[WN] The Result when I Time Leaped Chapter 07 Bahasa Indonesia


Percakapan Rahasia Saat Jam Pelajaran

Ketika jam pelajaran sejarah dunia.
Saat para siswa mengisi ujian harian, Hiiragi-chan berjalan mengelilingi kelas untuk mengawasi para siswa yang sedang mengerjakan. Melihat dia berperilaku seperti ini, dia benar-benar terlihat seperti seorang guru. Yah, dia memang seorang guru, sih.
Ah… mata kami bertemu. Ekspresi wajahnya langsung tersipu.
Sensei.
Membuat reaksi lucu saat jam pelajaran rasanya tidak adil. Setelah menenangkan diriku.Lalu, Fujimoto, yang duduk di sebelahku, tiba-tiba memanggil namaku.
“Hoi, Sanada. Soal kelima, jawabannya apa cuk? ”
"Mana kutahu."
Aku baru saja ingin mengerjakannya dan terhenti di soal ujian itu. Lebih penting lagi, jangan tanya aku. Ini hanya ujian harian.
"Sanada-kun, tolong jangan berisik selama ujian."
Hiiragi-chan segera memberiku peringatan. Dia memiliki wajah guru yang tegas.
“Saat ini, status kita adalah guru dan murid, oke?”
Itulah yang tertulis di wajahnya. Orang yang melakukan sesuatu yang salah bukanlah diriku tapi si Fujimoto. Namun, karena Hiiragi-chan sangat imut, aku ingin dia menegurku lagi. Tidak ada banyak ketegangan karena ada ujian akhir, tapi semua orang di kelas serius mengerjakan ujian mereka masing-masing.
Dengan perlahan namun pasti, Hiiragi-chan bergerak mendekati tempat dudukku. Aku tidak bisa berkonsentrasi karena suara langkah kakinya. Ketika dia akan melewatiku, dia berjongkok dan mengambil sesuatu.
"Sanada-kun, penghapusmu."
Penghapus? Punyaku masih tergeletak di atas meja, bukannya itu milik Fujimoto? Saat aku mencoba mengatakan itu, Hiiragi-chan menaruh penghapus baru di mejaku. Dari penutupnya, selembar kertas kecil mencuat dari situ. Setelah menariknya keluar, aku membuka kertas yang terlipat dan membaca kata-kata yang tertulis di atasnya.
[Soal kelima, jawabannya adalah keluarga Hapsburg .]
Jawabannya ada di siituuuuuu !?
Orang yang menulis ini memberitahuku jawabannyaaaa?!
Apa yang sebenarnya terjadi sekaraaaaang!?
Apa mungkin karena Fujimoto menanyakan soal kelima dan aku bilang kalau aku tidak tahu jawabannya ...? Diam-diam, aku melirik Hiiragi-chan, yang juga menatapku dengan senyum malaikatnya. Untuk seseorang yang baru saja memasang wajah, “Saat ini, status kita adalah guru dan murid, oke,” seharusnya dia tidak boleh melakukan hal seperti ini.
Selain itu, cara dia melakukannya sangatlah cerdik ..... Membuat pengaturan dimana aku menjatuhkan penghapusku, lalu dia berpura-pura mengambilnya dan mengganti penghapus baru dengan catatan di dalamnya. Saling bertukar catatan selama kelas itu sangat lalai sekali! Apa dia tidak sadar diri selama pelajaran di kelas !?
Apa yang sebenarnya dia pikirkan?
...
Aku akan menulis balasan untuknya.
"Tadi kau bilang tidak tau jawabannya, tapi, kenapa kau sudah menyelesaikan soal kelima?"
Sambil mengintip jawabanku, Fujimoto menatapku dengan mata yang mengatakan kalau aku mengkhianatinya. Sorry, bro. Daripada hal sepele yang baru saja kau temukan, aku sudah lama mengkhianatmu karena mendapatkan pacar yang cantik. Menghiraukan tatapan keji dari penyendiri disebelahku, aku menulis balasan di kertas yang diberikan Hiiragi-chan padaku.
[Terima kasih banyak. Tes ini cukup sulit. Aku akan melakukan yang terbaik.]
Oke, sekarang. Bagaimana aku akan memberikan balasan ini padanya?
Saat ini, Hiiragi-chan tengah berdiri di depan papan tulis untuk mengawasi seluruh siswa. Berdiri selama ujian dan menyerahkannya secara langsung padanya tentu saja akan terasa aneh. Memberikannya kepada orang lain dan meminta mereka memberikannya, jelas juga bukan pilihan yang bagus. Jika itu masalahnya, dia harus kembali ke sini ...
Saat mata kami bertemu, Hiiragi-chan sepertinya ingin mengatakan, "Aku melakukan sesuatu yang luar biasa, bukan?" Jika sebagai seorang kekasih, maka aku tidak membantahnya, tapi ….... sebagai seorang guru, aku benar-benar penasaran dengan apa yang ada di kepalanya itu. Ah sial, ini sudah terlambat sekarang. Terlihat seperti dia menyadari sesuatu, dia mulai berkeliling lagi, mengintip perkembangan siswa, dan menuju ke arahku.
“Sensei. Ini bukan milikku. "
Aku mengembalikan penghapus yang di dalamnya berisi balasanku.
“Ah, benarkah? Maaf tentang itu. "
"Tidak masalah."
Melihat catatan di dalam penghapus, wajah Hiiragi-chan memerah.
“Eeeeeehhh. Mustahil, kamu benar-benar menulis balasan padaku. ”
Atau begitulah yang ingin dia katakan saat dia memegang kedua tangan di dadanya dan menatapku. Sepertinya aku membuat jantungnya berdetak kencang. Hiiragi-chan, Sensei, wajahmu! Kembalilah ke wajah ala gurumu tadi! Sepertinya dia merasa malu dengan ekspresinya sendiri saat dia menggelengkan kepalanya dan mengembalikan wajah gurunya.
Kemudian dia berjalan melewatiku. Setelah berjalan sedikit lebih jauh, dia mengintip catatan itu, berpikir bahwa dia sudah cukup jauh. Tapi kemudian, kecepatan berjalannya menjadi 10 kali lebih cepat.
Tsukatsukatsukatsukatsukatsukatsukatsuka.
Dia segera kembali ke meja guru. Cepat sekali! Bagaimana dia bisa berjalan secepat itu !? Setelah diam-diam mengkonfirmasi balasanku, seringai kecil muncul di wajahnya, kemudian dia bertanya pada semua murid di kelas.
"Ujian kali ini, apa itu terlalu sulit?"
Bukannya itu balasan yang aku tulis !!
Tingkat kesulitan itu hanya pendapat pribadiku. Para siswa teladan yang sudah selesai menjawab soal ujian itu menggelengkan kepala mereka.
"Kurasa itu tidak terlalu sulit?" jawab salah satu dari mulid teladan itu.
Aah, seperti yang kuduga, Fujimoto dan aku hanya belajar sedikit. Hiiragi-chan menggelengkan kepalanya.
“Tentu saja itu sulit! Kali ini. Mungkin."
Mencoba untuk menutupi bagaimana tidak pandainya diriku, rasanya kok jadi aneh begini!? 
Ah, hah. Para siswa teladan sedikit terkejut. Tentu saja mereka merasa kaget.
"Sepertinya ada banyak orang yang sudah selesai, jadi ini tentang ... baiklah sekarang ...?"
Hiiragi-chan menoleh ke arahku. Jelas, dia mencoba berbicara denganku. Guru ini, dia sangat buruk dalam menyembunyikannya! Karena setidaknya aku sudah menyelesaikna sebagian besar soal yang ada, aku berusaha tidak menatapnya saat aku mengangguk.
“Baiklah, sekarang sudah selesai. Ini sedikit melenceng dari jadwal tapi sekarang cepat kumpulkan lembar jawabannya. ”
Aku sudah menunggu sampai selesai. Sungguh menakjubkan betapa spesialnya perlakuan yang dia berikan kepadaku. Sepertinya dia ingin menyembunyikannya sendiri. Lembaran jawaban diberikan kepadaku dari belakang dan aku juga menambahkan lembar jawabanku ke dalam tumpukan itu sebelum memberikannya kepada siswa di depan.
“Hiiragi-chan sedikit kikuk dan imut, ‘kan?”
Fujimoto sepertinya sudah menyadari pesonanya saat dia melirik sekilas pada Hiiragi-chan.
"Ya. Dia sangat imut."
"Eh, kenapa kamu membuat wajah sombong?"
Setelah mendapatkan semua jawaban dari semua orang, Hiiragi-chan merapikannya.
"Ha-Hanya itu saja untuk hari ini ... Si-sisa waktu yang tersisa akan jadi belajar sendiri ..."
Hiiragi-chan, yang wajahnya merah padam, mengambil buku pelajaran dan buku kehadiran, lalu meninggalkan ruang kelas. Masih ada 20 menit tersisa di kelas.
... Apa dia mendengar percakapanku dengan Fujimoto?

Saat istirahat makan siang di hari yang sama.
"Lain kali jangan mengatakan hal licik seperti itu selama pelajaran, oke?"
Aku ditegur oleh Hiiragi-chan, yang wajahnya memerah hanya dengan memikirkannya. Melihat reaksinya yang sangat lucu, jadi kupikir aku ingin dia memarahiku lagi mulai sekarang.

close

6 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Lama banget anjay update nya :3 tapi thanks ya udh up

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklum, baru selesai urusan di Isekai, jadi agak telat~

      Hapus
  2. mantaaaap abis min, makasih dah up

    BalasHapus
  3. Izin seruput minn...😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo seruput, jangan lupa hidangan pendampingnya~

      Hapus
Lebih baru Lebih lama