Gimai Seikatsu Volume 14 Chapter 7 Bahasa Indonesia

 

Chapter 7 — 3 April (Minggu) Asamura Yuuta

 

Pagi hari di hari Minggu. Biasanya, pada waktu seperti ini aku akan lebih santai, tapi sekarang aku berdiri di depan cermin di kamar mandi berjuang dengan susah payah. Aku berusaha merapikan rambut dan membetulkan dasiku berkali-kali... sambil menatap jarum menit di jam tangan di pergelangan tanganku, aku berjuang melawan waktu, tapi akhirnya kehabisan waktu. Aku menyerah sambil berpikir, “Apa ini sudah cukup?”.

Aku tidak tahu cara mengenakan jas dengan baik...Namun, jika aku terus berlama-lama, aku akan terlambat untuk upacara penerimaan mahasiswa baru.

Sebenarnya, aku seharusnya sudah memikirkan hal ini lebih awal. Pada hari Jumat lalu, tepat sebelum liburan musim semi berakhir, ayahku bertanya, “Kamu akan pakai baju apa untuk upacara?” dan aku panik. Aku sempat berpikir jika pergi ke acara formal, aku seharusnya memakai seragam—kemudian aku menyadari kalau aku sudah bukan anak SMA lagi. Kebiasaan itu memang menakutkan.

Aku juga teringat bahwa usia 18 tahun merupakan umur di mana kita mulai mempersiapkan diri untuk menjadi orang dewasa. Jadi, mungkin membeli jas formal kali ini adalah pengalaman yang baik. Namun, ketika aku memakainya, rasanya aku seperti yang dikenakan jas itu, bukan sebaliknya.

Dengan suasana hati yang suram, aku menuju meja makan.

“Selamat pagi,” ucapku saat masuk.

Ayase-san yang sedang menata sarapan di atas meja, mendongan dan menatapku.

“Umm. Tidak apa-apa. Cocok denganmu."

Kata-kata Ayase-san membuatku merasa malu, dan aku hampir saja mengucapkan, “Tidak begitu,” tetapi kemudian aku berpikir ulang. Jika Ayase-san mengatakan itu kelihatan cocok untukku, maka pendapatku tidak begitu penting.

 

◇◇◇◇

 

Setelah upacara penerimaan mahasiswa baru selesai, aku kembali ke Shibuya dan langsung menuju tempat kerja untuk pertama kalinya setelah lima bulan.

Hari ini adalah awal kembali aku bekerja. Jika hanya untuk membeli buku, aku sudah beberapa kali mengunjungi toko, tapi sudah terlalu lama sejak terakhir kali aku datang ke kantor. Mungkin wajah para karyawan sudah sedikit berubah, jadi aku masuk dengan rasa tegang sambil menyapa.

Pak manajer yang duduk di belakang meja di dalam kantor mengangkat wajahnya dan tersenyum.

“Asamura-kun, terima kasih atas kerjasamanya lagi.”

“Ya.”

Saat aku berusaha menuju loker untuk mengganti pakaian, pintu terbuka.

“Pak manajer, jangan-jangan orang yang di sini sekarang?!”

Orang yang berlari masuk ke kantor dengan semangat adalah kouhaiku di tempat kerja, Kozono Erina, yang juga sudah lama tidak kutemui.

“Halo, Kozono-san.”

“Ah, ya. Halo──wah, Yuuta-senpai! Jasnya kelihatan luar biasa! Keren!”

Dia memujiku sambil bertepuk tangan dengan kedua tangannya. Setiap kali dia bergerak, rambutnya yang berwarna dengan inner color juga bergetar. Setelah enam bulan tidak bertemu, aku merasa wajahnya sedikit lebih dewasa, dan tanpa sadar merasakan pandangan orang tua yang aneh.

“Tidak, tidak. Itu tidak benar.”

“Bagus! Keren. Rasanya seperti orang dewasa! Keren deh.”

Setelah itu, teman-teman kerja yang sudah dikenal terus memujiku, dan aku mulai meragukan apakah jas formal memang dirancang agar semua orang terlihat cocok.

Selain beberapa kali salah menekan tombol saat menjaga meja kasir, aku berhasil menyelesaikan pekerjaanku dengan lancar. Keterampilan yang dipelajari memang tidak akan hilang dengan mudah.

Setelah enam bulan dikelilingi buku, aku kembali berpikir bahwa meskipun aku berhenti bekerja, aku pasti akan terus membaca buku. Aku suka buku. Lagipula, ada dua buku baru dari seri yang kubaca dan aku menemukan sekitar enam buku baru menarik, termasuk buku praktis. Aku penasaran, mengapa meskipun aku sendirian, para penulis seolah-olah menyerangku dengan banyak karya?

Mungkin waktu perjalanan dengan kereta menuju kampus yang panjang ini bisa menjadi berkah. Karena sepertinya aku bisa mengamankan waktu untuk membaca buku di sana.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama