Chapter 2.5 — Panggilan Telepon Antara Luna dan Nikoru
“Kerja bagus~, Luna.”
“Nikoru juga, kerja bagus buat
pekerjaan paruh waktunya~!”
“Main Savage ternyata seru banget ya!”
“Banget ‘kan ya~! Bakat Nikoru
terlalu banyak!”
“Bilang padanya kalau kita mau
melakukannya lagi.”
“Ah, aku sudah bilang ke Ryuuto,
lo! Tapi serius lucu banget deh, padahal kita baru saja melakukannya hari ini.”
“Betul banget~! Tapi rasanya
bikin menyegarkan. Rasanya seolah-olah semua stresku jadi hilang.”
“... Tapi Nikoru, apa kamu
enggak apa-apa?”
“Hmm? Apanya?”
“Menceritakan ke lainnya
tentang Senpai.”
“Yah, enggak masalah sih.
Lagian aku enggak bermaksud menyembunyikannya. Enggak kayak kamu dan Akari,
meski aku jomblo, jarang-jarang ada cowok yang mau mendekatiku.”
“Nikoru mah langsung menolak
tanpa ampun, sih.”
“Mana ada. Cowok emang enggak
pandai menilai cewek. Akari dan yang lainnya malah lebih kejam.”
“Ahaha.”
“Padahal, aku hanya seorang
gadis polos yang patah hati.”
“... Tapi itu sungguh
menakjubkan sekali, tau, Nikoru. Apa sekarang sudah tiga tahun? Tiga setengah
tahun? Aku tidak menyangka kalau kamu masih kepikiran mantan pacarmu.”
“Enggak normal banget, iya
‘kan. Namun, apa boleh buat, karena aku sangat menyukai Senpai...”
“Nikoru...”
“... Ah, bukannya [kasih sayang sampai mabuk kepayang ]
kedengarannya seperti sebuah sajak? Enggak, itu malah emang kayak sebuah sajak,
iya ‘kan?”
“Duhh~ padahal lagi
serius-seriusnya, tolong jangan bikin aku ketawa deh, Nikoru-sensei.”
Sambil tertawa, Luna bangkit
dari tempat tidur dan meraih meja. Dia lalu mengambil sekaleng tempat pena
dengan sejumlah photobox menempel di
atasnya.
Di antara foto tersebut, salah
satunya ... ada photobox Nikoru
bersama pacar pertamanya saat di kelas dua SMP, dan Luna tersenyum dengan
tatapan mata lembut saat melihatnya.
Sebelumnya ||
|| Selanjutnya