Roshidere Jilid 9.5 Chapter 3 Bahasa Indonesia

 

Chapter 3 —Vol 1 SS Baru: Touya-kun Merasa Tertekan

 

Arisa-san, aku sudah menyelesaikan semua buletin yang perlu dipublikasikan, bisakah aku mendapatkan pendapatmu mengenai hal ini?

Baiklah.

Eh? Masha~, apa penulisan di sini sudah benar?" 

Mm~? Coba sini tunjukkan~... Ah~ bagian ini mungkin sedikit kurang tepat... sepertinya yang tahun lalu ada di sini, jadi gunakan itu sebagai contoh...

Para anggota OSIS sedang aktif bekerja. Ketika melihat pemandangan itu, Kanzaki Touya, ketua OSIS baru di Akademi Swasta Seirei, mengerutkan bibirnya. 

(...Hmm)

Kekasih tercintanya, Nyonya Akademi, Sarashina Chisaki. Temannya, Sang Gadis Pengasih Maria Mihailovna Kujou, yang merupakan ‘gadis idaman’ sekolah. Anggota kelas satu yang bercita-cita menjadi ketua OSIS berikutnya, Putri Konglomerat yang lugu, Suou Yuki, dan Putri penyendiri, Alisa Mihailovna Kujou. Dua gadis tercantik kelas 2 dan dua bidadari kelas satu berkumpul bersama.

Seorang gadis cantik dengan tubuh ramping dan penampilan keren, serta gadis cantik yang glamor dan lembut dengan sifat keibuan. Kemudian ada gadis cantik yang benar-benar perwujudan gadis ideal orang jepang, tapi ada juga gadis cantik misterius dengan suasana asing yang kuat. Meskipun masing-masing dari mereka memiliki pesona yang berbeda, semuanya adalah gadis cantik yang pasti akan membuat siapa pun terpukau. Dari grup idola mana mereka berasal? Tidak, bahkan dalam grup idola, Touya belum pernah melihat kumpulan gadis cantik dengan spek setinggi ini.

Di depan pemandangan yang akan membuat seorang siswa laki-laki merasa bahagia hanya dengan melihatnya... Touya mulai berpikir. 

(Ada suasana... yang sangat feminin. Aku jadu kesulitan bernapas...)

...Tentu saja ia tidak bisa mengucapkannya dengan lantang. Namun, itulah perasaannya yang jujur... dan cukup mendesak.

Sebenarnya itu cukup aneh, dengan rasio gender yang sangat tidak seimbang, seolah-olah ada aroma floral yang mengalir di dalam ruangan OSIS. Apa ini bau sampo, pelembut pakaian, atau mungkin bau tubuh khas wanita, Touya yang tidak begitu terbiasa dengan wanita tidak bisa memahaminya. Tampaknya tidak ada gadis yang memakai makeup di sini, jadi ia merasa itu bukan bau kosmetik... meskipun dirinya juga tidak bisa memastikannya karena tidak memeriksanya secara langsung. Mungkin beberapa dari mereka sebenarnya memakai makeup, meskipun bagi Touya, mereka terlihat tanpa memakai riasan.

(Sebenarnya, peraturan sekolah melarang penggunaan riasan... tetapi aku pernah mendengar bahwa sebenarnya yang mematuhi aturan itu adalah kelompok minoritas.)

Pada dasarnya, para siswi yang bersekolah di sini adalah gadis-gadis dari keluarga konglomerat, jadi hanya ada sedikit saja yang berdandan mencolok. Namun mungkin karena mereka dari keluarga yang terpandang, mereka tetap memakai riasan minimal saat tampil di depan umum.

(Yah, itu tidak begitu penting.)

Touya tidak peduli apakah kekasihnya, Chisaki, maupun ketiga gadis lainnya memakai riasan. Yang pasti, sama seperti ruang klub sepak bola atau judo yang secara alami berbau maskulin, ruang OSIS ini memang berbau feminin. Itu bukan aroma yang buruk, jadi itu masih bisa diterima... tetapi masalah utamanya adalah, bukan hanya suasana fisik, tetapi juga suasana dalam arti transparan’ juga sangat feminin.

Mm~~, mari kita istirahat dulu sejenak.

Ya, terlalu serius juga tidak baik. 

Kalau begitu, hari ini aku yang akan menyeduh teh.

Eh, Yuki-chan mau melakukannya? Bagus, aku menantikan itu!

Percakapan yang sangat feminin terjadi di depan mata. Seolah-olah sedang diadakan pesta teh di sekolah khusus gadis dalam dunia manga, pemandangan yang sangat menawan dan indah... tetapi ketika melihatnya, Touya benar-benar berpikir. 

(Aku tidak tahan berada di sini...)

Seolah-olah, hanya ada satu pria yang terjebak di tengah pertemuan antar wanita. Seperti sedang mengganggu pesta teh yang dilarang untuk pria. Sensasi ketidaknyaman yang luar biasa. Aroma gadis-gadis yang merangsang indra penciuman semakin mempercepat ketidaknyamanan itu. Untuk bisa berbaur dengan suasana ini, mungkin dirinya harus mengeluarkan semua daya tarik feminin yang ia miliki dan menjadi wanita yang bersinar... sampai-sampai pikiran yang membingungkan itu melintas di benak Touya

(Kenapa malah jadi begini...)

Touya menghela napas sambil melamun

Pada awalnya, rasio gender antara Touya dan Chisaki adalah satu banding satu. Kemudian Chisaki membawa Maria, dan rasio menjadi satu banding dua. Meskipun ia sempat berpikir, Sepertinya para pria akan merasa cemburu, pada saat itu, Tōya masih optimis. Karena, anggota dari kelas satu belum bergabung. 

(Di tahun lalu, ketua dan wakil ketua OSIS dari divisi sekolah SMP adalah sepasang pria dan wanita... dan tidak ada kesan bahwa kandidat lainnya hanya wanita, jadi jika mereka bergabung, rasio gender akan seimbang.)

Begitulah yang dipikirkan Toouya, tetapi... pada hari pertama pertemuan OSIS, satu-satunya mantan anggota OSIS sekolah SMP yang datang adalah Yuki, mantan ketua OSIS.

Baiklah, hari ini mohon kerja samanya, ya.

“Iy, mohon kerja samanya juga.

Ngomong-ngomong, apa yang terjadi dengan rekanmu?

Setelah menyapa Yuki yang datang sendirian, Touya dengan hati-hati bertanya. Yuki menjawab dengan sedikit senyum dan alis yang sedikit turun. 

“Maksudnya Masachika-kun? Aku sudah mengundangnya... tetapi ia malah menolak.

Begitu...ya...

Gambar samar dari Masachika muncul di benak Touya dengan tanda silang. Dengan begini, rasio gender menjadi satu banding tiga. Namun, masih ada kandidat lain. Masih ada pria lain yang mungkin mau bergabung... pikirnya. Namun, siapa sangka yang datang setelah itu hanyalah Alisa, adik perempuan Maria. 

Ahahaha, Touya jadi punya harem ya~ gawat!" 

Mantan wakil ketua OSIS yang datang untuk melihat keadaan pun menggoda seperti itu, tetapi saat itu Touya masih belum pupus harapan. Kedua orang ini kebetulan bergabung pada hari pertama, dan masih ada kemungkinan pria lain bergabung di hari-hari berikutnya. Dan memang, setelah itu beberapa anggota pria juga bergabung. Namun...

Maaf, sepertinya aku kurang mampu...

Tidak, hal semacam itu, aku sulit bertanya kepada para wanita tentang pekerjaan... aku merasa tertekan.

Eh, alasan? Jujur saja, wakil ketua terlihat menakutkan.

Mereka semua pergi dari OSIS dalam waktu kurang dari dua minggu. Beberapa tidak bisa menahan kenyataan bahwa mereka menghambat anggota wanita yang cakap, beberapa tidak bisa berkomunikasi dengan lancar dengan wanita-wanita yang terlalu cantik, dan beberapa terlalu menunjukkan niat buruk sehingga ditekan oleh Chisaki. Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah lima orang ini dari awal.

(Aku butuh anggota pria...) 

Dengan mendesak, begitu pikir Touya. Tidak ada yang salah dengan siapa pun, malah semuanya orang baik, tetapi dalam keadaan sekarang, rasanya sangat tidak nyaman. Apa pun yang terjadi, dirinya harus berhati-hati. Selain itu, dengan lima orang saja, jelas-jelas mereka kekurangan SDM.

Tapi kalau dpikir-pikir lagi, sekarang sudah memasuki akhil bulan Juni. Touya sadar bahwa harapannya untuk menambah anggota pria yang akan bertahan sebagai pengurus selama setahun ke depan sangat kecil. Jika ada siswa seperti itu, mereka pasti sudah bergabung dengan OSIS sejak lama. 

(Aku seharusnya bisa mengajak teman sekelasku seperti Chisaki...)

Sampai setahun yang lalu, Touya adalah seorang yang penyendiri dan introvert, jadi tidak ada teman pria sekelas yang bisa diandalkan dalam situasi seperti ini. Meskipun ada orang yang telah membangun hubungan saling percaya selama kampanye pemilihan, mereka tidak pernah pergi bermain bersama, jadi hubungan mereka tidak cukup untuk disebut sebagai teman. 

(Aku mempunyai pendukung dan pacar, tetapi tidak ada teman... yah, ini sepenuhnya salahku sendiri sih.)

Apa diirnya harus menjalin hubungan dengan pria-pria di kelas sekarang agar mereka mau membantu OSIS? Namun, apa mungkin bagi dirinya, yang dulunya seorang introvert, untuk mencapai tujuan itu dalam satu semester? 

(Jika tidak, mungkin rasanya lebih sulit daripada menjadi ketua OSIS...)

Sambil menghela napas dalam hati, Touya setengah bersiap untuk menghabiskan satu tahun ke depan dengan anggota yang ada. Dirinya sudah menyiapkan diri. Jadi, saat itu, Touya merasa seperti seorang pemancing yang tiba-tiba mendapatkan ikan tuna besar saat hanya menatap pancingnya dengan setengah putus asa. 

Oh, jadi kamu yang namanya Kuze ya. Aku Kenzaki, ketua OSIS saat ini. Aku sudah mendengar tentangmu, loh? Sepertinya kamu sangat berbakat.

Touya melihat ke arah pengaturan perlengkapan yang ditangani oleh juniornya, Yuki, yang merupakan mantan pasangannya. 

(Mantan wakil ketua OSIS. Kemampuan praktisnya luar biasa. Selain itu, ia akrab dengan Suou dan adik Kujou.)

Ia pasti merupakan sumber daya yang sangat berharga. Komunikasi dengan para wanita juga sepertinya tidak akan menjadi masalah. 

(Yang terpenting, ia adalah pria! Anggota pria yang sangat dinantikan!)

Siapa sosok dengan tingkat SSR ini? Ada juga karakter super menjanjikan seperti ini. Tentu saja, Touya sudah mendengar dari Yuki bahwa ia terus menolak untuk bergabung dengan OSIS. Namun, jika ia bersedia membantu, mungkin masih ada harapan. 

Baiklah kalau begitu, aku permisi pergi dulu.

Tunggu. Rasanya tidak enak jika kamu membantu tetapi tidak mendapat balasan apa-apa dan langsung pulang. Waktunya sudah cukup sore. Kalau kamu mau, biarkan aku mentraktirmu makan.

Tōya tidak akan melewatkan kesempatan ini. Apa pun yang terjadi, ia harus menangkapnya. Untuk umpan sementara... 

Yah, meskipun aku cuma bisa mentraktir di restoran keluarga saja sih!

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama