Bab 4 — Hal yang Ingin Dijaga Saat Ini
Bagian 1
Saat
istirahat makan siang pada hari Senin.
Aku
mengeluarkan dokumen dari tas dan keluar dari kelas. Biasanya, aku menuju atap
gedung OSIS lama, tetapi hari ini ada tempat lain yang harus aku tuju terlebih dahulu.
Setelah
tiba di depan ruang OSIS, aku mengetuk pintu.
“Silakan
masuk.”
Aku
mendengar suara Ketua Minato, jadi aku masuk ke dalam
ruangan.
“Permisi.
Aku datang untuk menyerahkan laporan.”
“Ah,
terima kasih sudah datang
jauh-jauh.”
Aku
menyerahkan laporan kepada ketua yang sedang duduk di kursi. Saat dia mengatakan itu, aku baru
sadar bahwa seharusnya aku bisa memberikannya kepada wakil ketua.
Namun,
mungkin karena aku meminta wakil ketua untuk tidak menyelidiki aktivitas
siangku, dia tiba-tiba menghilang dari koridor saat istirahat. Mungkin dia
hanya ingin menjaga perasaanku.…… Seharusnya aku memberikannya saat istirahat.
“……
Ya, tidak masalah. Nanti aku akan memeriksa detailnya.”
Setelah
membaca laporan secara sekilas, ketua berkata demikian.
“Kalau begitu,
terakhir, aku ingin kamu menjawab pertanyaanku.”
Ketua
mengalihkan pandangannya dari laporan ke arahku.
“Bagaimana
pendapatmu tentang Tennouji-san dan Miyakojima-san?”
Niat di
balik pertanyaan itu tidak dijelaskan. Namun,
mengajukan pertanyaan pada saat seperti ini, kemungkinan besar berkaitan dengan
pemilihan.
Apa kedua
orang itu layak menjadi ketua OSIS atau tidak.…… Itu bukan hal yang perlu
dipikirkan panjang.
“Tennouji-san
adalah orang yang paling aku kagumi. Dia begitu mulia,
berbudi luhur, dan selalu memiliki standar
yang tinggi…… aku bahkan
merasa bangga hanya dengan mengikuti jejaknya. Jika Tennouji-san menjadi ketua
OSIS, aku yakin tidak ada yang akan menyimpang dari jalan yang benar di akademi
ini.”
Jika Tennouji-san
yang memimpin, dia pasti akan menjadi contoh ideal bagi akademi kekaisaran yang terhormat ini.
Jika dia
menjadi ketua OSIS, para siswa di akademi ini akan menjadikan Tennouji-san
sebagai panutan dan hidup dengan lebih mulia dan lebih serius. Aku memiliki
keyakinan itu.
“Narika
adalah orang yang paling aku nantikan masa depannya. Jawaban yang diberikan
Narika selalu tidak terduga dan mengejutkan…… jika dia menjadi ketua OSIS, aku
yakin akan ada angin segar yang bertiup di akademi ini.”
Dia
adalah orang yang paling aku nantikan masa depannya, dan karena itu, aku ingin
dia berusaha lebih keras daripada siapa pun. Itulah Narika bagiku. Jika
dibandingkan dengan Tennouji-san, mungkin apa yang bisa aku lakukan sendiri
terasa kecil. Namun, apa artinya itu? Di dunia ini, pasti lebih jarang untuk
mencapai sesuatu sendirian.
Jika
Narika menjadi ketua OSIS, masa depan akademi ini pasti akan melangkah ke arah
yang lebih baik. Meskipun itu mungkin tidak terduga bagi semua orang, tetapi
pasti akan membawa perubahan positif bagi akademi.
“……Begitu ya, masing-masing akan aku jadikan
referensi.”
Ketua
Minato mengangguk dalam-dalam.
“Omong-omong,
ini tidak ada hubungannya dengan pemilihan, tetapi bagaimana pendapatmu tentang
Konohana-san?”
“Kohana-san
adalah……”
Karena
ditanya secara sepintas, aku
merasa tidak perlu berpikir terlalu dalam, tetapi tetap saja, aku terdiam
sejenak untuk menjawab.
Apa
pendapatku tentang Hinako?
――Seseorang
yang ingin aku lindungi lebih dari siapa pun.
Jawaban
itu tiba-tiba muncul dalam pikiranku, tetapi aku tidak bisa mengatakannya
kepada Ketua Minato. Karena, di permukaan, Hinako adalah gadis sempurna yang
tidak perlu dilindungi.
“……
Mungkin orang yang sempurna.”
“……
Begitu ya.”
Akhirnya,
jawabanku menjadi aman.
Ketua
Minato menunjukkan sedikit pemikiran, tetapi kemudian mengangguk.
“Laporannya
memang sudah diterima.…… Kamu belum makan siang, kan? Sebaiknya kamu segera kembali.”
“Ya.……
Permisi.”
Aku
memberi hormat terakhir dan meninggalkan ruang OSIS.
Hinako
seharusnya sudah menunggu
di atap gedung OSIS lama. Aku harus segera menuju ke sana.
◇◇◇◇
(Sudut
Pandang Minato Maki)
Sekitar
sepuluh menit berlalu setelah Itsuki
meninggalkan ruang OSIS.
“Permisi.”
Pintu ruang OSIS diketuk, dan wakil ketua masuk
ke dalam ruangan.
“Hai,
wakil ketua. Tomonari-kun baru saja
menyerahkan laporannya padaku.”
“Benarkah?
Aku ingin memeriksanya.”
Karena
wakil ketua menunjukkan ketertarikannya, jadi Maki menyerahkan laporan yang
baru saja diserahkan.
Pada saat
itu, wakil ketua menyadari minuman jelly yang ada di atas meja.
“……
Ketua, kamu lagi-lagi menyelesaikan makan siang dengan minuman jelly, ya?”
“Ya mau
bagaimana lagi, aku sedang sibuk sekarang.”
“Hanya
ketua yang meminum hal
seperti itu di akademi ini.”
“Mengubah
norma untuk mengubah dunia. Itulah prinsip keluarga kami, Grup Rakuou.”
Maki
mengatakannya dengan gaya yang keren, dan wakil ketua hanya bisa menghela napas ketika mendengar jawabannya.
Kemudian,
wakil ketua membaca laporan Itsuki dalam diam.
“…Ia orang yang rendah hati, ya.”
“Ya.
Selain itu, ia juga serius. Meskipun jadwalnya sekilas
tampak membosankan, tapi kalau
dilihat dari cara ia menulis, sepertinya ia merasa puas.”
Bersih-bersih, belajar, berolahraga, dan
kegiatan lainnya. Ia
menjalani jadwal yang sangat serius, tetapi tidak terlihat merasa bosan.
Sebaliknya, laporan itu menunjukkan bahwa dia merasa puas.
“Terutama,
kalimat terakhir itu bagus.”
Pandangan
wakil ketua beralih ke bagian bawah laporan.
Laporan Itsuki
diakhiri dengan kalimat ini:
『Sikapnya yang tulus memberikan pengaruh
positif kepada orang-orang
di sekitarnya. Melihat usahanya,
kita bisa mendapatkan kesempatan untuk merenungkan diri. 』
Wakil
ketua membaca kalimat itu dan berpikir sejenak.
“……
Ini pasti bukan ditulis oleh orangnya
sendiri, ‘kan?”
“Sepertinya
begitu. Tulisan itu bahkan
menyebutkan 'ia'.…… Itulah mengapa aku berpikir
kalau ia menarik, kan? Ia
memiliki kepribadian yang bisa membuat orang lain berpikir seperti itu.”
Maki
berpikir orang yang menambahkan kalimat ini mungkin ingin mereka memahami sepenuhnya kerja
kerasnya.
Maki merasa kalau orang yang menulisnya tidak mau kalau sosok Tomonari Itsuki diremehkan.
Di situ, dia merasakan sesuatu yang mendekati
kasih sayang yang melampaui persahabatan.
“Aku
juga sudah membaca laporan wawancara yang kamu bagikan pada hari Jumat. Itsuki-kun, sepertinya ia sudah sangat beradaptasi dengan
akademi ini meskipun baru saja pindah.”
“Ya.
Meskipun saat baru pindah ada beberapa kekurangan, sekarang ia sudah bisa mengikuti pelajaran,
dan di olahraga, aku sering
melihat kalau teman-teman sekelasnya meminta bantuan kepadanya.”
Wakil
ketua tampaknya juga memiliki kesan baik tentang sosok Tomonari Itsuki.
“Apa
kamu juga sudah
melakukan wawancara?”
“Ya.
Kebetulan, aku datang
untuk menyerahkannya.”
Wakil
ketua menyerahkan tumpukan kertas yang dipegangnya kepada Maki.
“Aku sudah bertanya kepada empat teman
sekelas yang tampaknya dekat dengannya tentang orang
seperti apa dirinya.
Hasilnya tertulis di situ――”
Dia bertanya kepada teman-teman sekelasnya tentang orang bernama
Tomonari Itsuki.
Misalnya saja, jawaban dari Kita Yusuke.
“Hmm,
aku membayangkan ia sebagai pemuda
yang penuh semangat.”
Jawaban
dari Asahi Karen.
“Hmm……
orang pekerja keras dengan daya juang yang tinggi, tapi ternyata cukup berpengetahuan, dan juga orang yang menyenangkan!”
Jawaban
dari Katsuya Taishou.
“Aku merasa
kalau ia adalah
orang yang keras pada dirinya sendiri. Ia
dapat diandalkan dan pria yang tangguh.”
Dan
jawaban dari Suminoe Chika.
“Ia
terlihat lembut, tetapi sepertinya memiliki semangat juang yang kuat.…… Namun,
ia sering membela orang
lain, jadi aku merasa kalau kepercayaan dirinya cukup rendah.”
Suminoe
Chika secara halus menunjukkan masalah yang dihadapi Itsuki. Tentu saja,
kemungkinan bahwa penilaian itu tidak tepat ada, tetapi bagaimanapun, jelas
bahwa ia melakukan tindakan yang membuat kenalan dekatnya berpikir seperti itu.
(…… Aku
jadi punya beberapa pertanyaan untuknya)
Maki bergumama dengan suara pelan dan
melihat ke arah wakil ketua.
“Terima
kasih, ini sangat membantu.”
Dia
meletakkan kertas wawancara yang diterima dari wakil ketua di samping.
“Kurasa
seperti beginilah tentang Tomonari-kun.…… Apa kamu sudah melihat
laporan dua orang lainnya?”
“Ah,
iya. Aku mendengar bahwa laporan mereka sudah diserahkan pagi ini, jadi aku mengunjungi ruang OSIS saat jam istirahat untuk membacanya.”
Laporan
yang diserahkan akan diletakkan di tempat yang mudah diakses di ruang OSIS,
jadi dia sudah memberi tahu agar setiap
orang bisa membacanya kapan saja mereka mau. Sepertinya wakil ketua sengaja
mengunjungi ruang OSIS selama waktu istirahat yang singkat untuk membaca
laporan tersebut.
“Tennouji-san
dan Miyakojiima-san juga memiliki reputasi yang baik, ya.”
“Ya.
Tennouji-san sudah lumayan
terkenal baik sebelumnya, dan Miyakojima-san
mulai dihormati oleh teman sekelasnya sejak kompetisi tahun ini. Sebelumnya,
ada sedikit kekhawatiran, tetapi……”
“Miyakojima-san mungkin tipe yang sering
disalahpahami berdasarkan penampilan. Tapi
sekarang, ada Tennouji-san
dan Konohana-san yang menjadi temannya.…… Kedua
orang itu tidak mungkin memiliki teman yang buruk. Meskipun dia sendiri
mengizinkannya,
keluarganya pasti tidak
akan diam saja.”
Keluarga
Maki merupakan keluarga yang mengelola Grup
Rakuou. Latar belakang keluarganya memiliki
status tinggi di dalam akademi.
Jadi, dia
bisa mengetahuinya. Teman dari anak-anak yang
berasal dari keluarga terpandang biasanya akan diselidiki secara diam-diam.
Karena jika anak-anak yang penting ini memiliki teman yang buruk, itu akan
menjadi masalah besar.
Keluarga
Konohana dan Tennouji pasti juga
menyelidiki Narika. Jika
mereka tetap berinteraksi setelah itu, berarti kedua keluarga tersebut tidak
menganggap Narika
sebagai masalah.…… Maki mempercayai penilaian itu. Setelah melewati
penyelidikan dari kedua keluarga tersebut, kepribadian Narika pasti bisa dipercaya.
“Secara
pribadi, aku merasa
khawatir tentang Tennouji-san.”
“Tentang
Tennouji-san, ya……?”
Wakil
ketua terlihat bingung dan sedikit memiringkan
kepalanya.
Prestasi
luar biasa dari siswi yang bernama Tennouji
Mirei sering menjadi topik pembicaraan di OSIS. Dia tampaknya sangat bingung
tentang apa yang membuat Maki merasa khawatir tentangnya.
Namun
sebenarnya, orang yang paling membuat Maki khawatir dalam pemilihan OSIS kali
ini adalah Tennouji Mirei.
“Sepertinya
dia memiliki perasaan kompetitif yang kuat terhadap Konohana-san. Bahkan rumor itu menyebar
melampaui batasan tahun ajaran.…… Aku khawatir bahwa dalam waktu dekat, akademi
ini akan terpecah menjadi dua kubu: kubu Konohana
dan kubu Tennouji, dan mereka akan saling bermusuhan.”
Baik
Konohana Hinako maupun Tennouji Mirei
adalah orang-orang yang memiliki kepribadian
menarik. Itulah sebabnya, jika pengikut mereka terbagi
dan mulai bertengkar――itu akan menjadi masalah besar.
“……
Itu bisa menyebabkan keringat dingin.”
“Ya.
Aku bersyukur jika itu hanya kekhawatiran belaka.”
Jika itu
menjadi kenyataan, Akademi Kekaisaran
akan berubah menjadi lingkungan yang sangat mengerikan. Ini bukan hanya masalah
di dalam akademi, tetapi jika berkembang menjadi masalah antara keluarga, dan itu akan menjadi pertempuran
berdarah. Tidak mengherankan jika permainan uang yang sengit antara Grup Konohana dan Grup Tennouji untuk hak
pengelolaan Akademi Kekaisaran
dimulai.
“Sepertinya
Tennouji-san sudah bisa menghadapi perasaan kompetitifnya terhadap Konohana-san dengan baik.”
“Sepertinya
begitu. Setelah melihat laporan, Tennouji-san
sendiri tampaknya menyadari bahwa ada perubahan dalam perasaannya.…… Eh? Tapi
sepertinya ada hal yang sama dalam laporan Miyakojima-san
juga……”
Maki
berpikir bahwa itu adalah pengamatan yang baik. Dia juga sampai pada pertanyaan
yang sama.
“Sebenarnya,
pagi ini aku juga menyadari hal itu. Selama waktu istirahat, aku bertemu Tennouji-san
dan Miyakojima-san, dan aku bertanya tentang
perubahan itu. Keduanya membicarakan hal-hal yang serupa.”
Mengapa
mereka bisa berubah?
Alasan
tentang hal itu dijelaskan oleh Tennouji Mirei.
“Itsuki-san
lah yang sudah mengubah diriku. Dulu,
aku hidup dengan membawa beban yang salah…… tetapi dia memperbaikinya.”
Miyakojima Narika menjawab.
“Itsuki
telah mengubahku. Berkat dirinya,
aku merasa bisa mempercayai orang lain.…… Sekarang, aku bisa berbicara seperti
ini denganmu.”
Maki
berbagi jawaban keduanya dengan wakil ketua.
Wakil
ketua dibuat terkejut.
“……
Jadi, keduanya berubah berkat Tomonari-san?”
“Jika
diambil secara harfiah, kelihatannya begitu.”
Mungkin
tidak ada maksud tersembunyi, jadi Maki
berpikir itu benar. Baik Tennouji-san maupun Miyakojima-san tidak memiliki sifat yang
munafik.
Dan
sebelumnya, Maki juga sudah bertanya kepada Itsuki tentang
pendapatnya tentang keduanya.
Tennouji
Mirei dan Miyakojima Narika. Ia merupakan orang yang mengubah
mereka, jadi Maki merasa
penasaran tentang apa pendapatnya tentang mereka――.
(……
Tomonari-kun memahami keduanya dengan baik. Mungkin bukan kebetulan bahwa dirinya menjadi pemicu perubahan
mereka.)
Melihat
kalimat terakhir yang ditambahkan di akhir laporan, Maki tetap berpikir demikian.
Sepertinya
Tomonari Itsuki memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan di sekitarnya.
Setidaknya di lingkungan Akademi Kekaisaran,
ia tampaknya dapat melaksanakan peran itu.
(……
Namun, ada sedikit keraguan yang tersisa.)
Di akhir,
hanya ada satu keraguan kecil yang tersisa.
Apa
pendapatnya tentang Konohana
Hinako? Ini sebenarnya hanya pertanyaan tambahan, tetapi…… jawaban Itsuki
tampak aneh jika dibandingkan dengan jawaban dua orang lainnya.
Itsuki
hanya memiliki satu jawaban: ‘Orang
yang sempurna’. Itu
terasa tidak memadai.
Bahwa
Konohana Hinako adalah orang yang
sempurna――siapa pun yang merupakan siswa Akademi Kekaisaran bisa mengatakan itu. Rasanya begitu tidak wajah bahwa Itsuki
yang jujur dan serius hanya bisa memberikan jawaban seperti itu tentang Hinako,
yang sering berinteraksi di antara teman sekelas.
“Ada
bagusnya mereka memiliki hubungan yang baik, tetapi……”
Wakil
ketua mengungkapkan dengan cara yang penuh makna.
“Aku
mengerti apa yang ingin kamu
katakan. Jika mereka tidak bisa beraktivitas tanpa satu sama lain, itu akan
menjadi masalah.…… Nah, mungkin itu akan terungkap selama masa pemilihan.”
Misalnya――jika
Tomonari Itsuki kalah dalam pemilihan, dan salah satu dari mereka menjadi
ketua.
Semuanya akan
menjadi masalah jika
orang yang menjadi ketua kehilangan arah karena ketidakhadiran Itsuki.
Persahabatan
memang sesuatu yang berharga, tapi jika hal tersebut menjadi ketergantungan kepada orang lain, seseorang tidak
akan bisa mandiri.
“Ngomong-ngomong,
ketua. Ini mengenai hal yang berbeda dari Tomonari-san dan yang lainnya, tapi
aku sudah menemukan informasi tentang siswa laki-laki yang ingin menjadi
bendahara.”
Wakil
ketua mulai melaporkan hal yang berbeda.
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya kepada Mirei, siswa yang ingin menjadi anggota
OSIS tidak hanya tiga orang yang
disebutkan. Siswa laki-laki yang dibahas oleh wakil ketua adalah salah satu
dari mereka. Mungkin ia adalah siswa yang tidak memiliki hubungan dengan Itsuki
dan yang lainnya――.
“Seperti
yang sudah kamu duga, sepertinya ia melakukan penyuapan.”
“Aku
tahu. Aku merasa ia tiba-tiba mendapatkan banyak pengikut. Sungguh…… membeli
reputasi orang dengan suap, itu cara yang sangat buruk.”
Maki
mengeluarkan selembar dokumen dari mejanya.
Itu
adalah daftar calon anggota OSIS.
Maki mengambil pena dan mencoret salah satu nama yang tertera di daftar.
“Seandainya
saja semua orang memiliki kepribadian
seperti Tomonari-kun.…… Sepertinya mereka memang anggota kelompok pesta teh yang terhormat. Tennouji-san
dan Miyakojima-san juga sangat bersih dan
jujur, itu sangat membantu.”
“Benar.
Kami bisa melakukan penyelidikan dengan tenang."
“Hei,
hei, ini bukan penyelidikan.
Katakan itu sebagai wawancara."
“Ah……
maaf.”
Maki
dengan lembut mengoreksi kesalahan wakil ketua.
Saat ini,
pihak OSIS sedang
melakukan wawancara dengan para calon, tetapi ada satu tujuan tersembunyi yang
tidak diberitahukan kepada para calon.
Itu
adalah penyelidikan perilaku.
Bukan
berarti wawancara itu bohong. [Segmen
Mengintip Kehidupan Sehari-hari Calon Anggota’ yang dirancang
oleh Maki akan dibuat dan dipublikasikan sebelum masa pemilihan.
Hanya
saja, sambil melakukan wawancara, mereka akan menyelidiki hubungan antar calon
dan jika ada hal yang tidak wajar, mereka akan melakukan penyelidikan lebih
lanjut…….
“Wakil
ketua. Maaf, bisakah kamu
memanggil Tomonari-kun setelah sepulang sekolah
hari ini?"
“Tidak
masalah, tetapi……”
Memangnya
ada urusan apa?,
pikir wakil ketua dengan tatapan penasaran.
“Aku hanya
ingin berbicara sedikit dengannya.
Mungkin ini akan menjadi topik yang sensitif, jadi aku ingin berdua saja dengannya untuk sementara.”
“Baiklah.”
◆◆◆◆
(Sudut
Pandang Itsuki)
Sepulang Sekolah.
Aku
diantar oleh wakil ketua menuju ruangan OSIS.
“Aku
mendengar katanya ada yang
ingin dibicarakan……”
“Ah,
ya. Silakan duduk.”
Aku duduk di
atas sofa sesuai dorongannya.
Di dalam ruang OSIS hanya ada ketua Minato. Wakil
ketua yang ikut sampai sini memberi sedikit hormat dan keluar. Sepertinya Tennouji-san
dan Narika tidak dipanggil, jadi
tampaknya ketua Minato ingin berbicara berduaan
saja denganku.
“Aku
sudah membaca laporan bersamaan dengan wawancara wakil ketua. Sikapmu di kelas
serius, dan cara kamu menghabiskan waktu di rumah juga menunjukkan bahwa kamu
adalah pemuda yang rajin.”
“……
Terima kasih.”
Sambil
memegang dokumen dengan satu tangan, Ketua Minato mengeluarkan kata-kata
pujian. Namun
tentu saja, dia tidak memanggilku hanya untuk mengatakan itu.
“Ada
dua hal yang ingin kutanyakan."
Ketua
Minato mengangkat dua jari dan berkata.
“Pertama.
Apa ada sesuatu yang terjadi di antara
kamu dan Miyakojima-san?”
Jantungku sontak berdebar kencang.
Tak
kusangka, hal tersebut akan
ditanyakan di sini juga…….
Hubunganku
dengan Ketua Minato masih tergolong baru. Namun, jika dia bisa melihatnya,
mungkin aku dan Narika menunjukkan
sikap yang lebih jelas dari yang kuperkirakan.
Aku
merasa sudah berhati-hati, tetapi…….
“……
Maafkan aku. Aku
tidak bisa menjawab pertanyaan itu, tetapi aku
akan berusaha memastikan bahwa hal itu
tidak mempengaruhi pemilihan.”
“Hmm,
apa itu sesuatu yang tidak bisa kamu bicarakan
denganku?”
“Ya.”
Bagaimanapun juga, itu bukanlah hal yang
seharusnya dibicarakan dengan ketua OSIS.
“……
Baiklah. Sekarang, pertanyaan kedua. Inilah topik
pembicaraan yang sebenarnya.”
Ketua
Minato melanjutkan dengan ekspresi yang serius.
“Apa
kamu memiliki seseorang yang bisa kamu andalkan?”
Aku tidak
mengerti maksud pertanyaannya, jadi aku membuka mulut setelah beberapa saat.
“……
Apa maksudnya?”
“Menurut
wawancara wakil ketua, sepertinya kamu sering diandalkan oleh banyak orang.
Tapi, aku penasaran, siapa yang kamu andalkan?”
Ketua
Minato meletakkan dokumen di atas meja.
“Pekerjaan
OSIS mungkin lebih emosional daripada
yang kamu kira, tau.”
“Emosional,
ya……?"
“Ya.……
ada banyak orang yang datang untuk berkonsultasi.
Tentang hubungan antar manusia, tekanan dari keluarga, dan sebagainya.”
Itu
sedikit mengejutkan.
Mengingat
ini bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini
adalah Akademi Kekaisaran
yang dihuni oleh anak-anak dari keluarga konglomerat.
Aku mengira OSIS di
akademi yang memiliki hubungan erat dengan dunia politik dan ekonomi akan
menghadapi masalah yang lebih serius, seperti keuangan akademi atau hubungan
luar negeri.
Namun,
sepertinya tidak demikian.
“Siswa
di akademi ini telah menerima pendidikan yang ketat sejak kecil. Oleh karena
itu, mereka jarang membutuhkan bantuan dalam hal praktis. Jadi, masalah yang
perlu kami tangani di dalam OSIS
adalah masalah emosional. Setelah bergabung dengan OSIS, kamu akan menghadapi masalah
yang lebih sensitif.”
Ketua
Minato menjelaskan dengan hati-hati.
“Setelah
memeriksa hasil wawancara orang lain, mungkin kamu adalah tipe yang ahli dalam
menyelesaikan masalah hubungan antar manusia. Beberapa siswa mengatakan bahwa
mereka bisa berubah berkat kamu.…… Dalam hal itu, aku rasa kamu adalah orang
yang cocok untuk OSIS.”
Apa ada orang yang memberikan
penilaian seperti itu?
Sejujurnya,
aku merasa terhormat.
“Namun,
setelah bergabung dengan OSIS, jumlah
orang yang perlu kamu perhatikan akan meningkat secara drastis.…… Aku khawatir
tentang apakah hatimu akan mampu menanggung semua itu. Sepertinya kamu memiliki
sifat yang mudah menanggung beban. Faktanya, kamu juga tidak berkonsultasi
dengan pertanyaan pertama padaku……”
“Itu……”
Terkait
hal itu, aku hanya merasa aneh untuk berkonsultasi dengan Ketua Minato. Apa
yang terjadi di antara
aku dan Narika
bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah diceritakan kepada orang lain.
Tidak,
tetapi…… lalu kepada siapa aku harus berkonsultasi? Itu adalah argumen Ketua.
Jika dipikir-pikir,
memang benar aku tidak berniat untuk berkonsultasi dengan siapa pun.
“Melihat
prestasimu dalam game
manajemen, sepertinya kamu cukup baik dalam menemukan mitra bisnis. Namun,
mungkin tidak ada orang yang bisa kamu andalkan untuk membicarakan hal-hal yang
lebih dalam.”
“……
Mungkin itu benar.”
Aku tidak
bisa membantahnya. Memang, aku mungkin jarang
berkonsultasi dengan orang lain. Aku tidak berpikir itu adalah hal yang buruk,
tetapi tidak berkonsultasi dan tidak bisa berkonsultasi adalah hal yang sangat
berbeda.
Aku…… berada di sisi yang mana?
“Di
akademi ini, ada banyak
siswa yang cenderung menahan beban mereka. Kamu sendiri juga mengetahuinya, ‘kan?”
Aku
tahu…….
Hinako, Tennouji-san,
Narika, mereka semua membawa beban yang besar.
“Ada
orang yang menderita karena harapan orang tua
mereka, ada yang menghadapi masalah terkait pernikahan,
ada yang merasa tidak mampu mengikuti pelajaran dan memiliki kompleks…… Masalah
yang dihadapi siswa di akademi ini semuanya berat. Apa kamu tahu apa yang
terjadi jika seseorang harus menanggung banyak masalah sekaligus?”
Aku mencoba membayangkanmua sedikit, tetapi tidak
mendapatkan gambaran yang jelas.
Aku
menggelengkan kepala dan meminta penjelasan.
Ketua
Minato membuka mulutnya.
“Sudah
kuduga begitu…… kami juga merasa tertekan. Pikiran kami menjadi
kacau…… Kami ingin mengatasi satu per satu, tetapi masalah datang secara
bersamaan, dan karena itu sangat sensitif, kami tidak bisa berbicara
sembarangan, dan jika kami bertindak hati-hati, itu akan memakan waktu……”
Ketua
Minato berbicara dengan nada yang penuh kerumitan.
“Akhirnya,
kami akan mengatakan sesuatu seperti, 'Mungkin kamu sendiri yang bermasalah.'”
Ah……
suaraku keluar.
Itu pasti
kata-kata yang seharusnya tidak diucapkan.
Mungkin
benar bahwa masalah itu disebabkan oleh kelalaian orang yang bersangkutan.
Namun, apa yang diucapkan Ketua Minato adalah kata-kata yang diucapkan oleh
orang yang merasa repot dengan apa yang dikonsultasikan, untuk menjauhkan diri
dari masalah.
Apa yang
akan terjadi jika aku mengatakannya kepada Hinako?
Jika aku
mengatakannya kepada Tennouji-san atau Narika……
aku bahkan tidak ingin memikirkannya.
“Aku
akan mengatakan ini dengan hati-hati, tetapi pekerjaan OSIS terkadang bisa melelahkan secara
emosional. Sebaiknya, kamu memiliki seseorang yang bisa kamu ajak
berkonsultasi.”
Ketua
Minato berkata sambil tersenyum lembut.
Karena
aku berambisi untuk menjadi bagian dari OSIS
yang memiliki tanggung jawab, aku secara tidak sadar berpikir bahwa aku akan
menjadi orang yang dikonsultasikan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aku akan
selalu berada di sisi itu.
“Itu
saja yang ingin kubicarakan. Maaf telah memanggilmu.”
Ketua
Minato sedikit meluruskan punggungnya.
“Apa
ada pertanyaan?”
“……
Hanya satu.”
Mungkin
ini bukan sesuatu yang seharusnya ditanyakan, tetapi…….
“Apa pembicaraan tadi…… contoh nyata?”
Mendengar
pertanyaanku, Ketua Minato tersenyum samar.
“Aku tidak bisa
menjawab itu.”
