Gimai Seikatsu Volume 14 Chapter 6 Bahasa Indonesia

 

Chapter 6 — 1 April (Jumat) Asamura Yuuta

 

Musim selalu mendekat dengan pelan dan hening, tapi mereka bisa berlalu dengan cepat. Tanpa terasa, bulan Maret telah berakhir. Bunga sakura sedang mekar dengan sempurna, dan ramalan cuaca di televisi menyebutkan bahwa hari ini adalah hari di mana bunga-bunga tersebut mekar sepenuhnya. Namun, aku sendiri tidak memiliki kesempatan untuk menikmati pemandangan berwarna pink itu, karena aku harus pergi ke universitas dan mengikuti tes bahasa Inggris bersama mahasiswa baru lainnya.

Tes penempatan.

Ini adalah tes untuk mengukur kemampuan mahasiswa. Di Universitas Ichinose, tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan bahasa Inggris. Kuliah bahasa Inggris akan dibagi ke dalam kelas-kelas sesuai dengan kemampuan yang diukur di sini. Isi tes mencakup tata bahasa, pemahaman bacaan, hingga mendengarkan.

Setelah tes selesai, aku meletakkan pensil di atas meja dan meregangkan badanku. Aku sudah melakukan yang terbaik dalam batas kemampuanku. Selain itu, mengingat sifat tes ini, lebih baik menunjukkan kemampuan yang sebenarnya daripada hanya mendapatkan nilai baik dengan cara yang instan. Merasakan pencapaian tanpa memaksakan diri merupakan hal yang penting bagi para pelajar, sehingga pembelajaran pada tingkat yang tepat menjadi sangat penting—itulah sebabnya tes ini digunakan untuk penempatan kelas.

Aku dan Ayase-san rajin menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari dan saling memberikan pertanyaan karena kami percaya bahwa penguasaan bahasa adalah penting untuk masa depan kami, bukan hanya untuk mendapatkan hasil yang sementara.

Aku ingin memiliki tujuan jangka pendek untuk terus berlatih percakapan bahasa Inggris. Sepertinya seorang tokoh besar pernah berkata, ‘tujuan sebuah perjalanan ditentukan untuk memulai perjalanan’. Aku memanfaatkan tes ini sebagai kesempatan untuk belajar bahasa Inggris. Jadi, aku sudah melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan dan berencana untuk terus melakukannya.

Aku meninggalkan area universitas dan pulang ke rumah.

Di luar jendela gerbong kereta yang bergetar, langit bulan Maret masih tampak biru lembut. Warna merah senja mulai mengejar dari arah barat di setengah bola langit berwarna biru. Pengumuman menyebutkan nama Stasiun Shibuya. Sebelum suasana sekitar terbenam dalam kegelapan malam, aku keluar dari gerbang tiket.

Setelah mengucapkan “aku pulang” dan membuka pintu ruang tamu, Ayase-san muncul dari arah dapur. Dia mengenakan celemek. Sepertinya dia sedang menyiapkan makan malam.

“Selamat datang kembali. Bagaimana tesnya?”

“Yah lumayan. Aku tidak yakin bisa sebaik Ayase-san. Ujian Ayase-san itu besok, ‘kan?”

“Iya. Yah, kupikir tidak ada gunanya mendapatkan nilai bagus dengan cara instan, jadi aku sudah mempersiapkan segalanya, dan tinggal mengikuti tes seperti biasa.”

“Aku juga berpikir begitu sih, tapi.”

“Tapi?”

“Namun, aku ingin mengingat sedikit lebih banyak bahasa Inggris. Hari ini... aku akan istirahat.”

Aku mengatakannya sambil menghela napas. Meskipun aku berpikir untuk bersikap biasa saja, ketika ada tes, manusia pasti merasa tegang.

You've worked hard. Congratulations! Lucky you today, you get to be comforted a lot me!”

Ayase-san berkata sambil tersenyum. Pada awalnya aku tidak bisa memahami arti di bagian ‘to be comforted’  dalam bahasa Inggris dan terpaksa menerjemahkannya perlahan ke dalam bahasa Jepang. Eh... aku akan dihibur oleh Ayase-san? ...Bagaimana caranya?

“Hari ini, kita akan menikmati sushi gulung tangan yang lezat!”

Itu memang suguhan yang mewah.

 

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama