Roshidere Jilid 9.5 Chapter 23 Bahasa Indonesia

Chapter 23 — Bonus SS Volume 6 — Sensei~ Ketua Dan Wakil Ketua Masih Bermesraan Kapan pun Ada Kesempatan ~

 

Baiklah, sekarang kami akan mengadakan pertunjukan sulap spesial!

Penonton yang berkumpul bertepuk tangan seiring dengan pernyataan Maria. Di dalam ruang kelas yang didekorasi seperti bar sulap, meja panjang telah dipindahkan ke pinggiran, dan sebagai gantinya, kursi penonton dan ruang yang lebih luas telah disiapkan. Ini adalah persiapan untuk pertunjukan sulap yang diadakan sekali di pagi dan sore hari.

Mungkin karena acaranya sudah diumumkan sebelumnya, meskipun ini baru hari pertama Festival Budaya Akademi Seirei, jumlah penontonnya cukup banyak. Sambil duduk di barisan depan, Touya memberikan tepuk tangan yang paling meriah.

Sulap yang akan dilakukan kali ini adalah... sulap pelarian! Orang yang akan mencobanya adalah Chisaki-chan!

Saat Maria memperkenalkannya, Chisaki muncul sambil melambaikan tangan kepada penonton. Dua wanita tercantik dari angkatan kelas 2 berdiri berdampingan, dan penonton memberikan sorakan dan kekaguman. Namun, tentu saja, mata Touya hanya terpaku pada sosok Chisaki yang mengenakan kostum bartender.

!

Saat tatapan mata mereka bertemu, Chisaki mengedipkan mata padanya dengan nakal.

(Oh wow)

Hanya gerakan itu saja sudah merenggut hatinya dan membuat bahu Touya melonjak. Meskipun ada tatapan penuh cemburu yang mengarah padanya, Touya yang sudah dibutakan oleh perasaan cinta, sama sekali tidak menyadarinya.

“Dia akan melarikan diri dari~~~ini!

Saat itu, sesuai dengan suara Maria, sebuah kotak besar dengan lebar delapan puluh sentimeter dan tinggi dua meter disiapkan. Di bagian depan kotak terdapat lubang berdiameter sekitar lima belas sentimeter yang tertutup kain, dan di sampingnya terdapat pengait. Ketika Maria membuka pengait tersebut, bagian depan kotak terbuka dan terlihat kosong di dalamnya. Maria melanjutkan sambil menunjuk ke bagian dalam kotak yang kosong.

Chisaki-chan akan masuk ke dalam kotak ini dan berusaha melarikan diri dalam waktu dua menit. Seperti yang kalian lihat, kotak ini memiliki lubang, jadi jika dia mengulurkan tangan dari sini, dia bisa membukanya dengan mudah, tetapi... itu tidak akan terjadi.

Maria mengeluarkan kunci kombinasi dari saku jasnya dan menunjukkannya kepada penonton.

Pengaitnya akan dipasangi kunci kombinasi ini. Tentu saja, aku akan memberi tahu angkanya, tetapi dia harus mencocokkan angka itu dengan satu tangan dalam keadaan terburu-buru. Jika dia melakukan kesalahan sekali saja, pelariannya hampir tidak mungkin dilakukan. Ditambah lagi~~! Ini belum semuanya!

Kemudian, saat Maria memberi isyarat, dua siswi membawa tas besar, rantai, dan gembok. Ketika Chisaki berdiri di atas tas itu, kedua siswi tersebut mengangkat mulut tas dengan cepat dan mengikat tali di leher Chisaki untuk menutupnya. Selanjutnya, rantai dililitkan berulang kali di atas tas, dan kedua ujungnya diikat dengan gembok. Dalam waktu kurang dari satu menit, Chisaki tampak seperti penjahat berbahaya yang dipenjara.

Chisaki-chan akan masuk ke dalam kotak dalam keadaan seperti ini. Pertama, melarikan diri dari rantai. Kedua, melarikan diri dari tas. Terakhir, melarikan diri dari kotak. Semua ini harus dilakukan dalam waktu dua menit!

Setelah mendengar penjelasan Maria, para penonton bersuara skeptis setengah bercanda, Eh~? Touya pun mengernyitkan dahi, khawatir akan penampilan menyedihkan kekasihnya dan tantangan yang tampaknya terlalu nekat.

(Bukankah lebih baik kalau setidaknya dia dipasangi borgol? Kalau begini sih, dia bisa menggerakkan lengannya secara bebas.)

Pria ini memiliki tingkat kepercayaan yang luar biasa terhadap kekasihnya. Di hadapan Touya yang khawatir, Maria tiba-tiba merendahkan suaranya.

Jika Chisaki-chan tidak bisa melarikan diri dalam waktu dua menit...

Kotak tidak akan pernah bisa dibuka lagi? Atau mungkin dia akan menusukkan pedang dari lubang? Atau jangan-jangan, akan terjadi ledakan di dalam kotak...?

Ketika para penonton mulai tegang setelah mendengar nada berat Maria... kue baumkuchen berdiameter empat belas sentimeter dan ketebalan sepuluh sentimeter dibawa keluar dan diletakkan di atas piring. Sambil menunjuk kue tersebut, Maria mengumumkan dengan nada seolah-olah itu sangat menakutkan.

“Aku akan memakan semua baumkuchen ini yang dibawa sebagai sumbangan!

(Tidak, ini damai sekali. Maksudku, apa dia akan memakannya sendirian, si kakak Kujou?)

Reaksi penonton umumnya sejalan dengan pikiran Touya. Dalam suasana yang agak hangat, Chisaki, meskipun dalam keadaan tidak bisa bergerak dengan baik, tetap dengan percaya diri berkata.

“Aku akan melarikan diri dalam waktu kurang dari satu menit. Aku tidak akan membiarkan Masha memakan setengahnya!

Hehe, aku tidak yaking dengan itu~? Jika kamu mengatakan itu, aku juga akan serius loh~?

(Eh, jadi ini ternyata pertarungan untuk mendapatkan camilan?)

Touya berkomentar dalam pikirannya tentang percakapan aneh dan penuh tantangan antara keduanya. Ini adalah persaingan yang damai seperti program anak-anak di pagi hari Minggu.

Baiklah, kita mulai ya~? Pertarungan camilan tanpa belas kasihan!

Tidak, kamu sudah mengatakannya.

Touya tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan suara saat mendengar apa yang dipikirkannya. Pada saat yang sama, tawa terdengar dari sekelilingnya, dan suasana hangat menyebar di dalam kelas.

“Kalau begitu, Chisaki-chan akan masuk ke dalam kotak...

Ketika Maria memberi isyarat kepada dua staf yang membawa tas dan rantai, mereka berusaha meraih Chisaki dari kedua sisi.

Tidak usah, aku bisa melakukannya sendiri.

Menolak hal itu, Chisaki dengan santainya menginjak tas hingga robek, lalu berjalan sendiri masuk ke dalam kotak. Hmm, Touya berpikir kalau dirinya tidak perlu memikirkannya lebih lanjut.

“Kalau gitu aku akan menutupnya. Dan menguncinya dengan kunci kombinasi... kachak kachak kachak.

Maria memutar nomor kunci kombinasi secara acak, memeriksa angka dan memanggil Chisaki.

Chisaki-chan, dari atas 3, 6, 7, 1. Aku ulangi ya? 3, 6, 7, 1. Setelah semua disesuaikan ke 0, kamu baru bisa membukanya, oke~?

Dimengerti.

Setelah mendengar jawaban Chisaki, Maria mengeluarkan kunci kecil dari saku dan memperlihatkannya kepada penonton.

Ini adalah kunci gembok untuk membuka rantai. Ini dia... Ei~!

Ketika Maria melemparkan kunci ke dalam lubang yang terbuka di bagian depan kotak, terdengar suara kecil saat kunci itu mengenai dasar kotak.

Semuanya sudah siap! Sekarang mari kita mulai! Satu, dua, tiga... mulai melarikan diri! Selamat makan~!

Begitu dia mengucapkan itu, satu detik setelah Maria menusukkan garpu ke baumkuchen, dari dalam kotak terdengar,

Bang! Jaranjaranjaranjaranjaranjaran! Bi, Bi, Bi... Goso Goso, Pasa!

Ada banyak suara yang secara bergantian muncul, dan kemudian, tangan Chisaki muncul dari lubang di kotak.

(Hmm, sudah kuduga.)

Kunci gembok itu... aku penasaran apa gunanya?

Saat Touya menontonnya sambil berpikiran begitu, tangan Chisaki yang menjulur dari kotak mulai mencari posisi pengait, dan tidak lama kemudian, dia meraih kunci kombinasi.

Klik, Klik Klik...

Kemudian, dia dengan hati-hati memutar nomor kunci kombinasu satu per satu menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya—

Kachak, Bang!

Setelah menggenggam kunci kombinasi, dia merobek pengaitnya dari kotak.

(Hahaha, seperti yang kuduga dari Chisaki. Dia memang berani sekali.)

Sambil tersenyum kosong bersama penonton lainnya, Touya menyaksikan... kotak itu terbuka.

Di dalamnya terdapat rantai yang sebagian sudah putus, tas besar yang sudah sobek, dan pengait yang bentuknya sudah tidak karuan... di belakang sisa-sisa alat pengekang yang mengenaskan itu, Chisaki mendarat dengan tenang di lantai. Seolah mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menahannya, Chisaki berhasil melarikan diri dalam waktu kurang dari sepuluh detik dengan senyuman angkuh. Namun...

Terima kasih atas makanannya~♪

Pada saat itu, kue Baumkuchen-nya sudah lenyap duluan.

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama