Chapter 05 - Dampak dari keputusannya adalah ...
Setelah beraliansi dengan
Yuu-kun, satu minggu telah berlalu dan sekarang sudah hari Senin.
“Selamat pagi semuanya!”
Aku menyapa dengan lantang
setelah membuka pintu ruangan kelas.
Baru pertama kalinya aku
melakukan hal ini, lagi pula, aku bukan tipe orang semacam ini.
Namun ... aku memutuskan untuk
berubah!
Beberapa teman sekelas melihat
ke arahku, lalu kehilangan minat dan memalingkan muka ... Tapi mereka melihatku
sekali lagi. Murid yang lain menyadari sesuatu, dan memasang pandangan ragu ke
arahku. Pada akhirnya, seluruh kelas terlihat terkejut.
Setelah hening sejenak, seluruh
kelas mendadak berubah jadi gaduh. Semua orang terkejut dengan perubahanku.
Atau lebih tepatnya, itu akan merepotkanku jika mereka tidak terkejut.
Bagaimanapun, ini adalah tampilan dari tekadku.
Poni yang menutupi mataku telah
dipotong. Saat mengunjungi salon untuk pertama kalinya adalah pengalaman yang
menegangkan, tapi setelah mencobanya …... hasilnya di atas rata-rata. Aku menata
rambutku, memotong alis, dan mengucapkan selamat tinggal pada kacamata tebalku
dengan memakai kontak lensa.
Aku melakukan semua itu atas
saran Yuu-kun. Dalam diskusi singkat kami sebelumnya, saat aku bertanya 「Apa
yang harus aku lakukan untuk bisa dekat dengan Shogawa-san?」 「Perbaiki penampilanmu dulu!」
Jawaban yang tepat sasaran.
Ini adalah titik butanya, jawabannya
selalu berada didekatku selama ini. Jika ini adalah topik romantis, aku akan
segera menyadarinya. Namun, tujuan utamaku adalah berteman dengan Shogawa-san,
yang membatasi visiku. Aku tidak sepenuhnya menjijikkan, tapi dia pasti tidak
suka menghabiskan waktu dengan kutu buku yang menjijikkan. Shogawa-san dan aku
tidak saling mengenal dengan baik, jadi untuk membangun hubungan ini, aku harus
memperbaiki penampilanku lebih dulu—— itu adalah pendapat yang logis.
Aku juga sudah melatih senyumku
di depan cermin. Sebenarnya, itu membuatku sadar betapa menjijikkannya senyumku
dulu, jadi tentu saja Shogawa-san akan merasa takut.
Apa mereka akan menganggap
upayaku sia-sia? Jika subjeknya buruk, tidak masalah seberapa banyak kau
mencoba menghiasnya.
Tapi sekarang itu tidak
penting, karena aku sudah melakukan semua yang aku bisa.
Semua ini demi bisa semakin
dekat dengan Shogawa-san!
“Selamat pagi, Moritsune.”
Yuu-kun mendekatiku dari
kerumunan yang dilanda kebingungan dan menjawab salamku.
“Tidak buruk, kau terlihat
keren.”
Ia menepuk pundakku. Seperti
yang diharapkan dari Ikemen dengan
kepribadian keren, basa-basi nya terdengar sangat alami.
“Makasih, Yuu-kun.”
Aku memalsukan senyum dingin
sebagai tanggapan, dan Yuu-kun juga tersenyum, yang mana hal tersebut membuat
gadis-gadis di kelas menjerit. Jika aku tidak hati-hati, senyum cowok ini akan
membuatku jatuh cinta padanya.
Setelah bertukar salam dengan
Yuu-kun, aku berjalan ke kursiku sendiri. Rasanya seperti ada banyak mata yang
ingin tahu tentang diriku ... Kuharap itu bukan hanya aku yang terlalu ge-er.
“Selamat pagi, Shogawa-san.”
Aku menyapa penghuni di samping
tempat dudukku. Shogawa-san yang asyik membaca bukunya tidak menyadari
keributan di kelas, mengangkat wajahnya untuk pertama kalinya.
“Ah, ya, selamat pagi ... Ugh!?”
Suaranya yang selalu nyaris tak
terdengar, mendadak jadi aneh pas ditengah kalimat.
“Ah……”
Dia dengan cepat menyembunyikan
wajahnya di balik bukunya lagi.
Jadi begitu... aku masih
terlalu menjijikkan untuk dilihat, ya ...
Telinganya terlihat benar-benar
merah, jadi dia mungkin tak tahan dengan tampang konyolku dan berusaha menahan tawa.
Itu sebabnya, dia menutupi wajahnya dengan buku …... Aku bersyukur atas
kebaikannya.
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Ehhhhh !? Apa!? Siapa itu!?
Tidak, Ia seharusnya,
Hirachi-kun ... ‘kan !?
Ia duduk di kursi Hirachi-kun
... dan terlihat mirip seperti dirinya ...
Aku terlalu malu untuk melihat
wajahnya secara langsung ..... Tidak, aku payah bila menatap langsung wajah
orang lain ... Aku hampir bisa melakukannya ketika Hirachi-kun menutupi matanya
dengan poni ...
… Ngomong-ngomong…...
Apa semua ini ... demi diriku
...?
Uummm, yah, dari awal, aku
tidak menghindari Hirachi-kun bukan karena aku tidak suka penampilannya …..
Ia mungkin berpikir begitu
karena aku tidak menjelaskan alasanku kepadanya dengan benar …... ‘kan ...?
Jika itu benar, maka aku bersikap tidak sopan pada Hirachi-kun ...
Aku selalu berpikir,
Hirachi-kun adalah tipe orang yang sama denganku, dan tidak dapat berubah. Kesampingkan
kepribadian kami berdua, kami bahkan tidak ingin mengubah penampilan kami
sendiri ... Atau setidaknya, itu berlaku untuk diriku. Satu-satunya yang bisa aku
lakukan adalah berubah menjadi orang yang sama sekali berbeda, yaitu berubah menjadi
Mahomaho.
Itu sebabnya aku pikir
Hirachi-kun mengubah dirinya sendiri adalah hal yang luar biasa.
Umm, jika, jika ini demi diriku…..
「Aku
sangat senang」 ——
Bagian diriku yang lain sepertinya berkata begitu.
uSudut Pandang Satosaki Shokou
Oh Hirachi, kamu akhirnya
mengubah penampilanmu juga ...! Apa itu berdasarkan pilihan Sorahashi ...?
Bagiku, Ikemen X mob adalah
pasangan yang bagus, tapi yang ini juga tidak buruk .....
Ini terasa nikmat secara normal
... Terima kasih ... Terima kasih banyak ...!
Terutama percakapan mereka
barusan, itu sangat bagus ...! 「Aku sudah tahu pesonamu sejak
awal」 Hirachi yang membuka diri untuk Sorahashi dan menerima
kepercayaan darinya ... Dan mereka terlihat senang memanggil satu sama lain dengan
nama panggilan ... Oh gawat, aku mulai ngiler lagi.
uSudut Pandang Sorahashi Yuichi u
Jam istirahat makan siang.
Setelah Moritsune makan siang, aku mengundangnya ke ruang klub sepak bola untuk
membahas rencananya. Aku diizinkan untuk menggunakan ruangan itu, tetapi ini
adalah urusan pribadiku …... Tidak, jika aku bisa menyukseskan kehidupan cinta
seorang cowok dengan sedikit menyalahgunakan kekuatanku, aku akan dengan senang
hati melakukannya.
“Baiklah ... Apa pendapatmu
tentang reaksi Shogawa-san di kelas tadi?”
“Tidak berfungsi sama sekali.”
Moritsune mengerutkan keningnya.
“Atau lebih tepatnya, dia
menghindariku lebih jauh sekarang. Dia bahkan tidak mau menatap wajahku. Pasti rasanya
konyol bagi orang sepertiku untuk mencoba merubah penampilanku.”
“Hmm…?”
Aku tak berpikir segalanya
berjalan seperti yang Ia pikirkan ... Tak peduli bagaimana kau melihatnya,
Moritsune terlihat keren hari ini. Sejujurnya, Ia melebihi harapanku. Bahkan,
pandangan para gadis yang menatap Moritsune jelas-jelas telah berubah.
... Ngomong-ngomong, bukannya
itu berlaku sama dengan Shogawa-san?
“Bukannya Shogawa-san tidak mampu
menatampu langsung karena dia merasa malu?”
“Haha, malu karena aku
dilahirkan?”
“Apa yang kau bicarakan? Kau ini
terlalu masokis.”
“Tapi bukankah makhluk sepertiku
sedikit lebih rendah dari axolotl?”
[https://en.wikipedia.org/wiki/Axolotl
]
“Paling tidak, buatlah ke
tingkat mamalia.”
“Butuh beberapa reinkarnasi
sebelum aku sampai ke tingkat mamalia, jalanku masih sangat panjang.”
“Memangnya seberapa banyak karma
negatif yang kau kumpulkan dalam kehidupanmu sebelumnya untuk menjadi seperti
ini ...”
“Karena aku seorang axolotl ...
itu sebabnya peringkatku sangat rendah.”
“Sebaliknya, apa yang bisa kau
lakukan sebagai axolotl untuk menurunkan pangkatmu !? Dan aku ingin tahu
tentang apa tingkat teratasmu!”
“Apa yang sedang kita bicarakan ?
Bukankah kita keluar dari topik?”
“... Oh, benar.”
Akulah orang yang terseret
dalam alur pembicaraanya, tapi kami benar-benar jauh dari topik.
Ngomong-ngomong ... Jika
Shogawa-san tidak mau bertatap muka dengan Moritsune karena dia terlalu malu
padanya, itu adalah hal yang baik. Akan tetapi, jika langsung menyimpulkan hal
seperti itu juga termasuk berbahaya. Tapi kita tidak bisa terus ragu-ragu …..
Ya, bagaimanapun juga, ayo konfirmasikan dulu jarak di antara mereka, kita
mungkin bisa menemukan petunjuk.
“Baiklah, kembali ke topik ...
Aku ingin bertanya sesuatu. Moritsune, apa kau tahu seberapa dekatnya kau
dengan Shogawa-san?”
“Oh, kami baru saja mulai jalan
bareng.”
Wajah Moritsune seakan-akan
mengatakan “kau masih menanyakan itu” …... Hmm?
Tunggu, apa aku baru saja
mendengar sesuatu yang penting?
“Emmm, jadi kalian berdua baru
saja mulai jalan bareng …... Kalian berdua udah jalan bareng ...?”
“Ya, aku rasa begitu.”
Moritsune mengangguk.
Apa…? Berarti hubungan mereka jauh
lebih dekat daripada yang aku bayangkan
...?
... Tidak, tunggu. Aku tidak
ingin berpikir seperti itu, tapi apakah itu cuma khayalan Moritsune? Ia sangat
menyukai Shogawa-san, jadi Ia pikir pihak lain pasti merasakan hal yang sama …...
dan berkewajiban untuk berpacaran dengannya ... pemikiran yang mirip seperti
penguntit.
Aku ingin percaya pada
Moritsune ... ayo kita konfirmasikan sekali lagi.
“Umm ... Moritsune, apa dasarmu
untuk memikirkan itu ...?”
Jika istilah tidak jelas
seperti 「mungkin」 atau 「bisa
jadi」 muncul, maka kemungkinan Ia berdelusi akan meningkat.
“Dasarku ya ... aku memintanya baik-baik
untuk jalan bareng denganku.”
Ini sama sekali tidak kabur !?
“Dan Shogawa-san bilang oke .”
“Jadi kalian sudah resmi
berpacaran!”
[TN: Oke mungkin
masih ada pembaca yang masih bingung, istilah “jalan bareng” (好きあて/sukiate) mempunyai dua makna yang berbeda,
makna pertama bisa jadi untuk mengajak berpacaran. Makna kedua (mungkin beda
kanji tapi pelafalan sama) punya arti cuma menemani buat
keluar/nongkrong/berteman. Si Moritsune mikir mereka jalan bareng dalam artian
teman, sedangkan Yuuici berpikir kalau si Moritsune dan Shogawa-san itu udah
berpacaran.]
Jawaban yang terlalu langsung
membuatku jadi berteriak.
“ Tentu saja. Itu sebabnya aku
bilang kita sudah jalan bareng ...”
“Ah, erm, maaf. Tak terpungkiri
lagi kalian berdua memang resmi berpacaran.”
“Tidak, semuanya tidak semulus
itu. Hubungan kami masih dalam tahap stagnan
karena baru jadian, jadi aku ingin mendiskusikan ini dengan seseorang.”
Begitu ya ... akhirnya aku
dapat gambaran lengkapnya.
“Hmm ... artinya, kau ingin
melanjutkan hubunganmu lebih jauh dengan Shogawa-san?”
“Betul.”
Ini gawat, tadi hampir saja ...
untungnya aku lebih dulu mengonfirmasi dengan Moritsune. Nasihat untuk cinta
bertepuk sebelah tangan dan memajukan hubungan antar pasangan adalah dua hal
yang berbeda.
... Kalau begitu, satu-satunya
alasan kenapa Shogawa-san tidak mau bertatap muka dengan Moritsune adalah
karena 「Aku sangat malu karena pacarku tiba-tiba menjadi sangat
keren」 ... Tidak, jika dia membuat gerakan yang salah, maka
Moritsune akan menjadi terlalu kepedean juga, dan situasinya akan jatuh ke
jalan buntu. Aku harus menghindari ranjau darat, dan membiarkan Moritsune
mengambil inisiatif untuk secara perlahan dan mantap menutup jarak di antara
mereka.
Karena mereka sudah pacaran,
jika mereka ingin memperpendek jarak di antara mereka, Moritsune harus
mengungkapkan cintanya secara berkala, bukan? Ayo kita konfirmasikan lagi ....
“Ngomong-ngomong, apa yang kau
sukai dari Shogawa-san?”
“Kenapa kau mendadak bertanya
begitu?”
“Jangan terlalu dipikirkan dan
katakan saja padaku. Cuma ada aku di sini, jadi kau tak perlu malu untuk
mengatakannya.”
“Aku sama sekali tidak malu atau
semacamnya ...”
Bagus, tidak berpikir memalukan
untuk mencantumkan poin baik pacarmu adalah pertanda baik.
“Hebat, coba katakan padaku. Ini
adalah informasi yang diperlukan untuk membantumu.”
“Begitu ya ... baiklah. Yah ...
pertama-tama, bukannya dia terlihat imut? Siapa pun akan tertarik dengan
penampilannya terlebih dahulu.”
“Aku mengerti, terus?.”
Dia mengatakan itu dengan wajah
alami ... Bagus, itu bagus.
“Pada saat yang sama, dia
sangat keren. Caranya memandang musuh sangat lugas. Senyumnya terhadap para
pendukungnya, dan ekspresi seriusnya saat menghadapi musuh sama-sama memikat.
Upaya tanpa pamrihnya demi orang lain serta pengorbanannya juga hebat. Caranya
bergerak tanpa ragu terlalu indah.”
Ohh ... Ia terus berbicara
tanpa henti. Walau orang yang dibicarakannya jau sekali dari gambaran
Shogawa-san ... Seolah-olah Shogawa-san yang dilihat Moritsune adalah orang
yang berbeda dari yang aku lihat. Dan apa maksudnya dengan musuh ...?
“Dan juga…”
“Aku mengerti, aku mengerti. Itu
sudah cukup.”
Aku menghentikan Moritsune yang
mungkin akan terus mengoceh selamanya jika terus dibiarkan.
“Sudah cukup?”
Balas Moritsune dengan tampang
sedih, sepertinya Ia masih ingin melanjutkan. Shogawa-san, kau benar-benar
dicintai ....
“Ya, sudah cukup. Hmm ... apa kau
menyampaikan kata-kata tersebut kepada Shogawa-san?”
“Tidak, aku tidak memberitahunya.”
Moritsune menjawab dengan
jujur.
“Eh, kau tidak memberitahunya?”
“Tentu saja. Jika aku mengatakannya,
nanti semuanya akan terbongkar.”
Moritsune menjawab seolah-olah
itu adalah hal yang wajar.
Ugh, hmm ... Ia tak keberatan
memberitahuku, tapi Ia terlalu malu untuk mengatakannya pada Shogawa-san ...?
... Tidak, Ia menggunakan istilah 「terbongkar」, jadi
harus seperti itu. Ia tidak ingin menyampaikannya dengan kata-kata, tapi dengan
sikapnya. Begitu ya, aku tahu seberapa membosankan untuk menyampaikannya cuma
dengan kata-kata, tapi tetap saja ...
“Lalu, ketimbang mengatakan
segalanya, kenapa kau tidak memberi tahu dia sedikit tentang perasaanmu?”
“Benarkah…?”
“Ya, sungguh.”
Aku mengangguk dengan tegas
untuk membuat diriku tampak lebih meyakinkan.
“Karena Yuu-kun sudah bilang
begitu, itu pasti benar ... Tapi ada masalah yang lebih besar dari itu, ‘kan?”
Moritsune menggaruk pipinya,
seolah ada sesuatu yang menganggu pikirannya.
“Sekarang saja, aku masih belum
bisa berbicara lancar dengannya ...”
“Ahh…”
Itu benar ... well, ini cuma
karena sifat Shogawa-san yang pemalu, jadi tinggal masalah waktu saja …....
jadi Ia perlu menunggu.
“Aku ingin tahu apa ada peluang nanti...”
“Aku juga penasaran ...”
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Jadi kesimpulannya ...
Peluang yang kami tunggu-tungu
datang lebih cepat dari yang dari yang diharapkan, sehari setelah aku mengubah
penampilanku.
“Uwah! Zhao Yun-san, apa yang
terjadi padamu?”
Pagi-pagi, perwakilan murid
cewek di kelas saat ini (dipilih olehku), Satosaki-san membuat keributan itu.
Dia masih salah memanggil nama Shogawa-san saat dia menatap kaki kirinya dengan
mata lebar. Kaki kiri Shogawa-san terbalut dalam gips, dan dia memasuki ruang
kelas dengan tongkat.
“Yah, kemarin mons ...”
“Ahhhh! Apa yang terjadi!Di tangga!?
Kau kena kecelakaan dan jatuh!”
Dia ingin mengatakan 「monster」 di
depan umum !? Itu berbahaya sekali…..... ya ampun, aku tidak tahu kapan dia akan
mengungkapkan rahasianya secara tidak sengaja ...
“Hei Hirachi, kamu terlalu
dekat.”
“Ughh, maaf ..”
Satosaki-san membungkuk dengan
oppainya yang bergetar, dan aku mundur. Aku terlalu bersemangat, dan terlalu
dekat dengan wajah Shogawa-san.
“Ahh, haha ... Aku mau ke kamar
kecil dulu.”
Shogawa-san baru saja memasuki
ruangan kelas, tapi langsung keluar lagi. Dia masih belum terbiasa dengan
tongkatnya, dan sosoknya yang goyah membuatku khawatir.
“Hirachi, kamu masih tidak bisa
memahami jarak yang tepat dengan para cewek.”
Keluhan Satosaki-san ada benarnya
juga.
“Kau benar, itu memalukan untukku.”
Aku tidak punya alasan, dan
mengangguk setuju.
“Hmmp.”
Setelah mendengus dengan
cemoohan, ekspresi Satosaki-san berubah.
“Tapi kebetulan sekali. Mahomaho
terluka di tempat yang sama kemarin, ‘kan?”
“Ha-Haha ... Itu benar ...”
Seperti yang diharapkan dari
pengamatan cermat Satosaki-san, hal tersebut membuatku berkeringat dingin.
Itu benar, lukanya ini adalah
hasil dari cedera aksi Mahomaho kemarin.
Ini terjadi kemarin sepulang
sekolah ...
uuuu
“Ha ha ha! Pergilah, monster
tipe penanda, Scismero! Geser penanda mereka sepuluh halaman ke depan, dan lemparkan
ke dalam jurang penuh teror!”
Aku kebetulan hadir ketika
kroco-kroco Big Sister Pink Gen beraksi.
“Uwahhh !? In-Ini ...! Karakter
baru muncul tanpa perkenalan sama sekali ... !?”
“Hyaaa !? Penjahat menyerahkan
dirinya !? Bagaimana dia melakukan kejahatannya! Bagaimana ini bisa
diselesaikan !?”
“Ahhh !? Aku tidak bisa menjawab
pertanyaan ini!? Seolah-olah formula penting sudah menghilang !? !?”
Masa menjadi kacau. Penanda
buku semua orang di buku mereka telah digeser ... Sungguh ...Sungguh kejinya!
Namun, jika itu dia, dia pasti
menemukan caranya!
Saat aku memikirkan hal itu,
sesuatu tiba-tiba datang dari kejauhan.
——
Lihat! Di atas langit!
——Apa
ini seekor burung?
——Apa
itu pesawat?
Kerumunan orang melihat ke
kejauhan sembari menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu.
——Tidak…!
Dan sesuatu tersebut perlahan-lahan
menjadi lebih jelas.
『Itu
adalah Mahou Shoujo Radiant!!』
Semua orang bersorak sorai
penuh sukacita. Dan tentu saja, aku juga ikut bersorak. Keyakinanku pada
Mahomaho tak pernah goyah, bahkan setelah aku mengetahui identitas aslinya.
“Sudah cukup sampai di sini,
Organisasi Penaklukan Dunia!”
Dengan suara berwibawa,
Mahomaho mendarat.
Dan seperti biasa, dia berdiri
dengan mantap setelah mendarat ……. atau, itulah yang seharusnya terjadi.
“Aku, Mahou Shoujo Radiant Yang
Luar Biasa ★ Mahomaho akan… Gyaa !?”
Dia mengakhiri kalimatnya
dengan suara aneh untuk membuat kesan baru.
Tentu saja, itu tidak benar.
Itu hanya teriakan rasa sakit.
Lagi pula, ketika dia mendarat,
kakinya terpeleset.
Dan pergelangan kakinya
bengkok, yang menyebabkan wajahnya terjatuh kepermukaan tanah.
Aku takkan pernah melupakan
adegan ini.
Mahomaho cepat-cepat berdiri
dan mengusap air matanya dari rasa sakit. Anggota Organisasi Penaklukan Dunia
saling bertanya “Hei, apa yang akan kita lakukan sekarang
...”
dengan wajah canggung ...
Pada akhirnya, mereka mungkin
membaca suasana, dan Organisasi Penakluk Dunia segera kabur setelah mengatakan
“Kami akan membiarkanmu lolos kali ini!”,
Tanpa perlu Mahamaho untuk melakukan apa pun.
uuuu
“Hei Hirachi, kenapa kamu
mendadak memandang tempat yang jauh?”
Ada suara yang menarikku
kembali ke kenyataan.
“Ah, tidak ... Aku cuma
penasaran apa itu kejahatan sejati.”
“Hah?”
Aku sedang memikirkan
Organisasi Penaklukan Dunia, dan dengan jujur mengatakan pada Satosaki-san apa
yang ada di pikiranku. Tapi dia hanya mengerutkan keningnya dengan bingung.
Mungkin aku terlalu puitis …...
Saat sedang memikirkan hal itu,
dorongan untuk buang air kecil datang dari dalam diriku.
“Permisi, aku juga ingin ke
kamar mandi.”
“Hmm? Ah, oke ...”
Meninggalkan Satosaki-san yang
kebingungan, aku berjalan keluar dari ruang kelas, dan menuju ke gedung sebelah
Barat di mana ruangan khusus berada. Biasanya, toilet di gedung utama selalu
ramai ... Dan aku tipe orang yang lebih memilih untuk menyelesaikan bisnisku sendirian.
Jadi tujuanku adalah gedung
sebelah Barat yang cukup sepi.
“Hah—, aku lari karena panik ...”
“Beneran deh, Maho selalu payah
kalau berhubungan dengan orang asing, chuyo.”
“Tapi itu bukan masalah payah
dengan orang asing ...”
“Chuyo?”
“Ak-Aku tidak mengatakan
apa-apa!”
Aku segera bersembunyi setelah
mendengar suara yang akrab itu.
Aku mencondongkan diri untuk
mengintip, dan melihat Shogawa-san tengah bersandar di pagar. Dia sepertinya
sedang berbicara dengan tasnya, tapi sebenarnya, peri maskot-si cerpelai berada
di dalam. Memang benar sih jarang ada orang di tempat ini …..! Tapi itu masih
terlalu ceroboh ...!
“Fiuh ... Ngomong-ngomong,
berapa lama lagi sebelum kakiku sembuh?”
Shogawa-san menunjuk ke kaki
kirinya yang tertutup gips.
“Nah, chuyo ... kamu terluka
saat pertempuran, jadi kamu bisa mengklaim asuransi kecelakaan kerja ...”
Mahou Shoujo Radiant punya
asuransi kecelakaan kerja!? Apalagi kau bisa mengklaimnya!? Dan apa hubungannya
dengan percakapanmu tadi !?
“Dengan Mana, kamu bisa mengklaim
untuk menyembuhkan cederamu, tapi itu masih akan memakan waktu seminggu, chuyo.” (TN: Mana = Energi
Sihir)
Oh, begitu ya... Mana?
Mendapatkan asuransi kecelakaan kerja dalam bentuk seperti itu, benar-benar
sesuai dengan gaya ala Mahou Shoujo ...... Atau tidak ...?
“Begitu ya— yah, apa boleh buat.”
Shogawa-san menghela nafas
dengan menyesal.
“Maaf, chuyo. Bagaimana pun juga,
memperbaiki kostum adalah prioritas utama, chuyo.”
Itu salah!? Bukannya prioritasnya
harus dibalik, Cerpelai-san !? Kenapa pakaian lebih diprioritaskan ketimbang
orangnya langsung !? Klausul asuransi kecelakaan kerja dari Mahou Shoujo Radiant
sangat mengerikan!
“Ohh, aku ada tugas piket hari
ini.”
Tapi Shogawa-san menerimanya
mentah-mentah.
Seberapa gelapnya lingkungan
kerja Mahou Shoujo Radiant ...?
“Aku harus membersihkan papan
tulis untuk jam pelajaran pagi ... Tapi dengan kakiku yang seperti ini .....”
Ucap Shogawa-san sambil menggerutu.
Dia benar-benar ketat pada dirinya sendiri …….. Mengingat dia sedang cedera,
meski dia tidak melakukan tugas piketnya, pasti tak ada yang mengeluh. Dan
semua tahu betapa sulitnya bagi Shogawa-san yang bertumbuh pendek untuk membersihkan
papan tulis.
“Aku mengerti, chuyo!”
Hmm? Maskot itu kelihatannya
memikirkan rencana yang bagus.
“Kamu pakai perubahan saja,
chuyo!”
... Berubah?
“Kamu berubah jadi Mahou Shoujo Radiant,
lalu kamu menggunakan sihir dan membuat kain lap membersihkan papan tulis!”
Haha, itu lelucon yang lucu ...
“Itu dia!”
Tentu saja, tidak!
Shogawa-san !? Kenapa wajahmu
terlihat seperti sudah menemukan jawabannya !? Kau tidak pernah menggunakan kekuatan
Mahomaho untuk hal sepele seperti ini sebelumnya, ‘kan !? Selain itu, meminta
Mahomaho untuk melakukan tugas bersih-bersih terlihat sangat mencurigakan!
Aahhhh, kenapa kau mengeluarkan
tongkat transformasimu !?
“Oo wahai Dewa kegelapan, Penguasa dari
segala kekacauan, dan Kaisar yang memerintah kematian, sebagai imbalan atas
persembahanku, tolong beri aku kekuatan...”
Dia benar-benar mengucapkannya
!!!!!!!!
Mantra yang terdengar seperti
kutukan necromancer !!!!!!!!
Apa kau serius!? Apa mentalmu
tidak stabil !?
Ughh ... Aku tidak punya
pilihan selain masuk sekarang ...! Mantranya sudah diucapkan, dan Shogawa-san
ditutupi dengan cahaya misterius ...!
“Ohh! Tiba-tiba aku merasa ingin
membersihkan papan tulis!”
