Ojou-sama no Yousu ga Vol 3 Epilog Bahasa Indonesia

 Epilog — Ojou Membuat Pernyataan

 

――――Beberapa waktu telah berlalu sejak aku kembali menjadi pelayan Ojou

Kehidupan sehari-hariku yang telah hilang bersama ingatanku kini mulai kembali semula

Kehidupan sehari-hariku mungkin tidak sebiasa. Karena ini adalah kehidupan sehari-hari yang paling istimewa dan paling bahagia di dunia. 

……Teh ini enak, ya. Rasanya hangat dan menenangkan. 

“Eito-sama memang hebat. Rasa daun teh benar-benar terasa. 

“Aku sangat menghargainya.

Kepercayaan diriku jadi meningkat ketika aku menerima pujian dari Otoha-san yang memiliki indra tajam dan Miu-san, putri dari keluarga Shigenin. Tentu saja, ini adalah teh yang biasa aku sajikan untuk Ojou, jadi aku merasa kalau aku tidak melakukan hal yang luar biasa. 

Ah… Keahlianmu sungguh mengesankan. Eito-sama, bagaimana jika kamu melayani keluarga Shigenin?

Hei, dasar kucing garong! Kenapa kamu dengan percaya diri mencoba merebut Eito di depanku?

Ara, memangnya ada masalah?

“Jelas-jelas ada!

……Jangan begitu, Miu. Jika kamu mencoba merekrut Eito…

Benar banget. Ayo katakan saja padanya, Otoha. Ajari Ojou-sama yang tidak tahu sopan santun ini tentang apa itu sopan santun.

……Karena Eito sudah pasti akan menjadi manajerku. 

Dasar dua kucing garong yang tidak tahu sopan santun! 

Aku jadi penasaran, apa ada yang namanya kucing garong yang tahu sopan santun.

……Sebenarnya, aku tidak berniat menjadi kucing garong.

Benar sekali. Lagipula, tidak ada yang menjadi milik Hoshine-san. 

Ugh…! Sejak tadi kamu bicara sembarangan…! Seharusnya aku tidak membiarkanmu masuk!

Ara~ara~. Kamu yakin kamu mau mengatakan hal seperti itu? 

……Hari ini, kita adalah tamu yang diundang Hoshine.

Ya. Hari ini, Otoha-san dan Miu-san diundang ke rumah keluarga Tendou untuk mengadakan pertemuan teh. Tuan rumahnya adalah Ojou. Katanya dia ingin memberikan 'ucapan terima kasih'. Entah itu ucapan terima kasih untuk apa, aku sendiri tidak tahu secara spesifik. 

Gunununununu…!

“Eito-sama, boleh aku minta tambah? Kumohon lakukan dengan tulus. 

……Eito, aku juga. Tolong masukkan banyak kasih sayang.

Baiklah.

Ugh…! Ughihihih…! 

Ojou sepertinya ingin mengatakan sesuatu sejak tadi, tapi dia terus berusaha menahan diri. Sebaliknya, Otoha-san dan Miu-san tampak sangat senang. 

Pasti ada bentuk persahabatan yang takkan pernah kupahami, yang hanya bisa dimengerti oleh mereka bertiga. Melihat pemandangan seperti itu dari dekat merupakan kebahagiaan yang tak tergantikan. 

Haah… haah… Kamu sedang menyeruput tehmu dengan elegan ya, Otoha. Kamu yakin ada waktu luang?

Memang. Kamu pasti sangat sibuk setelah kembali beraktivitas, kan? 

Otoha-san baru-baru ini mengumumkan kembalinya aktivitasnya secara resmi. 

Setelah pengumuman tersebut, jagat dunia maya dipenuhi dengan topik mengenai dirinya, dan tawaran pekerjaan pun berdatangan. 

……Manajerku yang mengatur jadwalnya.

Tidak diragukan lagi manajernya, Sudou Moriko-san, menangani situasi ini dengan sangat baik. 

Dalam siaran langsung baru-baru ini, dia menunjukkan bahwa suara nyanyian [Habataki Otoha] masih seindah seperti sebelumnya. Tidak. Dia bahkan menunjukkan bahwa dia telah berkembang lebih jauh sejak sebelum hiatus. 

Percaya pada bakat dan kemampuan Otoha-san sebagai seorang artis, dia dengan tenang mengatur jadwal tanpa terbawa suasana setelah kembali. Setelah kembali beraktivitas, dan mempertimbangkan latar belakang penghentian aktivitas, mungkin masih ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan. 

……Tapi, kurasa mulai sekarang aku mungkin bakalan jarang ke sekolah. Itu sangat disayangkan.

“Aku sendiri bahkan sekolahnya berbeda. Jadi, jika kamu semakin jarang ke sekolah, itu bahkan sangat menguntungkanku.

……Ada juga orang yang sangat curang, yang bahkan tidak hanya di sekolah saja, tapi selalu bersamanya sepanjang waktu. 

“Kelihatannya ada Ojou-sama yang ingin melepaskan hak istimewa curang itu." 

Ah, ya ya! Terima kasih banyak atas penjelasannya! 

Aku masih tidak begitu mengerti situasinya, tetapi sepertinya Ojou masih dalam proses 'mengucapkan terima kasih' dan berada dalam posisi di mana dia tidak bisa menolak kedua orang itu. 

……Hubungan mereka bertiga sangat akrab dan mereka berteman baik satu sama lain, jadi aku tidak berniat mengganggu waktu mereka. Namun, mereka sepertinya paling bersemangat saat membicarakan topik yang sama sekali tidak kuketahui, jadi aku merasa sedikit kesepian. 

Ufufu. Mungkin lain kali, kita bisa meminta Hoshine-sama menyajikan teh untuk kita?

……Mau sekalian dia mengenakan pakaian pelayan juga? 

“Ide bagus! Aku akan menyajikan teh yang sangat enak sampai pipinya jatuh!

Itu tidak akan jatuh secara fisik, kan? 

……Mungkin saja. Karena Hoshine mempunyai cara berpikir yang aneh.” 

Aku tidak ingin mendengar itu darimu yang mempunyai sifat buta arah yang aneh!

Dengan cara seperti itu, Ojou yang biasanya jarang diusik kini diperlakukan dengan cara yang satu arah oleh kedua orang itu, dan pertemuan teh yang juga merupakan 'ucapan terima kasih' pun berakhir.

 

──────✧❅✦❅✧──────

 

Capek sekali……

Setelah perjamuan teh selesai, Ojou terbaring di tempat tidur dan mengeluarkan napas seolah semua rasa lelahnya tersedot habis dari dalam tubuhnya. 

Ini hal paling melelahkan yang pernah kualami... Aku tidak akan pernah mengundang para kucing garong itu ke sini lagi...

Begitu ya. Maka, mari kita siapkan daun teh yang sesuai dengan selera Otoha-san dan Miu-san untuk persiapan berikutnya.

Apa kamu mendengarkanku!? 

Aku mendengarkannya. Selain itu, aku juga melihat pertemuan teh hari ini dari samping. Melihat Ojou berbicara dengan ceria dengan kedua orang itu. 

Itu bukan tentang terlihat ceria……

Ojou mencoba mengelak, tetapi dia segera mengangguk dengan enggan. 

Yah…… mungkin saja begitu. Kupikir aku bisa mengundang mereka lagi di lain waktu…… ya. Itu adalah waktu yang menyenangkan. 

Aku tahu.

……Apa sih? Apa-apaan sih? Apa-apaan dengan ekspresi wajahmu yang terlihat menghangatkan hati itu! 

Karena aku merasa itu menghangatkan hati. Selain itu, aku juga senang bisa kembali.

Pemandangan ini. Aku bisa melihat wajah Ojou dari dekat. Hanya dengan itu saja sudah ada nilainya aku kembali

“Kalau dipikir-piki, kurasa sebentar lagi, kan? Keluargamu akan pergi ke luar negeri." 

Benar. Sepertinya mereka sudah hampir siap.

Ngomong-ngomong, aku masih berhubungan dengan Hikari dan ibu, jadi aku juga mengetahui kabar terbaru mereka. 

Apa kamu akan pergi mengantarnya pada hari itu?

Ya. Jadi, aku berencana untuk mengambil cuti pada hari itu. 

Oh, ya. Ambil saja. Karena Eito biasanya bekerja terus-menerus. 

“Aku tidak merasa terbebani. Aku melakukannya karena aku menyukainya. 

Aku tidak pernah merasa melayani Ojou itu sesuatu yang merepotkan. Malahan, aku merasa lebih nyaman di hari liburku. Rasanya seakan-akan wajar saja kalau hidupku ada demi Ojou. 

……Hei, Eito. Kenapa kamu kembali?

Eh?

Kamu bilang merasa kesepian… apa itu benar-benar satu-satunya alasan?

Ojou bangkit dari tempat tidur dan melangkah satu langkah lebih dekat. 

Apa tidak ada alasan lain…?

Ojou?

Misalnya, katakanlah… 

Satu langkah. Satu langkah lagi. 

Langkah Ojou tidak berhenti. 

Karena kamu menyukaiku… jadi kamu kembali? 

Aku terpojok hingga ke dinding. Jari-jemari Ojou yang putih, ramping dan sebening bak karya kaca dengan cepat mencengkeram tanganku

Hei. Beritahu aku? Eito… bagaimana perasaanmu yang sebenarnya. 

Wajah Ojou begitu dekat. Jarak kami sangat dekat sampai-sampai aku bampir bisa merasakan napasnya. Persis seperti kejadian di gerbong kereta dulu, tubuh kami saling menempel. 

Mata Ojou yang berkilau menangkapku dan tidak akan melepaskanku. 

………… Sejujurnya, aku bukan hanya kesepian." 

Jika bukan hanya kesepian, lalu apa?

Itu――――……

 

Berbicara dengan Yukimichi membantuku menyadari perasaanku sendiri. Aku merasa kesepian. Aku sangat sedih berpisah dari Ojou. Setelah menyadarinya, pikiranku terasa tenang, dan aku segera berbicara kepada Hikari dan Ibu. 

Maafkan aku. Hikari, Ibu. Aku akan kembali ke sisi Ojou.

 

Aku mengatakannya dengan jelas dan menetapkan niatku. 

Aku ingin kembali. Bukan hanya ingin, tapi aku akan kembali. 

Maafkan aku yang egois. Tapi, aku sudah memutuskannya.

……Nii-san. Boleh aku bertanya alasannya?

Itu karena――――……

 

Alasan yang kukatakan kepada Hikari dan ibu pada waktu itu

Itu pasti menjadi alasan utamaku kembali. 

Itu karena―――― aku sudah bersumpah untuk mengabdikan seluruh hidupku padamu, Ojou.

Pada akhirnya, Cuma itu saja. Itulah satu-satunya alasan terpenting bagiku. Perasaanku semakin kuat setelah kejadian ini. 

“Bu-Bukannya itu sama saja dengan la… hya!?

Aku melepaskan tanganku dari genggaman tangan Ojou yang mencengkeram tanganku. Kami berputar layaknya sedang menari dalam acara dansa, mengubah posisi tubuhku dengan Ojou. 

Kini, giliran Ojou yang terpojok di dinding. 

E-Eito…?

“Aku tidak bisa membayangkan kehidupan tanpa kehadiranmu, Ojou. Keberadaanmu kini sudah menjadi sosok yang lebih penting bagiku daripada keluarga atau apa pun. …Aku telah menyadari itu dengan baik. 

Punggung tangan Ojou, area yang tidan ingin dinodai oleh siapa pun. Dengan penuh rasa hormat, aku menyentuh punggung tangannya dengan bibirku. 

Aku bersumpah sekali lagi. Aku akan mengabdikan seluruh kehidupanku untuk Ojou. Aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu lagi.

――――!

Wajah Ojou seketika memerah. Dia merosot ke bawah sambil menggesekkan punggungnya ke dinding. 

Ojou? Ada apa?

Aku kalah lagi…

Eh?

“Kamu curang… Eito selalu begitu. Ketika aku merasa menyerang, kamu selalu membalas dengan serangan balik…!

Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi sepertinya Ojou merasa kalah. Aku sama sekali tidak tahu apa yang membuatnya kalah

Kalau begitu, aku juga akan bersumpah!

Kemudian, Ojou mengangkat wajahnya dan berdiri dengan semangat. 

Aku akan mempertaruhkan nyawaku kalau aku pasti, pasti, dan pasti~~~! Aku akan mengalahkanmu, Eito! 

Eh? Mengalahkan? Apa kita sedang bertanding?

Ya! Ini adalah pertandingan! Ini adalah pertarungan! Melawan para kucing garong dan juga melawanmu!

Pertandingan apa yang sedang mereka lakukan? 

Tanpa memberi kesempatan padaku untuk bertanya, Ojou dengan lantang mengumumkan. 

Perhatikan baik-baik! Tendo Hoshine-sama ini tidak akan kalah dari siapa pun! Aku pasti akan menang!

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama