Chapter 07 - Kencan Dihari Libur Mereka ...
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Hari ini, Aku makan siang
bareng Zhao Yun-san lagi, dan melanjutkan topik kemarin.
“Satosaki-san, aku akhirnya
mengerti sekarang.”
Untuk beberapa alasan, Zhao Yun-san
berkata dengan wajah penuh ketegasan.
“Perasaanku ... persis seperti
yang dijelaskan Satosaki-san kemarin.”
Oh, dia akhirnya menyadarinya?
Itu adalah cinta ... cinta untuk hubungan intim antar anak cowok!
Ngomong-ngomong, Zhao Yun-san, ternyata
kamu pembelajar cepat. Saat itu, masalah ini lumayan menggangguku selama
sebulan penuh. Bisa menjadi orang yang berpikiran terbuka ... Apa dia lebih
berbakat dari yang aku kira?
“Jadi, aku ingin melanjutkan
hubungan ini. Kali ini ... Aku akan mengambil inisiatif! ... Satosaki-san apa
kamu bisa membantuku untuk menyusun rencana?”
“Fufufu ...”
Aku tertawa layaknya guru yang
menyaksikan pertumbuhan muridnya.
Anak domba kemarin sore,
sekarang ingin mengambil inisiatif untuk memajukan hubungan antara keduanya ...
Dia benar-benar telah tumbuh.
“Tentu saja, serahkan saja padaku.”
Aku akan membantunya sebisa
mungkin sebagai senior di bidang ini. Yah, secara pribadi, aku lebih suka
menonton perkembangan hubungan mereka dari samping ... Tapi menyaksikan perkembangan
yang mengejutkan juga terlihat menyenangkan.
“Baiklah, Zhao Yun-san. Ayo
kita buat rencana untuk menyerang Hirachi secara agresif. Bahkan jika Ia
menolakmu, Kamu harus menundukkan kepala dan berusaha keras!”
Sejak zaman dahulu, saingan
cinta selalu menjadi bahan bakar untuk perkembangan cinta. Rasanya pasti akan
lebih lezat jika anak cowok yang memainkan peran itu ... tapi sayangnya, selain
dari mereka berdua, tidak ada cowok lain di sekitarku yang memiliki pandangan
yang sama terhadap cinta. Dan adanya gadis lain sebagai saingan adalah metode
yang paling ortodoks. [Ketimbang
bersamaku, Ia akan lebih bahagia dengan gadis itu ...] konflik batin
Sorahashi akan membuatnya meninggalkan Hirachi, dan bahkan mengesampingkan
perasaannya. Namun, Ia akan menyadari [Tak peduli apa yang dikatakan orang lain,
satu-satunya yang bisa membuatnya bahagia hanyalah aku! Aku pasti akan
membuatnya bahagia!] Mereka kemudian saling berpelukan dan mencium
... Guhehe ...
“Satosaki-san? Jika kamu merasa
lapar, kamu boleh makan duluan kok...”
Oh, gawat, sepertinya aku mulai
ngiler lagi.
“Tidak, tidak apa-apa.
Bagaimana denganmu ... apa kamu sudah siap melakukannya?”
Aku bertanya dengan wajah
serius.
Sejujurnya, dalam rencana ini,
Zhao Yun-san memainkan peran sebagai pihak ketiga, pelakor, dan pecundang. Dan
yang paling penting .. ... dia akan mengganggu pasangan yang dia dukung dengan
tangannya sendiri. Tak peduli seberapa kuat tekadnya, ini masih termasuk tugas
yang menyakitkan.
Biasanya, aku yang harus
memainkan peran ini. Sebagai seniornya, aku harus memberi contoh. Tapi gambaranku
sebagai cewek gyaru sudah membekas di pikiran teman sekelas. Jadi, jika aku
mencoba mengganggu, ada kemungkinan besar Hirachi takkan menganggapku serius.
Mengingat situasi sekarang, tak
ada pilihan yang lebih baik daripada Zhao Yun-san. Dan dia juga fraksi pasangan
Sorahashi X Hirachi! Gadis polos mengubah penampilannya dalam semalam dan
menjadi cewek cantik. Hal tersebut akan membuat penanganan Hirachi lebih mudah.
Dari perspektif pengamat, ini seperti 『mengubah
penampilanmu demi seseorang』. Waktunya sudah tepat.
Satu-satunya yang tersisa
adalah tekad Zhao Yun-san ...
“Ya, aku akan melakukannya!”
Itu benar ... dia memiliki
wajah yang penuh tekad.
“Oke, selanjutnya akan menjadi
rencana spesifik …”
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Demi membuat Hirachi-kun lebih
menyukai “Shogawa Maho”, aku akan mengambil inisiatif.
Tapi itu lebih mudah diucapkan
daripada dilakukan.
... Bahkan sekarang, aku masih
ragu dengan perasaanku sendiri. Jadi, aku benar-benar berterima kasih kepada
Satosaki-san yang sudah menyadarkanku. Dia bahkan memberiku saran untuk
memastikan apakah perasaanku akan goyah. Satosaki-san jelas-jelas veteran dalam
bidang ini ... Seperti yang diharapkan dari master cinta yang hebat (dijuluki
olehku)!
Dengan pemikiran itu, aku
mendengarkan baik-baik rencana khusus Satosaki-san sambil menahan napas.
Hirachi-kun ... Aku pasti akan
membuatmu jatuh cinta padaku!
... Ah, tapi ini rasanya sangat
sesak ...
vvvv
“Hirachi-kun, gimana kalau kita
makan siang bareng?”
“Ya, dengan senang hati.”
“... Oh, bekal makan siang
Hirachi-kun terlihat lezat. Apa ibumu jago memasak?”
“Tidak, rasanya agak memalukan
untuk mengatakan ini, tapi sebenarnya ini buatanku sendiri. Ibuku harus bangun
pagi-pagi karena pekerjaannya.”
“Ehh, ah ... begitu ya …”
“Ada apa Shogawa-san? Mengapa
wajahmu terlihat bingung?”
“Ti-Tidak, bukan apa-apa!”
Ughh ... Sudah jelas kalau
Hirachi-kun lebih pandai memasak daripada diriku ... Rencana『Mempersiapkan
bekal makan siang untuk menunjukkan padanya kekuatan gadisku』 telah gagal bahkan sebelum aku mencobanya ...
vvvv
“Selamat pagi, Hirachi-kun.”
“Selamat pagi, Shogawa-san.”
“Erm, hari ini aku …”
“Rambutmu yang diikat menjadi
kuncir kuda terlihat cocok untukmu. Kukumu juga lucu. Oh, kau memotong 2mm poni
rambutmu? Dan aroma sampomu juga agak berbeda dari biasanya. Apa kau mengalami
masalah dengan tidurmu? Kantung matamu bisa terlihat jelas.”
“Kamu terlalu jeli, Hirachi-kun!
Ini bukanlah informasi yang bisa dikumpulkan oleh orang normal dalam sekejap!”
“Haha, ini tidak seberapa.
Karena aku selalu memperhatikan Shogawa-san.”
“Te-Te... Terima kasih…”
Ugh ...rencana [Melakukan perubahan kecil supaya hatinya
bisa cenat-cenut] ternyata gagal juga......
Tapi apa ini masih disebut gagal? ... Ia memperhatikan segalanya ... Tapi aku
tidak merasakan hati Hirachi-kun cenat-cenut sama sekali ... Atau lebih
tepatnya, malah hatiku yang dibuat cenat-cenut karena dipuji olehnya…
vvvv
“Hei, Hirachi-kun. Aku ingin
beberapa aksesoris sebagai hadiah ... atau semacanya ...”
“Begitu ya, serahkan saja padaku
... Atau itulah yang ingin aku katakan, tapi sayangnya aku agak kanker belakangan ini ... Gimana kalau
buatan tangan? Kau lebih suka aksesori perak, ‘kan?” [TN: Kantong kering alias ngga punya duit :v]
“Ah, Hirachi-kun ‘kan punya
kemampuan tangan yang tangkas. Aku lebih suka yang buatan tangan!”
“Baiklah, aku akan mulai dengan
memperoleh peraknya dulu.”
“Kamu memulai dari situ !? Apa kamu
tidak terlalu berlebihan!?”
“Enggak usah khawatir. Baik itu
pengumpulan atau penyulingan, aku sudah mempelajari semua itu dari kursus
online 『Starting
Silverwork from RE: Zero』.”
“Aku mungkin terlalu memikirkan
ini, tapi kamu sudah lama mempelajari ini, ‘kan? Kursus online seperti itu
rasanya agak mencurigakan, jadi bagaimana kamu bisa menerima ini dengan mudah,
Hirachi-kun !?”
“Aku selalu mempersiapkan diri
andai hari ini tiba.”
“Kamu terlalu pandai
memprediksi situasi yang mungkin muncul !? Ma-Maaf, aku hanya bercanda! Aku
tidak ingin hadiah sama sekali! Jadi jangan menandatangani cuti absen sekolah!
Dan kenapa kamu punya lembar cuti di kolong mejamu!?”
“Aku selalu mempersiapkan diri
andai hari ini tiba.”
“Kamu juga memprediksi kalau hal
seperti ini akan terjadi padamu!?”
Ughh ... rencana 『meminta
hadiah dengan menggunakan tingkah femininku』 juga
gagal ... Tidak, ini malah terlalu sukses! Rencana ini dilarang!
vvvv
“Ahh— ... Berjalan sepertinya
sangat melelahkan …”
“Oke, apa kau membutuhkan taksi
Hirachi?”
“Maaf, aku mendadak merasa
bersemangat.”
“Kenapa kau terlihat sangat
serius !?”
Ughh ... rencana 『Membiarkan Ia melihat sisi manja dan imutku』 telah
gagal juga ... Ngomong-ngomong, Hirachi-kun selalu memanjakanku, jadi itu
rencana yang sia-sia.
Setiap saat ... rencanaku
ternyata tidak efektif.
Hirachi-kun, penjagaanmu
terlalu bagus, tahu ...? Aku berharap kamu bisa meninggalkan celah sedikit bagi
para gadis untuk menaklukanmu ...
vvvv
Dan, satu bulan pun berlalu.
Gips-ku harus dilepas, dan aku tak punya alasan lain untuk bisa bersama
Hirachi-kun ... Tidak, aku tidak boleh pesimis. Bukannya aku sudah memutuskan
untuk tidak mengandalkan alasan itu, dan bertindak atas kehendakku sendiri?
“Bagaimana kalau merayunya kali
ini? Itu cara yang paling ampuh.”
“Merayu…?”
Ungkapan yang tak terduga membuatku
bingung.
Satosaki-san kemudian membuka
kancing bagian atas dan dada kemeja seragamnya, melemparkan saputangannya ke
lantai, dan membungkuk untuk mengambilnya ... Uwah !?
“Tunggu, jika kamu menekan
lenganmu seperti itu, belahan dadamu akan terlihat, Satosaki-san!?”
Aku menyatakan pendapatku. Tempat
ini adalah pintu masuk ke atap, jadi untungnya tidak ada orang lain di sekitar
sini. Fiuh ... Aku malah bikin ribut sendiri ...
“Tidak, intinya adalah untuk
memamerkannya, tahu?”
Satosaki-san menegakkan
punggungnya dengan bingung.
“Be-Begitu ya, jadi itu …”
Aku tak pernah berpikir kalau
cuma mengambil sapu tangan saja bisa menjadi pemandangan yang spektakuler ...!
“Nah— masalahnya sekarang
adalah apakah Hirachi bisa tergoda oleh gadis …”
Tatapan Satosaki-san menjurus
ke dadaku.
“... Mungkin akan lebih efektif
jika aku mencobanya sendiri.”
Ugh ... Apa maksudnya tatapan
tadi …… Yah, aku sudah tau sendiri sih ...
It-Itu benar! Karena
Hirachi-kun yang lebih dulu menyatakan perasaannnya padaku, itu artinya Ia
lebih menyukai tipe tubuhku! Aku harus lebih optimis!
Baik! Aku akan menjalankan
rencana merayu!
“Baiklah, tapi jangan terlalu
murung jika gagal.”
... Sepertinya Satosaki-san
merasa tak masalah jika rencana ini gagal.
Aku harus membuat rencana ini
sukses!
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
“Ini ada dua tiket ke Taman
Hiburan Bukit Aramachi.”
Sepulang sekolah, Yuu-kun
menyodorkan dua lembar kertas saat aku bersiap-siap untuk pulang..
Ngomong-ngomong, taman Hiburan yang
dimaksud mengacu pada …... sesuai namanya, sebuah taman hiburan yang dibangun
di atas bukit Aramachi di dalam Kota Aramachi.
“Jadi begitu, Kau benar-benar
memilikinya.”
“Reaksimu terlalu datar !?”
Aku hanya menanggapinya secara
normal, tapi Yuu-kun tampak terkejut karena suatu alasan.
Fu ... kadang-kadang Ia bisa
sedikit menjengkelkan.
“In-In-Ini !? Bukannya ini
benda legendaris ... !? Ini sudah berakhir ... dunia sudah ...!”
Aku bersandar di kursiku, dan
seluruh tubuhku gemetar bak anak sapi yang baru lahir.
“Tidak, aku tidak mengharapkan reaksi
alay seperti itu juga kali…”
Yuu-kun terlihat kesal.
“Apa yang sedang terjadi?
Bukannya kau mau menguji kemampuanku untuk pertunjukan dadakan?”
Aku kembali ke posisi duduk
semula, dan bertanya dengan bingung.
“Apa gunanya tes semacam itu …”
“Sebagai agen bakat, penting
untuk memastikan kemampuan kandidatmu ‘kan?.”
“Sejak kapan aku menjadi agenmu
!?”
Yuu-kun membuka matanya begitu
lebar sampai-sampai kedua bola matanya bisa keluar kapan saja.
Aku selalu berpikir kalau
Yuu-kun jago dalam pertunjukan dadakan.
“Jadi, bagaimana tentang
tiket-tiket itu?”
Aku kembali ke topik
pembicaraan.
“Kau punya banyak pacar, jadi
kau mau curhat denganku tentang cewek mana yang harus kamu bawa ke taman
hiburan?”
“Memangnya kesan apa yang kau punya
tentang diriku ... Lagian, aku tidak punya pacar!”
Oh, tak disangka. Aku cuma
bercanda tentang Ia punya banyak pacar, tapi Ia tidak punya pacar sama sekali,
ya.
“Kita menyimpang dari topik
lagi. Aku mendapat ini dari lotre ... Aku berniat memberikannya kepadamu,
Moritsune.”
Yuu-kun meletakkannya di atas mejaku.
“Jadi ... Kau ingin pergi ke
taman hiburan bersamaku?”
“Kedengarannya menarik juga,
tapi kali ini tidak.”
“Begitu ya. Jadi kau diam-diam
ingin mengamatiku pergi ke taman hiburan untuk bermain sendirian?”
“Apa maksudmu dengan 'Begitu ya' !? Hobi suram macam apa itu
!?”
Apa aku salah ... Aku agak percaya
diri dalam tebakan itu.
“Ini bukan seperti apa yang kau
pikirkan ... Kau beneran tidak mengerti ...?”
Yuu-kun mencondongkan tubuhnya
dan berbisik di telingaku.
“Gunakan tiket ini untuk mengajak
Shogawa-san berkencan.”
“Hah!?”
Aku mengerutkan kening
dalam-dalam.
Aku dan Shogawa-san pergi
berkencan? Darimana ide itu datang? Yuu-kun seharusnya tahu betul kalau kami
tidak sedekat itu ... Tunggu, apakah kata「kencan」 adalah semacam kode? Ia
menggunakan istilah lain untuk menghindari orang lain menguping pembicaraan
kita?
Jadi aku seharusnya tidak
menerima apa yang dikatakan Yuu-kun secara harfiah.
Jadi, Ini adalah alasan bagiku
untuk berada di sisi Shogawa-san pada hari libur!
Sejujurnya, metodeku memang terlalu
ceroboh sejauh ini. Pada hari-hari libur, aku akan bersembunyi di dekat rumah
Shogawa-san (aku mengantarnya pulang berkali-kali setelah kakinya patah, jadi aku
kenal dengan daerah itu). Ketika Shogawa-san meninggalkan rumahnya, aku akan
mengikutinya.
Ada kesalahan fatal dalam
metode ini.
Dan itu karena ... aku
bertingkah seperti penguntit!
Tak peduli alasan yang aku
gunakan, perilaku sangat mirip dengan penguntit. Jika seseorang menyadarinya
dan menelepon polisi, aku akan menjalani konseling tanpa akhir. Aku tahu
kemungkinan itu dengan sangat baik, tapi karena aku tidak bisa memikirkan cara
lain, jadi aku terus melakukan ini ...
Mengajak Shogawa-san untuk
menghabiskan hari libur bersama.
Tak kusangka ada metode seperti
ini ...! Ini setara dengan telur Columbus ...! Seperti yang diduga dari
Yuu-kun, a man of culture!
“Oh, maaf ... aku baru mengerti
sekarang.”
Aku balas tersenyum padanya.
“Terima kasih banyak, Yuu-kun! Aku
senang punya sohib seperti dirimu.”
Aku memegang tangan Yuu-kun
untuk menyampaikan rasa terima kasihku.
“Haha, Kau terlalu
melebih-lebihkan.”
Yuu-kun menggaruk pipinya
dengan malu-malu.
“Serahkan sisanya padaku...! Aku
takkan menyia-nyiakan upaya Yuu-kun untuk membantuku!”
“Ya, itu baru semangat!
Berjuanglah.”
Disemangati oleh Yuu-kun, aku pun
berdiri.
Pada jam segini, Shogawa-san
sedang bertugas sebagai pustakawan. Kalau begitu ayo pergi ke perpustakaan.
“……?”
Aku menoleh sebelum keluar dari
ruang kelas.
Untuk beberapa alasan,
Satosaki-san terus memelototiku ... Wajahnya juga memerah, dan napasnya agak
berat ... Ap-Apa dia marah ...? Apa aku melakukan sesuatu yang membuatnya marah
tanpa kusadari ...?
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Ini dia!!! Akhirnya ajakan
kencan terjadi juga!!.
Aku hanya mendengarnya sedikit
demi sedikit, tapi jelas-jelas itu adalah ajakan kencan ke taman hiburan! Tidak
buruk, Zhao Yun-san, ini berhasil ... meski kamu sama sekali tidak percaya
diri, tapi itu benar-benar terjadi. Dengan kemunculan saingan cinta yang tak
terduga, Sorahashi menyerang dengan cemas. Bagus sekali!
Fufu ... Sorahashi membisikkan
sesuatu ke telinga Hirachi.
Oh gawat, aku langsung ngiler
karena membayangkan itu ...
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Tugas perpustakaanku sudah
selesai, jadi sekarang saatnya momen penentuan.
Aku membuka kancing atas
kemejaku. Lalu menggulung rok di pinggangku, sehingga membuat rok itu kelihatan
lebih pendek.
Heehee…… Bukan cuma rok, semua
ini meniru gaya Satosaki-san. Aku mencuri tekniknya. Seperti yang diharapkan
dari diriku, aku benar-benar tumbuh berkembang ...! Meski aku tidak yakin
apakah membuat rokku lebih pendek terlihat cocok untukku ... Tapi, ini
seharusnya baik-baik saja!
Bagus! Selanjutnya tinggal
menemui Hirachi-kun …… Ehh ……? Hirachi-kun seharusnya sudah pulang serkarang
...? Terserahlah, ayo pergi ke ruang kelas dulu dan melihatnya ...
“Halo, Shogawa-san”
“Pfft!? Hirachi-kun!?”
Ketika aku hendak berjalan
keluar dari perpustakaan, wajah yang akrab membuatku berteriak.
“Oh maaf. Apakah aku membuatmu
kaget?”
“Ah, ti-tidak! Tidak apa-apa!”
Aku melambaikan tangan ke arah
Hirachi-kun yang meminta maaf.
…… Tidak, sekarang bukan
waktunya untuk panik! Sekarang adalah kesempatanku!
Aku mengambil saputangan dari
saku ...!
“Ah— ah—, tanganku licin—”
Ughh, Bahkan aku sendiri merasa
aktingku ceroboh ... Tapi sekarang saatnya menyerang!
Aku kemudian membungkuk untuk
mengambil sapu tangan ...
“Otto…..Hampir saja.”
Hah? Sebelum menyentuh lantai,
Hirachi-kun menangkap saputangan dengan gerakan yang cekatan?
“Ini, silahkan, Shogawa-san.”
“Oh oke…”
Rencana rayuan sudah gagal duluan
bahkan sebelum dimulai!
“Ehh? Kancing kemejamu lepas?”
“Ah…iya …”
Dibilang terang-terangan begitu
jelas sangat memalukan bagiku!
Ughh ... Hirachi-kun sama
sekali tidak goyah ... Seperti yang kuduga, rencana rayuan ini memang
ditakdirkan untuk gagal ... perkataan Satosaki-san ternyata benar adanya ...
“Kau harus mengancingkannya
dengan benar ...”
Sudah terlambat untuk terganggu
dengan ini, tapi mengancingkan kemejaku dihadapan Hirachi-kun rasanya terlalu memalukan,
jadi aku berbalik.
“... Pfft !?”
Hmm ...? Suara itu dari
Hirachi-kun ...? Apa dia menyemburkan sesuatu ...? Apa ada yang salah…?
“Uumm ... Shogawa-san, bagian
belakang rokmu ... Aku pikir kau harus merapihkannya ...”
……? Bagian belakang rokku ...?
Bukannya disana tidak ada apa-apa di sana ...? Hah? ... Aku tidak bisa
merasakan rokku di sana ...? ……… Uwah !? Ketika aku menggulung rokku, bagian
belakangnya juga ikutan terangkat !? Celana dalamku terlihat jelas !? Se-Seandainya
saja aku tahu ini bakal terjadi, aku akan mengenakan celana dalam yang lebih
seksi ...! …… Tidak, itu juga tidak baik… ini bukan masalah jenis celana dalam,
aku hanya akan berakhir menjadi bahan tertawaan ... tidak heran Hirachi-kun
menyemburkan tawa ...
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Ta-Tadi itu sangat
mengejutkanku sampai-sampai aku membuat suara aneh ...! Aku masih bisa
berpura-pura tenang mengenai kancing itu, tapi kalau masalah roknya ... Aku
segera mengalihkan penglihatanku, tapi celana dalamnya yang bergaris-garis masih
membekas di pikiranku ... Tidak! Lupakan! Pikirkan sesuatu yang lain untuk dibahas!
Erm— ... Kaki mulus Shogawa-san ... Salah! Te-Teteknya lebih seksi dari yang
aku bayangkan ... bukan itu! Tapi ... itu berakhir lebih baik dari yang diharapkan!
Jika aku membiarkan Shogawa-san membungkuk untuk mengambil saputangannya, aku pasti
akan melihat sesuatu yang lebih luar biasa! Aku tidak punya nafsu jahat
terhadap Shogawa-san, tapi jika aku benar-benar melihatnya, aku akan merasa
bersalah terhadap pacar masa depan Shogawa-san …… Hmm? Dadaku terasa sakit
lagi? Mengapa ini sering terjadi belakangan ini, apa aku mengidap beberapa
penyakit aneh ... apa aku harus memeriksakan diri di rumah sakit ...?
“Erm ... Ngomong-ngomong,
Hirachi-kun, apa yang membawamu kemari?”
Suara Shogawa-san menyadarkan
lamunanku.
Dan Shogawa-san …… Bagus,
kancingnya sudah dikancing dengan benar, dan roknya sudah kembali normal.
Memang begitulah seharusnya Shogawa-san. Tapi Shogawa-san yang bertingkah
ceroboh dan tidak mengancingkan kemejanya dengan benar dan menggulung roknya
... Itu cuma terjadi karena Shogawa-san selalu ceroboh seperti biasanya ...
“Hirachi-kun?”
“Ah, ya, maaf.”
Tidak bagus, buat apa aku
datang kemari? Tujuanku ... tujuanku ...? Hmm, apa ya ... !?
Bukanya yang itu? Itu benar,
taman hiburan bukit Aramachi! Tenang, aku sudah mensimulasikannya sekali!
Pertama-tama aku akan memperkenalkan taman hiburan bukit Aramachi secara
terperinci, menjabarkan pemandangan dan fasilitas yang mempesona. Ini akan
meningkatkan minat Shogawa-san untuk mengunjunginya, dan kemudian aku dengan
santai akan mengemukakan kalau aku punya dua tiket, dan mengajak Shogawa-san!
Rencana yang sempurna, aku akan melaksanakannya sekarang!
“Shogawa-san! Apa kau pernah
mendengar tentang taman hiburan bukit Aramachi !?”
“Ehh ...? Ah, ya, aku pernah
mendengarnya ...”
Itu membuat segalanya lebih mudah!
Sama seperti simulasi, aku cuma perlu mengubah topik menjadi betapa
menyenangkannya taman hiburan bukit Aramachi…!
“Minggu ini, ayo pergi ke taman
hiburan bukit Aramachi bersamaku!”
………… Ak-Aku melompat terlalu
jauh ke depan! Bukannya itu buat kalimat penutup!?
Aku memang begoooo! Jika aku
mendadak bilang begitu, ini sih namanya ajakan kencan! Aaaaaaahhh ... Baik! Aku
akan mengalihkan topik ke pengantar yang aku rencanakan ...!
“Ya, aku senang melakukannya.”
Omong-omong, Kota Aramachi
dinamai oleh orang-orang yang tinggal di kaki bukit Aramachi. Legenda mencatat
kalau dewa yang galak tetapi anggun tinggal di sana ...... Tunggu! Itu sih
asal-usul Kota Aramachi …… !? Hmm? Barusan, apa yang Shogawa-san katakan ...?
“Terima kasih sudah mengajakku,
aku sangat menantikannya.”
Dia menerimanya begitu normal
...? Apa aku kehilangan sebagian dari ingatanku? Apa aku sudah mengatakan
perkenalan itu dengan benar ...?
“Kalau begitu, aku akan berada
dalam perhatianmu hari Minggu ini!”
Usai mengatakan itu, Shogawa-san
berbalik dan berjalan ke koridor.
“Ah, dengan senang hati …”
Meninggalkan diriku yang
kebingungan di Perpustakaan.
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
“Hirachi mengajakmu pergi
berkencan !?”
Aku panik setelah mendengar
laporan Zhao Yun-san.
Lagi pula, aku tidak mengerti
mengapa itu terjadi.
“Ya, di taman hiburan bukit
Aramachi, Minggu ini.”
Hirachi, kau menempuh jalan
perselingkuhan dengan mudah ...? Tapi Ia seharusnya bukan tipe yang melakukan
itu ...
“Heehee ... Ini semua berkat
Satosaki-san. Jadi aku ingin membahas tentang hari itu ...”
Aku tidak mengerti mengapa Zhao
Yun-san juga sangat senang. Seharusnya hal ini menyusahkan Zhao Yun-san jika
ada rumor menyebar antara Hirachi dan dirinya. Kenapa dia malah berterima kasih
padaku ...
... Tunggu? Jangan-jangan ini…?
Ketika Sorahashi mengeluarkan
tiket, apa yang Ia bisikkan kepada Hirachi adalah ...... instruksi untuk
mengundang Zhao Yun-san berkencan? Sorahashi menyadari niat kami, dan
memanfaatkan sepenuhnya skema kami ... Kalau begitu, semuanya masuk akal.
Pendekatan Zhao Yun-san, Hirachi tidak menolaknya sepenuhnya, Sorahashi pasti
marah atas semua itu ... Semua itu masih dalam harapanku. Namun, Sorahashi tidak
menjadi cemburu imut layaknya heroine di anime, tapi malah akan marah dengan
kecemburuan. Dan Hirachi akan merasa penasaran apakah perasaannya diragukan.
Jadi dia akan mengarang segala macam alasan, tapi Sorahashi takkan
mengizinkannya. 「Tetap dengan cewek itu.」 Dengan
itu, dia mendorong Hirachi ke samping. Ia tidak mau, tapi Hirachi tidak bisa
melawan instruksi Sorahashi. Karena hati dan tubuhnya milik Sorahashi. Dan
sekarang Hirachi mengambil tugas mendadak berkencan. Zhao Yun-san adalah gadis
yang baik, jadi Hirachi bersenang-senang
juga. Ia perlahan-lahan bertanya-tanya apakah Ia akan lebih baik
berpacaran dengan Zhao Yun-san saja. Namun, ada sesuatu yang hilang di hatinya,
dan Ia tak bisa mengabaikannya. Akhirnya, sekali lagi Ia menyadari rasa cintanya
pada Sorahashi, dan Ia rela menyerahkan segalanya! Ia akhirnya kembali ke sisi
Sorahashi, dan Sorahashi menerimanya seolah-olah ini adalah bagian dari
rencana. Malam itu, mereka berdua ...! dan Sorahashi menerimanya seolah ini
semua adalah bagian dari rencana. Malam itu, mereka berdua ...! dan Sorahashi
menerimanya seolah ini semua adalah bagian dari rencana. Malam itu, mereka
berdua ...! [TN: Gila nih cewek, imajinasinya terlalu liar
:v]
“Erm, Satosaki-san, air liurmu
…”
Suara Zhao Yun-san menarikku
kembali ke kenyataan. Dia menawarkanku beberapa lembar tisu sebelum aku
menyadarinya.
“Oh terima kasih.”
Aku cepat-cepat mengelap air
liurku.
Zhao Yun-san ... Kamu menyadari
ini lebih dulu dariku ... Tidak, jika bukan karena apa yang dikatakan Zhao
Yun-san, aku mungkin masih tidak sadar. Apa kamu sudah berada di ranah yang
lebih tinggi dariku ...?
“Hmmp ... Zhao Yun-san. Harus kuakui,
Kamu memang yang sebenarnya.”
“Ehh, jadi selama ini kamu
curiga kalau aku palsu ...? Apa kepalsuanku tersedia untuk dijual di mana saja
...?”
“Oke, aku mengerti situasinya.
Ayo kita taklukkan Hirachi pada hari Minggu.”
Lagipula, dengan pesona Zhao
Yun-san, dia mampu membuat Hirachi goyah secara emosional sampai batas
tertentu. Kami dieksploitasi oleh Sorahashi, tetapi karena tujuan kami sama,
ini adalah situasi yang saling menguntungkan.
“Ya-Ya ... Itu benar ... tapi
apa kamu bisa menceritakan lebih banyak tentang kepalsuanku ...”
“Aku akan mempertaruhkan
segalanya pada Zhao Yun-san, jadi lakukanlah!”
“Oh baiklah…”
Hyaa, saat hari Senin tiba,
seberapa intim mereka berdua? Aku tidak sabar menantikannya!
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Aku menerima saran Satosaki-san
dan dia membantuku memilih pakaian. Erm ... Aku bahkan membeli BH dan kancut
baru. Ah, erm, ini cuma untuk jaga-jaga! Itu tipe yang takkan memalukan walau
Hirachi-kun melihatnya lagi! …… Ak-Aku tidak berencana untuk menunjukkannya
kepada siapa pun!
... Po-Pokoknya, akhirnya malam
sebelum kencan.
Aku sudah siap!
“Chuyo ……! Sudah kubilang kalau
peri maskot itu tidak perlu mandi chuyo ……!”
“Tidak apa-apa! Mandi itu
rasanya menyegarkan, loh ~?”
Aku berkata tanpa berpikir dan
memaksa Chuyo-chan untuk mandi bersamaku.
“Maho ~? Suara berisik apa tadi?
Dan aku mendengar suara aneh ...”
“Hah!? Bu-Bukan apa-apa! Mm, aku
sedang berlatih meniru untuk pertunjukkan sekolah! Chuyo, chuyo!”
“Benarkah…? Aku benar-benar
tidak mengerti anak muda jaman sekarang ...”
Fiuh ... Aku berhasil
mengelabuinya ...
“Ya ampun ... tolong jangan berisik, Chuyo-chan. Bagaimana
jika Mama dan Papa mendengarmu?”
Aku meletakkan jari dibibirku.
Haaah, aku
bahkan merahasiakan identitasku sebagai Mahomaho dari orang tuaku.
“Jika kamu beneran berpikir
begitu, jangan mendadak menyeretku ke kamar mandi, chuyo ...”
Ughh ... Itu benar juga ....
Kalau dipikir-pikir lagi,
ketika Chuyo-chan hampir terekspos di kelas, Hirachi-kunlah yang
menyelamatkanku ... Fufu, bahkan Hirachi-kun takkan curiga kalau peri maskot
yang asli sedang bersembunyi di dalam tasku.
Dan aku sudah pernah memeriksanya,
Chuyo-chan memang berbau seperti binatang. Aku sendiri sih tidak keberatan ...
Tapi Chuyo-chan selalu bersamaku, jadi bau busuknya bisa saja menular ke diriku
... Dan aku baru sadar tentang hal itu.
Jika Hirachi-kun bilang “Haha ... Shogawa-san, bagaimana bilangnya
ya ... kau punya aroma yang sangat liar ...” ......
Ugh, aku pasti akan benar-benar depresi! Demi mencegahnya, aku harus memandikan
Chuyo-chan dengan benar! Sampai baunya mirip seperti aroma bunga!
“Hmm ... terkadang mandi juga
enak ya, chuyo …… Oh, Maho, coba garuk lebih ke tengah punggungku ... Benar,
itu tempatnya, chuyo ...... Ah, terasa enak ......rasanya nikmat ...... Hei,
kamu terlalu keras, chuyo !? Hiieee !? Rasanya begitu enak sampai-sampai aku
akan hancur, chuyo !?”
“Maho ~ Kamu terlalu berisik ~”
Ini adalah kencan pertamaku ...
Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat Hirachi-kun semakin menyukaiku!
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Hari Minggu yang dijanjikan
akhirnya tiba.
Hari ini, aku mengenakan kaos putih
berlengan panjang dengan jaket bomber hijau tua. Dilengkapi dengan celana skinny hitam, sepatu olahraga kasual dan
ransel kecil.
Ini adalah pakaian yang
disarankan oleh kakak perempuanku ... Saat aku memberitahunya “Aku akan pergi ke taman hiburan dengan
seorang gadis”, kakakku langsung bersemangat sampai-sampai dia bahkan
membayar pakaianku. Keuanganku agak seret
karena aku selalu membeli barang merchandize
Mahomaho, jadi hal itu benar-benar menyelamatkanku. Dia selalu menyuruhku
seperti hewan peliharaan di rumah, tapi kakak perempuanku benar-benar
menganggapku sebagai adiknya ... Pemikiran itu membuatku terharu.
Jadi masalah pakaianku sudah
selesai ... Tapi mengenakan pakaian yang tidak terbiasa membuatku agak gelisah
...
Aku berdiri di luar loket tiket
stasiun Aramachi, melihat-lihat waktu di jam tanganku dan lingkungan sekeliling
dari waktu ke waktu. Masih ada satu jam sebelum waktu yang disepakati, tapi aku
tidak bisa tenang ....
“Hi-Hirachi-kun!”
Saat tengah memeriksa jam
tanganku, ada suara yang memanggil namaku dan hal tersebut membuatku melihat ke
atas.
Namun, aku tidak melihat
pemilik suara ini, yang terdengar seperti butuh semua tenaga yang dia katakan.
… Ini mustahil. Tempat di depan
stasiun ini tidak terlalu ramai, dan seorang gadis seusiaku sedang menuju ke
arahku.
Dia terlihat sangat berbeda
dari biasanya, dan untuk sesaat, aku tidak menyadari kalau dia adalah orang
yang aku tunggu-tunggu.
Dia mengenakan gaun putih, blus
pink, dan kardigan merah. Sepatu hak tingginya agak tebal beberapa inci, yang mana
hal itu menaikkan level pandangan matanya sedikit lebih tinggi.
Dan yang terakhir….
Rambut yang dikuncir di kedua
sisi kepalanya merupakan pemandangan yang akrab.
“Ma-Maaf, apa kamu sudah menunggu
lama?”
“Oh, tidak juga ... Aku baru
saja sampai di sini ...”
Shogawa-san berdiri di
hadapanku dengan nafas terengah-engah, dan aku mengatakan kalimat yang sudah
aku persiapkan sebelumnya. Tetapi kenyataannya adalah setengah dari otakku
telah berhenti berfungsi.
Lagipula, aku tak menyangka cuma
dengan perubahan gaya rambut saja…
Dia sangat mirip Mahomaho.
Aku tak bisa menyembunyikan
betapa terguncangnya diriku.
Aku melihat ke sekelilingku,
dan untungnya Shogawa-san tidak seterkenal yang aku bayangkan.
Seperti yang kuduga, hanya
mereka yang tahu identitas asli Mahomaho saja yang akan menyadari kesamaan
mereka.
“E-Erm ...”
Aku menyantaikan tubuhku, dan
Shogawa-san bertanya dengan takut-takut:
“Aku terlihat aneh ... karena mengenakan
ini, ‘kan ......?”
“Tentu saja tidak! Kau terlihat
sangat fantastis!”
Shogawa-san tersenyum lemah
sembari melilit-lilit rambutnya dengan gelisah, dan aku menjawab dengan cepat.
“Kau terlihat seperti ...!”
Ehh! Aku hampir mengatakannya!
Hampir saja ...“ Terlihat seperti
Mahomaho!” Akan
terlalu blak-blakan ... Tapi aku sudah mengatakan “Kau terlihat seperti…”, jadi
aku harus menyelesaikan kalimatnya …… Etto …… Etto …….
“Seperti peri cantik yang turun
ke dunia manusia fana!”
Ugh !? Kenapa aku mengatakan
sesuatu yang begitu alay !? Meski itu yang sebenarnya kupikirkan! Shogawa-san memang
secantik peri!
“Ka-Kamu terlalu
melebih-lebihkan ...”
Tapi setelah Shogawa-san
mendengar itu …… Dia sepertinya tidak menolaknya…?
Bagus, apa yang aku katakan
karena panik tidak menyebabkan tiket Yuu-kun menjadi sia-sia.
“Tapi karena kamu sudah mengatakan
itu, aku ingin ... mempertahankan penampilan ini ...”
“Tidak, kau tidak boleh
melakukan itu!”
Ucap Shogawa-san sambil memilin
rambutnya dengan malu-malu, dan aku berteriak secara refleks.
“Ehh……?”
Wajah Shogawa-san tampak
tersakiti.
Seolah-olah dia berpikir “Lagipula, apa yang kamu katakan tadi
hanyalah basa-basi.”
“Tidak ... Bukan itu maksudku
...”
Kau salah paham, Shogawa-san
……! Aku cuma berpikir itu ide yang buruk baginya untuk menggunakan gaya
Mahomaho dalam kehidupan normalnya ... Jadi, itu berarti ...
“Aku harap Shogawa-san hanya
akan menunjukkan penampilan ini kepadaku!”
Baik! Itu salah! Itu malah terdengar
seperti perkataan pacar yang posesif!
“Be-Begitu ya...”
Shogawa-san tersipu dan
menundukkan kepalanya.
“Oke. Karena Hirachi-kun bilang
begitu, aku akan menurutimu.”
Ujar Shogawa-san tanpa
ragu-ragu.
Ini ... aman? Beneran…?
Shogawa-san secara tak diduga
tangguh pada kalimat lembek?
“Ha-Haha ... Baguslah ... Terima
kasih ...”
Namun, aku merasa sangat malu
karena sudah mengatakan sesuatu seperti itu, dan mengalihkan tatapanku dari Shogawa-san.
Si Gadis menundukkan wajahnya
yang memerah dan Si laki-laki mengalihkan pandangannya dengan malu-malu.
Ehh ... Ini sih seperti adegan
orang pacaran di kencan pertama mereka.
Sumpah, aku dan Shogawa-san
tidak punya hubungan seperti itu!
Setelah perjalanan singkat
dengan kereta yang goyah, kami tiba di tujuan.
Masih ada suasana canggung di
antara kami, tapi ketika sampai ke taman hiburan bukit Aramachi, suasana itu
benar-benar hilang.
“Hirachi-kun, itu rumah miring
30 derajat ke samping! Ayo pergi kesana!”
“Haha, oke.”
Aku tidak pernah menyangka Shogawa
bisa sangat bersemangat setelah melalui suasana canggung tadi. Dia mengambil
inisiatif yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dan menarik lengaku dari satu
atrasksi ke atraksi yang lain.
Begitu ya... Sepertinya
Shogawa-san menyukai taman hiburan. Itu sebabnya dia menerima ajakanku tanpa
ragu-ragu. Aku akhirnya mengerti sekarang.
Hmmp ... Tapi Shogawa-san, aku
bukanlah orang yang selalu dituntun, tahu?
Tidak seperti Shogawa-san yang baru
pindah ke sini tahun lalu, aku lahir dan tumbuh besar di sini. Dari tamasya
keluarga sampai jalan-jalan sekolah, aku sudah mengunjungi taman hiburan bukit
Aramachi lebih dari sepuluh kali, ini tidak jauh berbeda dengan tempat
tinggalku sendiri! Sekarang, aku akan memanfaatkan sepenuhnya keuntungan
lokalku, dan menyajikan Shogawa-san pengalaman tur terbaik!
“Shogawa-san, apa kau merasa lapar?
Ada kedai burger yang menjual burger khas bukit Aramachi. Walau namanya terlihat
biasa saja, tapi ada banyak orang yang datang ke sini hanya untuk menikmati
rasanya, itu benar-benar kelezatan kelas B!”
“Wow, hebat!”
Shogawa-san berkata dengan
penuh semangat dan perutnya keruyukan setuju.
Shogawa-san menundukkan
kepalanya dengan wajahnya memerah ... Seperti yang kuduga.
“Ahaha, itu benar. Sepertinya
aku lapar.”
Shogawa-san meletakkan
tangannya di perutnya.
Apa Shogawa-san bertingkah
lebih bebas karena suasana taman hiburan yang santai?
“Baiklah kalau begitu.”
Kali ini, aku meraih tangan Shogawa-san
dan menuju ke kedai.
“……Ah.”
Shogawa-san sedikit berteriak,
dan mengalihkan pandangannya ke tangan kami yang bergandengan.
Seolah-olah dia baru menyadari
hal ini, wajahnya mulai memerah lagi.
“… Umu.”
Dia terlihat baru memutuskan
untuk menguatkan tekadnya, dan mengambil langkah ke arahku.
Dan kemudian ...... dia dengan
lembut memeluk lenganku. Aku bisa merasakan sensasi lembut di lenganku.
“E-Erm ... Shogawa-san ……?”
Aku menoleh ke Shogawa-san
untuk meminta jawaban.
Sejenak, kami saling memandang
satu sama lain, dan wajahnya berubah semakin merah padam.
“Ayo pergi.”
Setelah mengatakan itu, Shogawa-san
mulai berjalan sembari memeluk lenganku.
Aku dengan cepat mengikuti tempo langkah Shogawa-san. Karena kami bergerak,
lenganku semakin menempel dengan tubuh Shogawa-san ... Aku bisa merasakan
kehangatan tubuhnya melalui blus tipisnya, yang mana hal itu membuat wajahku
menjadi panas.
Ap-Apa ini karena dia juga
membiarkan penjagaannya lengah ...?
Kau tidak boleh begitu - tetaplah
tenang Hirachi Moritsune- Shogawa-san cuma ingin bersenang-senang tanpa niat
buruk- dan kau cuma bertindak sebagai peran pendukung- ah, aromanya wangi-
tidak, tidak, tidak, tenang… tetap
tenang…. tetap tenang ... !
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Ughh ... Apa aku terlalu berani
...?
Ta-Tapi kami ‘kan sepasang
kekasih ... Jadi ini masih normal ...!
Erm …… Apa yang harus aku
lakukan, jantungku berdetak sangat kencang.
Saat aku berbicara dengan
Hirachi-kun.
Saat aku bersama Hirachi-kun.
Saat aku menyentuh Hirachi-kun.
Semua itu membuatku sangat
senang.
Dan aku menyadari kalau itu
tidak ada harapan.
Aku jatuh cinta dengan
Hirachi-kun.
Hubungan ini dimulai ketika
Hirachi-kun menyatakan perasaannya padaku, dan aku memberikan jawaban yang
salah.
Dan sekarang, aku berharap
hubungan kita bisa berlanjut.
Itu sebabnya,….
Aku harus memperbaiki 『kesalahan』 dalam
hubungan kami.
Memang sudah terlambat sekarang
... Tapi kali ini aku pasti akan memberikan jawaban untuk pengakuan itu ...
Kali ini, aku yang akan
melakukannya.
Aku
akan menyampaikannya kepadamu hari ini, aku memutuskan hal tersebut
di dalam hatiku.
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Semua perhatianku tertuju pada
lengan yang Shogawa-san peluk. Awalnya, aku merasa gugup dan kaku, tapi aku
langsung menenangkan diri setelah melihat Shogawa-san terus bersikap tenang.
Sungguh memalukan, jadi semua itu terasa sia-sia ... Pokoknya ...
Sampai matahari terbenam
mewarnai langit menjadi oranye, kami terus bersenang-senang di taman hiburan. Ini
hanya sebuah taman hiburan di kota kecil, tetapi di era hiburan yang melimpah
ini, kami sepenuhnya menikmati diri sendiri di setiap tempat wisata. Aku sudah
pernah mengunjungi tempat ini berkali-kali, tetapi semuanya tampak begitu
segar, seolah-olah ini kunjungan pertamaku.
Setelah mengunjungi semua
fasilitas hiburan, kami berakhir di kabin biang lala yang naik jauh ke atas dari
permukaan tanah.
“Uwah ...!”
Shogawa-san terkagum-kagum saat
dia menempel pada jendela kabin.
“Indahnya…”
Shogawa-san melihat ke bawah
kota yang dijemur sinar matahari terbenam.
“... Hirachi-kun.”
Setelah meninggalkan sisi
jendela, Shogawa-san kembali ke kursinya dan menatap langsung mataku.
“Ya apa itu?”
Ketimbang mengagumi pemandangan
di luar, aku lebih mengagumi sosok Shogawa-san yang duduk dengan panik.
“Terima kasih telah mengajakku hari
ini. Rasanya benar-benar menyenangkan.”
Apakah wajahnya yang memerah
akibat dari pantulan matahari terbenam juga?
“Tidak, akulah yang seharusnya
berterima kasih karena sudah menerima ajakanku. Aku juga cukup
bersenang-senang.”
Aku merencanakan kegiatan ini
demi mendukung Shogawa-san pada hari libur kami ... Pada akhirnya, Organisasi
Penaklukan Dunia sama sekali tidak muncul, dan kami hanya bermain-main
sepanjang hari.
“Ini ... adalah pertama kalinya
aku bermain seperti ini di taman hiburan dengan seseorang ...”
“Ya, aku juga sama.”
Suasananya sangat berbeda dari
kunjungan bersama keluargaku.
Dan itu berbeda dari kunjungan
bersama teman-teman sekelasku dulu!
“Hehehe... Jadi ini sama-sama
pengalaman pertama bagi kita berdua.”
Shogawa-san tersenyum nakal.
Satu bulan yang lalu, aku takkan
pernah berpikir aku bisa menghabiskan hari seperti ini dengan Shogawa-san. Dan
tentu saja, aku takkan pernah berpikir kalau dia sebenarnya adalah Mahomaho.
Hidup terkadang lebih aneh
daripada fiksi.
“... Maukah kamu mengajakku
lagi?”
Shogawa-san bertanya dengan
malu-malu dengan kepala sedikit menunduk.
“Tentu saja!”
Aku langsung mengangguk.
“Bukan cuma taman hiburan, kita
bisa mengunjungi semua tempat! Setiap minggu ... Tidak, setiap hari! Tidak
masalah ke mana kita pergi, selama aku bersamamu.”
Lagi pula, tak ada yang tahu
kapan Organisasi Penaklukan Dunia akan muncul. Untuk bisa memberikan dukungan sesegera
mungkin, lebih baik untuk tetap di sisinya.
“Y-Ya ...”
Setelah menjawab dengan lembut,
Shogawa-san menundukkan kepalanya lebih jdalam.
Dia lalu mengangkat kepalanya.
“Erm, Hirachi-kun.”
Dia menatapku dengan wajah teguh
sekali lagi.
“Aku punya sesuatu untuk
dikatakan pada Hirachi-kun.”
Suaranya sedikit bergetar ...
tapi aku bisa merasakan keteguhan hatinya.
Aku mengerti kalau dia akan
memberi tahu aku sesuatu yang serius.
... Ngomong-ngomong, ini ...
Suasana tegang ini.
Tidak.
Ini tidak mungkin, ‘kan, Shogawa-san.
Apa kau akan mengaku ... !?
Mengaku padaku ...!
Kalau kau adalah Mahomaho!
Kabin telah mencapai puncaknya,
dan aku benar-benar kebingungan. Kenapa dia mendadak bertingkah begitu? Apa dia
menyadari kalau aku mengetahui identitas aslinya? Tapi mengapa pada saat ini
... Hah !? Apa dia ... sedang mengujiku !? Kalau memang begitu, maka semuanya masuk
akal mengapa pakaiannya persis sama dengan Mahomaho. Lalu reaksiku sejelas
alkali pada kertas lakmus! Selain itu, semua dukunganku agak dipaksakan, dan aku
tidak ketahuan karena betapa tidak pekanya Shogawa-san ...
Jadi, semua itu cuma akting,
dan aslinya dia terus mengawasiku selama ini ...!?
“Aku...”
Shogawa-san berbicara.
“Aku m...”
… Sejujurnya.
Aku merasa lega.
Setiap hari terasa tegang,
bertanya-tanya kapan rahasianya akan terungkap.
... Jadi semuanya sudah
berakhir ya.
“Aku…”
Namun...
Namun, meski begitu, aku masih ingin...
uSudut Pandang Shogawa Maho u
“Tunggu!”
Ketika aku mendengar
kata-katanya dan melihat ekspresi Hirachi-kun ketika Ia menyelaku ...
Aku mengerti saat itu juga.
Aku mengerti semua yang terjadi
sejauh ini.
Ahh ... semua ini pasti.
Hanya kesalahpahamanku.
Wajah Hirachi-kun terlihat
sangat bermasalah dan meminta maaf.
Pandangannya bukan pada seseorang
yang memandang seorang pacar ... terhadap seseorang yang Ia cintai.
Cahaya di matanya dan cahaya mataku
terpantul di pupil matanya jelas-jelas berbeda.
Kalau dipikir-pikir lagi, semuanya
selalu seperti ini.
Jiki memikirkannya dengan
tenang, sekarang saatnya untuk menghilangkan sihir.
Ini ... ya, ini mungkin
kesalahpahaman sejak awal.
Karena ini terasa aneh.
Mengingat karakter Hirachi-kun,
akankah Ia tiba-tiba menyatakan perasaannya pada seseorang yang tidak
dikenalnya dengan baik?
Jawabannya tentu saja TIDAK.
Aku sangat memahami Hirachi-kun lebih baik dari sebelumnya, jadi aku bisa mengetahui
itu.
Jadi itu mungkin bukan
pengakuan cinta.
Dia mungkin menyatakan...
sesuatu seperti jalan bareng sebagai teman.
Yang artinya ... Akulah
satu-satunya yang menganggap ini sebagai cinta.
Hahaha ... Ini adalah
kesalahpahaman yang tak tahu malu.
Jika saja aku tahu ini dari
awal ...
Jika saja aku tahu dari awal,
maka semuanya takkan menjadi seperti ini.
Hirachi-kun, sangat menyayangiku.
Hirachi-kun, sangat memahamiku
lebih baik daripada orang lain.
Hirachi-kun, akan mengambil
tindakan demi diriku.
Jadi, meski aku tahu sejak awal
kalau ini hanyalah kesalahpahaman, aku masih akan jatuh cinta pada Hirachi-kun.
Dan sekarang, aku berakhir dengan
patah hati.
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Meski begitu, aku ... tidak
bisa membiarkan kutukan Shogawa-san diaktifkan.
Aku tidak bisa membuat Mahomaho
menghilang dari kota ini.
“Aku ... aku tidak bisa
mendengarmu, Shogawa-san ...”
Jadi aku mengatakan itu padanya
sambil membungkuk.
Mungkin kutukan itu sudah
diaktifkan pada saat Shogawa-san menyadarinya.
Walau begitu, aku tidak ingin
mendengarkan kata-katanya.
Aku, melarikan diri.
“… Ah, haha.”
Shogawa-san tertawa.
“Iya…”
Kabin yang melewati puncak, perlahan-lahan turun.
“Itu benar…”
Shogawa-san masih tersenyum.
“Aku pasti cuma menyusahkanmu
jika mengatakan itu ...”
Tapi kenapa...
Kenapa wajahmu terlihat akan
menangis?
“Maafkan aku.”
Kenapa?
Dia terlihat sangat terguncang.
“Aku, salah paham, dan hanya
tenggelam dalam pikiranku sendiri.”
Pikiranku menjadi kosong dan
tidak bisa memikirkan apa pun.
Aku bahkan tidak bisa
membedakan suara, atau mendengar apa yang dikatakan Shogawa-san.
“Aku minta maaf karena
mengatakan sesuatu yang aneh.”
Satu-satunya hal yang aku
yakini, adalah aku menyakiti Shogawa-san.
Tapi aku tidak tahu harus
berbuat apa.
“Aku minta maaf karena membuatmu
kerepotan.”
Aku merasa cemas, dan tahu aku
harus mengatakan sesuatu.
Tapi aku sama sekali tidak tahu
harus berkata apa.
“Maaf.”
Aku tetap tercengang sampai
kita mencapai tanah.
Staf membuka pintu.
Di saat yang sama, Shogawa-san
berbicara.
“Aku harus pergi.”
Shogawa-san melompat keluar
dari kabin.
“Terima kasih banyak untuk hari
ini.”
Dia tersenyum padaku.
Tapi senyum itu sepertinya
sesuatu yang dipaksa di wajahnya.
“Sampai jumpa.”
Dia kemudian lari.
Sudah jelas kalau dia bergegas
untuk berubah menjadi Mahomaho.
Biasanya, aku harus
mengikutinya untuk memberikan dukungan, dan mencegah identitas Shogawa-san yang
asli terungkap.
Tapi aku masih berdiri kaku di
kabin.
“Aku...”
Aku menyaksikan Shogawa-san
pergi dengan tercengang.
Haruskah aku mendengarkannya?
Tentang apa yang Shogawa-san
ingin katakan.
Tapi itu sama saja membiarkan
Mahomaho menghilang.
“Apa yang harus aku lakukan….”
Aku bertanya pada diriku
sendiri mengenai pertanyaan yang aku tidak punya jawabannya.
Aku berjalan keluar dari kabin
di bawah tatapan kaget staf taman hiburan.
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Setiap kali aku bersiap untuk
bertarung, aku akan merasa takut.
Tapi ketakutan itu hilang untuk
hari ini.
Itu pasti karena ada emosi yang
lebih kuat mencengkeram hatiku.
Rasa malu, sedih, dan kecewa.
Hatiku dipenuhi dengan rasa
benci pada diriku sendiri.
Aku sendiri yang salah paham,
lalu patah hati sendiri.
Aku membuat Hirachi-kun
menunjukkan wajah yang sangat menyakitkan.
Cuma saat ini satu-satunya aku
bersyukur pada Organisasi Penaklukan Dunia karena mereka telah muncul.
Karena itu memberiku alasan
untuk melarikan diri.
... Pada akhirnya, aku ingin
melarikan diri.
Namun, aku adalah Mahomaho.
Saat aku menjadi Mahomaho, aku
tidak akan lari.
Tapi sekarang, tidak apa-apa
untuk melarikan diri, ‘kan ...?
Jika sekarang ...... aku boleh menangis, ‘kan ...?
Sad
BalasHapus