Aku bersembunyi, dan
mengucapnya dengan lantang, seolah-olah sedang berbicara pada diriku sendiri.
“!?”
Shogawa-san menahan napas, lalu
memasukkan sesuatu — mungkin tongkat transformasi dan cerpelai-san — ke dalam
tasnya. Dan kemudian, aku menunjukkan diri.
“Oh, Shogawa-san… Gwahh!?”
Shogawa-san, ternyata ada kau
toh ... Aku ingin mengatakan itu, tapi aku membuat suara aneh di tengah
kalimat.
Karena ……... Karena, Shogawa-san
setengah telanjang sekarang!
Baju robek yang tidak terlihat
seperti seragam sama sekali, menutupi bagian-bagian pentingnya!
Dia benar-benar telanjang!
“Hieee, Hirachi-kun !?
Tu-Tunggu!”
Aku berbalik dengan panik, dan
mendengar teriakan Shogawa-san.
It-Itu berbahaya ... jika saja ada
hembusan angin, aku pasti bisa melihat semuanya ... Ngomong-ngomong, jadi itu
yang akan terjadi jika transformasinya dibatalkan di tengah proses ...!
Jika ada risiko seperti itu,
seharunya jangan asal berubah di sekolah ...! Saat insiden sebelumnya, jika kau
tidak mengatur waktunya dengan tepat, akan ada tragedi di ruang kelas!
“Umm ... Sekarang sudah tidak
apa-apa ...”
Setelah menunggu beberapa saat,
aku mendengar suara malu-malu, lalu berbalik ke arah koridor.
Bagus, dia sudah mengenakan
seragamnya dengan benar ..... Kancing bajunya ada di tempat yang salah, dan
tidak dimasukkan ke dalam roknya, tapi ayo berpura-pura kalau semuanya
baik-baik saja ...
“Erm ... Hirachi-kun, apa, apa kamu
melihat sesuatu ...?”
“Melihat sesuatu? aku sama
sekali tidak melihat apa-apa! Karena ... Benar, karena angin! Mataku kelilipan
karena ada pasir yang masuk ke mataku! Aku masih kelilipan sampai sekarang!”
“Begitu ya ... Syukurlah ...”
Tidak, itu ….... Shogawa-san,
Kau benar-benar mempercayai penjelasan itu, ya ... Walau rasanya aneh kalau aku
bilang begini tapi ….. Merasa lega dalam situasi seperti itu sedikit ... Po-Pokoknya,
kembali ke rencana!
“... Ehh !? Ngomong-ngomong! Shogawa-san,
kau ada tugas piket hari ini, kan !?”
Sejujurnya, aku mengalihkan
topik dengan sangat kaku ... Tapi biarkan aku memaksakan ini sekarang!
“Hmm. Iya…”
“Sebenarnya, entah kenapa, aku
punya desakan kuat untuk membersihkan papan tulis hari ini! Jika kau tidak
keberatan, apa aku boleh melakukan tugas piketmu!?”
“E-Ehh ...? Apa desakan seperti
itu ... ada, ya?”
Kenapa kau menunjukkan
pemikiran yang masuk akal sekarang !? Aku tahu betul kalau kau adalah seseorang
tanpa akal sehat!
“Tentu saja ada! Ah, aku tidak
tahan lagi! Aku ingin membersihkan papan tulis sekarang! Fufu, aku takkan tahan
jika papan tulisnya tidak bersih!”
“Ahh, tunggu ...”
Aku meninggalkan Shogawa-san
yang terbengong-bengong, dan menyerbu layaknya angin topan.
“Woooahhh !!!!!!!!!!!!!”
Begitu aku masuk ke ruang
kelas, aku langsung membersihkan papan tulis dengan ganas.
Aku terus melakukannya selama
beberapa menit sampai-sampai teman-teman sekelasku menonton dengan diam.
Dan hasilnya adalah papan tulis
yang benar-benar bersih!
Setelah kejadian ini, aku
menerima gelar “The Clean and The Furious”.
Meski aku menghabiskan seluruh
hidupku di timur Jepang, dan belum pernah pergi ke Barat sebelumnya. [TL: Ini pelesetan
pada naniwa, yang merupakan tempat place 波, atau berarti sangat cepat 浪 速]
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Ahh ... Hirachi-kun sudah pergi
....
“Bukannya Ia anak yang aneh,
chuyo?”
“Ya ……kamu benar…”
Perhatianku sebagian besar
terfokus Hirachi-kun, dan aku menjawab Chuyo-chan dengan setengah hati.
Ya, Hirachi-kun memang cowok
aneh. Ia me-menyatakan cinta pada seseorang seperti diriku ... dan selalu
mengatakan hal-hal yang tidak dapat dimengerti, tapi pada akhirnya selalu
membantuku.
Walau aku menjauhinya ...
“Chuyo? Maho, kenapa wajahmu memerah,
chuyo? Apa kamu masuk angin, chuyo?”
“Ya …….kamu benar…”
Aku tahu jantungku berdetak
sangat kencang.
Akan tetapi, aku adalah Mahou
Shoujo Radiant ... Aku tidak bisa terlibat dengannya ... Jadi Hirachi-kun pasti
akan membenci orang sepertiku ……… ‘kan.
Aku selalu menggunakan itu
sebagai alasan.
Tapi Hirachi-kun masih
membantuku seperti biasa.
Jadi …... sekarang saatnya
untuk menghadapinya….
Hirachi-kun.
Dan perasaan aku sendiri.
… Rasanya aku baru saja
menguatkan tekadku dengan cara yang keren.
Tapi sebenarnya, apa yang harus
aku lakukan untuk menghadapinya ...? Ughh, aku tidak punya pengalaman sama
sekali dan tidak berguna …... Apa aku bisa membahas ini dengan seseorang ... Di
mana aku bisa menemukan seseorang untuk diajak curhat masalah ini ...
Satu-satunya yang dapat aku ajak bicara adalah …..
“Chuyo?”
Aku memalingkan kepala, dan
Chuyo-chan memiringkan kepalanya dengan manis.
Bagaimanapun juga, aku tak bisa
curhat masalah cinta dari binatang.
“Apa barusan kamu memikirkan
sesuatu yang kasar, chuyo?”
“It-Itu hanya imajinasimu.”
Chuyo-chan sangat peka dalam
hal ini ...
Hah— …… Tak ada gunanya jika aku
tidak punya seseorang yang bisa diajak curhat...
Aku hanya perlu meluangkan
waktu untuk memikirkannya.
Sejak saat ini, kehidupan
sehari-hariku menjadi sangat sibuk.
vvvv
“Hah ... Susah banget buang
sampah dengan kaki seperti ini ……… Benar! Aku hanya perlu berubah ……”
“Fuwahhhh, ini enteng banget!
Apa ada yang berat di sekitar sini! Oh, ada tempat sampah yang ukurannya tepat!
Shogawa-san, izinkan aku meminjam itu!”
“Hah!? Hirachi-kun, lututmu
akan terluka jika kamu melompat gaya kelinci seperti itu !? Tidak, bukan itu!
Jika kamu terus melompat dengan tong sampah di punggungmu, sampahnya akan
berceceran ke mana-mana!”
“Hmmp! Hmmp hmmp! ... Setelah
memasuki lingkungan masyarakat, akan ada hubungan yang lebih berantakan
daripada sampah! Jadi aku harus terbiasa sekarang!”
“Kupikir, sia-sia saja kamu
melatih ketahananmu untuk masyarakat melalui sampah secara fisik ...”
vvvv
“Hmm, aku tidak bisa menjangkaunya.
Jika saja ada pijakan ….. dengan kakiku ... Itu benar! Aku hanya perlu beru
...”
“Shogawa-san, ini buku yang kau
inginkan, bukan! Ini, silahakan ambil!”
“Ah, ya, te-terima kasih banyak
…….. Tapi jika kamu menariknya secara paksa ... Hyaa !? Buku-buku di sekitarnya
akan jatuh !?”
“Guu ...... Tidak apa-apa,
serahkan saja semuanya kepadaku, kau bisa pergi duluan!”
“He-Hebat sekali ...! Kamu
menangkap semua buku dengan setiap bagian tubuhmu ...! ... Sekarang bukan
waktunya untuk ini! Aku akan memanggil petugas perpustakaan, tolong tunggu di
sini sebentar!”
vvvv
“Hah ... Hujan. Aku tidak bisa
memegang payung dengan tongkatku ... Itu benar! Aku hanya perlu ...”
“Hee, Shogawa-san! Taksi Hirachi
ada di sini!”
“Aku tidak meminta taksi !?
Tidak, aku takkan naik meski kamu sudah jongkok begitu! Dan kenapa kamu
terlihat bingung !? Bagus, kamu akhirnya menyerah juga….... Hyaa !? Apa yang
sedang terjadi!? Uwah !? Gendongan ala putri!? Tidak, ini terlalu memalukan!”
“Tidak apa-apa, Shogawa-san!
Jika kau membenamkan wajahmu di dadaku, tak ada yang akan tahu identitasmu,
Shogawa-san! Jadi jangan khawatir!”
“Bukan itu masalahnya! Ini terlalu
memalukan dalam artian lain! Dan Hirachi-kun, kamu barusan meneriakkan namaku
dengan lantang, dan sudah mengeksposku!”
vvvv
“Aku tidak suka pelajaran
olahraga, tapi menonton sendiri dari pinggiran rasanya membosankan juga ... Itu
benar! Aku hanya ...”
“Aku tahu Shogawa-san akan
berpikir begitu, jadi aku akan bergabung dan menonton dari pinggiran juga!”
“Kamu bebas buat bolos kalau
kamu ingin tidak ikut pelajaran ...!? Ngomong-ngomong, apa yang terjadi padamu.
Hirachi-kun !? Badanmu banyak luka !? !?”
“Aku cuma jatuh dengan indah di
depan Sensei! Jadi apa yang harus kita lakukan!? Bermain shiritori !? Tic tac toe
!? Aku juga punya kartu poker dan permainan monopoli!”
“Kamu terlalu sibuk dengan aktivitas
bebas !? Kamu tidak boleh begitu Hirachi-kun! Sensei akan memarahimu tau ...
Hah !? Kenapa semua orang melihat kita dengan mata lembut !? Bahkan Sensei juga
!? Mereka mengusap hidung mereka dengan wajah yang seolah-olah mengatakan 「Kau bertindak sampai sejauh itu, aku
menyerah, lakukan apa yang kau suka」 !? Dan
mereka melihat ke kejauhan dengan ekspresi yang sakan-akan mengatakan 「Ada kalanya aku juga bertingkah seperti itu」!? Ahh, semuanya, jangan salah paham dulu!!”
vvvv
“Haahh... Haah... rasanya sulit
sekali naik tangga dengan kaki seperti ini ...... Itu benar ......!”
“Oh, Shogawa-san, ada turunan
di sana.”
“Benar-benar ada! Terima kasih
……… Hmm, itu normal !?”
“Apa aku membuatmu marah karena
itu normal !?”
“Tidak juga! Maaf!”
uSudut Pandang Hirachi Moritsune
u
Akhirnya ….akhirnya……
akhirnya…..
Dalam semua situasi di mana Shogawa-san
ingin berubah, aku terus mengikuti dan menghentikannya.
……… Ngomong-ngomong, keinginan
untuk berubah di setiap kesempatan itu terlalu gegabah, Shogawa-san ...!?
Kenapa kau sama sekali tidak ragu untuk
berubah ...? Dan apa rencanamu jika kau berubah di jam pelajaran olahraga ...?
Tapi untungnya usahaku mendapat
imbalannya.
Aku bisa merasakan jarak antara
diriku dan Shogawa-san semakin dekat.
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Hmm …… Aku merasa kalau jarak
antara diriku dan Hirachi-kun perlahan-lahan semakin dekat...
Tapi mengapa Hirachi-kun
berusaha begitu keras ...? Aku pikir dia adalah tipe orang yang sama denganku,
atau apa aku sendiri yang salah ...?
... Dan tanpa aku sadari, aku juga
tidak terlalu membenci tindakannya.
Sebaliknya, sukacita yang kurasakan
sedikit lebih kuat.
Namun, aku masih plin plan. Aku
memutuskan untuk menghadapi masalahku secara langsung, tapi aku tidak bisa
berbuat apa-apa. Aku tidak menolak atau menerimanya ... Ughh, sepertinya aku
benar-benar populer, dan menjadikannya sebagai cadangan ... Tapi ini adalah
pertama kalinya aku mengalami ini, jadi aku tidak tahu harus berbuat apa ...
Tidak bijak memikirkan ini saat
aku berubah.
“Uwah ...”
Aku tidak bisa menyeimbangkan
badanku dengan baik, dan terjatuh di tengah-tengah berganti pakaian olahragaku.
“Ah.”
Seseorang menopangku saat itu
juga.
“Apa kamu baik-baik saja, Zhao
Yun-san?”
Aku celingak-celinguk, dan
melihat sepasang payudara yang bisa bicara.
... Salah, aku mendongak ke
atas dan bertatapan mata dengan Satosaki-san.
“Oh, ya ... Terima kasih banyak,
Satosaki-san ...”
“Jangan khawatir, ini tidak
seberapa kok.”
Satosaki-san yang mengatakan
itu dengan senyum ... sangatlah keren ... Dia berdiri di sana dengan bajunya yang
masih terbuka lebar, dan tidak malu sama sekali.
Sebenarnya, aku selalu berpikir
Satosaki-san punya bentuk badan yang bagus. Payudaranya yang besar hampir
tumpah dari bra-nya, tapi lingkar pinggangnya masih terlihat sangat cantik. Dia
terlihat cukup bagus untuk menjadi model gravure.
Sedangkan aku ... Yah, jika aku
menunduk ke bawah hanya akan membuatku merasa hampa karena hanya ada papan
triplek, jadi aku seharusnya tidak melakukan itu. Aku tak perlu memeriksa lebih
lanjut untuk mengetahui kalau tubuhku sedatar anak kecil.
“Hmm? Apa ada sesuatu tentang
tubuhku yang mengganggumu?”
“Tidak, kupikir itu sangat
cantik.”
Satosaki-san bertanya sembari
memeriksa tubuhnya sendiri, dan aku menjawab secara refleks.
“Hah!?”
“Ti-Tidak! Bukan apa-apa!”
Satosaki-san melihat ke arahku,
dan aku menggelengkan kepala panik.
Satosaki-san memiringkan kepalanya
dengan wajah jengkel.
“Ngomong-ngomong, Sensei kejam sekali
menyuruhmu berganti pakaian, padahal kakimu sedang terbalut gips.”
“Ahaha ... mau bagaimana lagi
karena itu aturannya. Dan mengganti pakaian bukanlah hal yang kejam.”
Aku menjawab dengan senyum
masam. Dia sangat baik karena marah atas
diriku ...
“Baiklah, jika kamu punya
masalah, curhat saja padaku, Zhao Yun-san!”
“Y-Ya, terima kasih banyak,
Satosaki-san.”
Dan juga, Zhao Yun-san ...? Ini
adalah pertama kalinya seseorang memanggilku dengan nama panggilan. Aku tidak
tahu dari mana asal nama itu, tapi kedengarannya lucu dan aku senang karenanya.
…… Oh, benar …… Aku ingin
bertanya….
“Erm ... Satosaki-san, apa kau
tidak keberatan kalau aku bertanya sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan
lukaku ...?”
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Sepulang sekolah.
Aku dan Zhao Yun-san duduk di
tangga menuju atap. Karena atap sekolah tidak boleh dimasuki, jadi tempat ini
sangatlah aman karena tak ada yang akan mengganggu kita. Aku tahu kalau Zhao
Yun-san memilih tempat ini karena dia tidak ingin orang lain mendengar pembicaraan
kami.
“Jadi? Apa yang ingin kamu
bicarakan?”
Melihat Zhao Yun-san menggeliat
dengan malu-malu, aku langsung bertanya to
the point.
“Erm ... Yah ... Ini tentang ...
anak cowok.”
Cowok?
Aku tak pernah menyangka
mendengar hal itu dari Zhao Yun-san ...
“Jarak dengan anak cowok ... dan
bagaimana memperdalam hubungan ...”
Zhao Yun-san bergumam pada
dirinya sendiri dengan suara aneh.
Ehh— Jangan bilang ini ....
“Kamu ingin tahu cara
mendapatkan cowok yang kamu sukai?”
“T-Tidak! Aku tidak benar-benar
menyukainya, hanya saja belakangan ini Ia selalu berada di pikiranku!”
Biasanya sih, itu disebut suka,
‘kan ...? Atau apa dia tidak membicarakan tentang kisah cintanya ...? Misalnya,
『tidak suka tapi di pikiranku』 jenis
perasaan yang aku miliki terhadap Hirachi dan Sorahashi?
Haha, mana mungkin dia sama
denganku.
“Jadi, kenapa kamu bertanya
kepadaku?”
Dari banyaknya pertanyaan di benakku,
aku mengucapkan salah satunya. Ketimbang diriku, bukannya lebih baik kalau dia
bertanya kepada seseorang yang lebih dekat dengannya?
“Yah, erm, karena Satosaki-san
sepertinya sangat memahami anak cowok dengan baik ...”
Hmm— ... dia salah, pengalamanku
dengan cowok adalah nol ... Daripada objek kasih sayang, bagiku, anak cowok
harus mencintai anak cowok. Yah, aku sangat memahami cowok 2-D.
Sekarang aku harus memikirkan
bagaimana menyampaikannya kepada Zhao Yun-san.
“Yah, kupikir aku bisa berteman
baik dengan Satosaki-san ... sebagai teman sekelas ... Yah ...”
Sepertinya Zhao Yun-san masih
ada yang ingin disampaikan, jadi ayo dengarkan dulu.
Jika aku membuatnya
terburu-buru, itu akan membuatnya panik.
“Erm ... Yah ... aku pikir kita
bisa lebih seperti sahabat!”
Oh—? Sahabat, ya.
Bagi aku, itu adalah sesuatu
yang tidak bisa aku setujui. Atau lebih tepatnya, aku dan Zhao Yun-san punya
beberapa kesamaan. Dan bagian diriku yang aku sembunyikan ... adalah ... tunggu…...
Tidak mungkin….
Apakah dia berbicara tentang
itu?
Sifat sejatiku ...... dia sudah
mengetahuinya?
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Ahh ... Aku akhirnya mengatakan
kata 「sahabat」...
Rasanya terlalu malu untuk
memintanya menjadi teman. Aku ingin mengungkapkan ide 『teman
sekelas yang dekat』 ... tapi apa kata 「sahabat」 berat
kata ...? …… Apakah ada istilah lain yang bisa aku gunakan ...
“... Zhao Yun-san”
Ah, Satosaki-san menunjukkan
wajah menakutkan !? It-Itu benar! Tentu saja dia akan membencinya jika
seseorang seperti diriku memanggilnya sahabatku! Ya, aku harus menarik kembali
kata-kataku ...!
“E-Erm ...”
“Jadi, Kau tahu sifat sejatiku
...?”
Ah, aku gagal ... Hmm? Sifat
sejati ...? Oh, maksudnya yang itu, ‘kan? Berlawanan dengan penampilannya yang
sembrono, dia sebenarnya, bersifat lembut, baik hati, dan perhatian ... kalau
begitu ....
“Y-Ya ... aku tahu ...”
“Begitu ya…”
…… Ah, apa aku salah bicara
lagi !? Pasti rasanya sangat menjengkelkan bagi seseorang yang tidak
mengenalnya untuk mengatakan 「Aku
sangat mengenalmu dengan baik」! Aku
harus memperbaikinya...!
“… Jadi begitu.”
... Hmm? Satosaki-san tampaknya
menunjukkan wajah pasrah ...?
“Sejak kapan kamu menyadarinya?”
“E-Erm, maaf ... baru-baru ini
...”
Dia berbicara dengan seseorang
seperti diriku, dan bahkan memberiku nama panggilan ... Sebelum semua itu
terjadi, kalau boleh jujur, kupikir Satosaki-san adalah orang yang menakutkan
...
“Baru-baru ini ... ya.”
Hmm ... Satosaki-san ...
tersenyum kecut ... ?
“Aku sudah terlalu malas, ya.
Uh”
Erm ... Dari reaksi
Satosaki-san ... dia berharap untuk menyembunyikan sifat sejatinya ...? Aku tak
berpikir membiarkan orang lain tahu bahwa Satosaki-san adalah gadis yang lembut
dan imut bukan hal yang buruk ... tapi bagaimana jika gambar yang ia tuju adalah
gambar setan kecil ...?
Maka kebaikannya takkan
diperlukan ... bukan? Mungkin ini cara kerjanya di dunia yang tidak aku kenal
...?
“A-Ah, Satosaki-san! Aku takkan
pernah memberi tahu orang lain! Janji!”
Aku berteriak saat aku
memikirkannya ........ aku merasa malu karena tidak memikirkannya dengan baik
...
“Ya, akan lebih bagus jika kamu
melakukan itu.”
Ah, sepertinya ... itu jawaban
yang tepat ... mungkin ...?
“Selain itu, Zhao Yun-san tak
bisa mengatakannya sendiri, ‘kan?”
“E-Erm ... Itu benar ...”
Maksudnya dia, aku tidak punya
siapapun untuk dibertitahu...
“Yang artinya, kita terikat
oleh takdir yang sama.”
Terikat oleh takdir ... !? Aku
tidak benar-benar mengerti, tapi itu sepertinya sangat dekat, dan kedengarannya
bagus ...! Ah, aku adalah Mahou Shoujo Radiant ….. Aku tidak bisa terlibat
dengan orang lain ... Namun, tidak apa-apa bagiku untuk memiliki seseorang yang
sesekali bisa diajak curhat ..... Selain itu, aku telah memutuskan untuk tidak
menggunakan alasan itu lagi ...
“Jadi, kamu ingin membicarakan
sesuatu, bukan? Zhao Yun-san, orang yang ada selalu mengganggu pikiranmu adalah
Hirachi, benar?”
“Pfft !?”
Kenapa!? Bagaimana dia bisa
tahu!?
“Haha, kenapa kamu terlihat
sangat terkejut? Dari arah pembicaraannya saja, siapa pun bisa menebaknya.”
Benarkah!? Apa cuma aku
satu-satunya yang tidak bisa menebak itu !?
“Aku mengerti, jika itu tentang
itu, kamu bisa curhat denganku kapan pun kamu mau.”
Eh, aku tidak mengerti !?
Kenapa semuanya berubah mendadak jadi menguntungkanku!? Apa ada beberapa
perkembangan tersembunyi yang aku lewatkan !?
“Nah, kita adalah sohib
sekarang. Yoroshiku ne.”
Satosaki-san lalu mengulurkan
tangannya.
Terus terang saja, aku masih
bingung …... tapi memang benar kalau aku ingin lebih dekat dengan Hirachi-kun …...
Untuk bisa melakukannya, aku harus mengerti cara berinteraksi dengan anak cowok
...
Jika Satosaki-san bersedia
mengulurkan tangan untukku, itu akan menjadi bantuan besar—— Aku bergumam pada
diriku dalam hati.
“Ye-Yeah ... Yoroshiku ...”
Aku menjabat tangannya dengan gelisah.
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Beneran deh ... Apa yang aku sudah
lakukan sampai-sampai menunjukkan sifat sejatiku.
Sejujurnya, aku punya beberapa
ide. Belakangan ini, aku terlalu asyik dengan kegembiraan Sora X Hira, dan
tidak mawas diri dengan keadaan sekelilingku ... Omong-omong, sama seperti
genre itu sendiri, tak ada yang tahu kapan kamu akan menginjak ranjau darat ...
Penting untuk berolahraga karena peringatan.
“Hmm ... Zhao Yun-san, Kamu
ingin menjadi lebih dekat dengan Hirachi, ‘kan?”
“Erm ... Ya ... kurasa begitu?”
Jika menggunakan contoh, setiap
orang mempunyai caranya masing-masing dalam menikmati pasangan yang sudah
dibentuk.
Misalnya saja diriku, aku
adalah tipe orang yang menonton sepenuhnya dari pingiran. Yang mana artinya, statusku
cuma sebagai penonton. Aku takkan menerobos ke dunia mereka, dan sebisa mungkin
tidak terlibat dengan mereka.
Namun, ada juga orang yang 『ingin menjadi bagian dari para
pemeran』. Mereka mungkin memainkan
peran konsultan, atau objek kecemburuan, dan memerankan peran kunci yang
mendorong pasangan mereka. Mereka kemudian akan mengawasi pasangan dari dekat.
Mereka ingin lebih banyak dapat menulis fanfiksi mereka sendiri, dan
menciptakan karakter wanita yang akan membuat kekacauan. Suasana antara anak
cowok akan berkurang, dan mereka akhirnya berebut gadis itu ... ah, aku malah
ngelantur.
Kesampingkan dulu topik 2-D.
Dengan permata langka yang muncul di sampingnya, wajar saja jika dia ingin
menonton dari kursi VIP. Namun, hal yang dituju oleh Zhao Yun-san akan menjadi
jalan yang sulit. Jika karakter Hirachi masih dalam fase formatif, maka mungkin
ada peran yang lebih cocok yang bisa dimainkan oleh Zhao Yun-san. Namun,
Hirachi sudah berkomitmen pada jalur cowok keren, jadi wajar saja kalau Zhao
Yun-san akan merasa frustrasi dan cemas.
“Erm ... Satosaki-san ...?”
Ah, hobiku ... oh tidak, aku
berpikir terlalu keras, dan tidak berbicara sama sekali.
“Biar aku konfirmasi lagi, Kamu
tidak mengejar Sorahashi, tapi Hirachi, ‘kan?”
“…..? Mengapa kamu menyebut
nama Sorahashi-kun ...?”
Begitu ya, dia tidak
menargetkan Sorahashi. Sungguh mengesankan sekali, dia sudah memikirkan hal ini
dengan matang.
Secara realistis, tidak praktis
untuk membidik Sorahashi sekarang. Lagipula dia adalah figur pusat kelas kita …...
bukan, malah sekolah kita. Hubungan orang-orang di sekitarnya kurang lebih
seimbang, meski dia ingin lebih dekat dengannya, dia pasti akan dilabrak
gadis-gadis di sekitar Sorahashi. Bagi Zhao Yun-san, itu tak ada bedanya dengan
menantang bos terakhir di Level 1.
Sebaliknya, Hirachi seperti
dataran salju yang belum dipetakan. Dari yang aku tahu, hubungan sosialnya adalah
nol. Efeknya mengubah citranya sangat besar, dan ada banyak gadis di dalam dan
di luar kelas kami yang memerhatikannya ... Tapi pada tahap ini, mereka masih
saling menjaga.
Jika dia ingin bertindak, waktu
yang tepat harusnya sekarang. Dan mendekatkan jarak mereka dalam sekali coba.
Supaya bisa melakukan itu, dia
membutuhkan ...
“Zhao Yun-san, izinkan aku
mengkonfirmasi sesuatu.”
“A-Apa ...?”
Zhao Yun-san kurang rasa
percaya diri.
Jadi aku harus mengklarifikasi
ini.
“Apa kamu memiliki tekad untuk
mengubah dirimu sendiri?”
Aku menatapnya demi mencari
jawaban.
Dan Zhao Yun-san ... Aku pikir dia
akan menghindari tatapanku.
“… Iya.”
Tapi, tanpa diduga, dia
menjawabku dengan tekad kuat di matanya.
“Hirachi-kun sudah mengubah
dirinya. Jadi, aku harus berubah juga.”
... Begitu, itu benar. Salah
satu pasangan sudah bekerja sangat keras. Wanita di sisinya juga tidak bisa
setengah-setengah. Sepertinya aku telah meremehkan Zhao Yun-san.
“Aku mengerti.”
Kalau begitu, aku harus
menguatkan tekadku juga.
“Zhao Yun-san, lakukanlah yang
terbaik!”
“Y-Ya!”
Dan begitulah, rencanaku untuk
mengubah penampilan Zhao Yun-san dimulai.