Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 42



u Sudut Pandang si Senpai u
Aku membuka hadiah ulang tahun kemarin setelah tiba di rumah, menepati janjiku pada Kouhai-chan.
Di dalam kado hadiah tersebut terdapat kotak kecil, tapi ada dua item di dalamnya.
Yang pertama adalah kotak kacamata biru. Aku tak tahu apa itu alami atau sintetis, tetapi kelihatannya terbuat dari kulit, dan sensasi mewah yang membuatku merasa boros bila sering digunakan.
Yang lainnya adalah paket plastik biru yang menonjol. Dengan huruf besar bertuliskan Mudah dilepaskan tanpa menggunakan jarimu!, Ada item yang sepertinya terbuat dari karet silikon. Apa ini?
Setelah membaca seluruh tulisan di kotak, ternyata ini adalah alat untuk memakai dan melepas lensa kontak. Nama sebenarnya Meruru. Aku hanya bisa memikirkan gadis penyihir saat mendengar nama itu.
Sekarang. Apa arti kedua hadiah ini? Bahkan ketika aku membalikkan kotak itu, tidak ada kartu pesan sama sekali.
Yah, jika dia ingin menghubungiku, dia bisa melakukannya dengan LINE. Tak perlu baginya untuk menulis surat yang rumit.
Bagaimanapun, kami memiliki hubungan yang baik sampai-sampai kami bertemu setiap hari. Dia seharusnya tak segan dengan memberitahuku alasan pemberian ini besok.

vvvv

Hari berikutnya adalah hari Sabtu, dan aku lupa kalau sekarang hari libur.
Seperti biasa, ketika hari sudah siang, aku bangun dan meregangkan tubuhku.
Melihat layar smartphone-ku, aku mendapat beberapa pesan LINE seperti yang sudah aku duga.
Maharun♪ : Selamat pagi, senpai
Maharun ♪ : Apa kamu sudah membuka hadiah dariku?
Maharun ♪ : Oh, jadi kamu masih tidur ...
Maharun ♪ :  Tolong beri tahu aku saat kamu sudah bangun
Apa-apaan dengan Jadi, kau masih tidur”, apa dia mengejekku?
Tidak, dia benar kalau aku sedang tidur, tapi jika aku tidak tidur dan punya tugas mendadak, apa dia bahkan masih berpikir kalau aku tidur? Ya sudahlah.
Iguchi Keita : Pagi
Maharun ♪  : Seperti biasa, senpai benar-benar tukang tidur
Iguchi Keita : Banyak komen.
Maharun ♪ : Apa Senpai sudah membuka hadiah dariku?
Iguchi Keita : Ya, sudah.
Iguchi Keita : Apa itu
Aku tidak bisa memikirkan apa pun selain, "apa itu." Aku tidak bisa menulis apa pun selain, "apa itu."
Maharun ♪ : Kupikir aku ingin melihat Senpai yang memakai lensa kontak.
Iguchi Keita : Bukankah mata telanjang juga sama saja ...
Tetap merepotkan untuk mengenakannya masing-masing.
Maharun ♪ : Kontak lensa mungkin terasa lebih nyaman daripada apa yang dipikirkan Senpai, loh?
Iguchi Keita : Aku tidak mau memiliki mata kering
Maharun ♪ : Kepada senpai yang membuat alasan semacam itu,
Maharun ♪ : Ini seperti hadiah dari pemakai kontak seperti diriku
Jangan hancurkan alasanku seperti itu, oi!
Bukannya ini berarti rute pelarianku terus berkurang?
Iguchi Keita : Ini tidak ada gunanya bila masih perlu waktu untuk memakainya
Iguchi Keita : Aku juga sudah pernah bilang kalau aku tidak bisa membuka mataku lebar-lebar, ‘kan?
Aku merasa sudah pernah mengatakannya sekitar seminggu yang lalu.
Salah satu alasan kenapa aku tidak memakai lensa kontak adalah karena butuh beberapa waktu yang lama untuk memakainya. Ditambah, aku mengantuk di pagi hari, membuatku tidak bisa membuka mata dengan benar untuk memakai kontak. Jika aku harus bangun lebih pagi untuk memakainya, maka semakin sulit bagiku untuk membuka mata. Dan, siklus setan tersebut dimulai.
Maharun ♪ : Lalu, di pakai pas akhir pecan pun tak masalah.
Iguchi Keita : Itu sih percuma saja
Iguchi Keita : Tidak ada yang akan melihatnya selain orang tuaku
Maharun ♪ : Senpai bisa memakainya di akhir pekan saat kita pergi
Maharun ♪ : Senpai, apa kamu tidak mau mencoba pakai lensa kontak?
Dia ngotot sekali.
Apa dia benar-benar ingin mengubah orang lain menjadi pengguna lensa kontak?
Iguchi Keita : Haa ...
Iguchi Keita : Aku sudah punya beberapa lensa kontak, jadi mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba
Tapi kenapa kau begitu putus asa?
Iguchi Keita : Er, "pertanyaan hari ini"
Maharun ♪ : Mendadak sekali.
Iguchi Keita : Kenapa kau ingin aku memakai lensa kontak sampai segitunya?

u Sudut Pandang si Kohai u
Aku mendadat mendapat pertanyaan dari Senpai.
Bahkan aku terkejut sampai dibuat kesal begini. Untungnya kami sedang chattingan melalui LINE.
Tapi, ini juga pertanyaan hari ini, jadi aku tidak bisa melakukan apa pun selain menjawabnya dengan jujur.
Aku menghela nafas.
Maharun ♪ : Karena,
Maharun ♪ : Senpai nanti terlihat lebih keren
Ah, aku mengatakannya.
Ia membacanya, dan dua menit berlalu begitu saja.
Iguchi Keita : Ha?
Ketika Ia akhirnya menjawab, Senpai hanya mengirimi kata Ha?”.
Maharun ♪ : Itu jika kita berbicara secara relatif oke, relatif!
Tidak, aku tidak mengatakan kalau Senpai biasanya tidak keren atau semacamnya tapi kacamata jelas tidak cocok sama sekali atau mungkin wajahnya tidak benar-benar cocok untuk mengenakan kacamata dan lebih baik baginya untuk tidak mengenakan apa pun tapi bukan berarti Senpai akan mencapai tingkat super ganteng seperti itu tapi ini hanya evaluasi yang tepat dari perasaanku.
Yah, mana mungkin menyampaikan semua itu melalui LINE.
Iguchi Keita : Begitu ya ...
Maharun ♪ : Ah, dan kotak kacamata
Maharun ♪ : Silakan gunakan saat Senpai memakai kontak
Maharun ♪ : Begitulah maksud dari hadiahku.
Iguchi Keita : Aku akan berterima kasih dengan jujur, ​​terima kasih banyak
Iguchi Keita : Aku tipe yang hanya akan menggunakan kotak kacamata saat membeli kacamata
Maharun ♪ : Bagaimana dengan Meruru?
Ia mengabaikanku.
Baiklah, tidak apa-apa.
Maharun ♪ : Kalau begitu, besok
Maharun ♪ : Tolong pakai itu, oke?
Iguchi Keita : Kau ini, besok ada topan tau!
Maharun ♪ Belajar sepeda mungkin mustahil, tapi selain dari itu pasti oke-oke saja
Ayo kita tekan Senpai sedikit.
Maharun ♪ : Kasus terburuknya adalah kita bisa pulang begitu saja
Iguchi Keita : Hei ...
Maharun ♪ : Lalu, aku akan memberitahu tempat pertemuannya nanti, senpai
Iguchi Keita : Umm…
Enaknya pergi kemana ya? Aku bahkan belum memikirkan tempat untuk pergi.
Maharun ♪ : Ah, yang terakhir, ini pertanyaan hari inidariku.
Maharun ♪ : Bagaimana hadiahku?
Ada jeda untuk sementara waktu.
Dan kemudian, Senpai mengirimiku pikirannya sedikit demi sedikit.
Iguchi Keita : Aku senang.
Iguchi Keita : Kau memberiku itu bukan karena aku memiliki label pecinta buku padaku,
Iguchi Keita : Tapi ini hadiah yang datang karena kau memikirkanku,
Iguchi Keita : Ini adalah pertama kalinya aku mendapatkan hadiah seperti ini, jadi aku merasa senang
Iguchi Keita : Terima kasih
Demikianlah. Jika Senpai merasa senang dengan hadiahku, maka aku juga ikutan senang.




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya Ia merasa senang dengan hadiahku.


close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Thx min buat up-nya... skali banyak wkwk

    BalasHapus
  2. Astaga beneran deh, "Senpai" cepetan revisi ulang tuh peraturan, greget deh liat usaha "Kouhai-chan" mu ini biar bisa jadian sama si "Senpai". Beneran jadian aja gih xD

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama