung pertama kali kebetulan banyak wanita,
tetapi tetap saja, rasanya ada sesuatu yang
terselubung.
Tomonari
Itsuki mempunyai
kepribadian yang sangat baik. Jadi, Rintaro bisa memahami hal itu,
tetapi...
(... Aku
akan mencobanya, meskipun itu tidak akan berhasil.)
Rintaro, sang ahli kampanye negatif,
mendapatkan inspirasi baru.
Tomonari
Itsuki adalah seorang playboy.
Ia
mulai menyebarkan rumor seperti itu.
◆◆◆◆
“Eh,
apa kamu sudah mendengarnya? Tentang
rumor itu.”
“Ya,
itu cerita yang sangat menarik...”
Keesokan
harinya, saat berjalan di koridor, Rintaro mendengar percakapan para siswi dan
menyadari bahwa kampanye negatif yang dibuatnya
telah menyebar di seluruh akademi.
Gosip
baru yang disebarkan Rintaro telah diterima oleh para siswi Akademi Kekaisaran. Dengan cara yang tidak
terduga.
“Kia-kira siapa
yang sebenarnya jadi targetnya!?”
Kampanye
negatif yang ia sebarkan untuk menjatuhkan pihak lawan ternyata dicerna oleh
siswa sebagai topik cinta. Rumor kali ini terutama disukai oleh para gadis.
“Tentu
saja, itu pasti Konohana-san.”
“Tapi,
aku juga mendengar bahwa ia menari
bersama Tennouji-san...”
“Bukanya
kamu bisa merasakan ada jarak yang unik antara dirinya dan Miyakojima-san?”
Mungkin
semua orang sudah penasaran dengan gerakan mereka selama beberapa waktu. Kegembiraan mereka tidak muncul
begitu saja karena rumor, tetapi tampaknya meledak sebagai akibat dari rumor
tersebut.
“Kalau
soal jarak, ada juga rumor bahwa dirinya
dekat dengan Suminoe-san...”
“Ada juga
rumor yang mengatakan kalau Ketua Minato mengincarnya...”
Gosip terus
berdatangan silih berganti.
(... Ini
bukan hanya kesalahanku.)
Rintaro,
ahli kampanye negatif, memahaminya.
Jika rumor tersebut tidak
berdasar, maka gosipnya akan menghilang
dengan sendirinya. Dengan kata lain, rumor ini sama sekali
tidak berdasar.
Seberapa
banyak wanita yang ada di sekeliling orang itu?
Rasa bersalah
Rintaro sedikit berkurang.
“Dengar-dengar
belakangan ini dirinya
juga kelihatan sangat dekat dengan
Asahi-san.”
Rintaro
hampir saja menoleh ketika mendengar nama belakangnya
disebut. Dirinya
seharusnya bisa tenang dan menyadari bahwa itu merujuk pada kakaknya, Karen.
Namun, melihat bagaimana rumor menyebar ke arah yang aneh membuatnya
terguncang.
“Tunggu
sebentar. Lalu bagaimana dengan Taisho-kun...?”
Rumor
mulai menyebar ke arah yang lebih aneh lagi.
“Ehhh... Masa!? Memangnya
itu mungkin terjadi!?”
“Itu
juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk keberagaman.”
Bukankah
lebih baik jika akademi ini segera dinormalkan
untuk orang biasa?
Rencananya
tampaknya berhasil, tetapi Rintaro memutuskan untuk tidur siang saat sampai di
rumah.
Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya