Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 76


u Sudut Pandang si Senpai u   
Setelah tiba di rumah kemarin, aku langsung menerima data ilustrasi dari Kouhai-chan.
Aku mengatur ulang wallpaper layar berandaku lagi. Yah, meski tidak banyak berubah dalam hal penampilan, namun sekarang sedikit lebih mudah untuk dilihat. Ada juga perasaan agak mengkilap di atasnya.
Tapi itu tidak terlalu penting sekarang. Yang penting hari ini adalah hari Jumat. Dengan kata lain, besok akhirnya akhir pekan.
Syukurlah ini hari Jumat!
“Pagi.”
Selamat pagi, Senpai.
Tanpa sadar aku memanggil Kouhai-chan yang berdiri di peron stasiun.
Cuacanya semakin dingin, ya.
“Ya. Bagaimanapun juga, ini sudah Desember.”
Aku mengingatnya saat Kouhai-chan mengatakan itu. Hari ini adalah hari pertama bulan Desember. Satu bulan lagi setelah dua belas bulan. Kurang lebih?
Eh, ya. Kemarin adalah tanggal 30, sih.”
Sekarang sudah musim dingin, ya.
Tapi suhunya takkan berubah begitu cepat, kok?
Aku tidak terlalu menyukai musim dingin karena suhunya yang dingin.
Aku ingin musim semi segera datang.
Setidaknya sekarang sudah masuk musim dingin menurut kalender, Senpai.
Jika kau bilang begitu, lalu hari pertama musim dingin sudah berlalu di kalender, tahu?
“Memangnya kapan hari pertama musim dingin tiba?
Kapan ya?
Hmmm.
“Apa? Senpai juga tidak tahu?”
Aku hanya mengatakannya sesuka u, bagaimana aku bisa mengingat secepat itu.
Uhmm. Mustahil. Google-sensei, bantu aku.
“Uh huh. Katanya sih pada tanggal 7 November.”
Berarti kita sudah di tengah musim dingin, ya.
“Mungkin.”
Kereta pun akhirnya tiba di stasiun, menerobos udara musim dingin.
Kami menempati posisi kami seperti biasa dan mulai berbicara lagi.
Terlepas dari musim dingin, Sekarang sudah Desember, Senpai. Satu bulan lagi sebelum tahun ini berakhir.”
Bulan kedua belas, ya.
Ini Desember, ya?
Desember, ya ~
“Shiwasu, eh?” (TN : Bulan kedua belas dari kalender lunar) 
“Shiwasu, ya ~”
Kouhai-chan membalikkan tubuhnya padaku, lalu tiba-tiba mengedipkan matanya.
Umm, Senpai?
Hm?
Kamu kedengarannya sangat lelah,
“Bagaimanapun juga, ini hari Jumat.”
“Begitu ya.”
Kau menerima begitu saja alasan itu?
Tidak ada jam pelajaran minggu lalu karena ada acara festival budaya jadi aku tidak benar-benar lelah, tapi minggu ini ada jam pelajaran. Tentu saja aku akan merasa lelah.
“Shiwasu, ya.”
Sepertinya ada legenda bahwa Desember menjadi Shiwasu karena Desember berlarian untuk menangkap pendeta.
Akhir tahun juga akan menjadi sibuk dengan layanan peringatan, tetapi jujur ​​saja, kisah ini tidak benar-benar menarik bagi siapa pun dari generasi kita.
Ngomong-ngomong, aku belum mengajukan pertanyaan hari ini.
Kouhai-chan datang dengan sebuah pertanyaan.
Senpai, apa kamu percaya pada Tuhan?
Apa kau menanyakan hal itu dalam istilah agama?
Yang mana saja tak masalah.
Shiwasu adalah kata yang berasal dari Buddhisme. Jika kita berbicara tentang Tuhan, maka biasanya hal tersebut merujuk pada kuil.
Sepertinya tidak ada banyak negara seperti Jepang di mana individu menjadi kebingungan ketika berbicara tentang agama.

u Sudut Pandang si Kouhai u   
Nnn ...
Senpai mulai berbicara setelah berpikir beberapa lama.
Seperti yang aku pikirkan, mungkin aku lebih ke Flying Spaghetti Monsterism.
“Apa?”
Aku merasa seperti mendengar kata-kata aneh.
Monster Spaghetti ... apa?
Terus terang, kita akan mengatakan Ramen bukan Amin .
“Ramen?”
Flying Spaghetti Monsterism menganggap mie sebagai Tuhan mereka.
Senpai mengajariku berbagai doktrin agama yang tidak bisa aku pahami dengan baik.
Lalu, Senpai ingin bilang kalau kamu benar-benar mempercayai semua itu, kan?
“Tidak juga.”
Tolong kembalikan waktuku tadi.
Apa-apaan itu? Apa kamu hanya bilang begitu saat kamu sudah membuang waktuku ketika kereta telah melewati dua stasiun, Senpai?
“Dengarkan baik-baik. Meski aku tidak benar-benar mempercayainya, aku juga sedikit percaya, atau aku pikir itu mungkin.”
Haa ...
Ngomong-ngomong, akan berbahaya kalau kau terlalu fanatik memeluk agama tertentu.
Jadi kalau itu tidak apa-apa, yang Flying Spaghetti?
Itu hanya parodi agama, jadi tidak apa-apa. Juga, carany menyingkatnya salah.”
Menurut Senpai, karena itu adalah Flying Spaghetti Monsterism, jadi itu harus disingkat FSM.
Aku ingat sesuatu yang tidak berguna hari ini.

u Sudut Pandang si Senpai u   
Jadi, bagaimana dengan Kouhai-chan? Apa kau memiliki keyakinan pada agama? Ah, itu pertanyaan hari inidariku.”
Aku tidak terlalu percaya pada agama Kristen, Islam, atau Budha sebanyak itu.(TN : Wait…mimin percaya agama, karena perlu buat kebutuhan batin, jadi kalian para pembaca, jangan jadi atheis ya :3)
Orang Jepang kebanyakan seperti itu, eh.
Tapi, aku sudah memikirkannya sedikit.
Kouhai-chan menoleh untuk melihat ke luar pemandangan kereta, meletakkan tangannya di jendela.
Saat dia membelai gelas, dia menghela nafas kecil.
Aku yakin ada seseorang seperti Tuhan, sosok yang menciptakan kita semua, di suatu tempat di sana.
Mata Kouhai-chan yang berbicara tentang fantasinya tampak berbinar.
Aku pikir itu mustahil untuk satu orang saja bisa mengawasi tujuh miliar orang.
Dia melirikku sekilas, dan bergerak kembali untuk melihat ke luar jendela.
Tapi kadang-kadang, aku yakin orang itu akan melirikku dan Senpai.
Di kepalaku, sebuah gambar tentang keberadaan absolut muncul saat Ia memandang ke alam semesta kita dari dimensi yang lebih tinggi, seperti celah dalam ruang.
Kedengarannya romantis.
Ketika aku tanpa sengaja menyuarakanan pemikiranku, Kouhai-chan mengejang dan mengalihkan pandangannya.
Bukankah ini tidak masalah?
Tapi aku tidak bilang itu tidak baik-baik saja?
Kouhai-chan menjadi lebih merasa malu saat aku menyeringai.
Ini bukan sesuatu yang membuatmu malu, tahu.”
Lalu, kenapa kamu senyam-senyum begitu, Senpai?
Itu karena respons Kouhai-chan terlihat menarik.
Apa-apaan itu ...
Sementara itu, kami hampir mencapai stasiun tujuan.
Yah, tolong jaga aku bulan ini juga, Kouhai-chan.
Aku akan bertemu dengannya lagi setiap pagi. Seharusnya tidak apa-apa untuk setidaknya memberinya salam, ‘kan?
Kouhai-chan yang membuat ekspresi terkejut sejenak merespon dengan penuh semangat dengan senyum di wajahnya.
Tolong jaga aku juga, senpai ♪




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor (76)
Sepertinya Ia suka Flying Spaghetti Monsterism, tapi Ia tidak percaya.

close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama