Chapter – 36
<Sudut pandang Echizen>
Teman ...
Aku baru saja mengingat apa
yang dikatakan Setsu-kun padaku sebelumnya. Hari ini, aku kebetulan
bertemu dengannya di sesi informasi sekolah yang aku ikuti. Saat aku
melihatnya, aku benar-benar terkejut, tapi lebih dari itu, aku sangat
senang. Waktu kita bersama di tempat kerja mulai semakin dan semakin
berkurang. Tapi saat kami melakukan percakapan bersama sebelum aku pulang,
Dia memanggilku "teman". (TN :
Sakitnya kena friend-zone :’v)
Kata-kata itu ......benar-benar
mempengaruhiku. Bagiku, aku mungkin melihat Setsu-kun sebagai seseorang
yang lebih dari sekedar "teman". Karena itu, aku ingin Setsu-kun
memegang perasaan yang sama untukku. Namun, dia sudah memiliki pacar…...
"Apa yang harus aku
lakukan…?"
Aku bergumam pada diriku
sendiri saat berada di dalam kamarku. Aku tak tahu apa yang harus aku
lakukan. Aku tidak mengerti bagaimana aku harus mengatasi perasaanku
sendiri. Aku tidak pernah mengalami jatuh cinta dengan seseorang
sebelumnya, jadi aku tidak jelas tentang hal-hal yang seperti
ini. Haruskah aku terus mengejar cinta yang mustahil ini? Haruskah aku
menutup perasaan ini selamanya?
Kemungkinan besar, semua
pilihan itu akan sulit bagi aku. Dalam hal ini, aku ingin memilih pilihan
yang takkan aku sesali, tapi pada akhirnya, aku merasa seperti aku akan
menyesalinya tak peduli pilihan mana yang aku pilih, karena aku akan berakhir
dengan mengidealkan pilihan yang tidak aku buat.
"Sungguh... apa yang
harus aku lakukan ...?"
Selama sisa liburan musim panas,
aku akan selalu memikirkan hal-hal seperti ini.
Kemudian, ketika liburan
musim panas akan berakhir, aku akhirnya bekerja dengan shift yang sama dengan
Setsu-kun yang lama tak pernah aku lihat. Pada saat itu, dia tidak
bersemangat sama sekali dan aku tidak bisa melihat kehangatan yang sama seperti
sebelumnya.
Dia terus mendesah, dan
rasanya seolah-olah dia jatuh ke dalam lubang di suatu tempat. Aku menjadi
sangat khawatir. Aku ingin orang yang aku suka selalu bersemangat. Aku
ingin dia terus tersenyum. Itu sebabnya aku selalu bertanya padanya
tentang hal itu, tetapi dia hanya memberiku tanggapan biasa.
Semua yang dia katakan adalah
kebohongan yang jelas bahkan aku sendiri bisa menyadarinya. Dia berusaha
menyembunyikan alasan sebenarnya. Namun, jika Setsu-kun tidak mau
mengatakannya maka tak perlu baginya untuk memberitahuku. Aku merasa sedikit
sedih, tapi aku bukan pacarnya, lagipula, aku hanyalah seorang
teman. Sambil memikirkan hal ini, aku selalu mengawasi sosoknya.
Melihat lebih dekat, dia bukanlah
lelaki tampan, tapi rambutnya diatur dengan baik dan dia memiliki alis yang
rapi. Perawatannya yang teliti membuatnya terlihat keren. Seperti
yang kuduga, aku ingin bersamanya ... Aku akhirnya memikirkan itu, namun,
pemikiran seperti itu membuatku semakin menderita.
Malam hari itu, aku
akhirnya beristirahat di tempat kerja. Setsu-kun pulang lebih awal
sendirian.
Biasanya, kami akan
beristirahat bersama, jadi rasanya sedikit sepi, tapi hari ini, mungin akan
menjadi canggung jadi mungkin lebih baik seperti ini. Aku duduk di kursi
ruang istirahat dan melihat smartphone-ku.
Setelah melihat SNS-ku,
seolah-olah menjadi kebiasaan, jariku akhirnya mengetuk ikon Human
Beast Wars . Setelah log-in ke Human Beast Wars ,
aku bisa melihat bahwa Yosshii-san sedang online. Yosshii-san adalah teman
dalam game-ku, dan dia juga adalah Setsu-kun, orang yang bekerja bersamaku.
Dia belum login baru-baru
ini jadi aku berpikir dia mungkin sudah tidak memainkannya sehingga aku merasa
sedikit terkejut, tapi pada saat yang sama, aku merasa lega. Dengan begini,
aku bisa berbicara dengan Setsu-kun tentang Human Beast Wars sambil
bisa berbicara dengannya di game juga. Aku merasa sedikit senang dan
mengirim pesan kepada Yosshii-san. Ketika aku melakukan itu, balasan
segera datang.
Aku hanya melakukan sapaan
dasar sejauh ini, tapi sepertinya kita bisa memiliki percakapan yang
menyenangkan seperti sebelumnya jadi aku menjadi lebih senang. Namun, aku
lupa apa yang harus aku sampaikan kepadanya. Ini hanya intuisiku, tapi aku
merasa alasan kenapa Setsu-kun tidak bersemangat hari ini, dan alasan dia
jarang log-in, mungkin adalah alasan yang sama. Dia tak tahu bahwa aku adalah
teman dalam game-nya, jadi aku ragu karena aku merasa seperti aku menipunya.
Meski begitu, aku khawatir
padanya. Aku merasa khawatir tentang hal-hal yang orang yang aku suka
khawatirkan. Aku mungkin dibenci oleh Setsu-kun jika dia tahu tentang hal
ini, tapi aku mengumpulkan keberanian dan memutuskan untuk menanyakan alasannya. Kemudian,
balasan darinya datang.
[Kau tahu, aku putus dengan pacarku ... dan aku sedang tidak
mood untuk bermain karena syok.]
Itulah isi balasan darinya. Melihat
kata-kata itu, aku langsung tertegun kaku.
Aku pikir bahwa cintaku tak
pernah dikabulkan.
Aku pikir karena dia sudah punya
pacar, aku tak pernah memiliki kesempatan untuk mendekatinya.
Aku pikir bahwa aku tak pernah bisa membuatnya berbalik dan menatap diriku.
Namun, pemikiran seperti
itu kini telah hancur. Ah, aku masih memiliki harapan .....
****
<Sudut Pandang
Yoshiki>
Sekarang adalah hari
terakhir liburan musim panas.
Karena aku berpikir bahwa
tinggal di rumah sepanjang hari karena aku tak bekerja sangat tidak sehat, aku
memutuskan untuk pergi ke toko buku. Hari ini, manga baru yang aku
nantikan akan dirilis.
Karena rumahku berada di
pedesaan dan tidak memiliki toko buku di dekat rumah, aku harus pergi jauh-jauh
ke sekolah. Ini tak masalah karena aku bisa pergi ke toko buku dengan
banyak pilihan. Selain itu, sudah sekitar 2 bulan sejak aku pergi ke toko
buku. Mungkin aku bisa menemukan light novel atau cerita menarik yang
belum aku baca sebelumnya. Hatiku serasa melakukan tarian kecil karena antisipasi saat aku keluar dari rumahku.
Aku turun dari stasiun
sebelum stasiun SMA Touyama tempat dimana aku biasanya turun. Setelah berjalan
sekitar 10 menit, aku sampai di toko buku. sekarang adalah hari terakhir
liburan musim panas, tapi karena ini adalah hari kerja, tidak ada banyak orang
di dalam.
Pemandangan pertama saat
memasuki toko adalah banyaknya drama dan film yang ditampilkan di bagian
depan. Di antara mereka, ada juga drama dan cerita yang pernah aku lihat
sebelumnya. Setelah melewati area pertama, selanjutnya muncul berbagai
anime, drama, dan manga yang baru saja diatur dengan rapi. Cerita-cerita di
sini jauh lebih banyak dari yang berbaris di depan toko dan memiliki banyak
judul yang menarik minatku. Di antaranya, ialah manga yang kunantikan
untuk aku beli hari ini dan segera mengambil manga dengan tanganku.
Setelah itu, aku menuju ke
area light novel. Di seluruh toko buku, semua light novel ditempatkan di
area ini. Yah, karena mereka adalah light novel, tidak bisa dipungkiri
bahwa mereka diperlakukan dengan cara seperti ini. Hanya ada pembeli
tertentu yang ingin membacanya.
Toko ini secara mengejutkan
menempatkan banyak perhatian pada light novel, karena light novel yang
diterbitkan dari penerbit yang kurang terkenal ditempatkan di bagian
depan. Nah, karya-karya seperti ini akhirnya menghilang setelah beberapa
waktu, tapi terkadang mereka terlihat menarik. Hari ini juga, aku datang
untuk mencari yang menarik, tapi ... hmm, sepertinya tidak ada yang bagus hari
ini.
Aku bahkan tidak melihat
rilisan baru dari karya yang aku suka ... Merasa sedikit tidak puas, aku
melangkahkan kakiku ke area manga. Aku biasanya hanya memilih beberapa
karya spesifik ketika membeli manga, tapi terkadang aku suka membeli yang
menarik untuk dilihat. Namun, karena aku selesai membaca manga dengan
sangat cepat, tidak ada perasaan yang menarik, jadi jika aku harus memilih yang
aku sukai, in pasti novel.
Melihat-lihat di area
manga, aku melihat seseorang memegang keranjang belanja sambil menatap satu
seri tertentu. Mengenakan topi yang sampai menutupi matanya, pada
pandangan pertama, dia terlihat mencurigakan. Manga yang orang itu tatap
dengan penuh semangat adalah manga olahraga yang populer dikalangan gadis dan
sudah memiliki lebih dari 30 jilid. Aku bahkan telah menonton animenya,
dan aku ingat bahwa itu cukup menarik. Meski internet mengatakan bahwa itu
adalah sesuatu yang akan populer di kalangan wanita, itu masih sesuatu yang
bisa dinikmati oleh anak laki-laki.
Aku akhirnya mencoba untuk
melewati pelanggan yang berpakaian aneh itu. Saat aku melakukan itu, ia
tiba-tiba mulai menempatkan manga olahraga ke dalam keranjangnya. Selain
itu, ini bukan hanya 1 atau 2 volume. ia memasukkan 15 atau 16 volume
sekaligus.
"Eh ..."
Saat aku lewat, aku lupa
untuk terus berjalan dan akhirnya menatap pemandangan yang mengejutkan itu. Aku
belum pernah melihat belanja impulsif seperti itu sebelumnya. Lalu,
pelanggan itu menyadari keberadaanku di belakangnya, dan berbalik menghadapku. Begitu
ia melakukannya, aku terkejut untuk kedua kalinya hari ini. Pelanggan ini
memiliki tampang yang pernah aku lihat sebelumnya, dengan rambut pirang yang
juga pernah aku lihat sebelumnya.
Situasi yang sama terjadi sebelum beberapa
hari yang lalu, tapi pelanggan ini adalah gadis pirang yang sangat
kukenal. Ia adalah Echizen.
Min.. Bikin ikon share ke fesbuknya dung..
BalasHapusPerasaan udah ada -,-
HapusHmmm
BalasHapusOhoho Dia bertemu dengan Echizen :'v
BalasHapusDan nampaknnya Echizen sendiri berbelanja manga itu sebenarnya karena ingin mempelajari yang namanya "cinta dan hubungan (berpacaran)" :v