Bab Selingan — Toudo Tsuyoshi, Siswa Kelas 5 SD
“Hm?
Kenapa ada murid lain selain aku di kelas ini?”
“Ah,
halo! Namaku Shimafuji. Hehe, sebenarnya aku setahun lebih muda darimu. Mulai
hari ini kita sekelas, jadi senang berkenalan
denganmu!”
“Fumu,
aku Toudo Tsuyoshi. Senang berkenalan
denganmu.”
“Caramu
bicara agak aneh ya. Hei, kamu bisa melakukan apa
saja,
Toudo-kun? Aku ini anak yang payah...
Aku selalu kesusahan untuk mengontrol reset-ku.”
“Begitu
ya, tapi marga Shimafuji itu cukup spesial. Aku yakin
kamu anak yang sangat berbakat.”
“Ehehe,
justru Toudo-kun yang lebih spesial! Di
asrama kami, kamu sangat terkenal
lho. Ayo kita berjuang bersama untuk ujian hari ini!”
“Tidak
masalah.”
Aku berhasil mendapat teman. Anak
laki-laki yang suka tertawa dan menangis, emosinya terbuka dengan jelas. Aku sedikit khawatir dengan Shimafuji
yang terlalu tidak berdaya... Ternyata
aku bisa mengkhawatirkan orang
lain.
Aku tahu
pertemuan ini mungkin hanya percobaan Eri. Tapi aku
sama sekali tidak memusingkannya.
Berada di
samping Shimafuji membuatku merasa
nyaman. Ada sesuatu yang penting dalam hal yang tak rasional ini.
Jumlah murid-muridnya
perlahan-lahan semakin banyak. Ini
kondisi yang tidak wajar. Ini pertama kalinya aku mengalami ini di kehidupan sekolah
SD.
'***',
'***', Shimafuji, '***', Doujima, kami semua menjadi
teman yang baik.
Kupikir
aku bisa lulus sekolah dasar dengan lancar.
Ketika kami
melakukan perjalanan dengan bus saat studi lapangan
menjelang kenaikan kelas 6, kami diserang oleh organisasi yang mencoba menculik
anak-anak berbakat.
Bus jatuh
ke jurang, orang dewasa yang menjadi pengemudi satu per satu tumbang. Tapi aku
tak merasakan apa-apa. Itu sudah biasa terjadi. Tapi situasi sekacau ini baru
pertama kalinya kualami.
Yang
paling penting, Eri tidak ada bersama kami.
“Aku
akan mengatasinya dan melakukan sesuatu.
Saat ada celah, kalian semua larilah.”
“Tidak
mau! Aku tidak mau berpisah darimu, Toudo-kun!
Kalau aku berpisah, aku tak akan bisa bertemu denganmu
lagi!”
“Entah
kenapa, saat bersama Shimafuji dan yang lainnya,
aku merasa sangat senang. ...Terima kasih untuk selama
ini. Aku pasti akan melupakan kenanganku bersama
kalian. Jadi, tolong ingatlah aku, Shimafuji dan yang
lainnya. Aku akan melewati batas Reset ini, lalu
melarikan diri dan menghubungi Eri.”
“Aku tidak
mau... Toudo, perutmu sampai berlubang begitu... pendarahanmu juga tidak mau
berhenti... Toudo, kamu akan mati...”
“Luka
seperti itu bisa diatasi dengan otot. '***' sekarat. Dan luka '***' juga parah.
Aku tak mau melihat teman-temanku terluka lebih dari ini. Maafkan aku, tolong
pukul aku nanti di
masa depan.”
“Toudo-kun!!”
Oleh karena
itu, aku melewati batas Resetku——
dengan harga pertukaran ingatanku.
Dan kemudian,
aku masuk kelas 6 SD. Sendirian duduk di dalam ruang kelas.
Tak
masalah. Aku selalu sendiri. Jadi, hal ini sdah
menjadi keseharianku. Tapi entah kenapa, aku merasa kesepian.
Pintu
kelas terbuka dengan suara berisik. Lalu aku melihat
ada dua orang gadis yang berdiri
di sana.
“Hai~! Aku Dojima Ayame! Dan ini Dojima
Natsuki! Mulai hari ini kita sekelas, salam kenal ya!”
“Sa-Salam
kenal.”
Wajah
gadis itu... entah kenapa, rasanya aku pernah melihatnya di suatu tempat, mungkin
di taman kanak-kanak, teman masa kecilku, Hanazono
Hana? Mana mungkin dia bisa ada di sini, tapi wajahnya sama persis bagaikan pinang dibelah dua.
“Ayo,
disapa dengan baik, oke! Ahaha,
aku tahu namamu, loh. Kamu adalah Toudo-kun kan? Panggil aku
Ayame ya!”
“U-um,
anak laki-laki menakutkan...”
“Ah,
ya, bukannya kamu sedikit terlalu dekat...”
Aku hanya
bisa kebingungan menyambut teman sekelas baruku yang 'pertama kali'-nya.