Hanayome wo Ryakudatsu Jilid 2 Selingan 6 Bahasa Indonesia

 

Selingan — Bagian Mantan Tunangan 4

 

Himeno bersantai dengan tubuh terlentang di atas kasur

Tak disangka, rupanya aku bisa hidup sendiri juga.

Di sekelilingnya terdapat perabotan dan peralatan rumah tangga yang lengkap, dalam sebuah ruang apartemen kecil yang tampak baru dibangun. Sepertinya itu lebih nyaman dibandingkan dengan tempat tinggal yang dia tempati selama pekerjaan paruh waktu di resor. 

Saat menyewa, ada proses pemeriksaan untuk masuk, dan sulit bagi Himeno yang tidak memiliki pekerjaan untuk tinggal di tempat seperti ini. Namun, dia bisa tinggal di sini karena ini adalah apartemen bulanan yang tidak memerlukan pemeriksaan masuk. 

Apartemen bulanan banyak digunakan oleh orang-orang yang perlu tinggal sementara untuk perjalanan dinas, pelatihan, atau tugas di luar kota. Singkatnya, tempat ini mirip dengan hotel, tetapi tidak ada layanan resepsionis atau pembersihan tempat tidur. 

Biaya awalnya lebih murah dibandingkan apartemen sewa biasa, dan semuanya sudah tersedia tanpa prosedur yang rumit, dari perabotan seperti kulkas, mesin cuci, dan microwave, hingga utilitas seperti air, listrik, dan gas. 

Oleh karena itu, tempat ini sangat cocok untuk Himeno yang hanya membawa barang-barang minimal. Namun, biaya awal tersebut jauh di luar kemampuan finansialnya. 

“Meski aku meminjam uang, tapi sepertinya bayar bulanan sedikit saja sudah cukup, jadi untuk sementara waktu aku masih aman.

Himeno akhirnya terpaksa meminjam dari lembaga keuangan. Tentu saja, dia tampak tidak memikirkan apapun mengenai bunga yang menyertai

Ngomong-ngomong, ayah dan ibuku terlalu dingin. Seandainya saja mereka memberiku uang, aku tidak perlu meminjam segala! Ini membuatku kesal, jadi aku akan posting saja.

Himeno mengerutkan dahi sambil marah-marah, mengabaikan kesalahan yang telah dilakukannya. Lalu dia memposting dengan emosinya di smartphone. 

Aku bisa bertahan dengan uang yang dipinjam untuk sementara, tapi aku harus menghasilkan uang suatu saat nanti. Tapi aku tidak mau bekerja, jadi kira-kira bagaimana ya?

Himeno menggerutu sambil berpikir keras. 

Akhirnya, dia menemukan satu jawaban. 

Setelah banyak berpikir, perutku jadi lapar! Mendingan aku pergi makan saja dulu.

Itu berarti dia akan pergi keluar untuk makan. 

Himeno menunda pemikiran tentang pendapatan yang akan datang dan memilih untuk mengabaikannya untuk sementara. 

Jika itu adalah hari pertama dia tinggal sendiri, rasanya bisa dimaklumi jika dia ingin menjauhkan diri dari masalah karena kelelahan. Namun, sudah beberapa hari berlalu sejak Himeno mulai tinggal sendiri, dan setiap hari dia berperilaku seperti ini. 

Semua orang tahu nasib siswa yang malas mengerjakan PR hanya karena liburan panjang. Meskipun hidupnya bergantung pada hal ini, Himeno sama sekali tidak merasakan adanya rasa krisis

“Kemarin aku makan nasi kari di sana, dan sehari sebelumnya aku makan pasta di sini. Sekarang enaknya makan di mana lagi ya?

Himeno sedang berjalan-jalan di kota, mencari toko yang bagus. 

Semuanya kurang memiliki rasa yang mendalam jika dibandingkan dengan hotel bintang lima, tapi rasanya tidak terlalu buruk juga. 

Dompet Himeno, yang diasingkan dari kemewahan oleh Minato, kini sedikit longgar. 

Hari ini aku sudah berpikir keras, jadi aku ingin makan sesuatu yang manis, tapi semua yang ada hanya toko ritel atau toko yang biasa-biasa saja. 

Karena dia tidak bisa memutuskan toko mana yang akan dikunjungi, Himeno akhirnya mengeluarkan smartphone-nya dan menggunakan media sosial yang fokus pada gambar untuk mencari 'nama makanan penutup di kota'. Dia menemukan sebuah gambar yang menarik perhatiannya dan mengetuknya untuk melihat detailnya. 

Pancake souffle terbatas selama musim panas? Ada banyak buahnya juga, jadi sepertinya itu enak! Foto ini mendapat banyak tanda suka, jadi ayo kita coba. 

Dia memasukkan alamat yang tertera di profil akun kafe yang memposting gambar tersebut ke aplikasi peta dan melangkah ke sana. 

“Jadi di sini kafe 'Kagen no Tsuki', wah, tempatnya cukup ramai.

Pada jam makan siang yang sibuk, meskipun panas, ada antrean panjang di depan toko. 

Himeno merasa putus asa dan berbalik untuk pulang, tetapi dia ingin memastikan wujud pancake souffle yang sebenarnya, jadi dia mengintip ke dalam melalui jendela kafe. 

Dan pemandangan yang dia lihat membuatnya terdiam. 

(Kenapa Nene dan Arata-san bekerja di toko yang sama!?)

Di sana, Nene dan Arata terlihat sibuk namun mereka terlihat gembira saat melayani pelanggan. 

(Arata-san, ia tidak pernah menunjukkan senyuman seperti itu di hadapanku! Rasanya menyebalkan.) 

Himeno yang pernah menghina Arata di tempat pernikahan dengan menyebutnya sebagai robot, merasa kesal ketika melihatnya tersenyum lembut di hadapan Nene. 

Ada terlalu banyak orang berpenampilan menarik di toko ini, seragamnya juga sangat lucu." 

“Aku paham banget~, meskipun aku tidak akan cocok mengenakan kostum maid, tapi penampilan para staf di sini terlihat seperti karakter yang keluar dari buku cerita.

Himeno yang merasa kesal tidak sengaja mendengar obrolan pelanggan di antrean. 

Ya, ya. Apalagi staf pria baru yang baru saja bergabung juga kelihatan sangat tampan, keren, dan baik.

Ya. Ia menjadi favoritku belakangan ini. Ia memiliki penampilan yang bagus dan tampak seperti pelayan sungguhan, rasanya sungguh luar biasa. Aku bahkan datang ke sini cuma untuk melihat wajahnya.

Aku sudah lama penggemar Fujisaki-san. Tapi belakangan ini, suasana di antara Fujisaki-san dan Ichinose-san sangat berharga.

Eh, jangan sembarangan menjodohkan Ichinose-san milikku!

Tidak, dia bukan Ichinose-san milikmu kali.

Eh~~”

Setelah mendengar sampai di situ, Himeno segera pergi dari tempat itu. 

(Aku pernah mendengar kalau Nene bekerja paruh waktu di kafe, tapi aku tidak pernah tahu kalau dia bekerja di sini. Jadi, jangan bilang dia yang sudah lama bekerja di sini mengajak Arata-san? Sejak kapan mereka sedekat itu? Eh, tunggu, mana mungkin dia bisa akrab dengan mantan tunangan kakaknya sendiri iya, ‘kan?

Tapi ini...

Mungkin bisa digunakan, gumam Himeno sambil tersenyum tipis. 

Lalu keesokan harinya, dia memutuskan untuk pergi ke sana pada saat Nene dan Arata tidak ada.

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama