Pemikiran Tentang Episode Keenam Anime “Gimai Seikatsu (Kesan-Kesan Mikawa Ghost)
・Adegan Di mana Maaya
Mengarahkan Smartphone Saat Pulang
Di sini,
Maaya menggoda mereka dengan bercanda mengatakan, “Kalian berdua
seharusnya jadi pasangan YouTuber~. Rasanya pasti
menarik~”.
Dalam novel aslinya, hal tersebut berkaitan dengan Saki yang sedang
mencari pekerjaan paruh waktu dengan gaji tinggi, berbicara tentang jika mereka
bisa terkenal di YouTube, itu bisa jadi peluang besar! Ini adalah jenis
percakapan sehari-hari yang meskipun tidak terlalu berhubungan dengan alur
cerita, tetap ada. Selain itu, [Gimai Seikatsu]
pertama kali dipublikasikan di YouTube, sehingga percakapan ini juga secara
tidak langsung menunjukkan posisi versi YouTube.
Versi YouTube
memiliki konten yang lebih berwarna dibandingkan dengan versi novel atau anime
TV, dengan tema bahwa “Yuuta
dan Saki yang nyata bertindak sebagai YouTuber di saluran 'Gimai Seikatsu'”. Jadi,
meskipun mereka adalah diri mereka sendiri di YouTube, gambaran yang ada justru bukan sepenuhnya diri mereka
yang sebenarnya. Rumah tempat mereka tinggal di versi YouTube adalah ‘set’, bukan rumah mereka yang
sebenarnya, sehingga pada awalnya mereka tinggal di kamar yang sama dengan
tempat tidur tingkat, dan dunia cerita bisa tiba-tiba berubah menjadi sci-fi
atau horor (tertawa). Yuuta dan Saki bertindak sebagai pemeran, Maaya sebagai
kameramen, dan Maru sebagai tim belakang yang mengelola saluran YouTube...
itulah saluran [Gimai Seikatsu]
(di mana kameramen dan tim belakang mulai muncul di video juga mengikuti alur
yang umum di kalangan YouTuber).
・Mengenai
Tugas Memasak Keluarga Asamura
Selama
sebulan terakhir, Akiko-san
dan Saki sering mengambil tugas memasak, tetapi ini bukan berarti mereka
dipaksa untuk melakukannya. Sederhananya, Yuuta dan Taichi tidak memiliki
keterampilan memasak, sehingga ketika kedua orang ini bertugas, biasanya mereka
menyajikan makanan siap saji atau kari, sementara ketika Akiko-san atau Saki yang bertanggung
jawab, biasanya menjadi masakan rumahan yang umum. Dengan kata lain, mereka
yang memiliki keterampilan lebih banyak mengambil tanggung jawab. Namun, mereka
juga menyadari bahwa itu tidak baik, jadi Yuuta dan Taichi mulai belajar
memasak.
Ketika
Yuuta berkata, “Hari ini biar aku yang memasak, jadi fokuslah belajar”, itu bukan berarti ini adalah
pertama kalinya ia mengambil tugas memasak (meskipun ia sudah mulai
belajar), tetapi hari itu sebenarnya bukan hari tugasnya. Meskipun ia baru
mulai belajar, ia masih pemula dalam memasak, jadi hasilnya belum sempurna...
・Waktu Selesai Memasak Maaya
Maaya
hanya membantu membuat daging babi asam manis
dan pulang tanpa memakannya bersama. Ini juga karena Maaya
ingin membiarkan Yuuta dan Saki berdua, serta ada faktor situasi keluarga Maaya
yang mempengaruhi keputusannya untuk pulang.
Dalam
novel aslinya dijelaskan dengan jelas, bahwa Maaya hampir tidak bisa bermain
dengan teman-temannya setelah sekolah. Hari ini, dia bisa
pergi ke rumah Saki adalah hal yang cukup istimewa. Meskipun keluarga Maaya
kaya, kekayaan itu disebabkan oleh orang tuanya
yang sibuk bekerja, sehingga mereka hampir tidak bisa menyiapkan makan malam.
Selain itu, Maaya memiliki banyak adik laki-laki yang masih kecil, dan tugas
membuat makan malam untuk mereka adalah tanggung jawab Maaya. Pada hari itu,
ibunya tampaknya bisa pulang lebih awal dari biasanya dan akan memasak makan
malam, jadi Maaya bisa pergi bermain.
Jadi,
Maaya juga berpikir bahwa ini adalah kesempatan berharga untuk menikmati
masakan ibunya, sehingga dia ingin pulang dan makan malam. Hal ini tidak
terlalu berhubungan langsung dengan cerita Yuuta dan Saki, jadi kurasa di versi anime TV, bagian
ini dipotong sampai batas tertentu.
・Hujan Lebat Musim
Panas
Dalam
beberapa tahun terakhir, termasuk Shibuya, Tokyo sering dilanda hujan deras
mendadak di musim panas. Terdapat petir yang menggelegar dan angin kencang,
serta hujan yang begitu deras sehingga terasa seperti berada di dalam mesin
cuci. Tentu saja, Yuuta dan yang lainnya yang tinggal di Shibuya juga mengalami
cuaca seperti ini.
Mungkin
rasanya sulit dipahami bagi orang yang belum pernah
mengalami hujan deras di Tokyo, tapi hujan ini bisa mencapai tingkat yang
mengancam jiwa. Ini adalah hujan dengan tingkat bencana, dan ketika keluarga
terlambat pulang di tengah cuaca seperti ini tanpa bisa dihubungi, itu adalah
situasi yang sangat mengkhawatirkan. Selain itu, Yuuta memiliki kekhawatiran
tertentu yang tidak dinyatakan secara eksplisit dalam versi anime (tetapi
ada dalam novel), yaitu ‘Tidak
ada yang tahu apa yang bisa menjadi pemicu untuk setiap orang. Dari sudut
pandang orang lain, mungkin terlihat sepele, tetapi bisa jadi itu adalah pemicu
yang serius’.
(Catatan: Aku
menggunakan tanda pengganti untuk sesuatu yang sensitif).
Jika ada satu dari puluhan ribu siswa yang terpicu
oleh sesuatu yang dianggap sepele, Yuuta merasa tidak tahu di mana posisi Saki
berada dalam konteks itu. Ia
berpikir bahwa Saki bukanlah
orang yang memiliki perasaan rata-rata, dan jika demikian, ia tidak bisa menolak
kemungkinan bahwa Saki akan mengambil tindakan yang lebih jarang dilakukan.
Dengan demikian, kecemasan Yuuta semakin menumpuk...
・Ketidakseimbangan dalam Tindakan
Memberi dan Menerima
Saki
ingin memberikan sesuatu yang istimewa sebagai ucapan terima kasih kepada Yuuta
karena telah mengajarinya belajar dan membuatkan daging
babi asam manis, tetapi Yuuta menjawab, “Jelas-jelas Saki yang lebih sering
menerima masakan dariku, jadi tidak seimbang”. Meskipun
Saki mengatakan, “Dalam hal timbal balik, aku
lebih suka menjadi pihak yang memberi
lebih,”
dari sudut pandang Yuuta, sepertinya keseimbangannya masih terlalu berpihak pada Saki.
Namun, ketidakseimbangan tersebut bisa muncuk
karena Saki mempertimibangkan berbagai hal seperti
rasa bersalah terhadap perasaannya yang terpendam dan kesalahan komunikasi
kecil dengan Yuuta. Dia merasa seharusnya tidak manja, tetapi tetap saja bersikap manja. Dia berpikir bahwa
seharusnya tidak merasa seperti ini, tetapi tetap memikirkannya. Untuk
memperbaiki kontradiksi dan ketidakseimbangan dalam dirinya, dia merasa harus
memberikan sesuatu yang jelas menguntungkan Yuuta.
Selain
itu, dalam novel aslinya, Yuuta merasakan bahwa “adik
perempuan tiri ini akan terus memberikan
lebih banyak meskipun sudah berusaha membalas”.
Yuuta ingin membangun hubungan yang seimbang tanpa adanya utang piutang, tetapi tak peduli seberapa besar ia berusaha untuk membalas, Saki
selalu memberikan lebih, sehingga ia merasa tidak akan pernah bisa membalas...
dan ini membuatnya cukup gelisah.
Ada juga
percakapan yang tampaknya sepele, “Apa itu berarti misimu akan berhasil jika aku menerima makanan
hari ini?” “Ya, aku akan merasa senang jika kamu
melakukan itu”. Hal tersebut kedengarannya seperti
interaksi yang sederhana, tetapi sebenarnya itu adalah
interaksi yang tidak wajar dan tidak
seimbang. Biasanya, pihak yang dijamu meminta kepada pihak yang menjamu, dan
pihak yang dijamu mengucapkan “terima
kasih” atau “aku senang”.”
Namun, di sini, pihak yang menjamu entah bagaimana menjadi ‘pihak yang meminta’, sementara pihak yang dijamu
menjadi ‘pihak yang mendengarkan
permintaan’.
Dalam
novel aslinya, pada saat ini, Yuuta mulai
menyadari adanya ketidakseimbangan ini, di mana
pemicu dan keluaran tidak berpasangan satu sama lain merupakan kesulitan dalam kenyataan. Dirinya membandingkan perasaan ini
dengan kejadian dalam film yang ditontonnya
bersama Yomiuri-senpai. Dalam film, pihak yang
menerima bantuan dengan jelas mengucapkan “terima
kasih”,
dan pihak yang memberi mengucapkan “sama-sama”, sehingga
tidak ada ketidakseimbangan dalam keluaran. Namun, kenyataannya, sama seperti halnya benda alami
cenderung memiliki bentuk yang tidak teratur dibandingkan dengan benda buatan manusia, hubungan ini tidak selalu
berbentuk satu lawan satu.
・Berduaan
di ruang kecil dan tertutup
Dalam
novel aslinya, adegan ini merupakan bagian
yang secara pribadi kusukai dan
kubanggakan karena aku merasa berhasil
mengekspresikannya dengan baik. Di sini, Yuuta merasa bahwa tidak ada cukup
dramatisasi, berbeda dengan film. Ketika protagonis tergerak oleh perasaan
heroik dan berlari, biasanya mereka akan bertemu kembali dengan sang heroine di
lokasi yang istimewa, seperti bukit yang indah atau atap gedung tinggi, dan
melakukan percakapan yang penuh semangat... Namun, Yuuta bertemu Saki di lift
apartemen, sebuah ruang sehari-hari yang biasa mereka gunakan, dan tidak ada
masalah dramatis yang menimpa Saki, sehingga percakapan yang terjadi tidak
mengguncang secara besar-besaran. Kejadian
sehari-hari yang biasa. Namun,
percakapan di antara Yuuta
dan Saki di sini cukup mendalam bagi
mereka berdua, dan jarak di antara mereka mulai ada
sedikit perubahan.
Metafora
yang digunakan di sini lebih merupakan
penjelasan tentang maksud novel aslinya daripada penjelasan tentang visualnya, jadi aku merasa agak canggung menjelaskan
metodeku... Namun, karena ini adalah
bagian dari layanan kepada pembaca, aku
ingin menjelaskan meskipun biasanya aku
tidak melakukannya.
Ruangan
kecil dan tertutup merupakan metafora yang menggambarkan ‘otak manusia’. Manusia
berpikir dan membuat keputusan dalam ruang kecil yang disebut otak. Jadi,
adegan “dua orang berbicara di ruang
kecil” ini
berarti Yuuta dan Saki, yang cenderung memikirkan banyak hal, saling membuka
pikiran dan menyelaraskan pemikiran mereka.
Terutama
lift memiliki sifat “mengantarkan
ke tujuan setelah menetapkan tujuan”.
Karena hubungan yang jelas belum ditentukan,
mereka berbicara di dalam lift yang tidak bergerak ke mana pun, dan pada
akhirnya mereka akan turun di lantai yang sama tanpa bergerak naik atau turun.
Episode
ini merupakan salah satu episode di mana novel aslinya juga mempertimbangkan
arahan visual, jadi komentar pada visual sering kali juga berfungsi sebagai
komentar pada novel aslinya.

