u
Sudut Pandang si Senpai
u
Musim gugur semakin
mendekati akhir, dan cuaca menjadi dingin.
Hari ini adalah akhir
Oktober.
Benar. Oktober
akan berakhir setelah hari ini. Dengan kata lain, hari ini adalah 31
Oktober.
Ini adalah hari Halloween.
Hari ini adalah hari
dimana anak-anak akan meminta permen dari orang dewasa. Jika mereka tidak
mendapatkannya, mereka akan melakukan sesuatu yang jail sebagai balasannya.
“Selamat pagi!”
Kouhai-chan terdengar
lebih energik hari ini. Seperti yang aku pikirkan, dia pasti sadar akan
hal itu.
Saat dia melihatku, dia
menoleh dan bangkit (licik sekali). Dia kemudian menyapaku.
“Pagi.”
“Ini sungguh
mengasyikkan!”
“Apanya?”
“Bukannya itu sudah
jelas? Hari ini adalah hari terakhir bulan Oktober, loh? Sekarang Halloween. Aku bisa merasakan jantungku
berdebar!”
“Ini『
Doki! Doki! HALLOWEEN 』, bukan ...”
Halloween, dan
jantung berdebar kencang. Tanpa sadar aku mengingat judul lagu itu.
Tapi, itu memang
terdengar seperti 『Ki-Ra Ki-Ra Sensation!』, Huh.
“Apa itu?”
“Lagu dari Love Live.”
“Tapi aku belum pernah
mendengarnya sebelumnya?”
“Adanya di manga, di
ruangan klub mereka.”
Kau bisa
mengonfirmasi dengan jelas di episode sepuluh musim kedua. Tetapi tidak
ada yang muncul bahkan jika kau meng-google itu.
“Siapa yang peduli
tentang itu, senpai.”
“Ya, aku minta maaf.”
Meskipun begitu.
“Pokoknya, walau
sekarang adalah Halloween, tidak ada sesuatu yang istimewa terjadi.”
“Jika Senpai pergi ke
Shibuya, di sana lebih meriah, loh?”
“Aku lebih suka
merayakan Halloween biasa. Lalu, bagaimana dengan ini. Aku bercosplay
anak SMA yang lelah dengan sekolah. “
Aku menggelayutkan
kepalaku, tampak patah hati.
“Itu membosankan.”
“Lalu apa yang lebih
baik?”
“Karena Senpai mau
cosplay, kalau begitu tolong lakukan sesuatu seperti『 anak laki-laki SMA
yang dipaksa mengenakan seragam gadis di festival sekolah 』.”
“Ahh, tunggu. Seragam
gadis? Ogah.”
“Karena Senpai punya
tubuh yang kurus, aku yakin itu akan cocok untukmu.”
“Lalu, kau juga bisa
menjadi『 gadis SMA yang dipaksa berpakaian seperti gadis kelinci di
festival sekolah 』.”
“Aku tidak mau.”
Kereta tiba saat kita
melakukan percakapan konyol itu.
u Sudut Pandang si Kohai u
Kami menempati posisi
kami yang biasa.
“Lalu, Senpai. Sebagai
permulaann,”
Ketika kami sudah
tenang, aku mengatakan ini pada senpai.
“Trick ot treat!”
“Ketika kau
mengucapkannya begitu, rasanya seperti awal dari sesuatu, kedengarannya seperti
semacam sihir..”
“Ini sihir untuk
mendapatkan permen dari orang lain, ‘kan?”
“Itu benar, nih.”
“Terima kasih banyak.”
Senpai mengeluarkan
sesuatu dari tasnya, dan menyerahkannya padaku.
Bungkus merah manis
yang sering kulihat. Tak peduli bagaimana aku melihatnya, itu adalah Kit
Kat. Aku sendiri tidak membenci cokelatnya, tapi entah kenapa ini terasa
tidak memuaskan.
“Bukannya ini
Halloween, Senpai. Memberi sedikit lebih ... kau tahu?”
“Kit Kat itu mewakili
jumlah gairah yang aku miliki di Halloween?”
“Karena bungkusnya
berwarna merah, itu artinya gairah senpai sedang membara, ya?”
“Tidak bukan itu.”
Aku membaca bagian
belakang bungkusnya.
“Apa jumlahnya 100g setara
552 kilokalori? “
“Bukan itu juga!”
“Ya ya.”
u
Sudut Pandang si Senpai
u
“Ngomong-ngomong, Senpai.”
“Hmm?”
Melemparkan sepotong
Kit Kat ke mulutku, Kouhai-chan melanjutkan pembicaraan.
“Ini adalah『 pertanyaan hari ini 』dariku. Hari ini, aku
tidak membawa permen ... jika aku bilang begitu, apa yang akan Senpai lakukan?”
Haa ...
Sejenak, Aku hampir tidak
mengerti apa yang dia tanya.
Tapi, hari ini
Halloween, ‘kan?
“Yah, entahlah. Mungkin
aku akan bertanya padamu, trick or treat.”
“Sayangnya, sekarang
aku tidak bisa memberi apa-apa pada Senpai.”
Meski Kouhai-chan
masih memegang cokelat yang baru saja kuberikan padanya, bukan berarti dia bisa
mengembalikannya padaku.
“Kalau begitu, aku
tidak punya pilihan selain untuk menjailimu.”
“Apa yang sebenarnya
ingin aku tanyakan sebenarnya adalah ini, senpai.”
Kouhai-chan mulai nyengir.
“Aku penasaran apa
Senpai berani untuk melakukan sesuatu yang jahat kepadaku.”
Dasar bocah ini. Ah,
salah.
Dasar cewek perawan. Ini
juga berbeda.
Gadis ini, ini
dia. Haruskah aku menggunakan itu pada saat seperti ini?
“Tentu saja aku bisa
melakukannya. Menurutmu sudah berapa lama kita bersama?”
“Mungkin masih sekitar
satu setengah bulan.”
Pada saat seperti
ini, aku menyadari bagaimana pendapat orang tentang “masih” dan “sudah” akan berbeda.
Bagiku, ini juga “masih”. Walau baru
sekitar satu setengah bulan sejak kami mulai berbicara, diriku dari dua bulan
yang lalu takkan percaya bagaimana kami akan memiliki hubungan seperti ini. Siapa
yang akan percaya ketika seseorang bilang kalau mereka akan pergi ke sekolah
sambil mengobrol dengan kouhai imut di masa depan?
Sekarang aku berpikir
tentang hal itu, pertanyaanku tentang 「(dalam hal) berapa
lama kita sudah bersama」 kedengarannya sedikit tidak penting.
“Baiklah, baiklah. Ayo,
balikkan badanmu dulu.”
“Seperti ini?”
Jika aku tidak salah,
dia pernah menggelitik punggungku, dengan situasi yang sama seperti ini juga di
awal bulan ini
Aku tak pernah
menyangka bisa segeli itu, karena tidak ada pernah yang menggelitikku.
Karena itulah aku
akan membuat Kouhai-chan merasakan kesulitan yang sama denganku ... tapi itu nanti
akan sedikit membosankan.
Tentu saja, aku belum
melupakan mengenai apa yang dia katakan tentang bra-nya. Yeah.
Benar, aku adalah seorang
pria yang bisa membuat perubahan. Memainkan kartu yang sama rasanya akan
membosankan.
Itu sebabnya, aku akan
melakukan sesuatu yang berbeda. Ini dia.
Kouhai-chan
membalikkan punggung kecilnya ke arahku dan mempersiapkan dirinya untuk
digelitik, tapi aku hanya memeluk Kouhai-chan dari belakang, mengerahkan
sedikit tenaga di pelukanku. Aku memeluknya di bahunya, dan selisih
sepuluh sentimeter kami akhirnya ikut bermain.
“Eh….Senpai!?”
Aku berbisik ke
telinga Kouhai-chan yang panik di dalam pelukanku dengan suara terendah yang
bisa kubuat.
“Tenanglah sedikit,
anak kucing yang lucu.”
Aku bisa merasakan
betapa mabuknya aku dengan suasana saat ini. Nanti, aku harus mempersiapkan
diri untuk menendang selimutku karena pengalaman memalukan ini.
Sepertinya kerusakan
penghancuranku juga efektif terhadap Kouhai-chan.
“Siapa juga yang anak
kucing ...”
Meski dia membalasnya,
dia menjadi benar-benar diam setelah itu, dan kami tetap dalam posisi itu untuk
sementara waktu.
Tubuh Kouhai-chan
lebih kecil dari badanku, aromanya wangi, dan juga, sangat hangat.
Aku bisa merasakan
pikiranku mulai linglung.
“Senpai! Tolong
lepaskan! Lihat, kita sudah sampai!”
Ketika dia
menggelengkan bahuku, aku kembali sadar.
Kami tiba di stasiun
terdekat dari sekolah. Kami bergegas turun dari kereta.
Setelah keluar dari
gerbang tiket, aku mengecek kembali dengan Kouhai-chan saat kami menuju
sekolah.
“Uhm. 『Pertanyaan hari ini』dariku. Jika kau tahu
itu akan terjadi, mengapa kau tetap melakukannya?”
“Aku tak pernah
berpikir kalau Senpai akan sejauh ini ...”
“Maaf. Seperti
yang aku pikirkan, apa aku terlalu berlebihan?”
Jika dia merasa apa
yang aku lakukan tidak baik, aku perlu meminta maaf kepadanya.
“Tidak apa-apa. Aku
hanya berpikir bahwa karena ini adalah Senpai, Kamu pasti akan melakukan sesuatu
yang menarik. Itu saja.”
Sebagai hadiah, aku akan memberimu
permen, tambahnya.
Kouhai-chan mendorong
sepotong Kit Kat yang dia buka sebelumnya ke mulutku.
Rasanya manis.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor ㊺
Ia terasa hangat.