Beristirahat di Kamar Hotel
Juwah juwah, juwah, jiiiiiii ... Pancaran matahari
yang menyengat dibarengi dengan pekikan jangkrik semakin keras.
“Seiji-kun, cuacanya panas
sekali ya...”
“Ya. Aku sependapat.”
Hiiragi-chan menyeka
keringatnya dengan elegan, lalu seolah-olah dia adalah seorang ahli bedah atau
suster, dia juga menyeka keringat di dahiku juga.
Kami berdua pergi ke kota
jauh yang mana artinya kita tidak perlu penyamaran, tapi cuma itu sisi
positifnya. Karena kita pergi ke kota yang belum kita kenal, kita berdua
menghabiskan semua energi kita berjalan tanpa tujuan.
“Kalau saja ada kafe, atau
semacam tempat buat ngadem ...”
Sudah satu jam lebih kami
mengeluhkan itu. Kami berjalan kesana-kemari sembari dipenuhi keringat
yang bercucuran.
“Seiji-kun, lihat sebelah
sana. Beristirahat selama dua jam cuma 1900 yen! "
“Apa? Apa kau
menemukan kafe?”
Tidak, Hiiragi-chan menggelengkan
kepalanya dan menunjuk, “yang itu tuh.”
Seperti yang Hiiragi-chan
katakan, ada tanda yang menyebutkan dua jam untuk 1900 yen. Namun, apa kau
tidak merasa aneh kalau waktunya dibatasi? Kalau bukan kafe, itu artinya
...?
Saat berjalan lebih dekat
ke tanda itu, kami menyadari ada hal lain yang ditulis selain beristirahat
seperti waktu luang, akomodasi, dan sistem lain yang dikenakan biaya lebih
banyak.
... Ya, seperti yang kuduga. Melihat
lingkungan sekitar kita secara cermat, ada toko yang terlihat seperti bangunan
biasa yang tidak alami dan juga toko yang tampaknya dibangun dalam tampilan
tropis, namun, ada satu hal yang sama di antara mereka semua. Bangunan-bangunan
ini tak mempunyai pintu masuk atau pintu keluar yang jelas.
“Haruka-san, di sekitar
sini ...”
“…….??”
Seperti yang kukira, dia
tidak mengerti.
“Ini bukan tempat di mana
kau bisa beristirahat seperti apa yang kau pikirkan .....”
“Kita enggak bisa menemukan
kafe, dan kelihatannya di sini lebih murah. Ayo pergi, ayo pergi ♪ ”
Dia mulai menarik lenganku
dan memasuki bangunan yang bertanda. Jika kau berbicara tentang istirahat,
maka secara teknis bangunan ini memang untuk beristirahat, tapi ini lebih
cenderung ke penyampaian secara tidak langsung, atau lebih tepatnya, ini adalah
istirahat yang menyebabkanmu mengeluarkan banyak energi ……...(TN: Jika kalian masih ngga ngerti, mereka masuk
ke Love Hotel. Si MC sih udah sadar, tapi, sasuga Hiiragi-chan, kepolosannya
selalu bisa bikin serangan jantung :v)
Setelah kami menemukan
pintu masuk yang sulit ditemukan, Hiiragi-chan berjalan maju. Yah, kurasa mungkin
akan baik-baik saja karena kita tidak punya niat melakukan itu sekarang. Untungnya
Hiiragi-chan tidak kenal cowok peka lain selain diriku.
“Hah? Kok enggak ada
pegawainya ...? ”
“Yah namanya juga tempat
khusus begituan .....”
“Benarkah?”
“Kau bisa menganggapnya
sebagai karaoke otomatis.”
“Oh, jadi begitu ya!”
Sebenarnya, ini juga
menjadi pertama kalinya aku memasuki tempat seperti ini. Di sebelah sana,
ada panel terkenal yang bisa kau gunakan untuk memilih jenis kamar.
“Haruka-san, sepertinya kau
harus menggunakan ini untuk memilih kamar yang kau inginkan.”
“Hoeeh ~ ada banyak jenis kamar
yang berbeda ya... Aku penasaran apa
kamar yang gelap itu artinya sudah ada yang menempati?.”
“Yah, kupikir begitu.”
Dari 30 kamar yang tersedia,
setengahnya sudah ditempati. Kurasa mereka semua sedang menikmati diri
mereka masing-masing.
Alasan kami datang ke sini
hanyalah untuk beristirahat, aku yakin 100% kalau Hiiragi-chan tidak datang ke
sini dengan pikiran yang aneh-aneh. Itu sebabnya, aku tak pernah berniat
untuk menjadi sangat bersemangat, tapi tetap saja, karena datang ke tempat
seperti ini dengan Hiiragi-chan, entah bagaimana membuat jantungku berdetak
lebih cepat ...
Lalu bagaimana dengan yang ini, Hiiragi-chan menekan tombol, dan mengambil kunci yang
terjatuh. Kemudian, kami masuk ke lift yang sempit, dan menuju kamar pesanan
kami.
“1900 yen untuk dua jam itu
murah, ‘kan? Biasanya kalau di kafe, harga segitu setara dengan dua orang
memesan paket kue dan minuman.”
“Kau punya manajemen yang
cukup baik dalam hal uang ... apa itu karena kau hidup sendiri?”
“Apa ada yang salah?”
“Haruka-san, padahal kau ini
seorang guru, tapi kau tampaknya tidak memiliki akal sehat.”
“Sembarangan, aku
punyaaaaaaa lah!”
Aku minta maaf membuatmu
cemberut seperti itu, tapi jika kau serius berpikir kalau tempat ini cuma
tempat untuk beristirahat biasa, ini sudah menunjukkan kalau kau kurang akal
sehat, Sensei.
Usai membuka kunci pintu,
kami memasuki ruangan. Terlihat seperti kamar dengan satu tempat tidur di
hotel bisnis biasa.
Aku mengelus dadaku dengan
lega.
“Waaah! Luar
biasa! Ada tempat tidur di sini! Ukurannya juga besar! "
Yah, tentu saja akan ada
tempat tidur ...
Hiiragi-chan sangat
bersemangat, seperti anak kecil yang sedang kemping.
“Woaahhh bahkan ada TV dan
permainan! Di sebelah sini ... "
Braaaak, dia
membuka pintu dan mengkonfirmasi apa yang ada di dalamnya.
“Fuwaaaaaah! Ini kamar
mandi! Apalagi ini sangat besar, Seiji-kun! ”
“Tidak ... yah ... tentu saja
mereka punya kamar mandi ...”
Apa lebih baik untuk tidak
memberitahunya sebenarnya apa tempat ini? Sebagai orang
dewasa. Namun, dia datang ke sini dengan pikiran untuk beristirahat, untuk
saat ini, tidak memberitahunya adalah pilihan yang sangat bijak.
Biib, Hiiragi-chan meraih remote control dan menyalakan televisi.
“Kalau di jam segini,
mereka mungkin tengah menyiarkan sinetron FTV. Aku sangat
menyukainya. Hah—”
“Ah,
ah ♡ Nn, nn, nn, aaahh ♡….”
Seorang cewek telanjang di
tempat tidur, tampak berantakan dan keenakan.
Biib.
Dengan kecepatan super sonic, aku dengan cepat
mematikannya.
“……”
Hiiragi-chan membeku dengan
wajah serius.
““…….””
Suasananya jadi sangat
canggung.
Jika kau melihat daftar
saluran yang terletak di tempat tidur, salurannya dipenuhi dengan saluran R-18.
“Be-Benar juga. Badan
kita agak basah karena keringat ….. Mungkin aku akan mandi ... ”
Karena tidak tahan dengan
suasana ruangan ini, Hiiragi-chan menghilang ke arah pintu kamar mandi.
Haaaaah ...
Karena dia tidak terbiasa
dengan tempat-tempat seperti ini, begitu dia mendapat penjelasan tentang
kebenaran tempat ini, dia mungkin akan jatuh pingsan. Aku akan menjelaskannya
dengan baik setelah kita meninggalkan tempat ini.
Mengkonfirmasi bahwa
Hiiragi-chan tidak akan kembali dalam waktu cepat, aku sekali lagi menyalakan
TV, kemudian mengubah saluran sampai menunjukkan siaran ulang sinetron yang Hiiragi-chan
bicarakan. Oke, sekarang jika dia menyalakan televisi, tak ada lagi
tayangan yang aneh-aneh.
…
Menunggu dia selesai mandi
rasanya sedikit membosankan, tapi saat aku berpikir karena Hiiragi-chan mandi
duluan, entah kenapa hal tersebut membuatku lebih nafsu.
Karena Hiiragi-chan
mendapati itu merepotkan, aku harus menyembunyikan apapun yang mungkin
mencurigakan dan menyembunyikannya terlebih dahulu. Untuk saluran TV sudah
selesai, tapi yang lainnya masih belum. Semoga saja tidak ada barang aneh
... misalnya saja, Vibrator untuk itu atau mungkin alat
memijat.
Aku memastikan untuk
menyelidiki semua di sekitar tempat tidur. Tempat tidur ini sepertinya
adalah tipe dengan laci penyimpanan di bawahnya. Aku menarik untuk melihat
isinya, lalu aku menemukan pakaian di dalamnya. Seragam pelaut, polwan,
perawat, dan sebagainya ...
Cosplay !!
Uwaaah ... Tapi, aku ingin
melihat dia memakainya ... Kupikir Hiiragi-chan akan terlihat cukup cantik jika
memakai seragam.
Dengan pemikiran seperti
itu, aku menyelinap ke ruang ganti, dan cepat-cepat menukar pakaiannya. Apa
dia akan marah ...? Jika itu terjadi, aku akan jujur mengatakan kalau aku ingin melihatnya memakainya, dan
meminta maaf.
“Apa!? Bajuku ...
berubah jadi seragam ... !?”
Pakaianmu tidak mendadak
berubah, oke?
“Ah. Tapi ini seragam
pelaut ♪ Aku dulu punya seragam blazer, jadi aku selalu ingin mencoba seragam
tipe ini….. melipat roknya sedikit di sini ...”
Jadi, tak masalah ya!! Dia
akan memakainya. Dia tidak menolak sama sekali. Ketika aku mulai
bersemangat karena membayangkannya, pintu pun terbuka.
“Ap-Apa ini terlihat aneh
...?”
Hiiragi-chan melangkah
keluar dengan wajah tersipu.
Seperti yang aku
duga. Meski dia baru beranjak usia 20-an, dia masih terlihat menawan.
“Seragam pelaut memang
mantap!”
“Be-Benarkah !? Yay ♪”
Keindahan kuncir kuda
bergoyang-goyang saat mengikut gerakan gembira Hiiragi-chan. Kaki mulus
dan paha putih. Sosoknya yang memakai rok mini tampak menakjubkan seperti
biasa.
“Ah! Barusan, kamu
mungkin berpikir, apa-apaan dengan wanita
tua ini yang bersemangat sendiri, ‘kan !? ”
Tanpa sadar aku tersenyum
masam pada JK Hiiragi-chan yang cemberut. (TN: JK
singkatan dari joshikousei atau kalo diterjemahin gadis SMA)
“Aku tidak memikirkan itu,
kok.”
Kulitnya terlihat indah,
dan rambutnya juga dibundel bersama, sehingga memberi kesan
bersih. Kelucuan dan pesona luar biasa lembut yang dimiliki Hiiragi-chan,
sekarang 50% lebih kuat.
“Jika kau berjalan-jalan di
kota, tak ada yang merasa aneh. Kau mungkin akan dikira sebagai gadis SMA.
”
“Mo-moouuuuu, Seiji-kun,
nakal ih! Mana mungkin aku dikira seperti itu!”
Meski dia complain begitu, Hiiragi-chan masih
tampak sangat bahagia.
Karena tempat ini adalah
tempat khusus begituan, dia tampak seperti gadis SMA, yang terasa tidak pada
tempatnya. Perasaan tidak senonoh terhadap hal ini meningkat secara
sia-sia.
Sambil berputar di tempat,
dia tersenyum menggoda. Dengan mata memikat, dia sepertinya mengundangku
untuk melakukan sesuatu.
“Haruka-san?”
“Apa?”
Dengan suara yang sedikit
manis, dia sedikit memiringkan kepalanya.
Uh.. imutnya ...
“Aku harap kamu tidak
melakukan itu di depan pria lain ... jika kau bisa ...”
Dia mendekat, dan
menatapku.
“Apa maksudmu dengan “itu”? Mengenakan
seragam? Atau maksudmu, menatap mereka dengan mata yang sepertinya meminta
ciuman sambil dipeluk erat?”
“Keduanya.”
“Entahlah….”
Dia membalikkan badannya,
dan mengintipku dari balik bahunya.
Ketika aku memeluknya dari
belakang, Hiiragi-chan menepuk kepalaku.
“Tak perlu serakah.”
Padahal kau sendiri yang
mengundangku seperti ini. Kau ini…!
“Anehnya, keinginanku untuk
memonopoli cukup kuat.”
“Ya. Tidak
masalah. Aku juga sama merasa begitu.”
Ketika aku mencium pipi
Hiiragi-chan, dia mengarahkan bibirnya ke arahku, seakan meminta bibirku.
“Kamu mengganti bajuku, ‘kan? Dasar
anak nakal.”
“Kau benar-benar imut,
Haruka-san.”
“Mou ~ ... aku akan
memaafkanmu ♡”
Setelah itu, kami berciuman
mesra di atas tempat tidur. Kami berciuman sambil menonton
televisi. Hiiragi-chan yang memakai seragam dan diriku, sepenuhnya
menikmati diri kita sendiri dan menghabiskan sisa waktu istirahat kita.
Thanks for the chapter!
BalasHapusMenunggu doujinnya turun :v