Chapter 4.5 — Buku Harian Tersembunyi Kurose Maria
Kashima-kun benar-benar licik.
Kupikir aku bisa melupakan
perasaan ini.
Padahal tinggal sedikit lagi
saja aku bisa menganggap perasaan ini sebagai kenangan semata. Tinggal sedikit
lagi saja.
Jika kamu bersikap sebaik ini
padaku, aku tidak akan bisa melupakanmu bahkan jika aku mau. …….
Kashima-kun benar-benar kejam.
Walaupun kamu tidak punya
niatan untuk memilihku.
Aku tahu kalau Kashima-kun
selalu hanya melihat Luna.
Meski begitu, perasaanku takkan
bisa tenang jika kamu menaruh perhatian padaku.
Karena, aku jadi kepikiran apa
aku masih punya kesempatan untuk dicintai.
Yang pertama adalah Luna. Aku
sendiri sudah tahu itu.
Tapi mungkin, mungkin saja …. Apa
aku bisa, menjadi gadismu yang kedua?
Aku yakin kalau Luna takkan
betah, jika yang menjadi nomor 2 adalah diriku.
Dia mungkin akan mengalah demi
diriku dan berpura-pura kalau hubungannya dengan Kashima-kun tidak pernah
terjadi.
Bukan itulah yang kuinginkan...
Meski aku tidak menginginkan
hal itu terjadi …... tapi, perasaan cintaku justru mengharapkannya.
Layaknya sekuntum bunga yang
mekar dengan tenang di kegelapan malam. Itulah yang kuharapkan di relung hatiku.
Aku sendiri tidak bisa berbuat apa-apa.
Aku mempunyai ambisi kecil seperti
bom tersembunyi di dalam hatiku ….. tapi karena ambisi inilah aku merasa bisa
menjalani kehidupan sehari-hariku yang sepi ini.