Otasuke Chara ni Kanojo ga Iru Wakenai Janai Vol.1 Chapter 07


Chapter 07 - Kencan Dihari Libur Mereka ...

uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Hari ini, Aku makan siang bareng Zhao Yun-san lagi, dan melanjutkan topik kemarin.
“Satosaki-san, aku akhirnya mengerti sekarang.”
Untuk beberapa alasan, Zhao Yun-san berkata dengan wajah penuh ketegasan.
“Perasaanku ... persis seperti yang dijelaskan Satosaki-san kemarin.”
Oh, dia akhirnya menyadarinya? Itu adalah cinta ... cinta untuk hubungan intim antar anak cowok!
Ngomong-ngomong, Zhao Yun-san, ternyata kamu pembelajar cepat. Saat itu, masalah ini lumayan menggangguku selama sebulan penuh. Bisa menjadi orang yang berpikiran terbuka ... Apa dia lebih berbakat dari yang aku kira?
“Jadi, aku ingin melanjutkan hubungan ini. Kali ini ... Aku akan mengambil inisiatif! ... Satosaki-san apa kamu bisa membantuku untuk menyusun rencana?”
“Fufufu ...”
Aku tertawa layaknya guru yang menyaksikan pertumbuhan muridnya.
Anak domba kemarin sore, sekarang ingin mengambil inisiatif untuk memajukan hubungan antara keduanya ... Dia benar-benar telah tumbuh.
“Tentu saja, serahkan saja padaku.”
Aku akan membantunya sebisa mungkin sebagai senior di bidang ini. Yah, secara pribadi, aku lebih suka menonton perkembangan hubungan mereka dari samping ... Tapi menyaksikan perkembangan yang mengejutkan juga terlihat  menyenangkan.
“Baiklah, Zhao Yun-san. Ayo kita buat rencana untuk menyerang Hirachi secara agresif. Bahkan jika Ia menolakmu, Kamu harus menundukkan kepala dan berusaha keras!”
Sejak zaman dahulu, saingan cinta selalu menjadi bahan bakar untuk perkembangan cinta. Rasanya pasti akan lebih lezat jika anak cowok yang memainkan peran itu ... tapi sayangnya, selain dari mereka berdua, tidak ada cowok lain di sekitarku yang memiliki pandangan yang sama terhadap cinta. Dan adanya gadis lain sebagai saingan adalah metode yang paling ortodoks. [Ketimbang bersamaku, Ia akan lebih bahagia dengan gadis itu ...] konflik batin Sorahashi akan membuatnya meninggalkan Hirachi, dan bahkan mengesampingkan perasaannya. Namun, Ia akan menyadari [Tak peduli apa yang dikatakan orang lain, satu-satunya yang bisa membuatnya bahagia hanyalah aku! Aku pasti akan membuatnya bahagia!] Mereka kemudian saling berpelukan dan mencium ... Guhehe ...
“Satosaki-san? Jika kamu merasa lapar, kamu boleh makan duluan kok...”
Oh, gawat, sepertinya aku mulai ngiler lagi.
“Tidak, tidak apa-apa. Bagaimana denganmu ... apa kamu sudah siap melakukannya?”
Aku bertanya dengan wajah serius.
Sejujurnya, dalam rencana ini, Zhao Yun-san memainkan peran sebagai pihak ketiga, pelakor, dan pecundang. Dan yang paling penting .. ... dia akan mengganggu pasangan yang dia dukung dengan tangannya sendiri. Tak peduli seberapa kuat tekadnya, ini masih termasuk tugas yang menyakitkan.
Biasanya, aku yang harus memainkan peran ini. Sebagai seniornya, aku harus memberi contoh. Tapi gambaranku sebagai cewek gyaru sudah membekas di pikiran teman sekelas. Jadi, jika aku mencoba mengganggu, ada kemungkinan besar Hirachi takkan menganggapku serius.
Mengingat situasi sekarang, tak ada pilihan yang lebih baik daripada Zhao Yun-san. Dan dia juga fraksi pasangan Sorahashi X Hirachi! Gadis polos mengubah penampilannya dalam semalam dan menjadi cewek cantik. Hal tersebut akan membuat penanganan Hirachi lebih mudah. Dari perspektif pengamat, ini seperti mengubah penampilanmu demi seseorang. Waktunya sudah tepat.
Satu-satunya yang tersisa adalah tekad Zhao Yun-san ...
“Ya, aku akan melakukannya!”
Itu benar ... dia memiliki wajah yang penuh tekad.
“Oke, selanjutnya akan menjadi rencana spesifik …”

uSudut Pandang Shogawa Maho u
Demi membuat Hirachi-kun lebih menyukai “Shogawa Maho”, aku akan mengambil inisiatif.
Tapi itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
... Bahkan sekarang, aku masih ragu dengan perasaanku sendiri. Jadi, aku benar-benar berterima kasih kepada Satosaki-san yang sudah menyadarkanku. Dia bahkan memberiku saran untuk memastikan apakah perasaanku akan goyah. Satosaki-san jelas-jelas veteran dalam bidang ini ... Seperti yang diharapkan dari master cinta yang hebat (dijuluki olehku)!
Dengan pemikiran itu, aku mendengarkan baik-baik rencana khusus Satosaki-san sambil menahan napas.
Hirachi-kun ... Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku!
... Ah, tapi ini rasanya sangat sesak ...
vvvv
“Hirachi-kun, gimana kalau kita makan siang bareng?”
“Ya, dengan senang hati.”
“... Oh, bekal makan siang Hirachi-kun terlihat lezat. Apa ibumu jago memasak?”
“Tidak, rasanya agak memalukan untuk mengatakan ini, tapi sebenarnya ini buatanku sendiri. Ibuku harus bangun pagi-pagi karena pekerjaannya.”
“Ehh, ah ... begitu ya …”
“Ada apa Shogawa-san? Mengapa wajahmu terlihat bingung?”
“Ti-Tidak, bukan apa-apa!”
Ughh ... Sudah jelas kalau Hirachi-kun lebih pandai memasak daripada diriku ... RencanaMempersiapkan bekal makan siang untuk menunjukkan padanya kekuatan gadisku telah gagal bahkan sebelum aku mencobanya ...
vvvv
“Selamat pagi, Hirachi-kun.”
“Selamat pagi, Shogawa-san.”
“Erm, hari ini aku …”
“Rambutmu yang diikat menjadi kuncir kuda terlihat cocok untukmu. Kukumu juga lucu. Oh, kau memotong 2mm poni rambutmu? Dan aroma sampomu juga agak berbeda dari biasanya. Apa kau mengalami masalah dengan tidurmu? Kantung matamu bisa terlihat jelas.”
“Kamu terlalu jeli, Hirachi-kun! Ini bukanlah informasi yang bisa dikumpulkan oleh orang normal dalam sekejap!”
“Haha, ini tidak seberapa. Karena aku selalu memperhatikan Shogawa-san.”
“Te-Te... Terima kasih…”
Ugh ...rencana [Melakukan perubahan kecil supaya hatinya bisa cenat-cenut]  ternyata gagal juga...... Tapi apa ini masih disebut gagal? ... Ia memperhatikan segalanya ... Tapi aku tidak merasakan hati Hirachi-kun cenat-cenut sama sekali ... Atau lebih tepatnya, malah hatiku yang dibuat cenat-cenut karena dipuji olehnya…
vvvv
“Hei, Hirachi-kun. Aku ingin beberapa aksesoris sebagai hadiah ... atau semacanya ...”
“Begitu ya, serahkan saja padaku ... Atau itulah yang ingin aku katakan, tapi sayangnya aku agak kanker belakangan ini ... Gimana kalau buatan tangan? Kau lebih suka aksesori perak, ‘kan?” [TN: Kantong kering alias ngga punya duit :v]
“Ah, Hirachi-kun ‘kan punya kemampuan tangan yang tangkas. Aku lebih suka yang buatan tangan!”
“Baiklah, aku akan mulai dengan memperoleh peraknya dulu.”
“Kamu memulai dari situ !? Apa kamu tidak terlalu berlebihan!?”
“Enggak usah khawatir. Baik itu pengumpulan atau penyulingan, aku sudah mempelajari semua itu dari kursus online Starting Silverwork from RE: Zero.”
“Aku mungkin terlalu memikirkan ini, tapi kamu sudah lama mempelajari ini, ‘kan? Kursus online seperti itu rasanya agak mencurigakan, jadi bagaimana kamu bisa menerima ini dengan mudah, Hirachi-kun !?”
“Aku selalu mempersiapkan diri andai hari ini tiba.”
“Kamu terlalu pandai memprediksi situasi yang mungkin muncul !? Ma-Maaf, aku hanya bercanda! Aku tidak ingin hadiah sama sekali! Jadi jangan menandatangani cuti absen sekolah! Dan kenapa kamu punya lembar cuti di kolong mejamu!?”
“Aku selalu mempersiapkan diri andai hari ini tiba.”
“Kamu juga memprediksi kalau hal seperti ini akan terjadi padamu!?”
Ughh ... rencana meminta hadiah dengan menggunakan tingkah femininku juga gagal ... Tidak, ini malah terlalu sukses! Rencana ini dilarang!
vvvv
“Ahh— ... Berjalan sepertinya sangat melelahkan …”
“Oke, apa kau membutuhkan taksi Hirachi?”
“Maaf, aku mendadak merasa bersemangat.”
“Kenapa kau terlihat sangat serius !?”
Ughh ... rencana Membiarkan Ia melihat sisi manja dan imutku telah gagal juga ... Ngomong-ngomong, Hirachi-kun selalu memanjakanku, jadi itu rencana yang sia-sia.
Setiap saat ... rencanaku ternyata tidak efektif.
Hirachi-kun, penjagaanmu terlalu bagus, tahu ...? Aku berharap kamu bisa meninggalkan celah sedikit bagi para gadis untuk menaklukanmu ...
vvvv
Dan, satu bulan pun berlalu. Gips-ku harus dilepas, dan aku tak punya alasan lain untuk bisa bersama Hirachi-kun ... Tidak, aku tidak boleh pesimis. Bukannya aku sudah memutuskan untuk tidak mengandalkan alasan itu, dan bertindak atas kehendakku sendiri?
“Bagaimana kalau merayunya kali ini? Itu cara yang paling ampuh.”
“Merayu…?”
Ungkapan yang tak terduga membuatku bingung.
Satosaki-san kemudian membuka kancing bagian atas dan dada kemeja seragamnya, melemparkan saputangannya ke lantai, dan membungkuk untuk mengambilnya ... Uwah !?
“Tunggu, jika kamu menekan lenganmu seperti itu, belahan dadamu akan terlihat, Satosaki-san!?”
Aku menyatakan pendapatku. Tempat ini adalah pintu masuk ke atap, jadi untungnya tidak ada orang lain di sekitar sini. Fiuh ... Aku malah bikin ribut sendiri ...
“Tidak, intinya adalah untuk memamerkannya, tahu?”
Satosaki-san menegakkan punggungnya dengan bingung.
“Be-Begitu ya, jadi itu …”
Aku tak pernah berpikir kalau cuma mengambil sapu tangan saja bisa menjadi pemandangan yang spektakuler ...!
“Nah— masalahnya sekarang adalah apakah Hirachi bisa tergoda oleh gadis …”
Tatapan Satosaki-san menjurus ke dadaku.
“... Mungkin akan lebih efektif jika aku mencobanya sendiri.”
Ugh ... Apa maksudnya tatapan tadi …… Yah, aku sudah tau sendiri sih ...
It-Itu benar! Karena Hirachi-kun yang lebih dulu menyatakan perasaannnya padaku, itu artinya Ia lebih menyukai tipe tubuhku! Aku harus lebih optimis!
Baik! Aku akan menjalankan rencana merayu!
“Baiklah, tapi jangan terlalu murung jika gagal.”
... Sepertinya Satosaki-san merasa tak masalah jika rencana ini gagal.
Aku harus membuat rencana ini sukses!

uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
“Ini ada dua tiket ke Taman Hiburan Bukit Aramachi.”
Sepulang sekolah, Yuu-kun menyodorkan dua lembar kertas saat aku bersiap-siap untuk pulang..
Ngomong-ngomong, taman Hiburan yang dimaksud mengacu pada …... sesuai namanya, sebuah taman hiburan yang dibangun di atas bukit Aramachi di dalam Kota Aramachi.
“Jadi begitu, Kau benar-benar memilikinya.”
“Reaksimu terlalu datar !?”
Aku hanya menanggapinya secara normal, tapi Yuu-kun tampak terkejut karena suatu alasan.
Fu ... kadang-kadang Ia bisa sedikit menjengkelkan.
“In-In-Ini !? Bukannya ini benda legendaris ... !? Ini sudah berakhir ... dunia sudah ...!”
Aku bersandar di kursiku, dan seluruh tubuhku gemetar bak anak sapi yang baru lahir.
“Tidak, aku tidak mengharapkan reaksi alay seperti itu juga kali…”
Yuu-kun terlihat kesal.
“Apa yang sedang terjadi? Bukannya kau mau menguji kemampuanku untuk pertunjukan dadakan?”
Aku kembali ke posisi duduk semula, dan bertanya dengan bingung.
“Apa gunanya tes semacam itu …”
“Sebagai agen bakat, penting untuk memastikan kemampuan kandidatmu ‘kan?.”
“Sejak kapan aku menjadi agenmu !?”
Yuu-kun membuka matanya begitu lebar sampai-sampai kedua bola matanya bisa keluar kapan saja.
Aku selalu berpikir kalau Yuu-kun jago dalam pertunjukan dadakan.
“Jadi, bagaimana tentang tiket-tiket itu?”
Aku kembali ke topik pembicaraan.
“Kau punya banyak pacar, jadi kau mau curhat denganku tentang cewek mana yang harus kamu bawa ke taman hiburan?”
“Memangnya kesan apa yang kau punya tentang diriku ... Lagian, aku tidak punya pacar!”
Oh, tak disangka. Aku cuma bercanda tentang Ia punya banyak pacar, tapi Ia tidak punya pacar sama sekali, ya.
“Kita menyimpang dari topik lagi. Aku mendapat ini dari lotre ... Aku berniat memberikannya kepadamu, Moritsune.”
Yuu-kun meletakkannya di atas mejaku.
“Jadi ... Kau ingin pergi ke taman hiburan bersamaku?”
“Kedengarannya menarik juga, tapi kali ini tidak.”
“Begitu ya. Jadi kau diam-diam ingin mengamatiku pergi ke taman hiburan untuk bermain sendirian?”
“Apa maksudmu dengan 'Begitu ya' !? Hobi suram macam apa itu !?”
Apa aku salah ... Aku agak percaya diri dalam tebakan itu.
“Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan ... Kau beneran tidak mengerti ...?”
Yuu-kun mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telingaku.
“Gunakan tiket ini untuk mengajak Shogawa-san berkencan.”
“Hah!?”
Aku mengerutkan kening dalam-dalam.
Aku dan Shogawa-san pergi berkencan? Darimana ide itu datang? Yuu-kun seharusnya tahu betul kalau kami tidak sedekat itu ... Tunggu, apakah katakencan adalah semacam kode? Ia menggunakan istilah lain untuk menghindari orang lain menguping pembicaraan kita?
Jadi aku seharusnya tidak menerima apa yang dikatakan Yuu-kun secara harfiah.
Jadi, Ini adalah alasan bagiku untuk berada di sisi Shogawa-san pada hari libur!
Sejujurnya, metodeku memang terlalu ceroboh sejauh ini. Pada hari-hari libur, aku akan bersembunyi di dekat rumah Shogawa-san (aku mengantarnya pulang berkali-kali setelah kakinya patah, jadi aku kenal dengan daerah itu). Ketika Shogawa-san meninggalkan rumahnya, aku akan mengikutinya.
Ada kesalahan fatal dalam metode ini.
Dan itu karena ... aku bertingkah seperti penguntit!
Tak peduli alasan yang aku gunakan, perilaku sangat mirip dengan penguntit. Jika seseorang menyadarinya dan menelepon polisi, aku akan menjalani konseling tanpa akhir. Aku tahu kemungkinan itu dengan sangat baik, tapi karena aku tidak bisa memikirkan cara lain, jadi aku terus melakukan ini ...
Mengajak Shogawa-san untuk menghabiskan hari libur bersama.
Tak kusangka ada metode seperti ini ...! Ini setara dengan telur Columbus ...! Seperti yang diduga dari Yuu-kun, a man of culture!
“Oh, maaf ... aku baru mengerti sekarang.”
Aku balas tersenyum padanya.
“Terima kasih banyak, Yuu-kun! Aku senang punya sohib seperti dirimu.”
Aku memegang tangan Yuu-kun untuk menyampaikan rasa terima kasihku.
“Haha, Kau terlalu melebih-lebihkan.”
Yuu-kun menggaruk pipinya dengan malu-malu.
“Serahkan sisanya padaku...! Aku takkan menyia-nyiakan upaya Yuu-kun untuk membantuku!”
“Ya, itu baru semangat! Berjuanglah.”
Disemangati oleh Yuu-kun, aku pun berdiri.
Pada jam segini, Shogawa-san sedang bertugas sebagai pustakawan. Kalau begitu ayo pergi ke perpustakaan.
“……?”
Aku menoleh sebelum keluar dari ruang kelas.
Untuk beberapa alasan, Satosaki-san terus memelototiku ... Wajahnya juga memerah, dan napasnya agak berat ... Ap-Apa dia marah ...? Apa aku melakukan sesuatu yang membuatnya marah tanpa kusadari ...?

uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Ini dia!!! Akhirnya ajakan kencan terjadi juga!!.
Aku hanya mendengarnya sedikit demi sedikit, tapi jelas-jelas itu adalah ajakan kencan ke taman hiburan! Tidak buruk, Zhao Yun-san, ini berhasil ... meski kamu sama sekali tidak percaya diri, tapi itu benar-benar terjadi. Dengan kemunculan saingan cinta yang tak terduga, Sorahashi menyerang dengan cemas. Bagus sekali!
Fufu ... Sorahashi membisikkan sesuatu ke telinga Hirachi.
Oh gawat, aku langsung ngiler karena membayangkan itu ...

uSudut Pandang Shogawa Maho u
Tugas perpustakaanku sudah selesai, jadi sekarang saatnya momen penentuan.
Aku membuka kancing atas kemejaku. Lalu menggulung rok di pinggangku, sehingga membuat rok itu kelihatan lebih pendek.
Heehee…… Bukan cuma rok, semua ini meniru gaya Satosaki-san. Aku mencuri tekniknya. Seperti yang diharapkan dari diriku, aku benar-benar tumbuh berkembang ...! Meski aku tidak yakin apakah membuat rokku lebih pendek terlihat cocok untukku ... Tapi, ini seharusnya baik-baik saja!
Bagus! Selanjutnya tinggal menemui Hirachi-kun …… Ehh ……? Hirachi-kun seharusnya sudah pulang serkarang ...? Terserahlah, ayo pergi ke ruang kelas dulu dan melihatnya ...
Halo, Shogawa-san
“Pfft!? Hirachi-kun!?”
Ketika aku hendak berjalan keluar dari perpustakaan, wajah yang akrab membuatku berteriak.
“Oh maaf. Apakah aku membuatmu kaget?”
“Ah, ti-tidak! Tidak apa-apa!”
Aku melambaikan tangan ke arah Hirachi-kun yang meminta maaf.
…… Tidak, sekarang bukan waktunya untuk panik! Sekarang adalah kesempatanku!
Aku mengambil saputangan dari saku ...!
“Ah— ah—, tanganku licin—
Ughh, Bahkan aku sendiri merasa aktingku ceroboh ... Tapi sekarang saatnya menyerang!
Aku kemudian membungkuk untuk mengambil sapu tangan ...
“Otto…..Hampir saja.”
Hah? Sebelum menyentuh lantai, Hirachi-kun menangkap saputangan dengan gerakan yang cekatan?
Ini, silahkan, Shogawa-san.
“Oh oke…”
Rencana rayuan sudah gagal duluan bahkan sebelum dimulai!
Ehh? Kancing kemejamu lepas?”
Ah…iya …”
Dibilang terang-terangan begitu jelas sangat memalukan bagiku!
Ughh ... Hirachi-kun sama sekali tidak goyah ... Seperti yang kuduga, rencana rayuan ini memang ditakdirkan untuk gagal ... perkataan Satosaki-san ternyata benar adanya ...
Kau harus mengancingkannya dengan benar ...
Sudah terlambat untuk terganggu dengan ini, tapi mengancingkan kemejaku dihadapan Hirachi-kun rasanya terlalu memalukan, jadi aku berbalik.
... Pfft !?
Hmm ...? Suara itu dari Hirachi-kun ...? Apa dia menyemburkan sesuatu ...? Apa ada yang salah…?
Uumm ... Shogawa-san, bagian belakang rokmu ... Aku pikir kau harus merapihkannya ...
……? Bagian belakang rokku ...? Bukannya disana tidak ada apa-apa di sana ...? Hah? ... Aku tidak bisa merasakan rokku di sana ...? ……… Uwah !? Ketika aku menggulung rokku, bagian belakangnya juga ikutan terangkat !? Celana dalamku terlihat jelas !? Se-Seandainya saja aku tahu ini bakal terjadi, aku akan mengenakan celana dalam yang lebih seksi ...! …… Tidak, itu juga tidak baik… ini bukan masalah jenis celana dalam, aku hanya akan berakhir menjadi bahan tertawaan ... tidak heran Hirachi-kun menyemburkan tawa ...

uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
Ta-Tadi itu sangat mengejutkanku sampai-sampai aku membuat suara aneh ...! Aku masih bisa berpura-pura tenang mengenai kancing itu, tapi kalau masalah roknya ... Aku segera mengalihkan penglihatanku, tapi celana dalamnya yang bergaris-garis masih membekas di pikiranku ... Tidak! Lupakan! Pikirkan sesuatu yang lain untuk dibahas! Erm— ... Kaki mulus Shogawa-san ... Salah! Te-Teteknya lebih seksi dari yang aku bayangkan ... bukan itu! Tapi ... itu berakhir lebih baik dari yang diharapkan! Jika aku membiarkan Shogawa-san membungkuk untuk mengambil saputangannya, aku pasti akan melihat sesuatu yang lebih luar biasa! Aku tidak punya nafsu jahat terhadap Shogawa-san, tapi jika aku benar-benar melihatnya, aku akan merasa bersalah terhadap pacar masa depan Shogawa-san …… Hmm? Dadaku terasa sakit lagi? Mengapa ini sering terjadi belakangan ini, apa aku mengidap beberapa penyakit aneh ... apa aku harus memeriksakan diri di rumah sakit ...?
“Erm ... Ngomong-ngomong, Hirachi-kun, apa yang membawamu kemari?”
Suara Shogawa-san menyadarkan lamunanku.
Dan Shogawa-san …… Bagus, kancingnya sudah dikancing dengan benar, dan roknya sudah kembali normal. Memang begitulah seharusnya Shogawa-san. Tapi Shogawa-san yang bertingkah ceroboh dan tidak mengancingkan kemejanya dengan benar dan menggulung roknya ... Itu cuma terjadi karena Shogawa-san selalu ceroboh seperti biasanya ...
“Hirachi-kun?”
“Ah, ya, maaf.”
Tidak bagus, buat apa aku datang kemari? Tujuanku ... tujuanku ...? Hmm, apa ya ... !?
Bukanya yang itu? Itu benar, taman hiburan bukit Aramachi! Tenang, aku sudah mensimulasikannya sekali! Pertama-tama aku akan memperkenalkan taman hiburan bukit Aramachi secara terperinci, menjabarkan pemandangan dan fasilitas yang mempesona. Ini akan meningkatkan minat Shogawa-san untuk mengunjunginya, dan kemudian aku dengan santai akan mengemukakan kalau aku punya dua tiket, dan mengajak Shogawa-san! Rencana yang sempurna, aku akan melaksanakannya sekarang!
“Shogawa-san! Apa kau pernah mendengar tentang taman hiburan bukit Aramachi !?”
“Ehh ...? Ah, ya, aku pernah mendengarnya ...”
Itu membuat segalanya lebih mudah! Sama seperti simulasi, aku cuma perlu mengubah topik menjadi betapa menyenangkannya taman hiburan bukit Aramachi…!
“Minggu ini, ayo pergi ke taman hiburan bukit Aramachi bersamaku!”
………… Ak-Aku melompat terlalu jauh ke depan! Bukannya itu buat kalimat penutup!?
Aku memang begoooo! Jika aku mendadak bilang begitu, ini sih namanya ajakan kencan! Aaaaaaahhh ... Baik! Aku akan mengalihkan topik ke pengantar yang aku rencanakan ...!
“Ya, aku senang melakukannya.”
Omong-omong, Kota Aramachi dinamai oleh orang-orang yang tinggal di kaki bukit Aramachi. Legenda mencatat kalau dewa yang galak tetapi anggun tinggal di sana ...... Tunggu! Itu sih asal-usul Kota Aramachi …… !? Hmm? Barusan, apa yang Shogawa-san katakan ...?
“Terima kasih sudah mengajakku, aku sangat menantikannya.”
Dia menerimanya begitu normal ...? Apa aku kehilangan sebagian dari ingatanku? Apa aku sudah mengatakan perkenalan itu dengan benar ...?
“Kalau begitu, aku akan berada dalam perhatianmu hari Minggu ini!”
Usai mengatakan itu, Shogawa-san berbalik dan berjalan ke koridor.
“Ah, dengan senang hati …”
Meninggalkan diriku yang kebingungan di Perpustakaan.

uSudut Pandang Satosaki Shoko u
“Hirachi mengajakmu pergi berkencan !?”
Aku panik setelah mendengar laporan Zhao Yun-san.
Lagi pula, aku tidak mengerti mengapa itu terjadi.
“Ya, di taman hiburan bukit Aramachi, Minggu ini.”
Hirachi, kau menempuh jalan perselingkuhan dengan mudah ...? Tapi Ia seharusnya bukan tipe yang melakukan itu ...
“Heehee ... Ini semua berkat Satosaki-san. Jadi aku ingin membahas tentang hari itu ...”
Aku tidak mengerti mengapa Zhao Yun-san juga sangat senang. Seharusnya hal ini menyusahkan Zhao Yun-san jika ada rumor menyebar antara Hirachi dan dirinya. Kenapa dia malah berterima kasih padaku ...
... Tunggu? Jangan-jangan ini…?
Ketika Sorahashi mengeluarkan tiket, apa yang Ia bisikkan kepada Hirachi adalah ...... instruksi untuk mengundang Zhao Yun-san berkencan? Sorahashi menyadari niat kami, dan memanfaatkan sepenuhnya skema kami ... Kalau begitu, semuanya masuk akal. Pendekatan Zhao Yun-san, Hirachi tidak menolaknya sepenuhnya, Sorahashi pasti marah atas semua itu ... Semua itu masih dalam harapanku. Namun, Sorahashi tidak menjadi cemburu imut layaknya heroine di anime, tapi malah akan marah dengan kecemburuan. Dan Hirachi akan merasa penasaran apakah perasaannya diragukan. Jadi dia akan mengarang segala macam alasan, tapi Sorahashi takkan mengizinkannya. Tetap dengan cewek itu. Dengan itu, dia mendorong Hirachi ke samping. Ia tidak mau, tapi Hirachi tidak bisa melawan instruksi Sorahashi. Karena hati dan tubuhnya milik Sorahashi. Dan sekarang Hirachi mengambil tugas mendadak berkencan. Zhao Yun-san adalah gadis yang baik, jadi Hirachi bersenang-senang  juga. Ia perlahan-lahan bertanya-tanya apakah Ia akan lebih baik berpacaran dengan Zhao Yun-san saja. Namun, ada sesuatu yang hilang di hatinya, dan Ia tak bisa mengabaikannya. Akhirnya, sekali lagi Ia menyadari rasa cintanya pada Sorahashi, dan Ia rela menyerahkan segalanya! Ia akhirnya kembali ke sisi Sorahashi, dan Sorahashi menerimanya seolah-olah ini adalah bagian dari rencana. Malam itu, mereka berdua ...! dan Sorahashi menerimanya seolah ini semua adalah bagian dari rencana. Malam itu, mereka berdua ...! dan Sorahashi menerimanya seolah ini semua adalah bagian dari rencana. Malam itu, mereka berdua ...!  [TN: Gila nih cewek, imajinasinya terlalu liar :v]
“Erm, Satosaki-san, air liurmu …”
Suara Zhao Yun-san menarikku kembali ke kenyataan. Dia menawarkanku beberapa lembar tisu sebelum aku menyadarinya.
“Oh terima kasih.”
Aku cepat-cepat mengelap air liurku.
Zhao Yun-san ... Kamu menyadari ini lebih dulu dariku ... Tidak, jika bukan karena apa yang dikatakan Zhao Yun-san, aku mungkin masih tidak sadar. Apa kamu sudah berada di ranah yang lebih tinggi dariku ...?
“Hmmp ... Zhao Yun-san. Harus kuakui, Kamu memang yang sebenarnya.”
“Ehh, jadi selama ini kamu curiga kalau aku palsu ...? Apa kepalsuanku tersedia untuk dijual di mana saja ...?”
“Oke, aku mengerti situasinya. Ayo kita taklukkan Hirachi pada hari Minggu.”
Lagipula, dengan pesona Zhao Yun-san, dia mampu membuat Hirachi goyah secara emosional sampai batas tertentu. Kami dieksploitasi oleh Sorahashi, tetapi karena tujuan kami sama, ini adalah situasi yang saling menguntungkan.
“Ya-Ya ... Itu benar ... tapi apa kamu bisa menceritakan lebih banyak tentang kepalsuanku ...
“Aku akan mempertaruhkan segalanya pada Zhao Yun-san, jadi lakukanlah!
“Oh baiklah…”
Hyaa, saat hari Senin tiba, seberapa intim mereka berdua? Aku tidak sabar menantikannya!

uSudut Pandang Shogawa Maho u
Aku menerima saran Satosaki-san dan dia membantuku memilih pakaian. Erm ... Aku bahkan membeli BH dan kancut baru. Ah, erm, ini cuma untuk jaga-jaga! Itu tipe yang takkan memalukan walau Hirachi-kun melihatnya lagi! …… Ak-Aku tidak berencana untuk menunjukkannya kepada siapa pun!
... Po-Pokoknya, akhirnya malam sebelum kencan.
Aku sudah siap!
“Chuyo ……! Sudah kubilang kalau peri maskot itu tidak perlu mandi chuyo ……!”
“Tidak apa-apa! Mandi itu rasanya menyegarkan, loh ~?”
Aku berkata tanpa berpikir dan memaksa Chuyo-chan untuk mandi bersamaku.
“Maho ~? Suara berisik apa tadi? Dan aku mendengar suara aneh ...”
“Hah!? Bu-Bukan apa-apa! Mm, aku sedang berlatih meniru untuk pertunjukkan sekolah! Chuyo, chuyo!”
“Benarkah…? Aku benar-benar tidak mengerti anak muda jaman sekarang ...”
Fiuh ... Aku berhasil mengelabuinya ...
Ya ampun ...  tolong jangan berisik, Chuyo-chan. Bagaimana jika Mama dan Papa mendengarmu?”
Aku meletakkan jari dibibirku.
Haaah, aku bahkan merahasiakan identitasku sebagai Mahomaho dari orang tuaku.
“Jika kamu beneran berpikir begitu, jangan mendadak menyeretku ke kamar mandi, chuyo ...
Ughh ... Itu benar juga ....
Kalau dipikir-pikir lagi, ketika Chuyo-chan hampir terekspos di kelas, Hirachi-kunlah yang menyelamatkanku ... Fufu, bahkan Hirachi-kun takkan curiga kalau peri maskot yang asli sedang bersembunyi di dalam tasku.
Dan aku sudah pernah memeriksanya, Chuyo-chan memang berbau seperti binatang. Aku sendiri sih tidak keberatan ... Tapi Chuyo-chan selalu bersamaku, jadi bau busuknya bisa saja menular ke diriku ... Dan aku baru sadar tentang hal itu.
Jika Hirachi-kun bilang Haha ... Shogawa-san, bagaimana bilangnya ya ... kau punya aroma yang sangat liar ... ...... Ugh, aku pasti akan benar-benar depresi! Demi mencegahnya, aku harus memandikan Chuyo-chan dengan benar! Sampai baunya mirip seperti aroma bunga!
Hmm ... terkadang mandi juga enak ya, chuyo …… Oh, Maho, coba garuk lebih ke tengah punggungku ... Benar, itu tempatnya, chuyo ...... Ah, terasa enak ......rasanya nikmat ...... Hei, kamu terlalu keras, chuyo !? Hiieee !? Rasanya begitu enak sampai-sampai aku akan hancur, chuyo !?”
Maho ~ Kamu terlalu berisik ~
Ini adalah kencan pertamaku ... Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat Hirachi-kun semakin menyukaiku!

uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
Hari Minggu yang dijanjikan akhirnya tiba.
Hari ini, aku mengenakan kaos putih berlengan panjang dengan jaket bomber hijau tua. Dilengkapi dengan celana skinny hitam, sepatu olahraga kasual dan ransel kecil.
Ini adalah pakaian yang disarankan oleh kakak perempuanku ... Saat aku memberitahunya Aku akan pergi ke taman hiburan dengan seorang gadis, kakakku langsung bersemangat sampai-sampai dia bahkan membayar pakaianku. Keuanganku agak seret karena aku selalu membeli barang merchandize Mahomaho, jadi hal itu benar-benar menyelamatkanku. Dia selalu menyuruhku seperti hewan peliharaan di rumah, tapi kakak perempuanku benar-benar menganggapku sebagai adiknya ... Pemikiran itu membuatku terharu.
Jadi masalah pakaianku sudah selesai ... Tapi mengenakan pakaian yang tidak terbiasa membuatku agak gelisah ...
Aku berdiri di luar loket tiket stasiun Aramachi, melihat-lihat waktu di jam tanganku dan lingkungan sekeliling dari waktu ke waktu. Masih ada satu jam sebelum waktu yang disepakati, tapi aku tidak bisa tenang ....
“Hi-Hirachi-kun!”
Saat tengah memeriksa jam tanganku, ada suara yang memanggil namaku dan hal tersebut membuatku melihat ke atas.
Namun, aku tidak melihat pemilik suara ini, yang terdengar seperti butuh semua tenaga yang dia katakan.
… Ini mustahil. Tempat di depan stasiun ini tidak terlalu ramai, dan seorang gadis seusiaku sedang menuju ke arahku.
Dia terlihat sangat berbeda dari biasanya, dan untuk sesaat, aku tidak menyadari kalau dia adalah orang yang aku tunggu-tunggu.
Dia mengenakan gaun putih, blus pink, dan kardigan merah. Sepatu hak tingginya agak tebal beberapa inci, yang mana hal itu menaikkan level pandangan matanya sedikit lebih tinggi.
Dan yang terakhir….
Rambut yang dikuncir di kedua sisi kepalanya merupakan pemandangan yang akrab.
Ma-Maaf, apa kamu sudah menunggu lama?
Oh, tidak juga ... Aku baru saja sampai di sini ...
Shogawa-san berdiri di hadapanku dengan nafas terengah-engah, dan aku mengatakan kalimat yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Tetapi kenyataannya adalah setengah dari otakku telah berhenti berfungsi.
Lagipula, aku tak menyangka cuma dengan perubahan gaya rambut saja…
Dia sangat mirip Mahomaho.
Aku tak bisa menyembunyikan betapa terguncangnya diriku.
Aku melihat ke sekelilingku, dan untungnya Shogawa-san tidak seterkenal yang aku bayangkan.
Seperti yang kuduga, hanya mereka yang tahu identitas asli Mahomaho saja yang akan menyadari kesamaan mereka.
“E-Erm ...
Aku menyantaikan tubuhku, dan Shogawa-san bertanya dengan takut-takut:
“Aku terlihat aneh ... karena mengenakan ini, ‘kan ......?
“Tentu saja tidak! Kau terlihat sangat fantastis!”
Shogawa-san tersenyum lemah sembari melilit-lilit rambutnya dengan gelisah, dan aku menjawab dengan cepat.
“Kau terlihat seperti ...!
Ehh! Aku hampir mengatakannya! Hampir saja ...“ Terlihat seperti Mahomaho! Akan terlalu blak-blakan ... Tapi aku sudah mengatakan Kau terlihat seperti…, jadi aku harus menyelesaikan kalimatnya …… Etto …… Etto …….
“Seperti peri cantik yang turun ke dunia manusia fana!
Ugh !? Kenapa aku mengatakan sesuatu yang begitu alay !? Meski itu yang sebenarnya kupikirkan! Shogawa-san memang secantik peri!
“Ka-Kamu terlalu melebih-lebihkan ...
Tapi setelah Shogawa-san mendengar itu …… Dia sepertinya tidak menolaknya…?
Bagus, apa yang aku katakan karena panik tidak menyebabkan tiket Yuu-kun menjadi sia-sia.
“Tapi karena kamu sudah mengatakan itu, aku ingin ... mempertahankan penampilan ini ...
“Tidak, kau tidak boleh melakukan itu!”
Ucap Shogawa-san sambil memilin rambutnya dengan malu-malu, dan aku berteriak secara refleks.
Ehh……?
Wajah Shogawa-san tampak tersakiti.
Seolah-olah dia berpikir Lagipula, apa yang kamu katakan tadi hanyalah basa-basi.
Tidak ... Bukan itu maksudku ...
Kau salah paham, Shogawa-san ……! Aku cuma berpikir itu ide yang buruk baginya untuk menggunakan gaya Mahomaho dalam kehidupan normalnya ... Jadi, itu berarti ...
Aku harap Shogawa-san hanya akan menunjukkan penampilan ini kepadaku!
Baik! Itu salah! Itu malah terdengar seperti perkataan pacar yang posesif!
Be-Begitu ya...
Shogawa-san tersipu dan menundukkan kepalanya.
“Oke. Karena Hirachi-kun bilang begitu, aku akan menurutimu.”
Ujar Shogawa-san tanpa ragu-ragu.
Ini ... aman? Beneran…?
Shogawa-san secara tak diduga tangguh pada kalimat lembek?
Ha-Haha ... Baguslah ... Terima kasih ...
Namun, aku merasa sangat malu karena sudah mengatakan sesuatu seperti itu, dan mengalihkan tatapanku dari Shogawa-san.
Si Gadis menundukkan wajahnya yang memerah dan Si laki-laki mengalihkan pandangannya dengan malu-malu.
Ehh ... Ini sih seperti adegan orang pacaran di kencan pertama mereka.
Sumpah, aku dan Shogawa-san tidak punya hubungan seperti itu!
Setelah perjalanan singkat dengan kereta yang goyah, kami tiba di tujuan.
Masih ada suasana canggung di antara kami, tapi ketika sampai ke taman hiburan bukit Aramachi, suasana itu benar-benar hilang.
Hirachi-kun, itu rumah miring 30 derajat ke samping! Ayo pergi kesana!”
Haha, oke.
Aku tidak pernah menyangka Shogawa bisa sangat bersemangat setelah melalui suasana canggung tadi. Dia mengambil inisiatif yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dan menarik lengaku dari satu atrasksi ke atraksi yang lain.
Begitu ya... Sepertinya Shogawa-san menyukai taman hiburan. Itu sebabnya dia menerima ajakanku tanpa ragu-ragu. Aku akhirnya mengerti sekarang.
Hmmp ... Tapi Shogawa-san, aku bukanlah orang yang selalu dituntun, tahu?
Tidak seperti Shogawa-san yang baru pindah ke sini tahun lalu, aku lahir dan tumbuh besar di sini. Dari tamasya keluarga sampai jalan-jalan sekolah, aku sudah mengunjungi taman hiburan bukit Aramachi lebih dari sepuluh kali, ini tidak jauh berbeda dengan tempat tinggalku sendiri! Sekarang, aku akan memanfaatkan sepenuhnya keuntungan lokalku, dan menyajikan Shogawa-san  pengalaman tur terbaik!
“Shogawa-san, apa kau merasa lapar? Ada kedai burger yang menjual burger khas bukit Aramachi. Walau namanya terlihat biasa saja, tapi ada banyak orang yang datang ke sini hanya untuk menikmati rasanya, itu benar-benar kelezatan kelas B!”
Wow, hebat!
Shogawa-san berkata dengan penuh semangat dan perutnya keruyukan setuju.
Shogawa-san menundukkan kepalanya dengan wajahnya memerah ... Seperti yang kuduga.
Ahaha, itu benar. Sepertinya aku lapar.”
Shogawa-san meletakkan tangannya di perutnya.
Apa Shogawa-san bertingkah lebih bebas karena suasana taman hiburan yang santai?
“Baiklah kalau begitu.”
Kali ini, aku meraih tangan Shogawa-san dan menuju ke kedai.
……Ah.
Shogawa-san sedikit berteriak, dan mengalihkan pandangannya ke tangan kami yang bergandengan.
Seolah-olah dia baru menyadari hal ini, wajahnya mulai memerah lagi.
“… Umu.”
Dia terlihat baru memutuskan untuk menguatkan tekadnya, dan mengambil langkah ke arahku.
Dan kemudian ...... dia dengan lembut memeluk lenganku. Aku bisa merasakan sensasi lembut di lenganku.
E-Erm ... Shogawa-san ……?
Aku menoleh ke Shogawa-san untuk meminta jawaban.
Sejenak, kami saling memandang satu sama lain, dan wajahnya berubah semakin merah padam.
“Ayo pergi.”
Setelah mengatakan itu, Shogawa-san mulai berjalan sembari memeluk  lenganku. Aku dengan cepat mengikuti tempo langkah Shogawa-san. Karena kami bergerak, lenganku semakin menempel dengan tubuh Shogawa-san ... Aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya melalui blus tipisnya, yang mana hal itu membuat wajahku menjadi panas.
Ap-Apa ini karena dia juga membiarkan penjagaannya lengah ...?
Kau tidak boleh begitu - tetaplah tenang Hirachi Moritsune- Shogawa-san cuma ingin bersenang-senang tanpa niat buruk- dan kau cuma bertindak sebagai peran pendukung- ah, aromanya wangi- tidak, tidak, tidak,  tenang… tetap tenang…. tetap tenang ... !

uSudut Pandang Shogawa Maho u
Ughh ... Apa aku terlalu berani ...?
Ta-Tapi kami ‘kan sepasang kekasih ... Jadi ini masih normal ...!
Erm …… Apa yang harus aku lakukan, jantungku berdetak sangat kencang.
Saat aku berbicara dengan Hirachi-kun.
Saat aku bersama Hirachi-kun.
Saat aku menyentuh Hirachi-kun.
Semua itu membuatku sangat senang.
Dan aku menyadari kalau itu tidak ada harapan.
Aku jatuh cinta dengan Hirachi-kun.
Hubungan ini dimulai ketika Hirachi-kun menyatakan perasaannya padaku, dan aku memberikan jawaban yang salah.
Dan sekarang, aku berharap hubungan kita bisa berlanjut.
Itu sebabnya,….
Aku harus memperbaiki kesalahan dalam hubungan kami.
Memang sudah terlambat sekarang ... Tapi kali ini aku pasti akan memberikan jawaban untuk pengakuan itu ...
Kali ini, aku yang akan melakukannya.
Aku akan menyampaikannya kepadamu hari ini, aku memutuskan hal tersebut di dalam hatiku.

uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
Semua perhatianku tertuju pada lengan yang Shogawa-san peluk. Awalnya, aku merasa gugup dan kaku, tapi aku langsung menenangkan diri setelah melihat Shogawa-san terus bersikap tenang. Sungguh memalukan, jadi semua itu terasa sia-sia ... Pokoknya ...
Sampai matahari terbenam mewarnai langit menjadi oranye, kami terus bersenang-senang di taman hiburan. Ini hanya sebuah taman hiburan di kota kecil, tetapi di era hiburan yang melimpah ini, kami sepenuhnya menikmati diri sendiri di setiap tempat wisata. Aku sudah pernah mengunjungi tempat ini berkali-kali, tetapi semuanya tampak begitu segar, seolah-olah ini kunjungan pertamaku.
Setelah mengunjungi semua fasilitas hiburan, kami berakhir di kabin biang lala yang naik jauh ke atas dari permukaan tanah.
“Uwah ...!”
Shogawa-san terkagum-kagum saat dia menempel pada jendela kabin.
“Indahnya…”
Shogawa-san melihat ke bawah kota yang dijemur sinar matahari terbenam.
“... Hirachi-kun.”
Setelah meninggalkan sisi jendela, Shogawa-san kembali ke kursinya dan menatap langsung mataku.
“Ya apa itu?”
Ketimbang mengagumi pemandangan di luar, aku lebih mengagumi sosok Shogawa-san yang duduk dengan panik.
Terima kasih telah mengajakku hari ini. Rasanya benar-benar menyenangkan.”
Apakah wajahnya yang memerah akibat dari pantulan matahari terbenam juga?
“Tidak, akulah yang seharusnya berterima kasih karena sudah menerima ajakanku. Aku juga cukup bersenang-senang.”
Aku merencanakan kegiatan ini demi mendukung Shogawa-san pada hari libur kami ... Pada akhirnya, Organisasi Penaklukan Dunia sama sekali tidak muncul, dan kami hanya bermain-main sepanjang hari.
“Ini ... adalah pertama kalinya aku bermain seperti ini di taman hiburan dengan seseorang ...
Ya, aku juga sama.
Suasananya sangat berbeda dari kunjungan bersama keluargaku.
Dan itu berbeda dari kunjungan bersama teman-teman sekelasku dulu!
“Hehehe... Jadi ini sama-sama pengalaman pertama bagi kita berdua.”
Shogawa-san tersenyum nakal.
Satu bulan yang lalu, aku takkan pernah berpikir aku bisa menghabiskan hari seperti ini dengan Shogawa-san. Dan tentu saja, aku takkan pernah berpikir kalau dia sebenarnya adalah Mahomaho.
Hidup terkadang lebih aneh daripada fiksi.
... Maukah kamu mengajakku lagi?
Shogawa-san bertanya dengan malu-malu dengan kepala sedikit menunduk.
“Tentu saja!”
Aku langsung mengangguk.
“Bukan cuma taman hiburan, kita bisa mengunjungi semua tempat! Setiap minggu ... Tidak, setiap hari! Tidak masalah ke mana kita pergi, selama aku bersamamu.”
Lagi pula, tak ada yang tahu kapan Organisasi Penaklukan Dunia akan muncul. Untuk bisa memberikan dukungan sesegera mungkin, lebih baik untuk tetap di sisinya.
Y-Ya ...
Setelah menjawab dengan lembut, Shogawa-san menundukkan kepalanya lebih jdalam.
Dia lalu mengangkat kepalanya.
“Erm, Hirachi-kun.”
Dia menatapku dengan wajah teguh sekali lagi.
“Aku punya sesuatu untuk dikatakan pada Hirachi-kun.
Suaranya sedikit bergetar ... tapi aku bisa merasakan keteguhan hatinya.
Aku mengerti kalau dia akan memberi tahu aku sesuatu yang serius.
... Ngomong-ngomong, ini ...
Suasana tegang ini.
Tidak.
Ini tidak mungkin, ‘kan, Shogawa-san.
Apa kau akan mengaku ... !?
Mengaku padaku ...!
Kalau kau adalah Mahomaho!
Kabin telah mencapai puncaknya, dan aku benar-benar kebingungan. Kenapa dia mendadak bertingkah begitu? Apa dia menyadari kalau aku mengetahui identitas aslinya? Tapi mengapa pada saat ini ... Hah !? Apa dia ... sedang mengujiku !? Kalau memang begitu, maka semuanya masuk akal mengapa pakaiannya persis sama dengan Mahomaho. Lalu reaksiku sejelas alkali pada kertas lakmus! Selain itu, semua dukunganku agak dipaksakan, dan aku tidak ketahuan karena betapa tidak pekanya Shogawa-san ...
Jadi, semua itu cuma akting, dan aslinya dia terus mengawasiku selama ini ...!?
“Aku...”
Shogawa-san berbicara.
“Aku m...”
… Sejujurnya.
Aku merasa lega.
Setiap hari terasa tegang, bertanya-tanya kapan rahasianya akan terungkap.
... Jadi semuanya sudah berakhir ya.
“Aku…”
Namun...
Namun, meski begitu, aku masih  ingin...

uSudut Pandang Shogawa Maho u
“Tunggu!”
Ketika aku mendengar kata-katanya dan melihat ekspresi Hirachi-kun ketika Ia menyelaku ...
Aku mengerti saat itu juga.
Aku mengerti semua yang terjadi sejauh ini.
Ahh ... semua ini pasti.
Hanya kesalahpahamanku.
Wajah Hirachi-kun terlihat sangat bermasalah dan meminta maaf.
Pandangannya bukan pada seseorang yang memandang seorang pacar ... terhadap seseorang yang Ia cintai.
Cahaya di matanya dan cahaya mataku terpantul di pupil matanya jelas-jelas berbeda.
Kalau dipikir-pikir lagi, semuanya selalu seperti ini.
Jiki memikirkannya dengan tenang, sekarang saatnya untuk menghilangkan sihir.
Ini ... ya, ini mungkin kesalahpahaman sejak awal.
Karena ini terasa aneh.
Mengingat karakter Hirachi-kun, akankah Ia tiba-tiba menyatakan perasaannya pada seseorang yang tidak dikenalnya dengan baik?
Jawabannya tentu saja TIDAK. Aku sangat memahami Hirachi-kun lebih baik dari sebelumnya, jadi aku bisa mengetahui itu.
Jadi itu mungkin bukan pengakuan cinta.
Dia mungkin menyatakan... sesuatu seperti jalan bareng sebagai teman.
Yang artinya ... Akulah satu-satunya yang menganggap ini sebagai cinta.
Hahaha ... Ini adalah kesalahpahaman yang tak tahu malu.
Jika saja aku tahu ini dari awal ...
Jika saja aku tahu dari awal, maka semuanya takkan menjadi seperti ini.
Hirachi-kun, sangat menyayangiku.
Hirachi-kun, sangat memahamiku lebih baik daripada orang lain.
Hirachi-kun, akan mengambil tindakan demi diriku.
Jadi, meski aku tahu sejak awal kalau ini hanyalah kesalahpahaman, aku masih akan jatuh cinta pada Hirachi-kun.
Dan sekarang, aku berakhir dengan patah hati.

uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
Meski begitu, aku ... tidak bisa membiarkan kutukan Shogawa-san diaktifkan.
Aku tidak bisa membuat Mahomaho menghilang dari kota ini.
“Aku ... aku tidak bisa mendengarmu, Shogawa-san ...
Jadi aku mengatakan itu padanya sambil membungkuk.
Mungkin kutukan itu sudah diaktifkan pada saat Shogawa-san menyadarinya.
Walau begitu, aku tidak ingin mendengarkan kata-katanya.
Aku, melarikan diri.
Ah, haha.
Shogawa-san tertawa.
“Iya…”
Kabin yang melewati puncak,  perlahan-lahan turun.
“Itu benar…”
Shogawa-san masih tersenyum.
Aku pasti cuma menyusahkanmu jika mengatakan itu ...
Tapi kenapa...
Kenapa wajahmu terlihat akan menangis?
“Maafkan aku.”
Kenapa?
Dia terlihat sangat terguncang.
Aku, salah paham, dan hanya tenggelam dalam pikiranku sendiri.
Pikiranku menjadi kosong dan tidak bisa memikirkan apa pun.
Aku bahkan tidak bisa membedakan suara, atau mendengar apa yang dikatakan Shogawa-san.
“Aku minta maaf karena mengatakan sesuatu yang aneh.”
Satu-satunya hal yang aku yakini, adalah aku menyakiti Shogawa-san.
Tapi aku tidak tahu harus berbuat apa.
Aku minta maaf karena membuatmu kerepotan.
Aku merasa cemas, dan tahu aku harus mengatakan sesuatu.
Tapi aku sama sekali tidak tahu harus berkata apa.
“Maaf.”
Aku tetap tercengang sampai kita mencapai tanah.
Staf membuka pintu.
Di saat yang sama, Shogawa-san berbicara.
“Aku harus pergi.”
Shogawa-san melompat keluar dari kabin.
Terima kasih banyak untuk hari ini.
Dia tersenyum padaku.
Tapi senyum itu sepertinya sesuatu yang dipaksa di wajahnya.
“Sampai jumpa.”
Dia kemudian lari.
Sudah jelas kalau dia bergegas untuk berubah menjadi Mahomaho.
Biasanya, aku harus mengikutinya untuk memberikan dukungan, dan mencegah identitas Shogawa-san yang asli terungkap.
Tapi aku masih berdiri kaku di kabin.
“Aku...”
Aku menyaksikan Shogawa-san pergi dengan tercengang.
Haruskah aku mendengarkannya?
Tentang apa yang Shogawa-san ingin katakan.
Tapi itu sama saja membiarkan Mahomaho menghilang.
“Apa yang harus aku lakukan….”
Aku bertanya pada diriku sendiri mengenai pertanyaan yang aku tidak punya jawabannya.
Aku berjalan keluar dari kabin di bawah tatapan kaget staf taman hiburan.

uSudut Pandang Shogawa Maho u
Setiap kali aku bersiap untuk bertarung, aku akan merasa takut.
Tapi ketakutan itu hilang untuk hari ini.
Itu pasti karena ada emosi yang lebih kuat mencengkeram hatiku.
Rasa malu, sedih, dan kecewa.
Hatiku dipenuhi dengan rasa benci pada diriku sendiri.
Aku sendiri yang salah paham, lalu patah hati sendiri.
Aku membuat Hirachi-kun menunjukkan wajah yang sangat menyakitkan.
Cuma saat ini satu-satunya aku bersyukur pada Organisasi Penaklukan Dunia karena mereka telah muncul.
Karena itu memberiku alasan untuk melarikan diri.
... Pada akhirnya, aku ingin melarikan diri.
Namun, aku adalah Mahomaho.
Saat aku menjadi Mahomaho, aku tidak akan lari.
Tapi sekarang, tidak apa-apa untuk melarikan diri, ‘kan ...?
Jika sekarang ...... aku boleh menangis, ‘kan ...?



close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama