Chapter
06 - Kontradiksi dipemikiran mereka masing-masing ...
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Setelah curhat dengan
Satosaki-san, satu mingggu pun berlalu, dan sekarang hari Senin.
“ Se-Selamat pagi!”
Aku mengucapkan salam sekeras
mungkin.
Ini adalah pertama kalinya aku
melakukan sesuatu seperti ini. Biasanya, aku akan pergi diam-diam ke tempat
dudukku.
Namun ... Aku memutuskan untuk
berubah!
Beberapa teman sekelas melihat
ke arahku, lalu kehilangan minat dan memalingkan muka ... Tapi mereka melihatku
sekali lagi. Murid yang lain menyadari sesuatu, dan memasang pandangan ragu ke
arahku. Pada akhirnya, seluruh kelas terlihat terkejut.
Setelah hening sejenak, seluruh
kelas mendadak berubah jadi gaduh. Semua orang terkejut dengan perubahanku. Atau
lebih tepatnya, itu akan merepotkanku jika mereka tidak terkejut. Bagaimanapun,
ini adalah wujud nyata dari tekadku.
Aku memotong poni yang menutupi
dahi, dan menyisir rambutku yang selalu aku ikat sembarangan. Aku mngganti
kacamata tebalku dengan lensa kontak.
Dan tentu saja, semua ini
adalah saran Satosaki-san. “Dengar
baik-baik, karakter mob di sekitar protagonis mungkin memiliki pengaturannya
tersendiri, tapi sebenarnya tidak. Mereka semua imut. Jika kamu memutuskan
untuk ambil bagian, maka aku takkan membiarkanmu menjadi karakter mob. Jadi
mengubah penampilanmu adalah prioritas utama.” Itulah
yang dia katakan. Sebenarnya ada beberapa perkataannya yang tidak kumengerti..
... Tapi aku setuju kalau penampilan itu penting. Karena Hirachi-kun menyatakan
cintanya pada seseorang seperti diriku, Ia bukan tipe orang yang menilai gadis
dari penampilannya saja….... Tapi jelas tak ada ruginya jika punya pacar yang
imut.
…… Tapi pacar ......! Aku sudah
menerima status ini ... !?
Erm, bukan, bukan, aku palsu!
Pacar (palsu)! Sebagai pacar (palsu) dari Hirachi-kun, ini adalah keputusan
yang tepat!
Ke-Kesampingkan itu dulu ......
Kupikir aku akan mendapat perubahan total dari ujung rambut sampai ujung kaki,
tapi Satosaki-san bilang 「ini sudah cukup.」 Aku
sama sekali tak punya keanggunan Satosaki-san, tapi dia meyakinkanku kalau 「Zhao Yun-san
baik-baik saja dengan penampilan seperti itu」.
Perasaanku sedikit rumit tentang ini ….. Karena aku cuma mengubah gaya rambutku
dan melepas kacamataku, ‘kan? Dari reaksi teman-teman sekelasku ... Yah ...
kurasa ... itu berhasil?
... Ya, semuanya akan jadi
sia-sia jika mereka tidak bereaksi seperti itu. Yang lebih kupikirkan adalah
apa yang dipikirkan Hirachi-kun. Ah, tidak, maksudku, apa Ia pikir kita sudah
sederajat sekarang?
Dengan pemikiran-pemikiran
sepeti itu, aku berjalan menuju ke kursiku.
Sepertinya Hirachi-kun masih belum
datang, jadi aku punya waktu untuk mempersiapkan diriku secara mental ...
“Selamat pagi, Shogawa-san.”
“Fuwah?”
Itu terlalu cepat, Hirachi-kun
!?
“Oh, apa aku mengagetkanmu ...?
Maaf.”
“Ah, tidak, tidak juga ...!”
“Ohh?”
Hirachi-kun menatap wajahku
yang terkejut, dan mengangkat alisnya.
“Kau merubah gaya rambutmu, dan
mengganti kacamatamu ke kontak? Ini terlihat cocok untukmu..”
Ucapnya dengan senyum lembut.
“Te-Te-Terima kasih banyak ...”
Butuh mengerahkan semua
keberanianku untuk menjawabnya. Hirachi-kun bilang kalau aku terlihat cantik
……!
……… Hah? Sepertinya ini sedikit
berbeda dari yang aku bayangkan ...? Reaksinya terlalu datar ...? Ti-Tidak, aku
tak berharap Ia akan memujiku 「Shogawa-san,
kau sangat cantik! Aku benar-benar terpesona! Cinta! 」...
Apakah itu benar? Apa aku benar-benar tidak berharap sedikit untuk itu?
Wa-Walau Ia tidak bereaksi
seperti itu ... Setidaknya, Ia seharusnya lebih terkejut ... Aku pikir ... Aku
ingin Hirachi-kun sama terkejutnya seperti saat aku melihat perubahannya ...
Atau apa aku tidak jauh berbeda dari sebelumnya …?
“Hei Hirachi, kenapa reaksimu
datar sekali?”
Karena aku terlihat depresi,
jadi Satosaki-san berbicara untukku
“Zhao Yun-san terlihat imut, ‘kan?
Hanya tuhan yang tau cowok mana yang mencuri hatinya sampai-sampai dia merubah
penampilanya. Aku berharap lebih banyak komentar darimu!”
Tu-Tunggu, itu isyarat yang
benar-benar memalukan ... Tapi terima kasih Satosaki-san.
Dan apa itu “duhan”...? apa
itu kata sifat ...?
“Hah?”
Hirachi-kun, masih bertindak
acuh tak acuh ...
“Kalau begitu, Aku akan jujur ...”
Ap-Apa nanti Ia bilang ...
kalau perubahan ini tidak jauh berbeda ...?
“Keimutan Shogawa-san sudah
terlihat dengan jelas, apa memang perlu didebatkan lagi sekarang?”
...... Fwah !?
“Fwah!?”
Ah, aku tidak sengaja
mengeluarkan suara itu ... Apa-apaan itu tadi ...?
Ak-Aku ingin mendengarnya
sekali lagi ....
“Dan penampilanya sekarang? Itu
memang memunculkan pesona yang berbeda darinya, tapi keimutan Shogawa-san
adalah kebenaran yang tak bisa dibantah. Keimutannya tidak bisa disembunyikan
hanya dengan gaya rambut dan kacamata belaka.”
Maafkan aku! Lupakan! Hatiku
tidak bisa menahannya lebih lama lagi!
“Woah ... Hirachi, aku tidak
menyangka kalau kamu mengatakan sesuatu yang begitu menakjubkan.”
Tuh, lihat, Kamu bahkan
mengejutkan Satosaki-san!
“Yang menakjubkan adalah
keimutan Shogawa-san, ‘kan? Aku merasa kecewa karena cuma bisa menggambarkan
keimutan Shogawa-san dengan kata-kata yang dangkal.”
Hirachi-kun, bisakah kamu
berhenti sebentar !?
Ahh ... jadi begitu pandanganmu
terhadap diriku ….. Aku benar-benar bahagia tapi …... Ini terlalu memalukan!
“M-Maaf, aku mau ke kamar kecil
dulu!”
Kali ini, Aku melarikan diri
juga.
u Sudut Pandang Hirachi
Moritsune u
Hmm? Shogawa-san pergi ke kamar
kecil ….... Ayo kita periksa beritanya jika Organisasi Penaklukan Dunia muncul
…... Wajahnya terlihat merah padam, apa dia lagi tidak enak badan ...? Belum lama ini kakinya
terluka, jadi lebih baik kalau dia tidak memaksakan diri ...
“... Hirachi”
Satosaki-san memanggilku dengan
wajah curiga.
“Cuma jaga-jaga, aku ingin
bertanya ... Kamu suka Sorahashi ... ‘kan?”
Hahaha, aku tadi penasaran apa
yang ingin dia tanyakan.
“Tentu saja.”
Lagipula, aku dan Yuu-kun
adalah sobat!
“It-Itu benar ...”
Satosaki-san terlihat lega dan
kembali ke tempat duduknya. Apa dia mengkhawatirkan pertemananku ...? Terlepas
dari penampilannya, Satosaki-san benar-benar peduli pada orang lain.
Saat aku memikirkan itu,
Yuu-kun melingkarkan tangannya di pundakku.
“Bagus sekali, Moritsune”
“Iya?”
Aku tidak tahu apa yang Ia
bicarakan. Yuu-kun memberiku acungan jempol, lalu berjalan pergi dengan senyum
yang menyegarkan. Ughh—— Aku tidak terlalu memahami reaksi semua orang pagi ini
...
Aku tidak mengerti kenapa Shogawa-san
tiba-tiba mengubah penampilannya. Satosaki-san menyebutkan 「beberapa
cowok」 ... apa Shogawa-san pergi ke konser grup idol ...?
Omong-omong ... aku mulai
khawatir. Seperti yang aku bilang tadi, perubahan pada penampilan Shogawa-san
membuat keimutannya terpapar jelas. Walau aku sudah mengetahui itu, jantungku
mulai berdetak kencang saat aku melihat wajahnya. Pasti nanti ada anak cowok
yang akan jatuh cinta pada Shogawa-san. Dan salah satu dari mereka mungkin
menarik perhatian Shogawa-san. Saat dia punya pacar, aku tidak bisa berada di
dekat sisi Shogawa-san lagi, dan akan ada kemungkinan kekeliruan dalam menjaga
rahasia.
Aku harus memikirkan tindakan
balasan untuk itu ...
Yah, jika Shogawa-san bisa
bahagia, punya pacar sih …… Ehh? Sesaat, aku merasakan sakit yang menusuk di
dadaku...? Apa aku masuk angin juga ...? Oh tidak, aku harus lebih
memperhatikan cuaca ...
vvvv
“Moritsune ... Anginnya sudah
bertiup.”
Sama seperti sebelumnya,
Yuu-kun membawaku ke ruang klub sepak bola pada siang hari.
Dan Ia memulai dengan
mengatakan itu.
“Hah. Jadi sekarang sedang musim
flu, ya..” [TL:
Dalam bahasa Jepang, kaze bisa punya arti angin atau demam (sakit)]
Jadi influenza sedang menyebar.
Apa Shogawa-san akan baik-baik saja ...?
“Perubahan penampilan
Shogawa-san jelas-jelas merupakan jawaban langsung terhadap tindakanmu.”
Hmm? Mengapa kau tiba-tiba
mengungkitt itu ...? Bagaimana dengan influenzanya ...?
Jadi, sebenarnya Ia ingin
membicarakan hal itu.
“Haha, kau pasti bercanda. Itu
sih namanya terlalu kepedean.”
Kenapa penampilan baru Shogawa-san
ada hubungannya denganku?
“Tidak, Moritsune, kau terlalu
tidak peka ...”
Yuu-kun terlihat jengkel, dan
menggelengkan kepalanya dengan pasrah.
“Yuu-kun, izinkan aku bertanya,
apa kau akan mengubah penampilanmu karena kau sadar akan tatapan orang-orangan
sawah? Apa yang kau pikirkan tentang dirimu sendiri?”
“Yah, axolotl ……”
“Maaf, tapi berhentilah
mengungkit axolotl, oke?”
Setelah menyelaku, Yuu-kun menggelengkan
kepalanya lagi. Ia kemudian mengubah ekspresinya:
“Moritsune, apa kau tak merasa
kalau kau sudah lebih dekat dengan Shogawa-san?”
“Iya kurasa begitu. Mungkin rasanya
tidak sopan mengatakan ini tentang Shogawa-san, tapi berkat cederanya, situasinya
berubah menjadi menguntungkanku ...”
Aku setuju tentang hal ini, dan
mengangguk setuju.
“Ya, yang artinya, Kau bisa
berbicara normal dengannya.”
Yuu-kun melanjutkan sambil
tersenyum.
“Dan sekarang Moritsune, kau
harus menyampaikan perasaanmu padanya, sama seperti pagi ini.”
Perasaanku ... Maksudnya tekadku
untuk melindungi rahasia Shogawa-san? Selain hal itu, aku tak punya pemikiran
lain tentang Shogawa-san. Tapi aku tak berpikir menyampaikan sesuatu pagi ini
... Selain itu ...
“Seperti yang aku sebutkan
terakhir kali, bukannya itu buruk kalau mengatakannya keras-keras?”
“Ya, aku sepenuhnya memahami
pertimbanganmu, Moritsune.”
Ini tidak baik jika Shogawa-san
『menyadari kalau rahasianya ketahuan』, dan
Yuu-kun juga sangat mengetahui itu. Kalau begitu, kenapa Ia mengatakan itu ...?
“Justru itu kau harus
melakukannya.”
Yuu-kun mendadak terlihat
serius.
“Kurasa menyampaikan maksudmu dengan
kata-kata sangatlah penting. Anak cewek akan merasa lebih nyaman jika kau
memberitahu mereka secara lisan. Moritsune, bahkan jika itu hanya sedikit, Kau
harus mengatakan kepadanya apa yang ada dipikiranmu.”
… Begitu ya.
“...... Yuu-kun, aku mengerti
maksudmu.”
Sederhananya, Shogawa-san masih
belum mempercayaiku!
Ya ... Jika aku memberitahunya
tentang hal itu, aku bisa improv sedikit ... semuanya menjadi jelas sekarang.
Aku dan Shogawa-san sama sekali tidak punya kesamaan. Shogawa-san punya sifat
yang baik karena dia mau menerima permintaan pertemanan dari orang sepertiku
yang baru saja dikenalnya. Kalau dipikirkan dari sudut pandangnya, rasanya
memang benar-benar mencurigakan. Ini mirip seperti perekrutan beberapa sekte
atau anggota MLM, jadi wajar saja kalau dia akan menghindariku. Namun,
Shogawa-san tetap mengizinkanku untuk lebih dekat dengannya terlepas dari semua
itu, dia memang malaikat!
Ya, sekali lagi aku harus menunjukkan
ketulusanku pada Shogawa-san!
“Terima kasih banyak ... Aku akan
menyampaikan perasaanku dengan jelas kepadanya.”
“Ya, itu baru semangat! Lakukan
yang terbaik, Moritsune!”
“Baiklah, serahkan saja padaku!”
Itu benar, lain kali jika aku
berduaan dengan Shogawa-san, aku akan memberitahunya dengan jelas bagaimana
perasaanku.
Dan alasan mengapa aku ingin
berada di samping Shogawa-san.
Itu pasti …….... bukan karena
alasan yang aneh!
uSudut Pandang Shogawa Maho u
“Pertanyaannya adalah, mau
sampai seberapa jauh kau ingin menganggap permainannya sudah beres, Zhao
Yun-san?”
Saat istirahat makan siang, Satosaki-san
yang sedang makan siang bersamaku di kelas mengucapkan itu.
Ehehe ... sudah lama sekali sejak
aku makan siang dengan orang seperti ini.
“...? Zhao Yun-san, apa kamu
dengar?”
Satosaki-san menatapku saat
pipiku terkulai.Ah, Tidak baik……
“Ya, aku dengar kok. Tapi, apa
yang kamu bicarakan? Apa kamu memainkan game Satosaki-san?”
“Aku akan bermain sampai aku
mendapatkan semua CG, tentu saja ... Tidak, aku tidak membicarakan tentang itu!” [TL:
https://www.reddit.com/r/visualnovels/comments/1vz6d2/what_does_cg_stand_for/ ]
Ini tak terduga, Satosaki-san
benar-benar bermain game. Tapi apa itu CG ...? Satosaki-san mencondongkan tubuhnya
ke telingaku dan berbisik:
“Ini tentang Hirachi.”
“Ah, i-ya.”
Aku mengangguk sedikit.
Aku sendiri yang menemui
Satosaki-san untuk berkonsultasi tentang hal ini, dan Satosaki-san
menanggapinya dengan sangat serius .....ayo yang serius, diriku!
“Erm ... apa artinya
...menyelesaikan game?”
Aku benar-benar tidak mengerti,
jadi aku bertanya dengan kepala miring.
“Nah, mengenai mau seberapa
dekat kamu dengan Hirachi. Dari kejadian
pagi tadi, kalian berdua cukup dekat, ‘kan? Kamu pasti sudah menyadari itu.”
“Ah, ya ... Mungkin ...”
Lagipula, Hirachi-kun adalah
orang yang ... menyatakan cintanya ... Aku tak berpikir sejauh itu ... pada
akhirnya, yang penting adalah apa yang aku pikirkan.
“Kamu mungkin akan terkejut
ketika aku mengatakan ini ... Tapi aku masih tidak tahu bagaimana perasaanku sendiri...”
“Tidak, aku tidak terkejut.”
Bahkan aku merasa tak tahu malu
untuk mengatakan itu, tapi Satosaki-san menjawab dengan senyum lembut.
“Semua orang merasa hal yang sama
untuk pertama kalinya. Mereka akan mempertanyakan perasaan mereka sendiri, dan
bahkan menyangkalnya. Ini wajar di masa pubertas. Kamu tidak perlu merasa malu.
Setelah kamu sudah mengatasi cobaan ini, perasaanmu akan menjadi hal yang
asli.”
“Be-Begitu ya ...”
Seperti yang diharapkan dari
pendapat seorang wanita dewasa …... Satosaki-san memang veteran cinta sejati...
“Omong-omong, kupikir aku harus
mengkonfirmasi ini sekarang. Misalnya ... apa kamu bisa membayangkan Hirachi
mencium gadis lain?”
Aku mengikuti sarannya dan
mulai membayangkan itu.
Aku tidak tahu harus mulai dari
mana meski dia bertanya padaku, dan pada akhirnya, Satosaki-san menjadi gadis
untuk contoh ini. Semakin aku membayangkan Hirachi-kun dan Satosaki-san
berpacaran, semakin aku berpikir dia akan lebih cocok untuknya daripada diriku
... Dalam imajinasiku, bibir mereka mendekat perlahan ... Dan aku ...
“Kurasa ... dadaku terasa sesak
dan tidak nyaman ...”
Mendengar jawaban itu, Satosaki-san
mengangguk gembira.
“Kalau begitu, sudah jelas
sekarang.”
Dia tersenyum riang.
“Zhao Yun-san, itu namanya cinta!”
“Ci-Cinta!?”
Uwahh !? Aku tidak bisa menahan
diri untuk tidak berteriak ...! Aku langsung melihat sekelilingku...... Ruang
kelas masih berisik seperti biasa, dan sepertinya tidak ada yang menyadari
teriakanku ...
“Yah, pada awalnya memang
begitulah rasanya. Aku pernah mengalami hal itu juga. Namun, jika kamu
menerimanya ….. maka kamu akan menyadari "Oh, jadi cinta juga bisa datang
dalam bentuk ini" ...”
Be-Begitukah ...? Aku ingin
tahu pengalaman cinta Satosaki-san, tapi aku sudah repot memikirkan masalahku
sendiri ...
“Dan, apa yang kamu lakukan tadi
cuma pengandaian, oke? Hirachi bukanlah cowok yang mudah jatuh cinta dengan
gadis lain, jadi jangan khawatir!”
Tapi Hirachi-kun menyatakan
cintanya pada diriku yang sama sekali tidak dewasa ... Apa benar yang dikatakan
Satosaki-san ...?
“Aku kira satu-satunya
pengecualian hanyalah Mahomaho.”
Tiba-tiba tubuhku menjadi kaku.
Satosaki-san yang tertawa jelas
sedang bercanda, dan mungkin tidak tahu identitas asli Mahomaho. Itu hampir
saja, itu akan buruk jika dia melihatku bertingkah aneh ... Aku harus
menenangkan diri, aku akan baik-baik saja. Aku terlibat dengan banyak orang lain
sekarang, tetapi aku akan melindungi rahasiaku dengan benar ...!
Tapi jika aku tidak hati-hati
... seperti barusan, saat aku tidak sendirian, dan bersama dengan Satosaki-san
dan Hirachi-kun ... Ehh? Aku merasa lebih sedih dan frustrasi daripada sebelumnya
... Bagaimana jika aku mengungkapkan rahasia ini kepada Hirachi-kun ...? Apa
yang akan terjadi nanti... Aku lebih enggan membiarkan Hirachi-kun tahu
perasaanku sekarang ...?
Jalan pemikiranku menuju ke
arah yang aneh.
Dengan menggunakan sihir, aku
membuat semua orang yang tidak tahu identitas asli Mahomaho melihat Shogawa
Maho sebagai orang yang berbeda. Tapi Hirachi-kun sangat menyukai Mahomaho,
jadi apa Ia secara tidak sadar menyadari kalau aku mirip dengannya? Lalu ... alasan
Ia menyatakan cintanya padaku ... ialah karena aku terlihat mirip seperti
Mahomaho.
Sesuatu seperti itu……
“Tunggu, Zhao Yun-san?”
Suara panik Satosaki-san
membuatku tersadar kembali ke kenyataan.
“Hah…? Apa ada yang salah…?”
“Kamu mendadak terlihat seperti
akan menangis. Apa perutmu lagi sakit?”
Menangis…? Kenapa aku ...?
Ah, aku membuat Satosaki-san
khawatir ...!
“Y-Ya! Semuanya baik-baik saja! Aku
baru saja merasa tersentuh oleh ketangguhan bunga-bunga yang mekar di pinggir
jalan, meski lalu lintas sangat padat di sana!”
“Pada waktu seperti ini!?”
Ughh ... aku harus mengelabuinya
....
“Ahh!”
Pertama, aku harus membuatnya
terlihat seperti aku baru saja mengingat sesuatu yang penting.
“Ka-Kali ini apa lagi...?”
“Tidak, aku barusan berpikir
andai saja bunga-bunga tersebut bisa membalas dendam pada umat manusia.”
“Pemikiranmu terlalu berbahaya
!?”
Satosaki-san kelihatan takut
karena alasan tertentu, tapi aku berhasil menyingkirkan semua masalah ini.
Sudah seminggu sejak kaki
kiriku patah, dan hari ini, kakiku sudah benar-benar sembuh.
u Sudut Pandang Hirachi
Moritsune u
Sepulang sekolah, aku
memutuskan untuk memberi tahu Shogawa-san apa yang ada dalam pikiranku.
“... Erm, Hirachi-kun.”
Shogawa-san yang berada di
dalam pelukanku berbicara ragu-ragu kepadaku dengan suara pelan.
Seperti sebelumnya, aku
menggendong Shogawa-san dalam gendongan ala putri, tapi perbedaannya kali ini ialah
dia tidak menolak.
Atau lebih tepatnya, sejak hari
keempat dan seterusnya, Shogawa-san berhenti menolak apa pun yang aku lakukan.
Wajahnya terlihat tenang, seolah-olah telah mencapai pencerahan. Mata dan wajah
pasrahnya pasti cuman imajinasiku.
“Terima kasih.”
Ucap Shogawa-san dengan wajah
pasrah ... tidak, pencerahan.
“Engga usah berterima kasih
segala, malah aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Terima kasih telah
membantuku dengan pelatihanku.”
Aku menjawabnya sembari
meningkatkan kekuatan di tanganku. Sejujurnya, aku hampir pada batasku.
Shogawa-san terlihat sangat ringat, tapi itu masih berat seseorang. Bagi tubuh
tipe indoor sepertiku, ini adalah
beban yang luar biasa.
“Ya ... ayo anggap saja begitu.”
Shogawa-san membalas dengan
senyum malu-malu.
“Tapi aku masih ingin
mengucapkan terima kasih.”
Sebelum aku menyadarinya, Shogawa-san
tidak lagi gagap ketika dia berbicara padaku.
“Aku berterima kasih untuk hari
ini. Dan juga segala hal yang sudah kamu lakukan untukku sebelumnya ….. Terima
kasih banyak.”
Suaranya tidak terlalu lantang,
tapi karena suatu alasan, suaranya lebih keras dari apa pun yang pernah aku
dengar darinya.
“Semua tindakanmu agak gegabah
dan kadang-kadang terasa memalukan ... Tapi aku tahu kalau Hirachi-kun
melakukan semua itu untuk membantuku. Jadi terima kasih.”
“Ah, tidak, erm ... Fuee
(tertawa).”
Aku tak pernah menyangka dia
akan mengucapkan terima kasih secara langsung,. Aku bisa merasakan senyum
menyegarkan yang aku praktekkan di depan cermin kembali menjadi menjijikkan.
“Heehee ~”
Tidak seperti sebelumnya, Shogawa-san
tidak merasa takut, dan merespons dengan senyum.
“Namun…”
Senyumnya terlihat sedikit
suram.
“Kakiku sudah baik-baik saja
sekarang.”
Suaranya memiliki sedikit rasa
kesepian ... Apa aku salah dengar karena aku ingin begitu?
“Aku akan melepas gipsku besok
... Jadi Hirachi-kun tidak perlu merawatku lagi.”
Ngomong-ngomong, lukanya akan
sembuh dalam seminggu dengan sihir ... Dan hari ini menandai hari terakhir
minggu itu, jadi kakinya sudah sembuh ya... Hmm?
Tiba-tiba sebuah pertanyaan
muncul di benakku.
“Erm ... aku cuma memastikan. Kau
terjatuh dan kakimu ...”
“Ya, tulang kakiku ada yang
patah.”
Jawaban itu membuatku
berkeringat. Apa normal untuk patah tulang bisa sembuh dalam waktu seminggu? Aku
ingat ketika kakak perempuanku mengalami patah tulang, dan dia baru bisa melepas
gips setelah satu bulan. Itu bisa sembuh dalam seminggu dengan sihir, tapi
biasanya akan membutuhkan lebih banyak waktu!
“Ngomong-ngomong ... Apa kau
pergi ke rumah sakit untuk melepaskan gips-mu?”
“Iya, Betul.”
Kenapa kau mengatakan itu
seakan-akan terlihat wajar!? Shogawa-san ... kau tidak menyadari betapa tidak wajarnya
ini!
Jika dokter melihat ini, mereka
akan menyadari seberapa cepat cederamu sembuh!
Dan dengan kemampuan
penjelasanmu yang buruk, kau akan mengungkap fakta kalau kau adalah Mahou
Shoujo Radiant !? Apa kau sama sekali tidak mengerti !? Apa kau tidak punya
kesadaran diri!?
Tanpa sadar aku tsukkomi dalam hati.
“… Tidak.”
Aku memegang Shogawa-san dengan
erat.
“Ehh? Apa?”
Shogawa-san memiringkan
kepalanya dan bertanya dengan bingung.
“Kau belum boleh melepaskan
gips. Tolong tunggu sebentar lagi saja.”
Aku menatap langsung ke matanya,
dan berusaha menyampaikan perasaan tulusku.
“Ehh ...? Menunda…? Maksudmu
besok atau lusa ...?”
“Tidak, satu bulan.”
“Itu sih bukan dilevel “sebentar” !?”
Setelah menunjukkan ekspresi
terkejut, Shogawa-san menatapku.
Untuk beberapa alasan, tangan
kanan Shogawa-san yang memegang payung mulai gelisah dengan tangan kirinya.
“Erm ... Hirachi-kun, mengapa kau
mengatakan itu ...?”
Dia kemudian berusaha mencari
jawaban dengan suara anehnya yang hampir lenyap di ambang derasnya hujan.
Guu ... Tentu saja dia akan
menanyakan itu.
“Karena…”
Aku tidak bisa mengatakan yang hal
sebenarnya. Jika aku menyatakannya, Shogawa-san akan menyadari kalau aku
mengetaui rahasianya.
“Aku…”
Tapi, apa yang harus aku
katakan ... !? Semakin banyak kebohongan, semakin sulit untuk bersembunyi. Jadi
aku tinggal perlu menghindari bagian yang penting, dan mengatakan apa yang
benar-benar kupikirkan ... !?
Yang artinya…!
“Aku ingin sebuah alasan untuk
tetap berada di sisi Shogawa-san!”
Ehhh!?!?!?!?!?!? Kenapa aku
mengatakan itu !? Bukannya nanti Shogawa-san mengira aku berada di sisinya
karena aku punya motif tersembunyi?
Ini mungkin kesempatan untuk
bisa lebih dekat dengan Shogawa-san, tapi dia mungkin berpikir aku merencanakan
sesuatu yang jahat.
“Uwah ...”
Shogawa-san menatapku sejenak
dengan mata terbuka lebar, lalu menundukkan kepalanya.
Benar ... Dia ketakutan ...
... Tidak, dalam artian lain,
bukankah ini peluang besar?
Aku memutuskan untuk
menyampaikan perasaanku pada waktu istirahat siang tadi ... Dan aku dengan
jujur mengatakan kepada Shogawa-san bahwa aku ingin tetap di sisinya.
“Maaf ... apa kau mau mendengar
penjelasanku dulu?”
u Sudut Pandang Shogawa Maho u
“Biar aku mengklarifikasi ini
terlebih dahulu.”
Setelah memberitahuku kalalu Ia
ingin tetap berada di sisiku, Hirachi-kun melanjutkan dengan ekspresi serius.
Tidak, erm, jika mungkin, bisa
kita istirahat sebentar ...? Kalau terus begini, bisa-bisa hatiku akan meledak
... Tapi sepertinya ini bukan saatnya untuk mengatakan itu ...
“Aku tidak punya motif kotor
atau mesum sama sekali.”
Hmm ...? Mesum ...? Kotor…? Apa
yang ingin Ia katakan…?
“Dan dengan pemikiran seperti
itu, alasan aku ingin tetap berada di sisimu adalah ...”
Dengan
pemikiran seperti itu ... Aku tidak yakin apa yang Ia maksud ... apa aku
tetap bisa mendengar penjelasannya ...?
“Karena aku ingin membantumu.”
Kedengarannya sangat samar.
Tapi entah bagaimana itu
menggerakkan hatiku.
“Kau memilih untuk mengambil
jalan kesepian ini atas kehendakmu sendiri.”
Itu benar.
Aku adalah Mahou Shoujo
Radiant, jadi aku harus menjauh dari orang-orang di sekitarku.
“Tapi, kau tidak ingin
sendirian.”
Itu ... mungkin juga benar.
Menjadi Mahou Shoujo Radiant hanyalah
alasanku untuk menyendiri. Aku akan baik-baik saja sendiri ... Itulah yang sering
aku katakan pada diriku sendiri.
“Jika kau benar-benar ingin
sendirian, aku tidak punya niat untuk menghentikanmu.”
Itu bukan kesimpulan yang
ditariknya dari pemikiran kalau aku menyedihkan.
“Tapi aku ... tidak berpikir
menjadi sendirian akan baik-baik saja.”
Itu adalah pernyataan yang
dibuat setelah merasakan kesepian yang bahkan melampaui kesendirianku.
“Jadi ... jika kau tak
keberatan…..”
Kupikir aku akan menangis.
“Bolehkah aku tetap berada di
sisimu?”
Ketika aku melihat wajah
Hirachi-kun dari dekat, hatiku mulai berdetak kencang.
“Maukah kau mengizinkanku untuk
terus membantumu?”
Aku menjawab secara alami.
“… Iya.”
Saat aku mengatakan itu, aku
menyadari satu hal.
Emosi yang kurasakan tapi tidak
kumengerti selama ini.
Perasaan yang aku miliki
terhadap Hirachi-kun.
Itu, pasti namanya cinta.
Dan perasaan yang aku miliki
terhadap Mahomaho.
Itu, pasti namanya cemburu.
Aku merasakan itu terhadap
diriku sendiri ... Tidak, karena Mahomaho adalah bagian dari diriku sendiri,
itu sebabnya aku merasa cemburu. Ada banyak orang yang menyukai Mahomaho, dan aku
selalu berpikir itu luar biasa ... karena itu adalah satu-satunya hal yang aku
banggakan. Walau dia adalah 『diriku
yang lain 』, tapi itu saja sudah cukup.
Namun, aku ingin Hirachi-kun menyukai 『Shogawa
Maho』 lebih dari 『Mahomaho』.
Dan ... Aku ingin menjadi
seorang gadis yang membuat Hirachi-kun jatuh hati.
Aku hanya memikirkan ini hari
ini.
Tapi tak diragukan lagi, ini
adalah keputusan paling tegas yang pernah aku buat.
u Sudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Hah, akhirnya aku bisa mengatakannya.
“Mohon tetaplah berada di
sisiku, dan terus membantuku.”
Shogawa-san mengatakan itu
sambil tersenyum.
“Baik dalam keadaan sehat
maupun sakit, ‘kan?”
Aku menambahkan kalimat itu,
dan wajahku menjadi kaku.
Oh tidak, itu sama sekali tidak
ada hubungannya dengan gips ...! Aku terlalu terjebak dengan pikiranku, dan
mengabaikan bahaya yang akan muncul dalam waktu dekat ...!
“Jika ... Hirachi-kun berpikir
itu lebih nyaman, ayo kita tunda dulu.”
... Hmm? Kenapa semuanya
tiba-tiba berjalan lancar ...?
“Bagiku juga ... Mungkin lebih
mudah bagiku untuk memiliki alasan ...”
Hah…? Aku tidak mengerti apa yang
dia katakan ... Apa itu ... ah?
Jadi begitu ya, aku mengerti
sekarang. Alasannya mengacu pada ... perasaan Shogawa-san.
Aku memang orang yang tidak
peka. Dia pasti berbicara tentang menunda pelepasan gips-nya. Cuma satu-satunya
kemungkinan ... yang berarti ...
Shogawa-san akhirnya mempunyai
kesimpulan yang sama denganku!
Menyembuhkan patah tulang dalam
waktu satu minggu memang terlalu cepat!
Haha, wajah Shogawa-san memerah
karena merasa malu baru menyadari hal itu sekarang, ‘kan? Tidak, tidak apa-apa,
tidak ada yang namanya sempurna. Semua orang belajar dari kesalahan mereka! Kau
sudah menjadi orang yang lebih baik dari kemarin! ... Tapi wajahnya terlihat
terlalu merah hanya karena malu ... Mu-Mungkinkah ...!?
Dia terkena demam !?
Ughh, aku harus bergegas dan
mengantarnya pulang!
…… Tapi, aku…!
“... Maaf, Shogawa-san.”
“Ehh? Apa? Kenapa kamu
tiba-tiba ...”
Kenapa aku begitu tak berdaya
... !?
“Aku tidak bisa mengakhiri ini
dengan cepat ...”
Sejujurnya, berjalan dengan dia
di lenganku adalah batasku ... Aku bisa mendengar anggota tubuhku mengerang ...
Aku bahkan tidak bisa berjalan lebih cepat, apalagi lari ...! Shogawa-san,
maafkan atas kelemahanku ...!
“Ak-Aku mengerti ...”
Shōgawa-san mengangkat wajahnya
sedikit, dan melihat ke arahku.
“Aku ... tidak ingin ini
berakhir begitu cepat ...”
“Benarkah…”
Aku mengerti ... kalau
dipikir-pikir lagi, jika aku mulai berlari sekarang, kita akan basah karena
hujan.
Aku tidak memikirkan ini
matang-matang.
“Lalu ... Tolong pegang tubuhku
lebih erat.”
“Y-Ya ...”
Shogawa-san mendekatkan dirinya
ke arahku saat aku memintanya.
“Apa seperti ini ...?”
“Iya.”
Di mata orang yang lain, kita
mungkin terlihat seperti pasangan bodoh yang saling bermesraan. Namun, ini
bukanlah momen pahit manis ala masa muda. Ini adalah postur terbaik untuk
menghindari Shogawa-san terkena hujan. Berkat Shogawa-san melingkarkan
tangannya di pundakku, beban di lenganku terasa lebih ringan sekarang.
Perubahan postur ini menyebabkan payung agak miring.
Aku tak menyangka kalau hujan
akan turun ke Shogawa-san …… Eh, tunggu !? Setelah air membasahi dadanya, benda
yang melindungi payudaranya bisa terlihat sekarang ... !? ... Tidak, aku harus
menjernihkan pikiranku! Aku hanya perlu melihat ke arah lain! Untungnya,
tubuhku menghalanginya, jadi tidak ada orang lain yang bisa melihat pakaian
tembus pandang Shogawa-san ...! Aku bisa mengantar dengan aman ke rumahnya
tanpa terlihat!
Jadilah pria jantan, Hirachi
Moritsune ...! Kau sudah memutuskan untuk melindunginya, jadi pegang teguh
kata-katamu!
Lindungilah, baik itu rahasia
Shogawa-san, kesehatannya, atau benda yang melindungi payudaranya!