Pemikiran Tentang Episode Kelima Anime “Gimai Seikatsu (Kesan-Kesan Mikawa Ghost)
・Mengapa Yomiuri Shiori Tertarik
pada Yuuta
Demi bisa memfokuskan pada hubungan Yuuta
dan Saki, ada banyak
bagian lainnya yang dihilangkan di dalam anime. Dalam novel, saat
menggambarkan satu isu (pokok bahasan), lebih mudah untuk menciptakan ‘cara agar isu tersebut tetap
diingat meskipun ada penyimpangan’,
tetapi dalam bentuk visual, hal itu tampaknya
sulit. Mengarahkan kamera dan memberikan makna pada momen tersebut terasa
berat, sehingga sulit untuk melakukan sesuatu yang seperti ‘menyentuh dengan lembut’.
Akibatnya,
interaksi antara Yuuta dan Yomiuri-senpai
juga banyak yang dihilangkan. Jika interaksi dengan Yomiuri-senpai digambarkan persis seperti dalam
novel aslinya, hal itu akan
mengaburkan cerita tentang Yuuta dan Saki.
Dengan
demikian, mungkin rasanya cukup sulit
untuk memahami alasan mengapa Yomiuri-senpai
tertarik pada Yuuta. Namun, meskipun tidak bisa memahami alasan dengan tepat,
jika kita bisa menerima ‘hanya apa
adanya’,
maka karya ini tetap berdiri dan tidak menjadi masalah, menurut pendapat
pribadiku.
... Jadi,
mengenai alasan Yomiuri-senpai
tertarik pada Yuuta. Hal terbesar adalah, “Ia
merespons dengan baik, baik lelucon, kebohongan sepele, obrolan santai, maupun
topik serius”.
Yomiuri-senpau sebenarnya memiliki kepribadian
yang berlawanan dengan Saki. Saki merasa nyaman dengan pembicaraan serius,
sementara Yomiuri-senpai
lebih suka humor dan obrolan santai, dan kurang nyaman dengan pembicaraan
serius. Terutama ketika dia berbicara dengan Yuuta, dia merasa sangat canggung
untuk memulai percakapan serius tanpa menyisipkan candaan.
Fakta
bahwa Yuuta dapat berkomunikasi dengan baik, baik bagi Saki yang menginginkan
percakapan serius maupun bagi Yomiuri-senpai
yang menginginkan obrolan santai, merupakan
bukti bahwa ia bersikap netral terhadap semua orang.
Sekarang,
mari kita membicarakan
latar belakang Yomiuri-senpai
yang membuatnya ‘ahli
dalam lelucon dan obrolan santai, serta kurang nyaman dengan suasana serius’.
Dia
banyak bermain dengan anak laki-laki selama masa kecil hingga kelas tengah SD,
sepenuhnya terlibat dalam komunikasi yang bersifat maskulin, dan merasakan
kenyamanan di dalamnya. Namun, seiring bertambahnya usia dan perbedaan gender
yang semakin jelas, jumlah temannya pun
berkurang, dan dia merasa kesepian. Dengan pengaruh dari kakaknya yang rajin
belajar dan suka membaca, dia mulai membaca lebih banyak dan menjadi pecinta
buku. Meskipun dia bersekolah di sekolah perempuan di tingkat SMP, SMA, dan
perguruan tinggi, dia masih memiliki beberapa interaksi dengan
laki-laki, seperti di acara kencan buta,
tetapi dia merasa sangat bosan dengan laki-laki yang dia temui sejauh ini.
Bukan
hanya laki-laki, tetapi ketika orang-orang terlalu serius menanggapi lelucon
atau kebohongannya, atau merasa tertekan, atau menganggapnya jahat,
kata-katanya yang sebenarnya diucapkan dengan ringan sering kali ditafsirkan
dengan cara yang tidak terduga. Ketika gadis-gadis
lain yang memiliki suasana lebih ringan melakukan percakapan serupa, itu tidak ada masalah, tetapi ketika
Yomiuri-senpai mengatakannya, dia sering kali
dianggap aneh. “Shiori
bukan tipe seperti itu. Kamu tidak
perlu memaksakan diri,”
kata mereka. Selain itu, interaksi dengan laki-laki sering kali langsung
menjadi serius, dan mereka mencoba merayunya. Dia merasa lelah dengan hubungan
semacam itu.
Yuuta
tidak seperti itu. Dia merasa nyaman dengan waktu yang dihabiskannya bersama Yuuta yang bersikap
netral dan tanpa prasangka apa pun, sehingga dia mulai mengembangkan
perasaan suka terhadapnya.
Topik ini
sebenarnya dibahas dalam edisi khusus Manga Angel Nekooka, yang menampilkan
spin-off dari Yomiuri-senpai,
yang menyentuh sebagian rahasianya (namun, ini hanya membahas tahap permukaan saja, dan tidak menyentuh
kejadian di masa lalunya yang paling penting dalam membentuk kepribadiannya).
Ada satu
elemen besar lainnya dalam kepribadiannya, tetapi aku akan membahasnya lebih
lanjut nanti.
Ngomong-ngomong,
alur pemikiran Yomiuri-senpai
ini tidak ditulis dengan jelas dalam novel aslinya. Meskipun ada pengaturan,
itu tidak ditampilkan secara langsung, hanya disampaikan dalam nuansa. Karena
jika 『Gimai Seikatsu』 adalah novel pribadi tentang Yuuta
dan Saki, maka tidak mungkin sampai pada kebenaran tersebut. Kalau aku
menuliskan karyaku dengan cara yang menyampaikan seluruh masa lalu dan latar
belakang Yomiuri-senpai tanpa kesalahpahaman, itu akan terasa seperti
kebohongan, jadi aku sengaja tidak menjelaskannya dengan jelas dalam cerita
utama.
・Mengapa Yuuta bisa berteman
baik dengan Yomiuri-senpai meskipun ia tidak nyaman dengan
wanita?
Lalu,
mengapa Yomiuri-senpai
diperlukan? Jika ini adalah cerita tentang Yuuta dan Saki, bukankah dia
karakter yang tidak diperlukan? Lebih jauh lagi, bukankah rasanya tidak wajar bagi Yuuta, yang seharusnya tidak nyaman berhubungan dengan Wanita, memiliki hubungan sosial seperti itu?
Mungkin ada yang berpikir demikian.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa Yomiuri-senpai merupakan
sosok yang sangat penting dalam cerita ini.
Pertama-tama, mengenai sifat Yuuta yang ‘tidak nyaman terhadap
wanita’, jika
unsur ini dibahas dengan cara yang sangat fiktif, sifat ini cenderung
diungkapkan sebagai ‘ia tidak pernah dekat dengan
wanita dan tidak berteman dengan mereka’ atau
‘ia memiliki semacam reaksi
penolakan saat berhubungan dengan wanita’.
Namun, keadaan Yuuta bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan penyakit fisik yang
menyebabkan ketidaknyamanan. Apa yang dirasakannya
adalah ketidaknyamanan terhadap hubungan seksual antara pria dan wanita (hubungan
pacaran, pernikahan, cinta sepihak, dll.), serta semua emosi dan tindakan
yang menyertainya. Ia
memiliki perasaan menghindar atau jijik terhadap hal-hal seperti orang yang menjanjikan cinta abadi lalu mengkhianati
pasangannya, berselingkuh tetapi membatasi pasangan, atau memiliki
harapan-harapan yang telah mereka tetapkan sendiri lalu
marah-marah jika harapan-harapan itu tidak terpenuhi. Sebaliknya, jika tidak
terlibat dalam hal-hal yang bersifat sensual, dirinya
akan baik-baik saja, dan dalam
hubungan yang bersifat dangkal,
Yuuta bisa berbicara dengan wanita
secara normal. Banyak orang di dunia nyata mungkin tidak nyaman dengan hubungan
romantis tetapi tetap bisa berkomunikasi dengan lawan jenis secara normal.
Dengan
kata lain, Yuuta bisa
berkomunikasi dengan Yomiuri-senpai tanpa benar-benar menganggapnya sebagai
wanita secara khurur. Oleh karena itu, dia
menjadi sosok yang mudah didekati bagi Yuuta. Dia terasa seperti teman
laki-laki baginya.
Berbicara
soal teman laki-laki, dalam
anime TV, karena keterbatasan durasi, percakapan dengan Maru sangat banyak yang
dihilangkan, sehingga terlihat seolah-olah Yuuta hanya berbicara dengan
perempuan. Ini adalah bagian yang agak menyakitkan.
Namun, berbeda dengan Maru, dalam
kasus Yomiuri, perannya tidak hanya sebagai teman yang cocok.
Yuuta
dapat berkomunikasi dengan lancar dengan wanita jika tidak memikirkan aspek ‘seksual’, tetapi
dengan tinggal bersama Saki, ia perlahan-lahan harus menghadapi kesadaran
tersebut. Oleh karena itu, meskipun ia tidak menyadarinya, hubungan dengan
Yomiuri-senpai yang sebelumnya tidak
dipedulikannya mulai dipikirkan kembali dengan sedikit kesadaran. Tentu saja,
ia tidak akan tiba-tiba memiliki perasaan cinta, tetapi ia akan menyadari bahwa
ia berada dalam jarak yang cukup dekat dengan seseorang yang seharusnya bisa
menjadi objek cinta.
Ini
berhubungan dengan masalah yang sering muncul dalam perkembangan selanjutnya,
yaitu ‘di mana
kunci perasaan cinta itu?’. Jika ‘suka karena cocok’, ‘suka karena banyak menghabiskan
waktu bersama’,
atau ‘suka
karena penampilannya cantik’,
maka Yomiuri-senpai
seharusnya juga menjadi pilihan yang baik. Jika emosi bisa dijelaskan secara
logis dan rasional, maka kesimpulannya seharusnya ‘jika tidak memiliki perasaan
cinta terhadap Yomiuri-senpai,
maka tidak akan memiliki perasaan terhadap Saki juga’. Namun, kurasa ini adalah hal
yang perlu dipikirkan lebih lanjut.
・Tentang Teater Dalam Teater
Dalam
novel aslinya, teater dalam teater tidak disebutkan secara spesifik, tetapi di
sini digambarkan dengan cukup mendalam (tertawa).
Sejujurnya, aku juga terkejut dan berpikir,
‘Apa akan digambarkan sejauh ini!?’ Banyak adegan dalam cerita utama
yang terlihat kurang bergerak karena merupakan karya yang bersifat ‘tenang’, tetapi
jika staf ini bermaksud untuk mengarahkan ‘gerakan’, maka
hasilnya bisa sangat kaya akan aksi.
Meskipun
begitu, dalam cerita utama, gerakan dalam pembukaan sangat luar biasa, dan jika
kita membayangkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya ini adalah
karya yang memiliki banyak gerakan di detail-detail kecil.
Ngomong-ngomong,
alasan mengapa teater dalam teater ini sengaja dibuat lebih banyak adalah
karena, ini hanya spekulasiku sendiri karena aku belum bertanya kepada tim
produksi, tetapi kupikir itu
mungkin karena ‘terlalu menyukai Yomiuri-senpai’.
Tidak
perlu dikatakan lagi, tetapi jika Yuuta dan Yomiuri-senpai bersatu, itu bukanlah hal yang baik.
Itu akan menjadi cerita yang berbeda. Namun, dengan mengisyaratkan hubungan
Yuuta dan Yomiuri-senpai
dalam teater dalam teater ini, kita dapat mengangkat perasaan tersebut. Itulah
mengapa pembuatan teater dalam teater sampai sejauh ini terjadi. Aku mohon maaf
kepada sutradara Ueno dan semua staf jika aku salah (tertawa).
Aku akan
membahas alasan mengapa aku sampai pada kesimpulan ‘staf anime terlalu menyukai
Yomiuri-senpai’ di
bagian berikutnya, yaitu tentang pernyataan ‘hidup
tinggal enam bulan
lagi’.
・Mengenai
Pernyataan "Sisa Enam Bulan Hidup"
Bagi
kalian yang ingin menjadi pacar Yomiuri-senpai,
bagaimana reaksi kalian terhadap pernyataan ini?
“Eh? Beneran...?” dan merasa khawatir dengan
serius. Sayangnya, hal itu justru membuat kalian gagal.
... Karena itu hanya setengah lelucon, setengah
serius.
Namun, jika kalian bisa merespon dengan cara yang
sama seperti Yuuta di anime, maka kalian
pasti akan berhasil bersatu dengan Yomiuri-senpai.
Hmm,
betapa merepotkannya, Yomiuri-senpai.
Bagi
mereka yang mengikuti novel aslinya, kalian mungkin sudah tahu bahwa Yomiuri-senpai tidak akan mati enam bulan
kemudian. Dia masih hidup.
Jadi,
pernyataan ‘sisa enam
bulan hidup’ di sini
sepenuhnya bohong. Ini adalah candaan
Yomiuri yang paling buruk, dan sebenarnya dalam novel aslinya, setelah
mengucapkan itu, dia meminta maaf dengan mengatakan, ‘Ah... maaf. Itu hanya lelucon’.
Dia tidak meminta maaf dalam anime TV, tetapi alasannya
adalah—sebenarnya, jawaban Yuuta dalam novel dan anime berbeda.
Dalam
novel aslinya, ada keheningan yang seolah-olah mencari tahu, ‘Seberapa serius perkataannya?
Seberapa banyak lelucon?’ dan
Yomiuri-senpai mengungkapkan leluconnya tanpa
menunggu jawaban Yuuta, berkata, ‘Sepertinya
itu terlalu tidak sopan’.
Ini adalah tindakan untuk menguji seberapa jauh komunikasi ‘hubungan yang bisa saling
melempar lelucon’ dapat
berlaku, dan juga merupakan bentuk ketergantungan. Dalam pikirannya, jika Yuuta
membalas, dia akan mengungkapkan perasaannya. Namun, Yomiuri-senpai segera merasa tidak suka dengan dirinya
sendiri karena telah mencoba menguji Yuuta, dan setelah mengungkapkan
leluconnya, dia merasakan bahwa Yuuta akan lebih bahagia jika menjalin hubungan
dengan orang lain daripada dengan dirinya.
Namun,
dalam anime TV, Yuuta berhasil menemukan ‘jawaban
yang benar’ sebelum
Yomiuri-senpai menarik kembali perkataannya.
Yomiuri-senpai berusaha melangkah maju,
tetapi... karena mesin penjual otomatis yang tidak tepat waktu, akhirnya dia
kembali ke alur cerita sesuai dengan novel.
Aku tidak
tahu seberapa banyak sutradara Ueno mengetahui sifat Yomiuri, tetapi jelas
bahwa dia memberikan ‘jawaban
yang benar’ kepada
Yuuta dan menciptakan kesempatan. Dari situ, aku semakin yakin dengan
kesimpulan ‘staf
anime terlalu menyukai Yomiuri’
(tertawa).
Ngomong-ngomong,
mengapa pernyataan ‘sisa enam
bulan hidup’ menjadi
ujian akhir untuk perkembangan cinta dan mengapa Yomiuri-senpai mengucapkan hal ini, ada cerita
di balik yang tidak dituliskan dalam novel aslinya. Dan aku pernah membicarakan
cerita ini dengan sutradara Ueno, jadi tampaknya penggambaran dalam anime TV
didasarkan pada hal itu.
Tentu
saja, tidak perlu dikatakan bahwa ‘ujian
akhir’ hanya
diungkapkan untuk kemudahan pemahaman, dan Yomiuri-senpai sebenarnya tidak
berpikir untuk ‘menguji
apakah ia layak menjadi pacar’.
Dia hanya berpikir untuk menonton film bersama,
menciptakan suasana yang baik, dan mempertimbangkan untuk melangkah maju dalam
hubungan karena keberadaan Saki.
Ketika dia mencoba untuk memulai percakapan dengan suasana serius yang selama
ini terpendam... dia merasa tidak bisa melakukannya tanpa menggunakan humor
atau nada bercanda sebagai pengantar. Jadi, dia mencoba menggunakan dialog dari
film sebagai langkah awal untuk mengungkapkan perasaannya dalam suasana serius
yang tidak dia kuasai.
Namun,
dia secara tidak sengaja mengucapkan lelucon yang buruk. Sama seperti Saki yang
tidak pandai mendekatkan diri, Yomiuri-senpai
juga tidak tahu bagaimana memulai percakapan serius, sehingga percakapan mereka menjadi seperti ini. Dalam versi
novel, Yuuta merasa tidak suka pada dirinya sendiri sebelum memberikan jawaban.
Dalam versi anime TV, meskipun dia mendapatkan jawaban, tetap saja hasilnya
tidak memuaskan.
Sekarang,
ada dua pertanyaan yang tersisa. “Mengapa
Yomiuri-senpai bisa menjadikan sesuatu yang
berkaitan dengan kehidupan sebagai lelucon?”
dan “Mengapa ini menjadi ujian akhir
untuk hubungan percintaannya?” Jawabannya terletak pada
pandangan hidupnya.
Meskipun
Yomiuri-senpai tidak memiliki sisa hidup enam
bulan, dia memiliki pandangan tertentu tentang ‘kehidupan’ yang berasal dari latar
belakangnya. Dia memiliki pandangan hidup yang unik. Alasan mengapa dia menjadi
tidak nyaman dengan suasana serius juga terkait dengan peristiwa masa lalu yang
membentuk pandangan hidupnya.
Manusia
tidak tahu kapan mereka akan mati; buku yang sedang dibaca mungkin tidak
selesai dibaca sebelum mati. Jika hanya melakukan hal-hal yang harus dilakukan
dengan mengorbankan keinginan demi masa depan, mungkin mereka akan mati sebelum
bisa melakukan hal-hal yang diinginkan. Oleh karena itu, dia memilih untuk
melakukan apa yang disukainya tanpa ragu, dan tidak menahan diri untuk berusaha
sekuat tenaga dalam hal-hal yang diinginkan. Dia berbicara secara sembarangan
ketika menginginkannya, dan berbicara serius
ketika ingin berbicara serius. Jika diungkapkan, “Yomiuri Shiori adalah seseorang yang hidup seolah-olah
selalu memiliki sisa hidup enam bulan—atau bahkan satu hari”. Dia
mungkin tidak merasakan beratnya kehidupan atau bertahan hidup dibandingkan
dengan orang biasa. Jadi, jika pasangannya tidak memiliki pemahaman yang sama
tentang kehidupan, meskipun jarak yang nyaman, akan sulit untuk menjadikan
orang itu sebagai pasangan seumur hidup.
Dalam
versi novel, Yuuta memiliki perasaan yang sedikit berbeda tentang kehidupan
dibandingkan dengan Yomiuri, sehingga jika mereka sampai pada pernikahan, pasti
akan ada banyak hal kecil yang tidak berjalan dengan baik. Jika hubungan mereka
bisa berkembang menjadi seperti sepasang kekasih,
mungkin hanya akan ada orang-orang seperti Yuuta, tetapi bahkan dengan Yuuta,
tidak akan sempurna. Mungkin dia menyadari bahwa dalam arti tertentu, dia tidak
akan mendapatkan akhir bahagia seperti dalam film sebagai seorang heroine. Karena kebahagiaan dalam hidup
itu beragam, mungkin dia memilih untuk menemukan akhir bahagia dalam aspek
kehidupan selain cinta.
・Titik Persimpangan Takdir
Dalam
novel aslinya, tidak ada masa depan di mana Yuuta dan Yomiuri-senpai menjadi sepasang kekasih, tetapi dalam anime TV,
penggambaran itu cukup mendekati. Jika percakapan ini tidak dimulai di depan mesin penjual
otomatis... bagaimana jika Yomiuri bisa mengungkapkan perasaannya? Bagaimana
Yuuta akan menjawabnya? Mungkin meskipun tidak secara
langsung, Yuuta dan Yomiuri akan berpacaran, tetapi aku juga
tidak tahu. Bagaimanapun juga, ini
adalah titik persimpangan pertama
dan terakhir yang terbesar bagi Yuuta, Saki, dan Yomiuri-senpai.
Ngomong-ngomong,
tidak ada penggambaran di mana Yomiuri-senpai
benar-benar cemburu. Dalam novel aslinya juga tidak ada. Mungkin ketika dia
berpacaran dengan seseorang, dia tidak akan terlalu mengikat pasangan tersebut.
Bahkan, dia mungkin akan mengizinkan pasangan untuk berselingkuh. Dia mungkin
menunjukkan cemburu yang konyol, tetapi kurasa dia tidak pandai menegur atau
berdebat dalam suasana serius. Dan berpikir tentang mengikat kehidupan
pasangan, padahal mungkin mereka akan mati dalam enam bulan atau satu hari,
adalah hal yang dipertanyakan. Lagipula, jika pasangan juga mungkin mati dalam
enam bulan atau satu hari, bukankah sebaiknya mereka hidup sesuai keinginan
mereka? Karena dia merupakan
orang yang seperti itu, meskipun tidak
berarti dia tidak memiliki rasa cemburu atau masalah, emosi semacam itu sulit
untuk ditunjukkan di permukaan. Mungkin karena dia pandai berbohong, jadi dia
hanya bisa menyembunyikannya dengan baik.
・Perasaan Saki
Setelah
mendengar bahwa Yuuta pergi
menonton film bersama Yomiuri-senpai,
Saki memiliki perasaan tertentu. Nah, perasaan apa itu? Jika ini adalah soal
pemahaman bacaan, ini bukanlah soal yang mudah.
Namun,
perasaan apa yang sebenarnya dirasakan Saki?
Bagaimana dia mengatasi perasaan tersebut? Hal-hal ini akan terungkap di
episode-episode berikutnya.Yomiuri-senpai
memberitahu Yuuta. “Mungkin
itu serius”, dan untuk pertama kalinya menunjukkan
kepadanya kemungkinan bahwa Saki memiliki perasaan romantis padanya, yang
menjadi pemicu bagi Yuuta
menyadari kemungkinan tersebut. Pada saat ini, Yuuta sama
sekali tidak memikirkan kemungkinan itu dan ia juga
tidak memiliki perasaan cinta terhadap Saki, jadi dirinya hanya menganggapnya sebagai
sesuatu yang tidak mungkin.