Kimizero Jilid 10 Bab 4.5 Bahasa Indonesia

 

Chapter 4.5 — Panggilan Telepon Panjang Antara Luna dan Nikoru

 

Selamat, Nikoru!

Luna~~~~~!

Bagaimana setelah itu!? 

Tidak ada yang istimewa, pelanggan lain sudah datang sekitar lima belas menit sebelum waktu pemesanan, jadi aku berusaha keras untuk berhenti menangis!" 

Ah.

Tapi, sampai jam tutup, Senpai menunggu di dekatku dan kami pulang bersama." 

Hanya pulang bersama doang?

Ya... habisnya besok ada upcara pernikahan Luna, ‘kan? Jadi aaku ingin melakukan perawatan di rumah seperti masker dan perawatan rambut.

Ah, benar juga! Maaf ya, waktunya kurang pas!" 

Tidak apa-apa, waktunya justru sangat tepat... Terima kasih, seriusan. 

Hehe, Aku senang mendengarnya.

Bagaimana Senpai bisa datang bersamamu?

Eh? Hmm... Sekiya-san sendiri bilang apa? 

“Katanya ia kebetulan bertemu kalian di Shinjuku dan dibawa ke sini. Memangnya itu mungkin? 

Ah! Tidak, tapi memang begitu! Aku benar-benar terkejut!

Di mana kalian bertemu? Di dalam toko?

Eh!? Hmm... di tempat mandi kaki?

“Tempat mandi kaki? Memangnya ada tempat mandi kaki di Shinjuku?

Ya, beneran ada kok! Karena besok ada pernikahan, jadi aku ingin mengurangi pembengkakan, kan?

Aku paham banget! Tapi, bukannya kakimu tidak aka terlihat di balik gaun? 

Ta-Tapi, aku ingin merasa rileks, tau! 

“Benar juga sih! Wanita pekerja selalu ingin merasa rileks~! ...Apa Senpai juga ingin merasa rileks?" 

“Pa-Pasti begitu, aku yakin! Sepertinya menjadi mahasiswa fakultas kedokteran itu berat banget. 

Mungkin saja. Tangan Senpai juga terasa kaku dan tegang. Apa sebaiknya aku memijat kakinya? Aku akan menanyakan itu padanya besok!” 

...Fyuh. 

“Hmm? Kamu kenapa, Luna?" 

“Bu-Bukan apa-apa! Aku hanya merasa berdebar-debar untuk besok! 

Aku juga berdebar-debar! Tapi, apa kamu beneran yakin kalau aku yang memberikan pidato!? 

Tentu saja! Kenapa tidak!?” 

Karena pidato dari pihak pengantin pria adalah mangaka yang membuat 'Makedora', kan!? Bukannya aku terlalu berbeda!?

Tidak masalah! Nikoru juga luar biasa kok!

Apanya yang luar biasa?

Itu sih... kedekatanmu dengan pengantin! Kamu jelas lebih baik dari Kamonohashi-sensei!

...Ya, mungkin begitu!

Jadi, aku senang Nikoru bisa memberikan pidato!

“Hmm~~~~ kalau begitu aku akan berusaha sebaik mungkin! ...Apa benar ini tidak akan dianggap buruk oleh pihak pengantin wanita?" 

Tidak masalah! Ini bukan segmen pertarungan untuk menunjukkan kenalan selebriti! Aku ingin Nikoru. Jika pengantin wanita berpikir begitu, bukannya itu saja sudah cukup?

...Ya, benar. Kurasa itu ada benarnya.” 

Hehe. Rasanya menggemaskan sekali karena kamu mengkhawatirkan seperti itu, Nikoru

Aku ini tipe orang yang lumayan sensitive tau! 

Aku tahu ...Sepertinya Sekiya-san juga mengetahuinya. 

...Hmm. Aku khawatir jika masalah penyakitku diketahui, aku akan mengecewakan. Tapi, aku ingin menghadapi Senpai apa adanya, tanpa hanya menunjukkan sisi baikku... dan jika tidak diterima, ya sudah, mungkin kami ditakdirkan begitu. 

“Aku senang kamu diterima." 

Ya. ...Aku juga senang mengetahui bahwa Senpai merasakan hal yang sama. Mulai sekarang, aku ingin menerima semua sisi buruk Senpai. 

Apa yang akan kamu lakukan jika ada Sekiya-san datang menangis kepadamu dan berkata, 'Belajar kedokteran itu sangat sulit, tolong aku, Nicorun~!?’” 

Aku akan bilang, 'Berisik! Tinggal kerjakan saja!'

Hehe! Nikoru memang harus seperti itu. 

...Hehe. Aku selalu berpikir bahwa memiliki cinta yang alami adalah hak istimewa bagi gadis-gadis yang seperti Luna, yang terlihat baik dan alami. Aku merasa bahwa diriku yang alami hanyalah mantan berandalan, kan? Kupikir tidak ada anak laki-laki yang akan menyukaiku.

Begitu ya...

Tapi, setelah aku berpacaran dengan Ren, aku sedikit berubah." 

Eh?

Ketika sedang bersama Ren, aku merasa alami... rasanya nyaman dan menyenangkan. Aku merasa menyesal, 'Seharusnya aku bisa menghabiskan waktu seperti ini dengan Senpai.'

Nikoru...

Karena aku berusaha menarik perhatian dengan cara yang tidak biasanya, jika dipikir-pikir sekarang, aku melakukan banyak hal yang bukan diriku kepada Senpai. Tentu saja aku ditolak. Itu membuat jarak di antara kami, dan aku berusaha lebih menggoda, dan Senpai jadi waspada... itu adalah siklus buruk. 

Dari sudut pandangku, Nikoru yang seperti itu juga imut.

Hehe. Mungkin sekarang Senpai berpikir begitu. ...Saat itu, kami berdua tidak memiliki waktu untuk bersantai, jadi mungkin itu sebabnya tidak berjalan lancar.

Waktu itu luar biasa. 

Iya. ...Aku merasa kita sudah dewasa. Mungkin semuanya adalah takdir. Bahkan waktu yang tidak berjalan dengan baik... Aku merasa bersalah kepada Ren yang menemani pertumbuhanku, tapi...

...Ah.

Hm?

...Ngomong-ngomong, aku mendengar sesuatu dari Ryuuto...

Apa?

...Nikoru, apa kamu ingin tahu bagaimana kabar Nishina-kun sekarang? 

Apa? Apa ia punya cewek baru?

...Iya.

“Pria itu───!!

“Ma-Maaf, apa kamu tidak ingin mendengarnya?

Tidak juga? Aku hanya berpikir 'pria itu!' ...kurasa itu tidak aneh sama sekali. Ren orang yang baik. Wajahnya juga tidak jelek, kan? Walaupun karakternya sedikit aneh, tapi ia lucu dan menghibur.

...Sepertinya tahu banyak tentang Nishina-kun ya. 

Karena aku mantan pacarnya. ...Jadi begitu ya. Aku tidak tahu siapa gadis itu dan mungkin tidak akan pernah tahu, tapi aku mendoakan kebahagiaan mereka berdua.

...Sepertinya dia akan datang ke acara setelah pernikahan besok.

Eh, serius!?

Serius...

“Apa dia tidak tahu tentang keberadaanku?

Tidak, dia justru mengetahuinya... 'Jika ada yang bisa dipelajari dari mantan pacar, aku ingin mempelajarinya sebagai referensi' begitu bilangnya.” 

Heh, berani juga. 

Jangan, Nikoru, jangan menekan gadis itu! 

Aku tidak akan menekannya. Dia bebas melakukan apa saja sesukanya.

Ap-Apa maksudmu?

Bagi wanita, mantan pacar itu seperti 'majalah yang sudah dibaca,' kan? Setelah aku mengembalikannya ke rak, siapa yang membacanya tidak menjadi urusanku. Pacar tercintaku pun mungkin hanya majalah yang sudah dibaca oleh orang lain. Tapi, itu tidak masalah. Aku ingin membacanya sekarang. Gadis itu juga akan menyadari suatu saat nanti. Rasanya jauh lebih berarti untuk fokus membaca majalan itu sekarang daripada memikirkan 'Siapa yang membacanya sebelumnya,'.

Nikoru... dalam banget...!

“Karena aku sudah menjadi Nikoru yang dewasa.

Hebat! Keren banget, Nikoru!

"Hehe. ...Tapi, begitu ya.

Hm?

“Ia bilang sangat menyukaiku, tapi dalam setahun ia sudah ada cewek baru. Itu jawabannya, kan? ...Senpai, meskipun sudah lebih dari dua tahun, ia tetap memikirkanku dan tetap sendiri.

...U-uh, iya.

Hm? Kenapa reaksimu seperti itu?

Tidak, aku benar-benar berpikir begitu! Itu saja!

...Jadi, kamu tahu sesuatu, kan?

“Ap-Apa yang kamu bicarakan!? Lagipula, kita harus tidur, ini tidak baik untuk kecantikan kita!

Oh, itu benar. Akku tidak bisa membiarkan pengantin wanita begadang. Sampai jumpa, aku menantikan acara besok. 

Iya, terima kasih, Nikoru.

Setelah menutup telepon, Luna mengangkat tangan kirinya perlahan dan menatap cincin keabadaian yang bersinar di jari manisnya. 

Senyum tipis muncul di wajahnya. Dia menariknya mendekat dan memberikan ciuman lembut.

 

 

 

Sebelumnya Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama