[LN] Saijou no Osewa Jilid 9 Bab SS Bahasa Indonesia

 

Chapter SS — Bagaimana Jika Hinako Mencalonkan Diri Sebagai Ketua?

 

Pada malam keempat selama periode pemilihan.

Saat aku berpikir tentang strategi kampanye di dalam kamar, aku mendengar suara dari tempat tidur di belakangku.

Hmmm...” 

Setelah suansa hening beberapa saat, aku mengira dia sudah tertidur, tetapi Hinako ternyata masih terjaga. Dia meminta untuk meminjam laptopku, jadi aku meminjamkannya, tetapi sepertinya dia sudah lama bermain dengan laptopku di atas tempat tidur.

Hinako, kamu sedang melakukan apa?

Aku sedang melihat hasil survei. ... Ternyata, aku dipandang seperti ini, ya.

Survei yang dimaksud merupakan survei yang diminta Tennouji-san untuk dikumpulkan. Pertanyaannya mengenai apa yang diharapkan semua orang jika Hinako mencalonkan diri sebagai ketua.

Tentu saja, aku sudah mendapatkan izin dari Hinako saat mengumpulkan survei itu. Sekarang, dia tampaknya sedang memeriksa hasilnya.

“Kalau dipikir-pikir lagi, meskipun kamu tidak mencalonkan diri sebagai ketua, apa kamu mempunyai gambaran tentang Ketua seperti apa jadinya jika kamu mencalonkan diri, Hinako?

... Tidak ada. Aku bahkan tidak ingin membayangkannya.

Tapi jika kamu menjadi ketua OSIS, kamu bisa mengubah Akademi Kekaisaran sesuai keinginanmu.

Tentu saja dalam artian batasan yang wajar.

Kamu bisa mengubah akademi sesuka hati. Mungkin karena kemungkinan itu terdengar menarik, Hinako mulai memikirkannya sejenak.

Kalau begitu... pertama-tama, aku akan menjadwalkan jadwal pelajaran tiga kali seminggu.

Bukan hari libur, tapi jam pelajaran yang dijadwalkan tiga kali seminggu...

Apa yang harus kulakukan? Aku hanya iseng bertanya karena penasaranku, tetapi hasilnya sudah terlihat.

Jadwal istirahat siang menjadi dua jam dan mewajibkan tidur siang.

Wajib itu agak...

Jika seseorang berusaha keras, orang lain juga akan sulit untuk tidur.

Dia sedikit memikirkan orang-orang di sekitarnya dan menunjukkan kecerdasannya. Aku berharap dia tidak menunjukkan kepintarannya di tempat yang aneh.

Selain itu... di kantin, aku akan membuat keripik kentang bisa dibeli.

Sebenarnya, aku juga menginginkannya.

Tapi, rasanya makanan ringan seperti itu tidak cocok untuk Akademi Kekaisaran. Jika aku ingin keripik kentang, aku bisa membelinya di minimarket. Jika janji kampanye Jouto terwujud, mungkin suatu hari keripik kentang akan tersedia di kantin...

…Sebenarnya, meski aku menjadi ketua OSIS, aku merassa bahwa Akademi Kekaisaran akan tetap sama seperti sekarang.

Hinako berkata dengan suara pelan.

“Apa yang diharapkan semua orang dariku adalah hasil yang solid dan sesuai harapan.

…Begitu ya.

Hinako selalu memenuhi harapan semua orang.

Kalau sesuai harapan maksudnya berarti realistis. Selama bisa memenuhi permintaan seseorang, hasilnya akan tetap dalam batasan yang diharapkan oleh seseorang.

Janji kampanye Tennouji-san dan Naruka memberikan angin segar bagi semua orang di Akademi Kekaisaran. Mengenai janji kampanye Jouto, kedengarannya memang terasa sangat inovatif. Namun, dalam kasus Hinako, itu bukanlah angin segar. Itu akan menjadi janji dengan kebijakan yang umumnya tidak berbeda dari sebelumnya.

Tapi bukannya berarti Hinako tidak bisa mengubah Akademi Kekaisaran, kan? Kamu juga pernah melakukan M&A dalam permainan manajemen.

Hmm... menurutku secara teknis itu tidak mungkin.

Hinako pernah mereformasi Grup Konohana sesuai kebutuhan dalam permainan manajemen. Meskipun manajemen yang solid adalah daya tarik utamanya, bukan berarti dia tidak bisa memicu perubahan. Aku meyakini Takuma-san juga sengaja membuat keributan terakhir tentang penyembunyian recall untuk memastikan hal itu.

Tapi, aku lebih ahli dalam menghasilkan hasil yang solid daripada melakukan perubahan... mungkin, semua orang juga bisa merasakannya.

Setelah mengatakan itu, Hinako menundukkan pandangannya.

“Rasanya sedikit... membuatku frustrasi.

Hinako membisikkan kata-kata itu.

Apa yang membuatmu frustrasi?

Aku juga berpikir bahwa aku bisa melakukan perubahan jika aku mau... tapi semua orang tidak berpikir seperti itu. Survei ini... jika dilakukan oleh Tennouji-san atau Miyakojima-san, hasilnya pasti akan sangat berbeda.

Memang, jika survei ini dilakukan oleh Tennouji-san dan Narika, suara yang meminta perubahan pasti akan mendominasi, berbeda dengan kasus Hinako. Fakta itu tampaknya membuatnya merasa rumit.

(…Hinako juga memperhatikan keduanya, ya.)

Akhir-akhir ini, aku selalu fokus pada pemilihan, jadi aku memang sering memikirkan Tennouji-san dan Narika, tetapi dalam kehidupan akademis yang panjang ini, Hinako juga merupakan sosok yang setara dengan mereka.

Ketiga orang ini sudah saling bersaing, dan itulah sebabnya Tennouji-san mencalonkan diri sebagai ketua, dan aku meyakini kalau Narika juga pasti terpengaruh sampai batasan tertentu.

Kalimat Hinako barusan... aku yakin Tennouji-san pasti merasa sangat senang jika dia mendengarnya.

Ah... Tennouji-san.

Kamu benar-benar sudah dianggap sebagai rival oleh Hinako. loh...

Kamu sedang memikirkan siapa tadi?

Eh... e-enggak, aku tidak memikirkan siapa-siapa, kok?

Tiba-tiba saja, pertanyaannya berubah menjadi tajam.

Saat ini, aku bisa merasakan rasa persaingannya yang membara terhadap Tennouji-san dan yang lainnya, jika aku mengatakan bahwa aku sedang memikirkan mereka, dia pasti akan cemberut, jadi aku secara refleks mengalihkan perhatian.

Aku memang tidak berniat menjadi ketua OSIS sih, tapi...

Hinako mengatakan itu dengan pipi kemerahan di wajahnya.

Jika Itsuki memikirkanku... mungkin aku bisa lebih mempertimbangkannya.”

Setelah mengatakan itu, Hinako menguburkan wajahnya di dalam bantal.

Aku merasa terhormat kalau dia sampai berpikir seperti itu, tapi sayangnya, kekhawatirannya itu sama sekali tidak diperlukan.

Karena aku selalu memikirkan Hinako.

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama