The Result when I Time Leaped Chapter 47 Bahasa Indonesia




Diskusi Bagian 2

Kami berdua tiba di apartemen Hiiragi-chan dan memasuki ruangannya.
"Seperti biasa, tempat Haru-chan selalu bersih."
“Karena aku ini perempuan, tentu saja harus bersih. Kudengar kalau kamarmu sangat berantakan seperti biasa, Natsumi. "
"Mana ada! Cuma sedikit berantakan, kok. ”
Aku mendengarkan pembicaraan antara dua saudari sembari tersenyum. Lalu, Hiiragi-chan memberiku secangkir kopi, dan Natsumi-chan secangkir teh.
Natsumi-chan menatap dengan cermat gerakan Hiiragi-chan. Hmmm ... Aku tidak meragukannya, aku merasa bahwa kita mungkin sudah ketahuan.
“Aku dengar kalau Natsumi-chan ingin bertemu denganku ...?" (Seiji)
“Ya, ya, itu benar. Aku lupa karena apa yang terjadi sebelumnya. ” (Natsumi)
Kasus dengan kucing liar tadi?
“Sejauh yang aku tahu, satu-satunya cowok yang dekat dengan Haru-chan cuma kamu, jadi aku merasa penasaran kamu ini tipe orang seperti apa." (Natsumi)
“Eeehh? Itu tidak benar, kok." (Hiiragi)
Natsumi-chan menggelengkan kepalanya atas penolakan Hiiragi-chan.
"Itu benar. Maksudku, ini adalah pertama kalinya kamu dekat dengan seorang cowok dan repot-repot untuk memberitahuku. Aku sangat penasaran tentang siapa Ia. ”
Benarkah?, ucap Hiiragi-chan sambil memiringkan kepalanya.
Aku sekali lagi memberi tahu Natsumi-chan tentang alasan pertemuanku dengan Hiiragi-chan.
“Sejak  saat itu, aku selalu menyapa beliau setiap kali bertemu di sekolah ... Lalu, Hiiragi-sensei kemudian menjadi penasihat klub tempat aku bergabung, dan Cuma itu saja. "
Natsumi-chan meletakkan piring tatakan di atas pangkuannya, lalu menyesap tehnya. Mungkin karena dia murid dari sekolah para Ojou-sama, caranya meminum the terlihat lebih elegan. Apa disana mereka diajari sopan santun di kelas? Orangnya sendiri sepertinya agak kurang sopan.
“Haru-chan, kamu jadi penasihat klub?"
“Betul. Bukankah itu luar biasa? ”
“Palingan cuma klub tanpa motivasi dan di mana setengah dari anggotanya pada pulang, ‘kan?”
““…..…””
Karena tebakannya tepat sasaran, Hiiragi-chan dan aku menjadi diam. Sekarang aku memikirkannya, belakangan ini, kami tidak melakukan apa-apa yang benar-benar tampak seperti kegiatan klub ...
Kami hanya mengobrol dan bermain gim, dan jika Hiiragi-chan datang, kami mendengarkan keluhannya tentang pekerjaan ... itu saja. Itu tak ada bedanya dengan klub langsung pulang ke rumah.
“Jadi tebakanku benar ya? Haru-chan di sekolah, dia itu tipe guru seperti apa? ”
Moouuuuu, hentikan ... tidak apa-apa, tidak masalah!"
“Aku cuma penasaran."
... Dulu, saat aku kelas 3 SMA, wawancara semacam ini adalah sesuatu yang pernah aku lihat sebelumnya.
"Hiiragi-sensei cukup ceria dan energik, dan beliau adalah guru baik yang disukai semua orang."
“Aku tidak mau mendengar ucapan manis yang mirip seperti penjilat. Apa yang kamu pikirkan tentang dia? Aku cuma ingin tahu itu."
Hiiragi-chan menatapku.
Wajahnya yang bersemangat seakan-akan mengatakan, “Aku ingin tahu! Apa yang kamu pikirkan? aku ingin mendengarnya juga! "
Aku harus bilang gimana?
Jika aku mengatakan yang sebenarnya, hubunganku dengan Hiiragi-chan akan terbongkar. Namun, jika aku mencoba mengatakan sesuatu yang palsu, Natsumi-chan yang anehnya peka dan pintar takkan mau menerimanya.
“Sejauh yang aku tahu, ada kalanya beliau bertingkah cukup ceroboh, tapi setidaknya dia sudah melakukan yang terbaik .......Alhasil, aku tak berpikir ada orang lain yang melihatnya, karena jika mereka melihatnya, dia mungkin akan merasa lebih dekat, atau sesuatu seperti karakter yang lebih dicintai? Beliau adalah tipe guru seperti itu. ”
Hiiragi-chan sudah berkaca-kaca dan sangat tersentuh sampai-sampai dia akan menangis.
“Haru-chan, kenapa kamu menangis?"
“Aku tidak menangis kok......hiks…."
Hiiragi-chan menutupi matanya usai menerima saputangan dari Natsumi-chan.
"... Kamu benar-benar perhatian dengannya."
"Begitulah pandanganku terhadap Hiiragi-sensei, tapi aku tidak tahu bagaimana pendapat orang lain."
Natsumi-chan mengembalikan tatakan piring dan cangkir ke atas meja, lalu dia menatapku langsung. Dia mengatur kakinya dengan benar ke arah kanan saat dia meletakkan tangannya di pangkuannya dengan cara yang elegan.
... A-ada apa ini? Dia benar-benar menatapku. Baik cara dia duduk dan postur tubuhnya sangatlah sopan dan bergaya
"Sebelumnya, saat kita makan okonomiyaki, aku sempat kepikiran, dan sekarang bisa mengkonfirmasi langsung kalau—"
Dag-dig-dug.
Ap-Apa yang ingin dia coba konfirmasi ...?
“Haru-chan sebenarnya menyukaimu."
“Funya!? Kamu ini ngomong apaan sih, Natsumiiiiiii! ”
Hiiragi-chan mulai mengguncang bahu Natsumi-chan dengan sekuat tenaga.
"Sei — Seiji-kun jadi terkejut, ‘kan!?"
"Jadi kamu tidak akan menyangkalnya sama sekali."
"Iiiihhhh …....."
Yah, dugaannya memang benar ... sepertinya, si adik lebih jago daripada kakak perempuan dalam menyusun strategi dan berargumen.
“Terakhir kali aku sedikit kacau dan tidak yakin, tapi aku cuma ingin tahu orang seperti apa yang disukai Haru-chan. Itu sebabnya aku memanggilmu ke sini hari ini. "
“Bu-Bukannya aku menyukainya atau semacamnya! Jangan salah paham, ya. ”
Ngibulnya ketauan banget!? Itu sama seperti seorang Tsundere yang bilang "Aku suka kamu"! Semakin dia berusaha menyembunyikannya, semakin menjadi jelas. Situasi macam apa ini?
“Da-Dasar, Natsumi-chan ...."
Hiiragi-chan terus menatapku. Jangan memandangiku sambil malu-malu begitu. Jika kau melakukannya, itu akan jadi keliatan lebih jelas.
“Kamu juga ........tidak berprasangka buruk pada Haru-chan, ‘kan?"
“Ya, memang."
“Aku akan terus mengatakan ini, tapi ini pertama kalinya aku melihatnya seperti ini. Menjadi sangat senang saat ada kamu, dan segera menjadi sedih begitu kamu pergi. Ketika aku bertanya mengenai dirimu, Dia memberitahuku dengan perasaan bangga ...…. oleh karena itu, mungkin, Dia menyukaimu."
Mo-Mooouuu, sudah cukuuuuuuuuuuppppp."
Sembari wajahnya memerah, Hiiragi-chan memukul Natsumi-chan dengan bantal.
"Ei!"
“Ah!”
Bantal itu langsung dicuri dari Hiiragi-chan.
“Diamlah. Aku sedang berbicara sekarang. "
“… iya."
Martabat kakak perempuan sangat lemah!!
Tapi, Natsumi-chan ingin mengatakan sesuatu. Apa dia akan menyangkal perasaan Hiiragi-chan, atau dia akan mendukungnya?
“Aku cukup khawatir tentang Haru-chan. Aku bahkan tak melihat ada pria yang dekat dengannya, padahal dia sudah berumur 24. ”
“Umurku masih baik-baik saja."
Hiiragi-chan, yang mencoba mencuri bantal kembali, gagal melakukannya.
“Muuu ..."
“Usai bertemu denganmu hari ini, aku bisa melihat kalau kamu cukup tenang meski umurmu masih muda. Aku merasa kalau aku bisa menyerahkan Haru-chan kepadamu. Jika kamu adalah pria yang aneh, aku akan menghentikannya ... ”
Ya tentu saja.
Natsumi-chan, setelah selesai mengevaluasiku, mendorong Hiiragi-chan ke arahku, meskipun dia sangat peduli padanya.
"Apa kau tak keberatan?"
"Jika kamu tak masalah dengan itu, maka, ya, aku tak keberatan."
"Tapi, aku ‘kan cuma anak kelas 2 SMA."
"Bukannya sudah kubilang tadi? Jika itu adalah seseorang yang bisa aku andalkan, maka aku akan mendukung cinta Haru-chan. Apakah masalah usia harus dipermasalahkan ketika dua insan sedang jatuh cinta? "
Di sampingnya, Hiiragi-chan mengangguk-angguk, bertingkah seolah-olah ahli dibidangnya.
Kami ini sedang membicarakanmu, tahu?
Seperti yang kuduga, Natsumi-chan tidak memandang orang dari statsunya. Ketimbang memandangku sebagai siswa SMA, dan Hiiragi-chan sebagai guru, dia lebih memandang Sanada Seiji dan Hiragi Haruka sebagai manusia. Sungguh, dia memang gadis yang baik.
Sekarang……..waktunya menjalankan rencana B.
“Jika hubungan kita sudah terbongkar, atau dia sendiri yang berusaha mengetahuinya, maka kita akan memberitahu hubungan kita.”
"Yeah. Baik. Jika itu Natsumi, kupikir dia akan menerimanya jika kita menjelaskannya. Bila hal itu terjadi, kurasa akan baik-baik saja ”
Itulah rencana B. Itu adalah salah satu rencana yang kami rancang sebelum pertemuan ini. Usai mmemberi kode mata dengan Hiiragi-chan, aku mengangguk.
“Haru-chan, jarang-jarang ada kesempatan seperti ini, jadi kamu harus mengatakannya! Aku sudah membuat kesempatan untukmu. Lagipula, aku tak merasa kalau Dorobo-kun itu orang jahat, jadi— ”
"Ummm, Natsum—"
Sebelum Hiiragi-chan bisa mengatakan sesuatu, aku berbicara terlebih dulu.
"Natsumi-chan, sebernarnya, Aku dan Sensei sudah jadian."
“Eh?”
Terkejut, Natsumi-chan menatap Hiiragi-chan seolah-olah meminta konfirmasi.
“Ya. Itu benar."
Ujar Hiiragi-chan sembari duduk di sampingku. Mata Natsumi-chan melebar.
“Eh? Se-Sejak kapan? ”
“Sejak pertengahan April kemarin. Kurasa sudah lebih dari tiga bulan. ”
“Lalu, pembicaraan tentang pencurian tempo hari ...”
“Maaf. Itu cuma sesuatu yang dibuat-buat.”
“ Apaaaaaaaa... kenapa kalian tidak memberitahuku .....”
"Kami pikir, kamu mungkin akan menentangnya, jadi rasanya sulit untuk memberitahumu ….... Tapi kali ini, Seiji-kun bilang kalau keadaannya terlihat baik-baik saja, maka kita harus terbuka tentang hal itu."
Air mata mulai mengalir dari Natsumi-chan.
“Mana mungkin aku akan menentangnya ... malah Aku akan mendukung kalian ... jangan menyembunyikannya ... itu malah membuatnya lebih buruk."
Hiiragi-chan sekali lagi meminta maaf kepada Natsumi-chan sebelum memeluknya dan menepuk kepalanya untuk menenangkan tangisan Natsumi-chan.
“Bukan cuma saat itu, aku sudah memikirkannya ratusan kali. Hari ini juga, kamu tidak membawa teh, melainkan kopi, menyajikannya tanpa susu atau gula, benar-benar kopi hitam, namun Dorobo-kun tidak mengeluh sedikitpun... lebih memilih kopi daripada teh, apalagi kopi hitam ... Kamu mengenal seseorang seperti itu Haru-chan, pikirku ... Tapi, jika itu adalah seseorang yang sangat dekat denganmu, Haru-chan akan memberi tahuku ... jadi aku terus penasaran tentang itu. "
Seperti yang kuduga, dia adalah detektif yang hebat ... Tapi, untungnya dia mendukung hubunganku dengan Hiiragi-chan.
“Syukurlah…! Haru-chan, aku benar-benar bersyukur. Se — lamat ... "
Dengan wajah penuh air mata dan kata yang terpatah-patah, Natsumi-chan memberkati kami.
“Terima kasih ...! Natsumi, unsuk menzukung kita, terima kasih ... "
Hiiragi-chan pula! Dia juga ikut menangis!! Mengapa orang yang menerima dukungan malah menangis lebih keras?
Dengan pertemuan ini, hubunganku dengan Hiiragi-chan sudah terungkap kepada adik perempuannya, Natsumi.



close

3 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama