Omae wo Onii-chan Vol.2 Chapter 03 Bahasa Indonesia




Rabu, April 24 - Perubahan. Orang Yang Berbeda. Tergantung Pada Tulisan.

Usai jam pelajaran pertama berakhir, Mariko menghampiri mejaku. Sepertinya dia sudah bersikap tenang pagi ini.
Dia memintaku untuk meminjamkan smartphone-ku sebentar. Dia bilang mengenai  aplikasi gratis yang disebut STRING. Tampaknya aplikasi tersebut menjadi sangat populer dan orang-orang sering membicarakan tentang hal itu. Tidak hanya menelepon, aplikasi tersebut juga bisa mengirim chatting dan bermain game.
Aku tidak terlalu tertarik pada itu, tapi penolakanku tidak berguna untuk Mariko, dan pada akhirnya, aku mengizinkan dia untuk menginstal STRING.
Mariko menjelaskan tentang cara kerja aplikasi ini. Rupanya itu adalah sesuatu yang dibuat untuk kelompok orang.
Karena aku tidak tahu bagaimana bergunanya itu, Mariko membuat grup chat yang isinya hanya kami berdua untuk saat ini. Walau kita bisa langsung mengirim pesan satu sama lain jika hanya kami berdua, STRING tampaknya menjadi sesuatu direkomendasikan untuk lebih banyak pengguna agar bisa berbicara satu sama lain secara bersamaan.
Jika aku bisa membuat grup dengan adik-adikku,  jika ada sesuatu yang terjadi ... bahkan jika kami berpisah, kami masih bisa terhubung satu sama lain. Itulah yang  kuinginkan.

uuu

Setelah pulang ke rumah, aku segera menuju ke ruangan 501. Hari rabu adalah gilirannya Sayuri.
Aku menekan tombol interphone, dan Sayuri segera keluar untuk menemuiku.
"Selamat datang kembali, Onii-sama."
"Aku pulang ... eh?"
Aku membalas sapaanya seperti biasa. Tapi ini adalah ruangannya Sayuri ‘kan dan bukan Mi ... eh?
Aku tidak mempercayai penglihatanku sendiri. Pakaian feminin sederhana Sayuri telah berubah menjadi sesuatu yang benar-benar glamor.
Entah bagaimana, rasanya benar-benar cantik dan berkilau. Tampak begitu sempurna seakan-akan keluar langsung dari majalah fashion. Sayuri mengenakan gaun merah muda yang pas dengan desain bunga di bajunya.
Selain itu, rambutnya terlihat lebih panjang sekarang. Itu adalah gaya rambut yang diatur dengan suasana semi-panjang dan memberinya tampilan yang sedikit dewasa.
"Ke-Kenapa katsura?"
"Ini bukan katsura, ini wig."
"Lalu, baju ini... apa yang terjadi."
"Onii-sama, um ... Ap-Apa ini terlihat cocok untukku?"
Aku merasa seperti dia bukanlah Sayuri.
Meski begitu, jika dia memintaku apa itu terlihat cocok atau tidak, aku harus menjawabnya.
"Ya, kau terlihat manis."
"Syukurlah. Aku mencoba menjadi lebih berani dan merasa cemas kalau ini terlalu mencolok. Dan juga, bukan hanya bagian luar tapi apa yang di bawah terlihat lucu juga?"
Dia memegang ujung gaun dengan satu tangan dan mulai menaikkannya.
"Tu-Tunggu sebentar!"
"Onii-sama perlu mengkonfirmasi ini sendiri."
"Aku tidak bisa, dan juga aku tidak mau!"
"Jangan bilang, Onii-sama tidak mau terangsang oleh pakaian dalam adiknya, ‘kan?"
"Ada sesuatu yang salah dengan pertanyaan itu!"
Aku langsung membalikkan badan. Di depanku ada pintu masuk ruangan ini.
"Aku akan pulang."
"Tunggu Onii-sama. Aku tidak keberatan kalau mau menyerangku setiap saat, tapi diberi sikap dingin seperti itu adalah satu-satunya yang tidak bisa aku hadapi."
Sayuri masih sama seperti biasanya. Aku dengan enggan berbalik ke arahnya dan melihat dirinya yang kecewa.
"Aku tidak bertindak dingin karena aku mau."
"Kalau begitu, kenapa kamu bertindak seperti itu?"
"Dengar Sayuri. Membuat seorang adik menunjukkan celana dalamnya pada kakaknya adalah tindakan yang buruk. Dalam banyak artian."
"Semakin berisiko, maka semakin lebih menarik. Aah! Kenapa aku tidak menyadarinya. Onii-sama adalah tipe yang membuat pihak lain senang dengan melihat mereka melalui tatapan dingin, ‘kan? Oh baiklah, itu juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa kasih sayang . Cepat dan pandanglah diriku dengan jijik."
Sayuri menatapku sambil menahan kepalanya ke bawah.
Apa yang di dalam dirinya tidak berubah ... atau lebih tepatnya, malah semakin memburuk. Namun, menilai dari penampilannya, dia terlihat seperti orang yang berbeda.
Orang yang berdiri di depanku adalah Sayuri yang lain - Sayuri yang bukan adikku. Aku mungkin tidak menyadarinya kalau misalnya kita berpapasan di kota.
Aku ingin tahu apakah itu karena dia mengubah panjang rambutnya. Sebelumnya, hubungan antar saudara telah direset, dan mungkin karena itu aku punya khayalan seperti ini.
"Jangan khawatir aku tidak akan mengejekmu, aku tidak punya ketertarikan* seperti itu. Apa aku boleh masuk?" (TN: S & M play :v )
"Ruangan ini adalah milik Onii-sama juga, kamu tidak perlu meminta izin jika ingin masuk. Aku akan segera mempersiapkan teh."
Sayuri menuju ke ruang tamu dengan cepat. Aku mendesah keras dan melepas sepatuku, saat aku memasuki ruang tamu, Kyuu-chan si burung Myna langsung berteriak.
'Perubahan kesan! Perubahan kesan! Jangan mengeluarkan aura seorang adik, aku harus berubah menjadi dewasa!'
Jadi begitu. Namun, mendadak berubah menjadi dewasa ... Omong-omong, Tomomi bertanya sesuatu tentang Murasaki-san dan gadis yang lebih tua ...
Saat aku tengah duduk santai di sofa, Sayuri kembali dari dapur dengan memegang nampan yang berisi cangkir teh dan teko.
"Mungkin ini terlalu mendadak, tetapi jika bisa, tolong lupakan hubungan tentang kita yang menjadi saudara. Saat hanya ada kita berdua, apa aku bisa memanggilmu Yoichi-san, Yoichi-kun, atau Yoichi-senpai ... ?"
Setelah menyerahkan secangkir teh kepadaku, dia mengajukan ususlan.
"Sayuri, apa kau masih ... ingin aku ... umm ..."
Mengkonfirmasikan hal ini rasanya sangat sulit. Bertanya pada adikku sendiri mengenai 'Ingin menjadi kekasihku?' adalah sesuatu yang sulit.
Aku penasaran apakah dia masih belum menyerah.
"Kau tidak berpikir ... ingin menjadi... pa-pacarku, ‘kan?"
"Tentu saja. Selain menjadi pacar Yoichi-san, aku bisa melakukan peran adik perempuanmu dan membuatmu menjadi kakakku."
Aku sama sekali tidak mengerti. Apa yang sedang Sayuri bicarakan? Saat ini aku cukup bingung.
"Jangan merubah memanggilku dengan namaku! Panggilan  'Onii-sama' cukup berlebihan tapi tolong terus panggil aku seperti itu."
"Aku mengerti, Onii-sama. Ahh, meski kita memang saudara  dan menjadi kekasih, kita juga masih bisa melakukan bermain saudara, kita benar-benar sepasang saudara tak bermoral."
"Tidak, tidak, tidak, tidak. Kami tidak melakukan apapun yang tak bermoral! Dari mana kata-kata itu bisa keluar."
Sayuri tersenyum.
"Aku cukup ahli dalam mengumpulkan informasi dari internet. Justru karena itu dilarang, cinta antara saudara kandung itu seterik panas matahari."
"Hanya karena itu tertulis di internet, bukan berarti kau bisa memperlakukannya sebagai fakta yang ada!"
"Kamu terus bilang begitu ... teh akan berubah dingin. Tolong diminum Onii-sama. Ini adalah teh biasa 100%."
Ucapan itu ... Aku harap dia tidak menaruh beberapa jenis obat yang aneh di dalamnya ... Hei, kenapa aku mencurigai adikku sendiri.
Aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ini teh yang biasa Sayuri seduh, meski ada rasa sedikit manis di dalamnya.
Sekali lagi aku mengkonfirmasikannya.
"Apa kau mau menjadi adikku?"
"Aku menolak. Aku takkan puas hanya dengan hubungan sederhana seperti adik dan kakak, aku ingin hubungan yang setidaknya tidak kurang dari kekasih."
Jadi, dia tidak keberatan dengan hubungan di luar dari kekasih. Tapi hubungan kekasih sudah menjadi batasnya.
Selene ingin mandiri.
Tomomi ingin menjadi setara denganku.
Dan Sayuri ingin menjadi pacarku.
Alasan yang berbeda dari mereka bertiga, namun mereka tidak ingin menjadi hubungan adik yang sederhana seperti sekarang. Aku penasaran apa yang harus dilakukan untuk saat ini.
"Omong-omong Sayuri, kenapa kau mulai memakai pakaian modis semacam ini?"
"Ini adalah perubahan penampilan. Dari adik perempuan yang lucu, menjadi pacar yang cantik. Aku terlahir kembali seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompong."
Aku melihat ke sekeliling ruangan. Seolah-olah mengatakan kalau dia tidak keberatan bila aku melihatnya, beberapa majalah mode yang berjejer rapi di rak. Warna di nama-nama majalah ditulis adalah sebagian besar merah. Aku mengingat apa yang aku bicarakan dengan Mariko pada obrolan sebelumnya.
"Jika kau tumbuh sedikit lebih tinggi, Kau mungkin menjadi model majalah."
"Cara berbicara Onii-sama sangat piawai sekali. Namun, aku akan meninggalkan hal semacam itu untuk Yuuki-san. Apa yang aku inginkan hanyalah menjadi kekasih Onii-sama."
Uhh..rasanya berat sekali. Jangan menatapku dengan mata yang berkilauan seperti itu.
"Mengapa kau tiba-tiba mulai mengeluarkan getaran ala Onee-san? Apa karena pengaruh Tomomi?"
"Aku tidak ingin menjadi putri sulung. jika aku memiliki posisi adik, tidak peduli jenis pendekatan apa yang kutempuh, aku tidak bisa membuat hati Onii-sama menjadi milikku. ' kurang memiliki pesona dewasa?' perasaan semacam itu.”
"Jadi, kau mulai belajar dari majalah fashion yang akhirnya mengakibatkan dengan gaya seperti ini ... benar?."
"Ya! Sampai sekarang aku hanya mengenakan pakaian polos."
Sebagai seorang gadis, Sayuri sudah berusaha sangat keras. Itu sebabnya aku ingin memujinya. Akan tetapi, jika aku memuji dirinya = mengakui dirinya = mendukung teori dan akal sehatnya.
"A-Aku menyukai Sayuri yang sederhana juga."
"Benarkah? Apa itu berarti aku mengambil pendekatan yang salah?"
"Tidak, bukannya salah, semakin banyak variasi yang kau punya, maka semakin banyak pula pilihan yang bisa kau gunakan."
Dia menghela napas lega.
"Itu bagus. Omong-omong, tadinya kupikir ini mungkin tidak sesuai dengan selera Onii-sama dan ingin menggunakan pendekatan 'gyaru'."
(TN: Gyaru, sebutan bagi cewek yg selalu mengikuti tren mode, tapi kalo di indo sih biasanya di sebut cabe-cabean :’v LOL)
Uu ... sungguh penilaian yang bagus. Tentu saja, aku tidak keberatan dan mungkin merasa senang bisa berbincang dengan gadis jenis gyaru, tapi jujur saja, aku tidak yakin topik seperti apa yang harus kita bicarakan. Aku senang adikku tidak menjadi gadis jenis gyaru... hey, mengapa aku menjelaskan ini sih.
"Ada apa Onii-sama? Kok bengong begitu?”
"Tidak, bukan apa-apa... sekarang, apa yang akan kita lakukan hari ini?"
"Seharusnya tak masalah untuk melanjutkan apa yang sudah kita lakukan sampai sekarang, ‘kan?"
"Tentang itu, kemarin ... aku pergi ke ruangan Murasaki-san bersama dengan Tomomi."
"Meski tidak ada hasilnya."
"Ya. Ini sangat rumit tapi kita berhasil mempertahankan status quo. Untuk saat ini, seharusnya tidak ada gerakan sampai akhir pekan ... tapi itu hanya angan-anganku belaka."
"Hari ini adalah hari terakhirku bisa tinggal berduaan bersama Onii-sama bukan? Ini merupakan waktu yang diberikan kepada kita sebelum kita enggan berpisah satu sama lain bukan?"
Sayuri mengatakan sesuatu yang pesimis dengan senyum di wajahnya.
"Kau terlihat bersemangat sekali. Mungkinkah kau mendengar sesuatu dari Murasaki-san? Misal, ada pemberitahuan resmi tentang perpanjangan waktu?"
"Tidak, tidak ada hal yang seperti itu. Kami hanya diberitahu cara untuk menghubungi satu sama lain bahkan jika kita saling berpisah."
Dia mengambil smartphone miliknya dan meletakkannya di atas meja.
"Aku tidak bilang kalau Onii-sama terlalu bersemangat. Tapi, tidak bisa bertemu satu sama lain bukan berarti kita akan mati. Lagian ... jika ada orang lain yang akan ditambahkan ke dokumen, aku akan menjadi kekasih."
Dan dia tersenyum! Sungguh gadis yang mengerikan!
Namun, aku merasa sedikit lega. Tentu saja aku sudah melakukan yang terbaik, tapi itu bukan berarti aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Ini bukan berarti kalau aku harus optimis dan tidak keberatan sama sekali, tapi aku sudah terlalu pesimis.
Sayuri menatap lurus ke arahku.
Aku ingin tahu apakah dia benar-benar ingin menjadi kekasihku.
"Apa kau serius?"
"Tentu saja. Ini adalah sesuatu yang aku putuskan untuk diriku sendiri dan hanya untuk kepentinganku sendiri."
Mengapa dia terus mengulang kata 'demi diriku sendiri'.
Ini mungkin imajinasiku, tapi aku punya beberapa ide.
Ini tentang Mika. Jika aku bertanya langsung, dia mungkin akan menyangkalnya, tapi dia mungkin khawatir tentang Mika dan mencoba membuatku untuk memilihnya …... mungkin seperti itu.
Jika memang begitu, maka kebaikan hati Onee-chan Sayuri adalah untuk adiknya.
Aku pikir mental Sayuri cukup lemah, tapi tanpa diduga dia mungkin punya mental yang lebih kuat dariku.
"Omong-omong, bagaimana kau bisa tahu negosiasiku dengan Murasaki-san tidak berjalan dengan baik?"
Ekspresi serius Sayuri segera membeku.
"Apa kau mendengarnya dari Tomomi?"
"Ngg-Ngga kok. Aku mengira begitu karena melihat ekspresi Onii-sama saat mulai membicarakan tentang hal ini."
"O-ohh. Begitu ya. Kau pandai menebak."
Dia membuat ekspresi aneh sesaat, apa yang terjadi?
Saat aku menatapnya dengan curiga, Sayuri dengan tergesa-gesa mulai berbicara untuk menutupinya.
"Um, aku minta maaf karena mengubah topik pembicaraan. Tapi Onii-sama, apa kamu tak keberatan untuk memberitahuku apa rencanamu pada bulan berikutnya?"
"Rasanya ambigu banget kalau kamu menanyakan 'rencana' aja?"
"Rencana kasarnya pun tak masalah. Apa kamu berniat untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya?"
"Hmm. Situasi saat ini sudah berbeda dari biasanya ... tapi jangan terlalu berharap lebih. Aku tidak punya apapun yang direncanakan pada khususnya. Tentu saja, apabila situasi saat ini akan berlanjut sampai bulan depan."
"Begitu ya.... aku mengerti. Sekarang, apa yang kita lakukan hari ini? Semua yang bisa kita lakukan sekarang hanya makan malam."
"Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan denganku?"
Selama itu dalam cakupan seperti pangkuan bantal atau jalan-jalan bareng, aku akan melakukannya setiap saat.
"Apa yang aku inginkan .... dengan Onii-sama ..."
Untuk sesaat,  Sayuri menelan ludahnya ... atau itu hanya imajinasiku saja?
"Bu-Bukan dalam artian yang aneh!"
"Apa maksudnya dengan 'artian yang aneh' ?! Tolong beritahu aku Onii-sama!"
"Jangan pergi melompat ke dalam jebakan yang sudah aku gali sendiri! Umm, maka aku akan mengatakan apa yang aku inginkan."
"Y-ya. Hatiku sudah siap."
Sayuri tersipu, menundukan matanya dan mulai gelisah, menggosok lututnya terhadap satu sama lain. O' adikku, mengapa reaksimu berlebihan begitu.
Aku menyatakannya dengan bangga.
"Belajar!"
"Apa itu ... belajar malam?" (TN: Belajar hal mesum :v)
"Belajar biasa. Sejujurnya, mengejar tempo belajar di sekolah elit itu sangat sulit sekali ..."
"Jadi begitu. Kalau begitu, ayo belajar bersama. Saat Onii-sama kelas tiga nanti, aku akan menjadi murid kelas satu. Bukankah itu menakjubkan? Bahkan jika aku diadopsi, aku bisa menjadi siswa yang menerima beasiswa jika aku belajar sungguh-sungguh dan masuk ke asrama. Menghadiri sekolah bersama dengan Onii-sama akan sangat menyenangkan."
Sebelum itu terjadi, aku akan gagal dan keluar atau mengulang kelas ... tidak, bukannya itu kabar baik untuk Sayuri jika aku harus mengulang kelas ?!
Setelah itu, aku menghabiskan waktu mempelajari dan mengkaji sampai malam datang. Sayuri benar-benar pintar, dia bisa memahami isi hanya dengan melihat buku teks yang tersebar aku gunakan.
Lalu dia mulai mempersiapkan soal untukku. Karena dia memahami matematika yang lebih baik daripada diriku, dia mengajariku dengan sangat rinci.
Sayuri… ... dia memiliki kemampuan luar biasa untuk mengekstrak poin penting dari teks dan meringkasnya. Ini pada tingkat di mana itu bisa disebut bakat.
Meski aku pernah bilang kalau dia mengandalkan manual, tapi ini lebih condong seperti dia memanfaatkannya. Dia mungkin benar-benar mampu melakukan hal yang menakjubkan.
Saat aku berpikir begitu, sepertinya aku terlalu mengkhawatirkanya.
Makan malamnya adalah masakan buatan Sayuri, masakan Jepang yang membuatku merasa damai.
Kami berbicara tentang banyak hal sembari mengunyah makan malam.
Aku tidak tahu bagaimana situasinya nanti, tapi Sayuri tampaknya akan menanam tomat untuk musim panas. Sepertinya dia berencana membuat kebun.
Setelah istirahat untuk makan, kami kembali belajar. Aslinya, aku tidak pandai belajar dan mustahil bagiku untuk bisa menyukai sesuatu yang tidak aku suka. Tapi aku mampu berkonsentrasi dengan Sayuri dan merasa seperti kepalaku lebih mudah memahami segala sesuatu. Entah bagaimana, rasanya menyenangkan.



close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Sayuri ngeri wkwkwkw
    Kalo sayuri beneran jadi pacarnya kasian nanti mariko nya :(

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama