Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 28



u Sudut Pandang si Senpai u
Maharun ♪ : Selamat pagi
Maharun♪ : Senpai
Hari libur.
Iya. Hari ini adalah hari libur. Tidak ke sekolah. Liburan.
Hari dimana aku bebas dari pelajaran sekolah yang membosankan dan bisa melakukan apapun yang aku suka. Itulah hari Sabtu, hari libur.
Tapi, kenapa aku harus bangun karena suara pemberitahuan LINE di pagi hari? Seriusan deh.
Langit masih gelap ... atau tidak. Tapi, entah kenapa terlihat lebih gelap dari biasanya?
 
Sekarang jam 8:30 pagi, sudah terlambat jika aku harus pergi ke sekolah, namun masih terlalu dini untuk liburan. Itulah standarku.
Mau tidak mau harus bangun sekarang. Aku merangkak keluar dari selimutku (suhunya cukup dingin), dan membuka tirai.
Langitnya masih gelap. Dan, ketika aku mendengar dengan seksama, ada suara-suara gemerisik. Tidak, bukan suara nasi goreng!
Ini suara Hujan yang turun.
Iguchi Keita : Pagi.
Maharun ♪ : Jadi Senpai sudah bangun!
Iguchi Keita : Bahkan orang bodoh pun punya hari libur
Iguchi Keita : Kau membangunkanku, oke
Maharun ♪ : Ya ampun, benarkah?
Maharun ♪ : Mungkin memang begitu, tapi…
Iguchi Keita : Ya, sekarang hujan
Maharun ♪ : Sekarang hujan, senpai
Sementara dia masih mengetik pesannya, aku memprediksi kata-katanya dan menyela pesannya. Itu sukses.
Tapi, tidak ada reaksi khusus untuk itu.
Maharun ♪ : Kita punya rencana untuk bertemu di taman hari ini, tapi
Maharun ♪ : Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Benar. Kami berencana akan mengadakan latihan naik sepeda di taman terdekat pada hari Sabtu.
Pelatihnya adalah aku, dan muridnya adalah Kouhai-chan.
Tapi, baiklah. Aku pikir belajar sepeda tidak begitu penting sampai-sampai kita harus melakukannya di tengah hujan.
Cuacanya dingin, dan aku tidak ingin basah kuyup.
Iguchi Keita : Bukannya lebih baik membatalkannya bila dilihat dari situasi?
Maharun ♪ : Seperti yang aku pikirkan ー
Maharun ♪ : Lalu, kita akan membatalkannya hari ini.
Maharun ♪ : Alangkah baiknya jika esok cerah
Iguchi Keita : Yup
Nah, apa itu akan datang sekarang?
Dia pasti akan mengatakan sesuatu seperti, tolong ganti rugi ♪, kan?
Satu menit berlalu,
Lima menit,
Sepuluh menit, dan huruf-huruf di layar smartphone-ku tidak bergerak sama sekali. Apa ini serius?
Kenapa ya.
Apakah dia bermain dengan Hanya bertemu satu sama lain sekali di akhir pekan? Sungguh misterius.

vvvv

Tiba-tiba, aku punya waktu luang.
Aku biasanya masih bermalas-malasan di selimut, tapi karena benar-benar dingin, dan gordennya telah terbuka, sehingga mataku benar-benar terjaga. Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Ketika aku berjibaku mengenai kemalasanku, aku mendengar pemberitahuan LINE. Nn? Pada akhirnya, apakah dia ...?
Pengirimnya adalah seseorang yang pernah aku tukari LINE bahkan sebelum Kouhai-chan. Namanya adalah Idezuka Yasuhiro.
Idezuka Yasuhiro : Apa kau lagi sibuk?
Dia adalah teman sekelasku, dan juga seorang otaku.
Aku segera menjawab pesannya.
Iguchi Keita : Engga, malahan lagi gabut..
Nomor absen kami berdekatanKarena nama kami dimulai dengan i」), dan setelah mengobrol, kami mengetahui kalau kami berdua sering menonton anime, dan sebagainya. Tak lama kemudian, kami akhirnya bertukar akun LINE.
Idezuka Yasuhiro : Ayo pergi ke karaoke
Idezuka Yasuhiro : Dengan sushi
Iguchi Keita : Eh? Kau akan mentraktirku sushi?
Idezuka Yasuhiro : Aku cuma mau memakannya
Dengan itu, kami pasti takkan makan sushi kali ini.
Kami berdua tahu kalau kami suka anime. Tak perlu ragu. Aku akan menyanyikan suara hobiku sebanyak yang aku suka.
Ngomong-ngomong, aku tipe orang yang cukup sering pergi ke karaoke sendirian. Sebagian besar pertemuan kelas, perkumpulan alumni, atau apa pun karaoke-nya itu, aku tak pernah datang ke sana dua kali dalam hidupku.
Usai bernyanyi Welcome to Japari Park, kami melanjutkan dengan daftar lagu dariLove Live! Sunshine! . Musim kedua animenya juga sudah dimulai. Idezuka menyanyikan lagu-lagu Idolm@ster berulang kali. Ada banyak lagu dari anime Idolm@ster, Cinderella Girls, dan Million Live Theatre Days. Jujur, aku tidak tahu banyak dari mereka. ( TN : WOOTA GANGS RISE UP!!)
Setelah kami berdua benar-benar puas bernyanyi, kami pun keluar dari tempat karaoke. Waktunya masih tengah hari. Sebagai anak SMA, perut kami sudah keroncongan. Aku tak menyadarinya sama sekali karena aku terlalu fokus pada bernyanyi.
Kami pergi ke sushi-go-round… atau tidak (toh tidak ada tempat yang begituan di lingkungan kami), dan akhirnya memilih Saizeriya 1 . Murah, murah, murah, sahabat terbaik buat kantong pelajar.
Idezuka membelikanku jus dari mesin penjual otomatis dan kami menyegarkan tenggorokan yang kering. Setelah itu, Ia mulai berbicara.
Ngomong-ngomong, Iguchi, aku terkejut.
Hmmm?
Kau selalu datang lebih dulu karena kau adalah ketua OSIS, tapi kau mendadak hampir terlambat, dan bergegas ke sekolah bersama Yoneyama.
Aku tidak menyemburkan jus jeruk di mulutku seperti adegan yang ada di manga atau anime, tapi aku tersedak setelah mendengar apa yang Ia katakan.

vvvv

“Kenapa kau bisa tahu……”
Aku bisa melihat gerbang belakang dari ruang kelas,
Bukan itu, kenapa kau tahu nama Kouhai-chan?
Aku, klub seni, bekerja keras. Dia, klub seni, anggota hantu.
Ah, benar juga.
Orang ini pandai menggambar. Yang Ia gambar kebanyakan gadis-gadis cantik. Sepertinya Ia juga mengunggahnya ke pixiv. Meski aku tidak pernah memeriksanya sebelumnya, sih.
Lalu, Kouhai-chan juga anggota dari klub seni, Jadi emang benar ya saat dia bilang kalau dia cuma mendaftar untuk ketertarikannya doang?
Apa kau jatuh cinta padanya?
Idezuka mengatakan itu dengan senyum penuh maksud.
“Mana mungkin.”
Aku tak berpikir kalau aku jatuh cinta padanya. Mungkin.
Mengingat wajahnya yang tertawa membuatku memiliki perasaan aneh, tetapi aku masih bisa kembali normal lagi. Aku yakin akan hal itu.
Oh baiklah, kupikir kita adalah teman, tapi akhirnya, musim semi tiba untuk Iguchi juga.
Ngomong-ngomong, nama depannya adalah Maharu.
Oh?
“Tidak ada apa-apa. Lagipula itu takkan datang. Musim dingin lebih dulu terjadi sebelum itu.”
Lihat, suhunya semakin dingin sekarang. Saat aku keluar rumah, aku bimbang apakah aku harus mengenakan mantel atau tidak.
Tapi musim semi akan datang setelah musim dingin, ‘kan?
Aku ingin Ia berhenti membuat ekspresi seolah-olah Ia sudah menang.
Aku ingin tahu kapan itu akan datang.
Oh, kau tidak menyangkalnya? Seperti yang kuduga, Kau benar-benar menyukainya.”
Uwuwu.
Bagian mana yang kau suka dari dirinya? Hei ー
Aku takkan memberitahumu.
Dan ini dia Keita-kun yang tidak menegaskan kalau Ia tidak menyukainya.
Aku tidak membencinya. Itu jelas bukan ketidakpedulian juga.
Lalu, apa memang suka?
Tapi….
Jika aku mengakuinya di depan  (kebanyakan tidak relevan) teman,  kemungkinannya akan menjadi nyata, dan itu membuatku takut.
Jika itu menjadi nyata, aku takut kalau aku tidak bisa mengendalikan diriku, dan aku akan membuang semua alasan, posisi, kewajiban, dan hal-hal semacam itu hanya untuk dirinya. Sungguh menakutkan.
Itu sebabnya, aku takkan mengatakannya.
Aku yakin ini yang terbaik.
Melihatmu tingkahmu sekarang, kau belum menembaknya, ya.
Mana mungkin aku mau menembaknya.
Ngomong-ngomong, aku belum memberitahu orang ini tentang itu.
Aku menjelaskan kepadanya tentang peraturan sekolah, dan bagaimana aku seharusnya tidak melanggarnya sebagai ketua OSIS.
Cuma itu?
Saat aku selesai menceritakan pemikiranku, Idezuka membelalakkan matanya, dan meminta konfirmasiku.
Ya, cuma itu.
Ini cuma sifat keras kepalaku.
Uhn. Kalau begitu, ubah saja peraturan sekolah jika itu bisa membuatmu lebih yakin untuk bisa berpacaran dengannya.”
Kouhai-chan pernah bilang begitu juga sebelumnya.
Terus, tunggu apa lagi?
Ia terus melanjutkan dengan mengatakan mana mungkin aku tidak bisa menemukan alasan dan dalih sebanyak mungkin di era ini. Ya, tentu saja itu benar. 
Misalnya saja, Pasal 51. Sekolah ini tidak mengizinkan tindakan seksual dengan lawan jenis. Melihat kalimat itu sendiri, ada banyak celah yang bisa aku tunjukkan. Sesuatu seperti Jika tindakan seksual dengan lawan jenis dilarang, apa boleh laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan melakukannya?
Pertama-tama, bagaimana aku bisa merevisinya?
Idezuka menyadarkanku ke dunia nyata saat aku terlalu fokus merenungi masalah ini.
Yah, apa pun yang aku sudah kukatakan, pada akhirnya,  ini adalah pilihanmu untuk memutuskan apa yang ingin kau lakukan. Aku akan mendukung apapun keputusanmu.”
Apa aku harus berterima kasih padanya? Atau mungkin, apa aku harus bilang kalau ia terlalu usil? Aku tidak tahu.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Setelah makan malam, mandi, dan menghabiskan waktu bersantai di rumah. Seharusnya tidak apa-apa untuk menghubungi Senpai sekarang, kan?
Maharun ♪ :pertanyaan hari inidariku.
Maharun ♪ : Senpai, apa yang kamu lakukan hari ini?
Iguchi Keita : Aku pergi ke karaoke
Maharun ♪ : Palingan Senpai pergi sendirian, ‘kan
Iguchi Keita : Tidak juga?
Eh?
Iguchi Keita : Aku pergi dengan teman sekelasku
Maharun ♪ : Jadi Senpai punya teman juga !?
Iguchi Keita : Dasar tak sopan
Iguchi Keita : Tentu saja aku punya beberapa juga
Menurut pengamatanku, Senpai memiliki citra seseorang yang akan pergi bersama seseorang di liburannya. Ia benar-benar mengejutkanku.
Hmm, ya? Tapi bukannya Ia juga pergi bersamaku setiap minggu. Mungkin ini salahku?
…Itu bagus. Ya apa boleh buat kalau Senpai akan terpengaruh karena diriku. Tapi aku merasa sedikit senang.
Maharun ♪ : Apa hanya itu saja?
Iguchi Keita : Kami juga berbicara tentangmu
Maharun ♪ : Haa
Iguchi Keita : Ini dengan Idezuka, kau tahu
Maharun♪ : ?
Iguchi Keita : Kau benar-benar ...
Iguchi Keita : Bukannya Ia  senpai-mu di klub seni? Setidaknya, ingat nama Senpai di klubmu
Klub seni?
Omong-omong, aku merasa seperti pernah mendengar nama itu sebelumnya. Aku ingat sedikit karena aku merasa Ia lebih cocok di klub manga ketimbang di klub seni.
Maharun ♪ : Benar
Iguchi Keita : Reaksimu terlalu enteng ...
Maharun ♪ : Terus?
Iguchi Keita : Ia bilang kepadaku untuk segera mengubah peraturan sekolah
Masih ada topik yang tersisa, eh.
Iguchi Keita : Hei.
Senpai bertanya padaku.
Iguchi Keita : Pertanyaan hari ini.
Iguchi Keita : Jika aku bilang kalau aku bisa mengubah peraturan sekolah, apa kau ingin aku mengubahnya?
Daripada pertanyaan itu sendiri, aku merasa senang kalau Senpai menanyakan pertanyaan ini kepadaku.
Jawabanku akhirnya menjadi sedikit berantakan.
Maharun ♪ : Ya! Tentu saja!




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya, Ia juga punya beberapa teman.


close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama