[LN] Saijou no Osewa Jilid 10 Epilog Bahasa Indonesia

Epilog

 

Setelah semua anggota OSIS berkumpul, kegiatan serah terima oleh Minato-senpai dimulai. 

Meskipun disebut serah terima, sebagian besar dokumen yang diperlukan sudah disiapkan, jadi Minato-senpai cuma mengajari kami cara penggunaan peralatan yang bisa diselesaikan dengan penjelasan lisan. Dia mengatakan bahwa akuntansi harus menggunakan perangkat lunak ini, dan urusan umum harus dikelola dengan buku panduan ini... 

Setelah semua penjelasan selesai, Minato-senpai dengan sigap meninggalkan ruangan. 

Sekarang hanya tersisa anggota OSIS untuk periode ini, seolah-olah dia ingin kami menikmati waktu tanpa gangguan. 

Akulah Ketua OSIS sekarang, Tennouji Mirei desuwa!! 

Tennouji-san menyapa dengan suara keras. 

Aku tidak berniat menjadi wanita yang cuma bisa berbicara. Seperti yang sudah kukatakan dalam pidato terakhir, aku ingin menjadi panutan bagi para siswa.

Tennouji-san berkata dengan tekad yang kuat di matanya. 

Pasti ada banyak orang yang hanya mengeluarkan janji manis cuma demi mengumpulkan dukungan. Namun, harga diri Tennouji-san takkan mengizinkan hal itu

Oleh karena itu... Aku mohon kerjasamanya demi mewujudkan hal itu. 

Dengan mengatakan itu, Tennouji-san menundukkan kepala. 

Semua orang terkejut. Tentu saja, aku juga terkejut. 

Tennouji-san telah menunjukkan betapa dapat diandalkannya dirinya dalam pidato terakhir. Namun, hal pertama yang dia lakukan saat bertemu anggota OSIS baru ialah menundukkan kepala... pasti semua orang tidak menduga hal itu. 

Namun, ketulusan Tennouji-san dapat dirasakan dari postur tubuhnya

Menjadi panutan. Akan memimpin. Tennouji-san mengatakannya, tapi dia tidak sedang merasa sombong. Tennouji-san pertama kali menundukkan kepala untuk memberi tahu semua orang bahwa dia tidak menginginkan permainan satu orang. 

Aku juga hanyalah manusia. Meskipun aku ingin memimpin para siswa, pasti ada banyak hal yang tidak berjalan dengan baik. Pada saat itu, aku ingin kalian semua mendukungku. Aku yakin, mulai sekarang, aku akan menunjukkan kelemahanku hanya kepada kalian. 

Jika sosok Tennouji-san yang memimpin adalah sisi dirinya yang terlihat, maka sosok Tennouji-san saat berinteraksi dengan anggota OSIS adalah sisi tersembunyinya

Demi bergerak dengan anggun di atas panggung, dibutuhkan dukungan dari orang-orang di balik panggung. Oleh karena itu, dia meminta dukungan. Dengan pernyataan itu, aku mengangguk dengan kuat. 

Aku pasti akan mendukungmu. 

Aku menjawab demikian sembari bertepuk tangan

Aku akan mendukungmu. Sambil mengucapkan itu, aku tiba-tiba teringat pada Hinako.

Hinako, yang harus menjaga citra Ojou-sama yang sempurna, justru bersantai sepenuhnya dalam kehidupan pribadinya. 

Mungkin Tennouji-san juga akan berada dalam posisi serupa di masa depan. 

Tennouji-san yang terlihat saat memimpin siswa. 

Sisi tersembunyi Tennouji-san yang berusaha keras di ruang OSIS

... Jika memang begitu, maka itulah bidang keahlianku. 

Aku bukan pengurus tanpa alasan. Mengurus seorang Ojou-sama yang bekerja keras untuk menjaga citranya merupakan hal yang sudah biasa bagiku. 

“Aku tidak sabar untuk bekerja denganmu.

"Terima kasih!" 

Abeno-san dan Yodogawa-kun juga menyapa sambil bertepuk tangan. 

Terakhir, Narika tersenyum. 

Aku bangga bisa bekerja di bawah Tennouji-san.

Dorongan semangat dari Narika, yang sebelumnya merupakan rival, pasti sangat menyentuh hati. Tennouji-san mengerutkan wajahnya sejenak, lalu menguatkan matanya seolah menahan air mata. 

Suara tepuk tangan terdengar. 

Kupikir pertemuan ini akan berakhir dengan suasana yang baik, tetapi... 

Yah, sebenarnya aku lebih suka jika Miyakojima-san yang menjadi ketua.

Abeno-san dengan santai mengungkapkan hal itu. 

“Ap—!? Ke-Ke-Ke-Kenapa!?

Karena dia yang pertama mengundang kami dalam jamuan minum teh. Meskipun kemudian Tennouji-san juga melakukannya, itu adalah ide Miyakojima-san, kan?

Abeno-san melihat Narika dengan ekspresi tenang. 

Y-Ya...

Narika yang tidak bisa berbohong, hanya bisa mengangguk dengan ragu. Sepertinya Abeno-san saat ini lebih mengagumi Narika daripada Tennouji-san. 

Tennouji-san menatap Narika dengan tatapan penuh penyesalan. 

Miyakojima Narika...!! Sudah kuduga, kamu memang sainganku...!! 

Kenapa aku yang seharusnya menjadi teman malah ditatap seperti itu!?

Aph semuanya baik-baik saja...? 

Apa angkatan OSIS ini bisa bersatu dengan baik...? 

Aku berpikir seperti itu sambil menetapkan tujuan di dalam hatiku

Sebagai wakil ketua, tugasku tentu saja untuk mendukung Tennouji-san. Namun, di samping itu, aku memiliki sesuatu yang ingin kulakukan sebagai wakil ketua. 

Aku teringat pada sesuatu yang dikatakan Minato-senpai, mantan ketua OSIS. — Di akademi ini, ada orang-orang yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji. 

(... Aku ingin memastikan orang-orang seperti itu tidak muncul.) 

Dunia di mana orang jujur dihargai mungkin terdengar terlalu idealis. Namun, jika bersama Tennouji-san, aku berpikir mungkin kita bisa mencapainya. 

Ada banyak orang di akademi ini yang menderita karena tanggung jawab keluarga mereka. Hinako juga begitu, Tennouji-san juga sama, dan Narika juga. Asahi-san dan Rintaro, serta Jouto, semuanya tampaknya terguncang oleh beban tersebut. 

Apa aku bisa menjulurkan tanganku kepada orang-orang seperti mereka? 

Jika mereka bisa memiliki sedikit kelegaan dalam hati mereka, pasti orang-orang yang tidak terpuji tidak akan muncul. 

(Masalah yang hanya ada di Akademi Kekaisaran... sebagai orang biasa, aku ingin menyelesaikannya.) 

Aku yang dulu pasti akan mengatakan sesuatu yang bodoh seperti itu. Namun, setelah mendengar janji Jouto untuk menjadikan Akademi Kekaisaran lebih terbuka untuk orang-orang biasa, aku tidak bisa lagi mengolok-ngoloknya

Jika pandanganku sebagai orang biasa ini bisa berguna, maka aku akan memanfaatkannya sepenuhnya demi Tennouji-san. 

Tujuanku adalah―――― menciptakan akademi di mana semua orang dapat menjalani kehidupan yang mulia.

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama