Rabu, April 24 - Perubahan.
Orang Yang Berbeda. Tergantung Pada Tulisan.
Usai jam
pelajaran pertama berakhir, Mariko menghampiri mejaku. Sepertinya dia sudah
bersikap tenang pagi ini.
Dia
memintaku untuk meminjamkan smartphone-ku sebentar. Dia bilang mengenai aplikasi gratis yang disebut STRING.
Tampaknya aplikasi tersebut menjadi sangat populer dan orang-orang sering membicarakan
tentang hal itu. Tidak hanya menelepon, aplikasi tersebut juga bisa mengirim chatting dan bermain game.
Aku
tidak terlalu tertarik pada itu, tapi penolakanku tidak berguna untuk Mariko,
dan pada akhirnya, aku mengizinkan dia untuk menginstal STRING.
Mariko
menjelaskan tentang cara kerja aplikasi ini. Rupanya itu adalah sesuatu yang
dibuat untuk kelompok orang.
Karena
aku tidak tahu bagaimana bergunanya itu, Mariko membuat grup chat yang isinya
hanya kami berdua untuk saat ini. Walau kita bisa langsung mengirim pesan satu
sama lain jika hanya kami berdua, STRING tampaknya menjadi sesuatu
direkomendasikan untuk lebih banyak pengguna agar bisa berbicara satu sama lain
secara bersamaan.
Jika aku
bisa membuat grup dengan adik-adikku, jika ada sesuatu yang terjadi ... bahkan jika
kami berpisah, kami masih bisa terhubung satu sama lain. Itulah yang kuinginkan.
uuu
Setelah
pulang ke rumah, aku segera menuju ke ruangan 501. Hari rabu adalah gilirannya
Sayuri.
Aku
menekan tombol interphone, dan Sayuri
segera keluar untuk menemuiku.
"Selamat
datang kembali, Onii-sama."
"Aku
pulang ... eh?"
Aku
membalas sapaanya seperti biasa. Tapi ini adalah ruangannya Sayuri ‘kan dan
bukan Mi ... eh?
Aku
tidak mempercayai penglihatanku sendiri. Pakaian feminin sederhana Sayuri telah
berubah menjadi sesuatu yang benar-benar glamor.
Entah
bagaimana, rasanya benar-benar cantik dan berkilau. Tampak begitu sempurna
seakan-akan keluar langsung dari majalah fashion. Sayuri mengenakan gaun merah
muda yang pas dengan desain bunga di bajunya.
Selain
itu, rambutnya terlihat lebih panjang sekarang. Itu adalah gaya rambut yang
diatur dengan suasana semi-panjang dan memberinya tampilan yang sedikit dewasa.
"Ke-Kenapa
katsura?"
"Ini
bukan katsura, ini wig."
"Lalu,
baju ini... apa yang terjadi."
"Onii-sama,
um ... Ap-Apa ini terlihat cocok untukku?"
Aku merasa
seperti dia bukanlah Sayuri.
Meski
begitu, jika dia memintaku apa itu terlihat cocok atau tidak, aku harus
menjawabnya.
"Ya,
kau terlihat manis."
"Syukurlah.
Aku mencoba menjadi lebih berani dan merasa cemas kalau ini terlalu mencolok. Dan
juga, bukan hanya bagian luar tapi apa yang di bawah terlihat lucu juga?"
Dia
memegang ujung gaun dengan satu tangan dan mulai menaikkannya.
"Tu-Tunggu
sebentar!"
"Onii-sama
perlu mengkonfirmasi ini sendiri."
"Aku
tidak bisa, dan juga aku tidak mau!"
"Jangan
bilang, Onii-sama tidak mau terangsang oleh pakaian dalam adiknya, ‘kan?"
"Ada
sesuatu yang salah dengan pertanyaan itu!"
Aku
langsung membalikkan badan. Di depanku ada pintu masuk ruangan ini.
"Aku
akan pulang."
"Tunggu
Onii-sama. Aku tidak keberatan kalau mau menyerangku
setiap saat, tapi diberi sikap dingin seperti itu adalah satu-satunya yang
tidak bisa aku hadapi."
Sayuri
masih sama seperti biasanya. Aku dengan enggan berbalik ke arahnya dan melihat
dirinya yang kecewa.
"Aku
tidak bertindak dingin karena aku mau."
"Kalau
begitu, kenapa kamu bertindak seperti itu?"
"Dengar
Sayuri. Membuat seorang adik menunjukkan celana dalamnya pada kakaknya adalah
tindakan yang buruk. Dalam banyak artian."
"Semakin
berisiko, maka semakin lebih menarik. Aah! Kenapa aku tidak menyadarinya.
Onii-sama adalah tipe yang membuat pihak lain senang dengan melihat mereka
melalui tatapan dingin, ‘kan? Oh baiklah, itu juga merupakan salah satu cara
untuk menunjukkan rasa kasih sayang . Cepat dan pandanglah diriku dengan jijik."
Sayuri
menatapku sambil menahan kepalanya ke bawah.
Apa
yang di dalam dirinya tidak berubah ... atau lebih tepatnya, malah semakin
memburuk. Namun, menilai dari penampilannya, dia terlihat seperti orang yang
berbeda.
Orang
yang berdiri di depanku adalah Sayuri yang lain - Sayuri yang bukan adikku. Aku
mungkin tidak menyadarinya kalau misalnya kita berpapasan di kota.
Aku
ingin tahu apakah itu karena dia mengubah panjang rambutnya. Sebelumnya,
hubungan antar saudara telah direset, dan mungkin karena itu aku punya khayalan
seperti ini.
"Jangan
khawatir aku tidak akan mengejekmu, aku tidak punya ketertarikan* seperti itu.
Apa aku boleh masuk?" (TN: S & M play :v )
"Ruangan
ini adalah milik Onii-sama juga, kamu tidak perlu meminta izin jika ingin masuk.
Aku akan segera mempersiapkan teh."
Sayuri
menuju ke ruang tamu dengan cepat. Aku mendesah keras dan melepas sepatuku,
saat aku memasuki ruang tamu, Kyuu-chan si burung Myna langsung berteriak.
『 'Perubahan kesan! Perubahan kesan! Jangan
mengeluarkan aura seorang adik, aku harus berubah menjadi dewasa!'』
Jadi begitu.
Namun, mendadak berubah menjadi dewasa ... Omong-omong, Tomomi bertanya sesuatu
tentang Murasaki-san dan gadis yang lebih tua ...
Saat
aku tengah duduk santai di sofa, Sayuri kembali dari dapur dengan memegang
nampan yang berisi cangkir teh dan teko.
"Mungkin
ini terlalu mendadak, tetapi jika bisa, tolong lupakan hubungan tentang kita yang
menjadi saudara. Saat hanya ada kita berdua, apa aku bisa memanggilmu
Yoichi-san, Yoichi-kun, atau Yoichi-senpai ... ?"
Setelah
menyerahkan secangkir teh kepadaku, dia mengajukan ususlan.
"Sayuri,
apa kau masih ... ingin aku ... umm ..."
Mengkonfirmasikan
hal ini rasanya sangat sulit. Bertanya pada adikku sendiri mengenai 'Ingin
menjadi kekasihku?' adalah sesuatu yang sulit.
Aku
penasaran apakah dia masih belum menyerah.
"Kau
tidak berpikir ... ingin menjadi... pa-pacarku, ‘kan?"
"Tentu
saja. Selain menjadi pacar Yoichi-san, aku bisa melakukan peran adik
perempuanmu dan membuatmu menjadi kakakku."
Aku sama
sekali tidak mengerti. Apa yang sedang Sayuri bicarakan? Saat ini aku cukup
bingung.
"Jangan
merubah memanggilku dengan namaku! Panggilan 'Onii-sama' cukup berlebihan tapi tolong terus
panggil aku seperti itu."
"Aku
mengerti, Onii-sama. Ahh, meski kita memang saudara dan menjadi kekasih, kita juga masih bisa melakukan
bermain saudara, kita benar-benar sepasang saudara tak bermoral."
"Tidak,
tidak, tidak, tidak. Kami tidak melakukan apapun yang tak bermoral! Dari mana
kata-kata itu bisa keluar."
Sayuri
tersenyum.
"Aku
cukup ahli dalam mengumpulkan informasi dari internet. Justru karena itu
dilarang, cinta antara saudara kandung itu seterik panas matahari."
"Hanya
karena itu tertulis di internet, bukan berarti kau bisa memperlakukannya
sebagai fakta yang ada!"
"Kamu
terus bilang begitu ... teh akan berubah dingin. Tolong diminum Onii-sama. Ini
adalah teh biasa 100%."
Ucapan
itu ... Aku harap dia tidak menaruh beberapa jenis obat yang aneh di dalamnya
... Hei, kenapa aku mencurigai adikku sendiri.
Aku
menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ini teh yang biasa Sayuri seduh,
meski ada rasa sedikit manis di dalamnya.
Sekali
lagi aku mengkonfirmasikannya.
"Apa
kau mau menjadi adikku?"
"Aku
menolak. Aku takkan puas hanya dengan hubungan sederhana seperti adik dan kakak,
aku ingin hubungan yang setidaknya tidak kurang dari kekasih."
Jadi,
dia tidak keberatan dengan hubungan di luar dari kekasih. Tapi hubungan kekasih
sudah menjadi batasnya.
Selene
ingin mandiri.
Tomomi
ingin menjadi setara denganku.
Dan
Sayuri ingin menjadi pacarku.
Alasan
yang berbeda dari mereka bertiga, namun mereka tidak ingin menjadi hubungan
adik yang sederhana seperti sekarang. Aku penasaran apa yang harus dilakukan
untuk saat ini.
"Omong-omong
Sayuri, kenapa kau mulai memakai pakaian modis semacam ini?"
"Ini
adalah perubahan penampilan. Dari adik perempuan yang lucu, menjadi pacar yang
cantik. Aku terlahir kembali seperti kupu-kupu yang keluar dari
kepompong."
Aku
melihat ke sekeliling ruangan. Seolah-olah mengatakan kalau dia tidak keberatan
bila aku melihatnya, beberapa majalah mode yang berjejer rapi di rak. Warna di
nama-nama majalah ditulis adalah sebagian besar merah. Aku mengingat apa yang aku
bicarakan dengan Mariko pada obrolan sebelumnya.
"Jika
kau tumbuh sedikit lebih tinggi, Kau mungkin menjadi model majalah."
"Cara
berbicara Onii-sama sangat piawai sekali. Namun, aku akan meninggalkan hal
semacam itu untuk Yuuki-san. Apa yang aku inginkan hanyalah menjadi kekasih
Onii-sama."
Uhh..rasanya
berat sekali. Jangan menatapku dengan mata yang berkilauan seperti itu.
"Mengapa
kau tiba-tiba mulai mengeluarkan getaran ala Onee-san? Apa karena pengaruh
Tomomi?"
"Aku tidak ingin menjadi
putri sulung. jika aku memiliki posisi adik, tidak peduli jenis pendekatan apa
yang kutempuh, aku tidak bisa membuat hati Onii-sama menjadi milikku. ' kurang memiliki pesona dewasa?' perasaan
semacam itu.”
"Jadi, kau mulai belajar
dari majalah fashion yang akhirnya mengakibatkan dengan gaya seperti ini ...
benar?."
"Ya! Sampai sekarang aku
hanya mengenakan pakaian polos."
Sebagai seorang gadis, Sayuri
sudah berusaha sangat keras. Itu sebabnya aku ingin memujinya. Akan tetapi,
jika aku memuji dirinya = mengakui dirinya = mendukung teori dan akal sehatnya.
"A-Aku menyukai Sayuri
yang sederhana juga."
"Benarkah? Apa itu berarti
aku mengambil pendekatan yang salah?"
"Tidak, bukannya salah,
semakin banyak variasi yang kau punya, maka semakin banyak pula pilihan yang
bisa kau gunakan."
Dia menghela napas lega.
"Itu bagus. Omong-omong,
tadinya kupikir ini mungkin tidak sesuai dengan selera Onii-sama dan ingin
menggunakan pendekatan 'gyaru'."
(TN: Gyaru, sebutan bagi cewek yg selalu mengikuti tren mode, tapi
kalo di indo sih biasanya di sebut cabe-cabean :’v LOL)
Uu ... sungguh penilaian yang
bagus. Tentu saja, aku tidak keberatan dan mungkin merasa senang bisa
berbincang dengan gadis jenis gyaru,
tapi jujur saja, aku tidak yakin topik seperti apa yang harus kita bicarakan.
Aku senang adikku tidak menjadi gadis jenis gyaru...
hey, mengapa aku menjelaskan ini sih.
"Ada apa Onii-sama? Kok
bengong begitu?”
"Tidak, bukan apa-apa...
sekarang, apa yang akan kita lakukan hari ini?"
"Seharusnya tak masalah
untuk melanjutkan apa yang sudah kita lakukan sampai sekarang, ‘kan?"
"Tentang itu, kemarin ...
aku pergi ke ruangan Murasaki-san bersama dengan Tomomi."
"Meski tidak ada
hasilnya."
"Ya. Ini sangat rumit tapi
kita berhasil mempertahankan status quo. Untuk saat ini, seharusnya tidak ada
gerakan sampai akhir pekan ... tapi itu hanya angan-anganku belaka."
"Hari ini adalah hari
terakhirku bisa tinggal berduaan bersama Onii-sama bukan? Ini merupakan waktu
yang diberikan kepada kita sebelum kita enggan berpisah satu sama lain
bukan?"
Sayuri mengatakan sesuatu yang
pesimis dengan senyum di wajahnya.
"Kau terlihat bersemangat
sekali. Mungkinkah kau mendengar sesuatu dari Murasaki-san? Misal, ada
pemberitahuan resmi tentang perpanjangan waktu?"
"Tidak, tidak ada hal yang
seperti itu. Kami hanya diberitahu cara untuk menghubungi satu sama lain bahkan
jika kita saling berpisah."
Dia mengambil smartphone
miliknya dan meletakkannya di atas meja.
"Aku tidak bilang kalau
Onii-sama terlalu bersemangat. Tapi, tidak bisa bertemu satu sama lain bukan
berarti kita akan mati. Lagian ... jika ada orang lain yang akan ditambahkan ke
dokumen, aku akan menjadi kekasih."
Dan dia tersenyum! Sungguh
gadis yang mengerikan!
Namun, aku merasa sedikit lega.
Tentu saja aku sudah melakukan yang terbaik, tapi itu bukan berarti aku tidak
bisa berbuat apa-apa.
Ini bukan berarti kalau aku
harus optimis dan tidak keberatan sama sekali, tapi aku sudah terlalu pesimis.
Sayuri menatap lurus ke arahku.
Aku ingin tahu apakah dia
benar-benar ingin menjadi kekasihku.
"Apa kau serius?"
"Tentu saja. Ini adalah
sesuatu yang aku putuskan untuk diriku sendiri dan hanya untuk kepentinganku
sendiri."
Mengapa dia terus mengulang
kata 'demi diriku sendiri'.
Ini mungkin imajinasiku, tapi
aku punya beberapa ide.
Ini tentang Mika. Jika aku
bertanya langsung, dia mungkin akan menyangkalnya, tapi dia mungkin khawatir
tentang Mika dan mencoba membuatku untuk memilihnya …... mungkin seperti itu.
Jika memang begitu, maka
kebaikan hati Onee-chan Sayuri adalah untuk adiknya.
Aku pikir mental Sayuri cukup lemah,
tapi tanpa diduga dia mungkin punya mental yang lebih kuat dariku.
"Omong-omong, bagaimana
kau bisa tahu negosiasiku dengan Murasaki-san tidak berjalan dengan baik?"
Ekspresi serius Sayuri segera
membeku.
"Apa kau mendengarnya dari
Tomomi?"
"Ngg-Ngga kok. Aku mengira
begitu karena melihat ekspresi Onii-sama saat mulai membicarakan tentang hal
ini."
"O-ohh. Begitu ya. Kau
pandai menebak."
Dia membuat ekspresi aneh
sesaat, apa yang terjadi?
Saat aku menatapnya dengan curiga,
Sayuri dengan tergesa-gesa mulai berbicara untuk menutupinya.
"Um, aku minta maaf karena
mengubah topik pembicaraan. Tapi Onii-sama, apa kamu tak keberatan untuk
memberitahuku apa rencanamu pada bulan berikutnya?"
"Rasanya ambigu banget
kalau kamu menanyakan 'rencana' aja?"
"Rencana kasarnya pun tak
masalah. Apa kamu berniat untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari
biasanya?"
"Hmm. Situasi saat ini
sudah berbeda dari biasanya ... tapi jangan terlalu berharap lebih. Aku tidak
punya apapun yang direncanakan pada khususnya. Tentu saja, apabila situasi saat
ini akan berlanjut sampai bulan depan."
"Begitu ya.... aku
mengerti. Sekarang, apa yang kita lakukan hari ini? Semua yang bisa kita
lakukan sekarang hanya makan malam."
"Apa ada sesuatu yang
ingin kau lakukan denganku?"
Selama itu dalam cakupan
seperti pangkuan bantal atau jalan-jalan bareng, aku akan melakukannya setiap
saat.
"Apa yang aku inginkan
.... dengan Onii-sama ..."
Untuk sesaat, Sayuri menelan ludahnya ... atau itu hanya
imajinasiku saja?
"Bu-Bukan dalam artian
yang aneh!"
"Apa maksudnya dengan
'artian yang aneh' ?! Tolong beritahu aku Onii-sama!"
"Jangan pergi melompat ke
dalam jebakan yang sudah aku gali sendiri! Umm, maka aku akan mengatakan apa
yang aku inginkan."
"Y-ya. Hatiku sudah
siap."
Sayuri tersipu, menundukan
matanya dan mulai gelisah, menggosok lututnya terhadap satu sama lain. O' adikku,
mengapa reaksimu berlebihan begitu.
Aku menyatakannya dengan
bangga.
"Belajar!"
"Apa itu ... belajar malam?" (TN: Belajar hal
mesum :v)
"Belajar biasa.
Sejujurnya, mengejar tempo belajar di sekolah elit itu sangat sulit sekali
..."
"Jadi begitu. Kalau
begitu, ayo belajar bersama. Saat Onii-sama kelas tiga nanti, aku akan menjadi
murid kelas satu. Bukankah itu menakjubkan? Bahkan jika aku diadopsi, aku bisa
menjadi siswa yang menerima beasiswa jika aku belajar sungguh-sungguh dan masuk
ke asrama. Menghadiri sekolah bersama dengan Onii-sama akan sangat
menyenangkan."
Sebelum itu terjadi, aku akan
gagal dan keluar atau mengulang kelas ... tidak, bukannya itu kabar baik untuk
Sayuri jika aku harus mengulang kelas ?!
Setelah itu, aku menghabiskan
waktu mempelajari dan mengkaji sampai malam datang. Sayuri benar-benar pintar,
dia bisa memahami isi hanya dengan melihat buku teks yang tersebar aku gunakan.
Lalu dia mulai mempersiapkan soal
untukku. Karena dia memahami matematika yang lebih baik daripada diriku, dia
mengajariku dengan sangat rinci.
Sayuri… ... dia memiliki
kemampuan luar biasa untuk mengekstrak poin penting dari teks dan meringkasnya.
Ini pada tingkat di mana itu bisa disebut bakat.
Meski aku pernah bilang kalau
dia mengandalkan manual, tapi ini lebih condong seperti dia memanfaatkannya.
Dia mungkin benar-benar mampu melakukan hal yang menakjubkan.
Saat aku berpikir begitu,
sepertinya aku terlalu mengkhawatirkanya.
Makan malamnya adalah masakan
buatan Sayuri, masakan Jepang yang membuatku merasa damai.
Kami berbicara tentang banyak
hal sembari mengunyah makan malam.
Aku tidak tahu bagaimana situasinya
nanti, tapi Sayuri tampaknya akan menanam tomat untuk musim panas. Sepertinya
dia berencana membuat kebun.
Setelah istirahat untuk makan,
kami kembali belajar. Aslinya, aku tidak pandai belajar dan mustahil bagiku
untuk bisa menyukai sesuatu yang tidak aku suka. Tapi aku mampu berkonsentrasi
dengan Sayuri dan merasa seperti kepalaku lebih mudah memahami segala sesuatu.
Entah bagaimana, rasanya menyenangkan.
Sayuri ngeri wkwkwkw
BalasHapusKalo sayuri beneran jadi pacarnya kasian nanti mariko nya :(