[LN] Saijou no Osewa Jilid 9 Epilog Bahasa Indonesia

 

Epilog

 

Setelah meninggallkan gedung perkantoran, Konohana Takuma menaiki mobil yang sudah menunggu dan melonggarkan dasinya. Ia baru saja melihat titik terang dalam restrukturisasi manajemen perusahaan asing yang telah ia kerjakan selama beberapa tahun terakhir. Rencana restrukturisasi yang telah disiapkan dengan cermat itu berhasil mendapatkan persetujuan dari para kreditor utama.

“Fyuuh

Mulai sekarang, dirinya bisa menyerahkan sisanya kepada orang lain. Setelah menghela napas sejenak, masih ada banyak proyek berikutnya muncul di benaknya. ... ada banyak pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan. Tidak ada waktu untuk beristirahat.

Pokoknya, saat ini ia membutuhkan rekam jejak.

Demi bisa menggunakan kekuatan besar yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun saat dibutuhkan――.

Smartphone di dalam sakunya bergetar. Setelah melihat nama peneleponnya di layar, Takuma mengernyitkan keningnya dan menjawab panggilan.

“Sudah kubilang jangan menggangguku.

Maafkan aku. Namun, aku berpikir kalau aku harus menyatakan peperanganku terlebih dahulu.

Minato Maki mengatakannya dengan tenang.

Aku akan menjadi musuh bagi muridmu.

Akademi Kekaisaran saat ini sedang berlangsung pemilihan untuk menentukan pejabat OSIS berikutnya.

Minato Maki menunjukkan niatannya untuk terlibat di sana. Takuma hanya memikirkan sejenak mengenai apa tujuannya.

“Kamu cemburu ya?

Hahaha... Aku bisa mengetahui lebih banyak tentang dirimu. Ternyata kamu tidak memilih kata-kata untuk orang yang sudah tidak kamu minati.

Tentu saja. Karena itu hanya membuang-buang waktu.

“Benar sekali. Aku sangat penasaran mengapa ia dipilih olehmu. ... Jika tidak, aku merasa seperti akan gila.

Hal yang sulit, ya. ... Lakukan saja apapun sesukamu.

Apa kamu yakin?

“Anak itu akan tumbuh setiap kali dirinya melewati rintangan.

Tiba-tiba, Minato Maki terdiam dan memutuskan panggilan.

Apa dia merasa kesal karena diperlakukan seperti batu loncatan? ... Ya, itu tidak masalah.

Itsuki-kun... kamu pasti sudah sedikit menyadarinya, kan? Bahwa bakatmu memang mengarah pada hal semacam itu.

Takuma bergumam pada dirinya sendiri sambil mengingat wajah polos murid didikiannya.

Aku berharap dirinya bisa berubah dalam pemilihan kali ini. ... Koin yang hanya memiliki satu sisi sama sekali tidak berguna.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama