Omae wo Onii-chan Chapter 05 Bahasa Indonesia


Kamis, 11 April - Adik Perempuan Keempat. Tampan. Menurunnya kekuatan Gadis.


Sama seperti yang dia katakan sebelumnya, hari ini Mariko membuatkanku bento makan siang. Isinya terdiri dari nasi, telur goreng; bayam rebus dan tomat.

Mariko agak khawatir karena telur gorengnya sedikit gosong, tapi itu sangat lezat. Meski begitu, bento makan siang gadis benar-benar kecil. Mariko bertanya "Apa kau Ingin memakan setengah milikku? Seorang gadis mudah gemuk, itu membuatku cemburu pada anak lelaki." ... atau sesuatu seperti itu.

Dia tidak terlihat seperti punya kelebihan lemak, tapi para gadis cukup sensitif ketika membicarakan tentang berat badan yang berlebih.

Mungkinkah Mariko mendambakan sosok ramping dan cantik seperti model? Meski kupikir dia cukup lucu dengan tubuh mungil-nya... baiklah, itu bukan urusanku.


*****

Sepulang sekolah, aku berdiri di depan ruangan 401 di apartemen Taishido dan mengambil napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri. Setelah mentalku terkonsentrasi dan membunyikan bel pintu, pintu segera dibuka.

"Se-senang bertemu denganmu! Aku Tachibana Yuuki. Murid SMP tahun ketiga."

"Aku Taishido Yoichi. Senang bertemu denganmu juga."

Calon adik Keempat ----- Tachibana Yuuki memiliki tubuh yang tinggi. Namun, ia tidak cukup tinggi untuk membuatku melihat ke atas untuk melihatnya, tapi sepertinya dia akan segera mengejar tinggiku.

Tingginya Sekitar 170 cm. Rambutnya yang panjang diikat dengan gaya ponytail.

Pakaian Yuuki terlihat sangat tomboy, dia memiliki penampilan yang sangat kasar, mengenakan celana jins dan T-shirt. Kedua kaki dan tubuhnya cukup panjang, dan dia mempunyai wajah yang agak kecil. Dia berbicara dengan senyum di wajahnya.

"Sekarang! Masuklah, Nii-san."

Tanganku digenggam dan aku ditarik ke dalam ruangan. Caranya berbicara cukup tomboy juga. Ditambah, tiba-tiba memegang tangan ... ini agak memalukan. (TN : Yuuki menggunakan kata 'Boku' yang merupakan gaya bicara yang biasa digunakan anak laki-laki ketika merujuk  dirinya sendiri.)

"Maaf mengganggu~"

Aku berjalan ke dalam dan melepas sepatuku di ambang pintu. Perabot di ruang tamu di dominasi dengan warna biru dan hijau, memberikan kesan yang menyegarkan. Meskipun itu cukup bersih namun juga terasa seperti ada orang yang tinggal di dalamnya.

Dia benar-benar berbeda bila  dibandingkan dengan Tomomi, namun secara tak terduga mereka berdua sama sama tomboy. Aku bisa melihat seragamnya yang tergantung di gantungan baju.
Itu adalah gakuran. Aku tidak memahaminya. Bukankah itu seragam untuk anak laki-laki? (TN: Bagi yang nggak tau apa itu gakuran, gakuran merupakan seragam sekolahan untuk anak laki-laki, pernah nonton crow zero? Nah seperti itulah model baju gakuran)

"Yuuki. Maaf begitu mendadak, tapi bisa aku menanyakan sesuatu?"

"Ada apa, Nii-san?"

"Seragam itu, itu bukan milikmu ... kan?"

Jika teman laki-lakinya datang untuk bermain, dan bahkan meninggalkan seragamnya dengan keadaan seperti itu, Sebagai kakaknya, aku agak khawatir.

"Itu milikku."
Nada suaranya sangat halus, dan nampak seperti bukan kebohongan. Dia juga memiliki postur tubuh yang santai.

Meski aku memiliki kesan bahwa dia adalah seorang gadis karena rambutnya yang panjang, namun jika dia memiliki rambut pendek, dia akan terlihat seperti seorang pemuda tampan. Kecantikannya memberikan kesan tak bergender.

"Bukannya memakai gakuran sebagai seragam itu sedikit aneh? Maksudku, gakuran adalah seragam yang diperuntukkan untuk anak laki-laki."

"SMP yang aku masuki mengizinkan siswanya untuk menggunakan pakaian bebas. Ini bukan masalah bila aku tidak memakai seragam perempuan."

"Oh, maka tidak ada masalah ... mana mungkin aku akan mengatakan itu! Hanya karena kau bisa memakai apa pun yang kau inginkan, itu bukanlah alasan untuk mengenakan seragam anak laki-laki."

"Begitu ya... aku kira ini memang terasa sangat aneh."

Yuuki duduk di sofa ruang tamu. Meski ia akan tampak feminin jika dia duduk dengan menghimpitkan kakinya, namun dia melebarkan kakinya sampai mengungkapkan selangkangannya.

Kalau dipikir-pikir, walaupun cara Tomomi berbicara agak tomboy, tetapi gerakannya dan cara dia duduk cukup feminin. Aku merasa bahwa hal itulah yang hilang dari Yuuki. Dia menatapku saat aku duduk di bangku samping meja.

"Apa yang Nii-san pikirkan tentangku? Aku ingin kau jujur menyatakan kesan pertamamu."

"Lalu ... Aku tidak akan menahan. Kesan pertamaku ialah ... bahwa aku tidak tahu jenis kelamin apa milikmu itu."

"Tidak tahu yang mana ... yup, itu cukup akurat."

Dia mengangguk yakin.

"Bukannya kau seorang gadis?"

"Secara biologis, aku perempuan."

Mengingat cara dia mengatakannya, sepertinya dia bukan seorang gadis secara mental.

"Jadi kau berbeda di dalam?"

"Ka-kau salah. Aku ingin ... menjadi ... seorang gadis yang pantas."

Bagian dalam kepalaku sedikit bingung.

"Kau bilang kau ingin menjadi itu, tetapi bukannya kau sudah menjadi seorang gadis?"

Yuuki menurunkan pandangan matanya dan terdiam. Setelah melihat ekspresinya yang kesepian, tampaknya aku mengatakan hal yang tidak perlu.

"Maaf, salahku. Caraku bertanya tentang hal itu salah. Tolong ceritakan padaku tentang itu sedikit demi sedikit."

"Nii-san ... apa kau mau mendengarkan ceritaku dengan serius?"

"Tentu saja."

"Terima kasih! Nii-san adalah orang yang baik, itu membuatku sangat senang. Umm ... ah, maaf Nii-san!"

Yuuki berdiri dari sofa seakan memantul dari sofa tersebut.

"Aku tidak menyadarinya. Aku akan menyiapkan kopi. Aku sangat kurang dalam aspek ini."
Gumamnya seolah memarahi dirinya sendiri. Sepertinya dia mulai depresi dan putus asa. Aku berbicara untuk membuatnya merasa lebih baik.

"Lalu, tolong tambahkan dengan gula dan susu."

"Y-ya! Tunggu sebentar."

Yuuki bergegas ke dapur dan setelah air mendidih di ketel listrik, dia membuat kopi instan seperti yang aku minta.

Aku tidak terlalu suka dengan kopi instan, tetapi gula dan susu berhasil menyembunyikan rasa tersebut.

Aku menarik napas dalam-dalam saat aku menyesap kopi susu yang aku minta. Omong-omong, Yuuki meminum kopi hitam.

Meminum kopi hitam instan adalah sesuatu tidak bisa kupercayai. Tentu saja, ada juga kopi instan yang mewah, mereka mungkin memiliki rasa yang cukup lezat.

Setelah menempatkan cangkir di atas meja Yuuki, mulai berbicara dengan tenang.

"Ketika aku kelas dua SD, ada anak-laki-laki dikelasku yang mengatakan  ini        "pakaian wanita tidak cocok untukmu! Manwoman! " .....Kau tahu, saat itu aku lebih tinggi dari semua anak-anak di usiaku."

"Apa kau dibully?"

"Itu, umm .....daripada dibully ... aku pikir itu adalah sebuah saran. Karena kepribadian positifku, aku sudah menjadi bagaimana aku sekarang."

"Kau bilang itu saran ... seberapa positifnya kau."

Dia tertawa malu saat aku membalas. Meskipun ia merasa malu, ia memiliki senyum yang ceria dan cerah. Itu nampak agak keren.

"Ibuku adalah seseorang yang tidak terlalu memperhatikan perbedaan gender, ketika aku berpakaian seperti lelaki dia malah senang."

Jadi seperti itu, Yuuki juga telah terpisah dari ibunya.

"Jadi apa yang terjadi pada ibumu?"

"Empat tahun lalu, ada surat yang datang dari Brazil. Nampaknya ia menemukan istri di sana."
"Dia meninggalkan putrinya dan menikah lagi di luar negeri .......... apa? Seorang istri?"

"Ya. Sepertinya ibuku menjadi seorang ayah tanpa aku sadari."

Saat ia mengatakan itu dengan senyum menyegarkan, Aku menggeleng kepalaku jauh di dalam pikiranku.

"Be-Begitu ya. Itu pasti sulit."

"Tidak ada hal seperti itu. Jika ibuku menjadi ayahku, itu berarti dia mengambil satu langkah dalam kehidupan barunya. Daripada itu aku ingin menghibur Ibu -... Ayah"

Orang tuanya lebih aneh daripada yang ada cerita di fiksi. Nah, aku tidak berhak berbicara begitu.

"Kembali ke cerita. Apa yang terjadi di SD-mu setelah itu?"

"Setelah itu, ketika anak laki-laki yang mengatakan 'Manwoman!'Melihatku mengenakan pakaian laki-laki, dia tidak mengatakan apapun ... itu cukup menyedihkan."

Anak itu hanya ingin perhatian Yuuki, dia mungkin tidak bisa mempercayai bahwa Yuuki akan berpakaian seperti anak laki-laki karena apa yang dia katakan.

"Itu pasti sulit juga."

"Ya. Guru SD juga mengatakan mereka menghormati individualitas , jadi aku terus berpakaian seperti anak laki-laki ... tanpa aku sadari, aku sudah terlalu malu dan mustahil bagiku untuk memakai rok ..."

"Ah, yeah ... dan itu berlanjut sampai berubah menjadi gakuran."

Yuuki mengangguk dan mengalihkan pandangannya  menuju seragam yang ada di gantungan.

"Sekolah SMP-ku memperbolehkan hadir dengan pakaian bebas, dan aku melakukan yang terbaik dalam belajar. Sejak aku memakai seragam ini secara rutin, ada banyak siswa yang berpikir aku adalah anak laki-laki ... tapi seperti yang diduga, teman-teman sekelas-ku mengetahui bahwa aku seorang gadis."

"Apa yang kau lakukan dengan toilet?"

"Ketika sudah ramai, aku bisa memasuki toilet laki-laki, tidak ada masalah."

Dia menyebutkan sesuatu yang menakjubkan tanpa ragu-ragu.

"Lalu, apa masalahnya?"

Raut muka Yuuki mulai *kshh* dan wajahnya memerah seperti tomat.

"I-Ituu, umm, A-Aku tidak ingin menyombongkan diri tapi aku menjadi sangat populer dengan kalangan gadis ... dan aku mendapat pengakuan oleh  dua orang  gadis pada saat yang sama!"

"Hohoo. Ternyata kau populer ya."

Saat Yuuki mengguncang lengan panjangnya, dia nampak seperti seorang model, sikapnya agak girlish atau lebih tepatnya sedikit kekanak-kanakan.

"Jangan menggodaku Nii-san. keperjakaanku hampir diambil ... um, yah itu. Bagaimanapun juga, mereka berdua terlihat sangat mencintaiku, dan aku, tidak tahu apa yang harus dilakukan, pergi untuk meminta saran pada sensei. Setelah itu, mereka berdua dilarang untuk dekat denganku ..." (TN: kata yang digunakan adalah doutei (童貞) yang artinya keperjakaan, bukan berarti mimin yang salah ya, emang dari sana nya….jangan Tanya kenapa ngga pake perawan)

Aku pikir kata perjaka di sini sedikit aneh, tapi ayo jangan menyentuh subjek ini.

"Jadi kau menolak mereka berdua."

"Ye-yep. Tidak peduli seberapa tomboynya diriku, tidak mungkin aku bisa menyukai seorang gadis ... bukan, aku sangat  mengerti bahwa aku harus memaksakan diriku untuk menjadi seorang gadis. Karena sebenarnya aku adalah seorang gadis."

Ah, tentu saja. Yuuki adalah seorang gadis. Kedua gadis yang menyukainya saat dia mengenakan pakaian  laki-laki, jika Yuuki kembali bertindak seperti seorang gadis maka mereka tidak punya pilihan selain menyerah.

"Ap-Apa Nii-san bosan mendengar hal itu?"

"Sejujurnya aku malah terkejut ... tapi aku mengerti keadaanmu sekarang."

Dia tersenyum, itu adalah senyum yang sangat menyegarkan. Meski kita dari jenis kelamin yang sama ... tunggu dulu, aku hampir tertipu oleh itu juga. Yuuki adalah seorang gadis.
Senyumnya adalah salah satu yang menarik orang. Ini tidak ada hubungannya dengan gender.

"Terima kasih, Nii-san! Aku ingin menjadi seorang gadis. Tapi aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan juga tidak ada yang bisa aku andalkan ..."

"Jadi kau ingin aku membantumu."

"Itu benar! Aku ingin menjadi  adik (sementara) Nii-san!"

"Meskipun aku belum memutuskan hal tersebut. Dan juga, apa sih maksudnya (sementara) ..."

"Ma-Maaf Nii-san. Tentu saja aku juga ingin menjadi adik perempuanmu yang sebenarnya. Karena Nii-san adalah orang yang sangat menakjubkan."

Yuuki menatap langsung ke arah mataku. Rasa hormatnya kepadaku bisa terlihat dari matanya tanpa ragu lagi.

Kupikir, aku tidak memiliki sesuatu yang bisa dihormati olehnya.

"Itu sebabnya, Nii-san! Tidak peduli seberapa buruknya , jika diriku, bisa diakui sebagai adik seseorang, kekuatan gadisku yang kurang akan secara alami tumbuh."

"Begitu ... hey, apakah istilah 'kekuatan gadis’ memang digunakan dengan cara seperti itu ?!"

"Aku hanya bisa mengandalkan Nii-san ...,dan juga, aku sudah menekan beberapa perubahanku sebagai seorang gadis."

Yuuki mencoba untuk menggulung dan menaikkan bajunya. Sekilas perutnya bisa dilihat dari bawah.

"Tunggu! Stop ! Aku mengerti! Aku mengerti itu, jadi jangan melepasnya!"

"Ma-Maaf. Kami masih belum bersaudara sebenarnya. Maafkan aku karena menunjukkan Nii-san hal seperti itu."

Tidak peduli apakah itu saudara (sementara) atau yang sebenarnya, itu bukanlah sesuatu yang harus kau  tunjukkan.

Sepertinya dia tidak memiliki kepercayaan diri sebagai seorang gadis. Lalu Sekarang, apa yang harus kita lakukan.

"Jika kau ingin menjadi lebih feminin, mengapa kau tidak  berbicara dengan teman perempuanmu?"

"Ii-i-it-itu ...."

Wajah Yuuki menjadi pucat.

"Mungkinkah, kau tidak memiliki teman satu orang pun?."

"Y-ya. Semua dari mereka adalah orang-orang baik. Tapi mereka semua menjaga jarak dariku ... setelah kedua gadis itu mendekatiku, semua gadis-gadis lain mulai mengatakan hal-hal sepertiIni OK dengan seorang gadisjuga. Hanya aku yang tidak bisa mengatakan dengan benar pada mereka bahwa mereka salah tapi....…dan juga, karena kedua gadis itu menekan mereka, aku mulai menjadi buruk ketika berurusan dengan para gadis."

Jadi apa yang disebut grup para gadis mereka terlihat sangat menjengkelkan bukan. Tanpa Yuuki sadari, situasinya berubah menjadi rumit dan itu sudah sangat terlambat.

"Kau buruk dengan para gadis, sampai sejauh mana?"

"Ini sejauh jika mata kita saling bertemu itu membuatku merasa gugup ... dan itu sulit bagiku untuk berbicara dengan pegawai wanita."

Itu cukup parah. Daripada denganku, seharusnya dia berkonsultasi dengan beberapa spesialis.

"Meskipun kau ingin menjadi seorang gadis, Kau tidak bisa mengandalkan gadis SMP. Ditambah Juga ibumu berubah menjadi seorang ayah di negara lain ... apa itu benar?."

Saat aku meringkasnya, Yuuki mengangguk beberapa kali. Gerakan itu membuatnya terlihat seperti anak anjing.

"Kau tidak berbohong, kan?"

“Nii-san bisa memeriksanya sendiri jika ingin."

Mengingat dia memiliki begitu banyak keadaan khusus yang tumpang tindih, kupikir itu adalah hal bodoh untuk tidak mencurigainya.

Jika aku mengkonfirmasikannya dengan Murasaki-san, aku akan mempelajari apakah cerita Yuuki dan keadaan nya adalah benar atau tidak.

"Aku mengerti. Aku akan mempercayaimu. Maaf karena mencurigaimu."

"Nn. Bahkan aku pikir ini adalah hal yang aneh. Aku memang seperti ini tapi ... tolong bimbing aku, Nii-san."

Jika ketakutannya dengan gadis menghilang dan dia mendapatkan kepercayaan diri sebagai gadis yang normal. Yuuki mungkin menjadi gadis yang sangat cantik,lugas, dan sempurna. Walaupun membimbingnya agak berlebihan, ayo kita lihat ...

"Kupikir aku tidak bisa banyak membantumu. Kekuatan Gadis..... Lagipula, dari awal apa maksudnya dari kekuatan gadis?"

Saat aku memiringkan kepalaku karena bingung, Yuuki melakukan hal yang sama juga, meniru gerakanku.

"Aku penasaran ... apa maksudnya itu."

"Kau bertujuan untuk sesuatu yang tidak kau ketahui!"

"Maaf Nii-san. Ini sudah populer di internet, jadi tanpa sadar ... aku menggunakannya."

*tehepero* , Yuuki menjulurkan lidahnya dan mengedipkan mata. Baru saja tadi, kekuatan gadis-nya cukup tinggi. Aku tidak terlalu mengerti apa maksud dari kekuatan gadis,  tapi itulah yang aku rasakan tadi.

"Jika itu adalah sesuatu yang kau pelajari di internet, lalu bagaimana jika kita mencoba untuk menemukan sesuatu di internet juga?"

Dia mengangguk dengan tersenyum.

"Ya! Nii-san adalah seseorang yang bisa diandalkan. Itu membuatku sangat, sangat senang!"

Meskipun dia memujiku, sejujurnya aku tidak mempunyai kepercayaan diri apakah aku bisa memenuhi harapannya.

Aku mencari browser di smartphone-ku dan mengetik kata  'kekuatan gadis' di bar pencarian.
Hasilnya adalah beberapa postingan di internet tentang kekuasaan gadis, singkatnya, mereka semua mengatakan tentang bagaimana cara seorang gadis berpakaian, bertindak dan berbicara. 

Ada beberapa kategori juga yang tertulis di sana.

"Bagaimana, Nii-san? Ap-apa ada suatu cara bagiku untuk 'meningkatkan' kekuatan gadisku?"

Dia mendekatiku dan berbicara sambil melihat layar smartphone bersama denganku. Rambutnya memiliki aroma mentol. Ini memberikan perasaan seorang lelaki yang keren.

"Sampomu, jangan bilang kau menggunakan sampo untuk laki-laki?"

"Sampo untuk perempuan aromanya terlalu wangi, tapi aku juga menggunakan produk yang digunakan anak perempuan untuk membersihkan diri."

"Ayo kita mulai dari sana. Kau perlu membasuh itu dan menggunakan perawatan yang tepat. Ini menyia-nyiakan rambutmu yang sudah begitu cantik."

Yuuki menyentuh rambutnya dan samar-samar tersipu.

"Rambutku cantik, benarkah ... yup. Aku akan mulai merawatnya."

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi mulai dari sekarang. Tapi untuk saat ini, aku merangkum informasi yang kuperoleh dari internet.

"Ternyata, kekuatan gadis adalah semua tentang memoles dirimu sendiri."

"Memoles... diriku sendiri?"

Karena Yuuki adalah bahan yang sangat bagus untuk memoles, ia akan menjadi cantik tanpa banyak usaha. Kalau dipikir-pikir, Mariko mengkhawatirkan berat badannya meskipun dia tidak gemuk sama sekali.

Aah ... aku mungkin telah melihat sekilas tentang kekuatan gadis di sana.

"Kau mungkin sudah bersinar saat kau masih pada tahap kasar, kupikir itu baik bagi bagimu untuk memoles dirimu sendiri."

"Nii-san bilang memoles diriku sendiri, tapi aku masih tidak tahu apa yang harus kulakukan!"

Dia meringkuk. Ketika dia tampak lebih kecil, wajah bishounen-nya berubah menjadi sangat lucu.

"Umm ... begitu ya. Kau tidak memiliki masalah dengan berat badan, jadi tidak perlu untuk diet. Bagaimana dengan make-up?"

"Aku tidak tahu bagaimana melakukannya. Ta-Tapi aku membeli beberapa kosmetik dengan maksud untuk mencobanya."

Yuuki pergi ke kamar sebelah kanan ruang tamu, dan kembali segera setelah itu. Dia memegang keranjang kecil yang berisi kosmetik. Aku tidak tahu banyak tentang harga barang-barang ini, tapi dari pandangan pertama ... mereka terlihat tidak terlalu mahal sama sekali.

"Berapa banyak kau membeli itu?"

"Seratus yen setiap dari mereka. Kupikir seorang pemula sebaiknya tidak menggunakan kosmetik mahal dulu." (TN: 1 yen sekitar 150. Jadi 100 yen kurang lebih Rp.15.000)

Kau harus lebih berinvestasi dalam hal-hal seperti itu, Yuuki-san. Nah dengan mengatakan itu, karena dia sendiri sudah mempersiapkannya cukup mengagumkan, sebagai kakaknya aku harus menghiburnya dengan benar.

Aku mengajari informasi yang baru aku temukan.

"Menurut info dari internet, ada baiknya untuk menggunakan pelembab kulit."

"Ah! Aku sudah membelinya! Jika aku tidak salah, itu akan digunakan setelah membasuh wajahku. Jika aku menggunakannya, apa kekuatan gadisku akan meningkat?"

Dia mengambil sebuah botol yang belum dibuka dari keranjang sambil bersemangat mengayunkan tubuhnya ke samping.

Sebuah lotion berdasarkan susu kedelai, itu seputih susu.

"Kau masih belum mencobanya?"

"Kupikir tidak akan ada banyak yang berubah bahkan jika aku menggunakan pelembab kulit, dan mulai terlalu takut untuk menggunakannya. Tapi jika Nii-san mengatakan begitu ... rasanya seperti aku bisa melakukannya."

"Baiklah! Yuuki! Pergi membasuh wajahmu terlebih dahulu."

"Ya! Aku akan melakukan yang terbaik."

Dia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Setelah itu ia kembali sambil menyeka tetesan air dengan handuk. Yuuki, jika kau menggantung handuk di lehermu seperti itu, kekuatan gadismu akan menurun ke tingkat orang tua.

"Ahh itu sangat menyegarkan! Rasanya segar untuk cuci muka."

Itu terasa liar, seperti seorang pria setelah mencuci wajahnya. Tapi aku akan diam untuk saat ini.

"Bagaimana kalau kita menggunakan pelembab segera dan melihatnya?"

"Tentu, Nii-san. Umm, seberapa banyak aku harus menggunakannya?"

"Menurut apa yang aku temukan di internet, daripada menggunakan pelembab mahal, lebih baik untuk secara efisien membelanjakan lebih banyak yang murah."

Aku telah menyelidiki hal itu, tapi aku tidak tahu apa itu cara yang tepat untuk menggunakannya. Tapi, yang lebih penting ialah bahwa Yuuki merasa 'kekuatan gadisnya' telah meningkat.

"Me-membelanjakan lebih. Lalu ... ini dia!"

Aku penasaran apa yang sedang dia lakukan, Yuuki membuka tutup pelembab dan setelah menaikkan dagunya serta memalingkan wajahnya ke atas, dia mulai menyembur pelembab itu di wajahnya seperti orang gila.

Cairan kental berkeruh putih menutupi wajah Yuuki.

"Bagaimana Nii-san ?! Apakah kekuatan gadisku meningkat?"

*splsh plsh splsh tetes blsh splshs plop plop splsh blsh dripp tetes plsh * . Wajahnya benar-benar tertutupi dengan cairan pelembab.

"Sangat sulit sekali untuk menaikkan kekuatan gadis. Pelembabnya sampai tumpah di dadaku dan bajuku menjadi lengket semua. Waahaahaha! Tapi Anehnya, aku merasa kekuatan gadisku terus meningkat! Pelembab kulit ini sangat menakjubkan bukan, Nii-san!"

"Tidak, itu ... meskipun ini terdengar sangat kasar, tapi kekuatan gadismu mungkin ... telah menurun."

Setelah mendengar itu, tangan Yuuki pun membeku.

"N-Nii-san! Mengapa kau mengatakan sesuatu yang begitu menyakitkan ?!"

"Tampaknya informasi yang kudapatkan tadi adalah palsu. Ayo kita coba pendekatan yang berbeda."

Aku menghela napas sembari melihat wajahnya yang terlihat akan menangis saat masih tertutupi dengan cairan pelembab.

Bagian berikutnya dari informasi yang kudapatkan dari internet, ada pendapat lain mengenai kekuatan gadis.

Kekuatan gadis adalah kekuatan pakaian dalam. Menjadi modis di tempat yang tidak bisa terlihat adalah kunci untuk meningkatkan kekuatan gadis.

Omong-omong, saat itu aku merasa bahwa Tomomi sangat menawan ... bra pink-nya bisa terlihat melalui bajunya ... hey, baru saja apa yang sedang kupikirkan tadi.

"Nii-san, aku akan mengganti baju ini dulu."

Yuuki pergi dan kembali mengenakan kemeja satin hitam berleher terbuka. kerah bajunya agak runcing ... dia terlihat seperti seorang host. Setelah dia mengenakan kemeja keren seperti itu, kekuatan ikemen-nya akan meningkat, dan entah mengapa aku merasa itu tidak aneh sama sekali.




Bagaimana caranya untuk memberitahu pada gadis semacam ini bahwa kekuatan gadis = kekuatan pakaian dalam.

"Omong-omong, apa warna celana dalammu? Umm, aku tidak bermaksud dalam artian yang cabul."

"Yeah. Kupikir melihatnya sendiri akan lebih cepat."

Sial. pertanyaanku terlalu blak-blakan, tapi Yuuki seseorang yang bodoh. Sementara masih berada di depanku, dia melepaskan sabuk celana jeans-nya.

"Tunggu, tunggu, tunggu! Pertanyaanku mungkin agak aneh, tapi melepas pakaianmu untuk ditunjukkan sangatlah aneh, bukan?

"Eh? Ah ... N-Nii-san benar. Bahkan jika kita bersaudara itu bukanlah hal yang baik untuk menunjukkannya. Omong-omong, warna celana dalam apa yang harus kupakai untuk menaikkan kekuatan gadisku?"

"Menurut informasi yang kuperoleh di internet, bukan hanya masalah warna tapi desain juga penting. Kau tidak harus melepasnya, tapi jenis celana dalam apa yang sedang kau kenakan sekarang? Ini pertanyaan tanpa motif tersembunyi dan hanya untuk mengkonfirmasi."

"Aku mengerti, Nii-san. Umm, aku mengenakan yang mirip seperti celana boxer, dengan tipe pola warna-warni. Seperti kuduga, boxer agak  berangin."

Dia tertawa malu-malu dan tersipu memiringkan kepalanya lagi.

"Kalau b-bra?"

"Aku membalutnya dengan perban, namun itu tidak bisa lagi menahannya. Sebenarnya, aku tidak tahu jenis celana dalam apa yang harus kubeli."

Yuuki menjatuhkan bahunya. Sepertinya kekuatan gadisnya meningkat saat dia merasa depresi. Tapi daya tariknya akan hancur saat itu terjadi. Aku ingin membantunya untuk mendapatkan beberapa kekuatan gadis dengan sekuat tenagaku.

"Jangan khawatir Yuuki. Aku akan memberitahumu jenis celana dalam apa yang harus kau beli."

Pupil matanya mulai berkilau, dan dia menatapku dengan penuh semangat. Yuuki tidak memiliki sedikit ironi atau niat jahat dalam dirinya. Namun...

"Jika kau melihatku dengan rasa hormat seperti itu, aku merasa seperti dipuji karena mengatakan sesuatu yang cabul. Aku tidak berwawasan  luas, tapi bahkan jika kau tidak bisa berbicara dengan pegawai wanita di toko, kau masih bisa berbelanja melalui internet, ‘kan? Ayo kita ambil keuntungan penuh dari IT!"

"I-itu benar. Aku cukup sering berbelanja melalui internet. Aku bahkan berani untuk memesan pakaian seperti itu sebelumnya."

"Pakaian itu, maksudmu pakaian gadis?"

Dia menyiutkan bahunya, dan dia menjadi lebih kecil saat ia kehilangan kepercayaan.

"Y-ya. Apa itu aneh?"

"Tidak sama sekali. Yuuki benar-benar hebat. Berkat itu masalah ini sudah hampir selesai. Sama seperti saat memesan pakaian melalui internet, Kau bisa memilih bra yang lucu untuk dirimu sendiri."

"Me-Memilih bra lucu untuk diriku sendiri ?! Mustahil, pilihkan satu untukku Nii-san. Meskipun yang transparan  atau yang me-mesum sekalipun ... aku akan ..."

"Kau harus memutuskan untuk dirimu sendiri. Bukankah itu penting bagimu untuk mencari apa yang Lucuuntukmu?"

"Mencari ... apa yang lucu?"

"Yeah. Kau harus menemukan apa yang kau pikir lucu dan menjadi seperti itu. Itulah cara untuk memoles dirimu sendiri dan pada saat yang sama kekuatan gadismu akan meningkat."

Aku mengatakan dengan keras pendapat yang tertulis di internet.

"La-Lalu ... bisakah kau mencarinya bersama ... denganku?"

Yuuki tersipu dan mengintip sekilas pada wajahku.

"Tentu saja. Ayo gunakan smartphone-mu atau laptop."

"Ya. Aku akan membawanya."

Setelah beberapa saat, dia kembali dari kamar tidur dan membawa laptop. Itu adalah tipe yang bagus.

"Nii-san, bisa aku cek Twitter dulu?"

"Y-yeah, aku tidak keberatan."

Dia membuka situs Twitter favoritnya. Dia memeriksa twitter seleb-net "Undying Cicada".

"Dia tidak menge-tweet sama sekali. Aku penasaran apakah Cicada-san baik-baik saja."

"Apa kau penggemar dari orang ini?"

"Apa Nii-san tahu Cicada-san juga?"

"Bukan, itu ..."

Dalam arti yang lebih luas, dapat dikatakan kita hidup di bawah atap yang sama ... Kemudian, Yuuki terus melanjutkan.

"Sejak Cicada-san tidak menge-tweet apapun dari awal minggu, aku mulai sedikit khawatir."

"Mengapa orang ini begitu terkenal?"

"Kau tahu, Cicada-san adalah pembuat pakaian. Tapi dia tidak hanya membuat pakaian untuk sembarang orang, dia terkenal karena membuat pakaian untuk orang-orang yang dia sukai, Kau tahu?"

"Mungkinkah Kau memiliki pakaian yang dibuat olehnya?"

"Y-ya. Ini adalah keberuntungan yang besar dan kehormatan untuk mendapatkannya. Bahkan, itu dikirim ke tempatku hanya dalam beberapa hari."

"Kenapa kau tidak memakainya?"

"Dengan kekuatan gadisku yang sekarang, aku masih belum bisa memakainya  ... tapi suatu saat nanti, aku ingin menjadi seorang gadis yang menawan dan memakainya."

Aku menemukan hubungan yang mengejutkan di tempat yang tak terduga. Namun, mengingat bagaimana Yuuki dan Selene saling terkait, lebih baik aku tidak merusaknya. Yuuki mungkin merasa senang bahwa orang yang dia kagumi adalah adiknya sendiri, dan Selene mungkin akan merasa malu. Tapi sekarang ayo kita ubah topiknya.

"Lalu, untuk melakukan hal itu, ayo kita kunjungi website celana dalam wanita."

"Yeah! Ayo lakukan terbaik Nii-san!"

Dengan menggunakan laptop-nya, aku mengetikkan kata  'celana dalam gadis' pada kotak pencarian dan menggunakan pencarian gambar. Hasilnya ialah sesuatu yang menakjubkan.

"Nii-san! Seberapa banyak kekuatan gadis yang diberikan pada bagian dada?"

"Cobalah untuk menyaring hal semacam itu dari otakmu."

"Kenapa pada celana dalam wanita ini tidak ada kain di kedua sisinya?"

"Sepertinya itu disebut C-string, itu dibuat begitu agar karakteristik pantyline tidak terlihat, mungkin akan terlihat cocok dengan yukata tapi ayo kita biarkan hal itu nanti."

"Celana dalam yang satu ini memiliki lubang di tengahnya ..." (TN: you know what I mean :’v)

"Lewat, lewat, lewat! Ayo kita cari yang selanjutnya!"

"Aku ingin tahu apakah tali bisa dihitung sebagai celana dalam?

"Mungkin ... tidak, sama sekali tidak."

"Ah! Yang ini terlihat lucu!"

Yuuki akhirnya menemukan standar 'lucu'-nya, di layar laptop terdapat gambar  celana dalam seorang gadis dari Pretty Girls Rangers Fruity.

"Yuuki. Itu sesuatu yang akan dipakai oleh anak SD."

"Be-Begitu ya. Ini sulit sekali."

Setelah itu, Yuuki dan aku mencari di beberapa website untuk sementara waktu dan akhirnya menemukan lingerie lucu untuk para gadis remaja. Setelah membeli beberapa pakaian, selesai sudah belanjaan hari ini. Setelah menutup laptop-nya Yuuki meregangkan tubuhnya.

"Terima kasih Nii-san. Aku merasa kekuatan gadisku akan meroket setinggi langit jika aku memakai ini. Sudah waktunya untuk makan malam, Nii-san pasti lapar, ‘kan?"

"Ah, yeah. Itu benar, aku merasa sangat lapar."

Makan malamnya terdiri dari makanan pendingin. Meski jika dia bisa memasak kekuatan gadisnya akan meningkat, tapi sepertinya Yuuki tidak ahli dalam memasak. Kami berdua memakan nasi goreng, hamburger mini dengan ayam goreng yang merupakan hidangan sempurna untuk kotak makan siang dan masakan sayuran dalam cangkir kecil.

Setelah itu, Yuuki menyiapkan air di kamar mandi.

"Apa kau ingin mandi bersamaku, Nii-san?"

"Jika kau menjadi laki-laki, aku mungkin akan setuju."

"Be-Begitu. Meski Aku merasa tidak keberatan………. Silahkan duluan, Nii-san."

"Lalu aku tidak akan menahan diri. Jangan mengintip, oke?"

"Tidak mungkin aku akan melakukan itu. Dasar Nii-san aneh."

Aku merasa lega melihat Yuuki tertawa. Tidak seperti tindakan aneh yang dilakukan Sayuri, aku berhasil dengan aman menyelesaikan mandi.

Setelah itu sampai waktunya berakhir, aku menghabiskannya dengan menonton TV bersama Yuuki. Saluran TV anime menyiarkan Pretty Girls Rangers Fruity. Rupanya itu adalah tayangan ulang.

"Ini mengejutkan sekali bahwa Nii-san menonton anime."

"Kau benci anime?"

"Tidak sama sekali, aku bahkan menyukainya. Aku cenderung bertingkah sedikit seperti Orange-chan yang ceria, tapi tipe idealku adalah seperti Grape-chan yang penuh pesona dewasa."

Untuk Yuuki, mungkin sebenarnya anime adalah bahan untuk membantu memoles kekuatan gadisnya. Walaupun itu untuk anak-anak.

Setelah kami selesai menonton satu episode, itu hampir jam 12 tengah malam.

"Nah sekarang, ini sudah waktunya."

"Apa Nii-san tidak akan menginap?"

"Bahkan jika itu ruangan dari calon adik perempuanku aku tidak bisa menginap. Aku akan kembali."

"Be-Begitu. Ini sangat disayangkan tapi mau gimana lagi."

Melihat senyum Yuuki saat dia mengantarku pergi dari pintu depan, hatiku hamper merasa sakit.

Aku ingin tahu apakah dia bisa memikirkan dirinya sebagai seorang gadis berkat pelatihan kekuatan gadis hari ini.

Kuharap aku mampu membantunya sebagai seorang kakak.




Sebelumnya    |    Selanjutnya



close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama