The Result when I Time Leaped Chapter 56



Festival Musim Panas Bagian 1

Pada akhir pekan minggu ketiga di bulan Juli, ada festival musim panas yang diadakan setiap tahun di kota sebelah. Hiiragi-chan sangat bersemangat untuk pergi, dan dengan logika nyelenehnya, karena itu adalah kota sebelah jadi aman, dia mendesakku untuk pergi.
“Aku ingin pergi……”
“Jika cuma kembang api, kita bisa melihatnya dari sini ... Apa kau tidak memikirkan kemungkinan kalau hubungan kita bakal ketahuan——"
“………”
Hiiragi-chan langsung depresi berat.
Jika ada jaminan kalau kita takkan melihat siapa pun yang kita kenal, bahkan aku sendiri ingin pergi. Walau itu cuma kota sebelah, skala festival musim panas cukup besar. Pasti ada banyak pengunjung dari dalam dan luar prefektur. Secara alami, peluang bertemu kenalan dari SMA atau SMP cukup tinggi. Tak perlu dikatakan, kemungkinan kita ketahuan juga cukup tinggi.
“Aku akan memakai yukata …...”
… Aku ingin melihatnya.
“Tapi, jika Seiji-kun tidak ingin pergi ... jadi apa boleh buat ...”
“Tidak, bukannya aku tidak ingin pergi …... Aku mengerti kegembiraan Haruka-san karena ingin pergi ...”
“Kalau begitu, ayo pergi?”
Karena itu, kami akhirnya pergi ke festival musim panas di kota sebelah Sabtu depan.

uuuu

Kami berjalan menuju tempat diadakannya festival. Karan, koron, suara geta Hiiragi-chan terdengar1. Rambut yang biasanya dikuncir, sekarang tergerai di punggungnya, dan lehernya yang putih nan mulus bisa terlihat. Hiasan bunga di rambutnya juga terlihat sangat cocok untuknya.
“Bagaimana dengan yukataku?.”
“Ya. Terlihat imut.”
“Be-Benarkah?”
Ekspresinya langsung sumringah penuh kebahagiaan saat dia memberi aura kalau dia ingin lebih banyak pujian.
“Aku pikir warna biru muda memancarkan perasaan ceria dan sangat cocok untukmu, Haruka-san."
“Eheheh. Terima kasih ♪”
Yukata memang salah satu alasannya, tapi dalam tingkat kesempurnaan keseluruhan cukup tinggi. Sekilas, atmosfir gambaran "Hiiragi-sensei" tidak terpancar, jadi mungkin tidak perlu menyamar lagi. Namun, untuk berjaga-jaga, aku mengenakan topi. Lagipula ada banyak orang yang datang, dan jika kita sudah sejauh ini, kita seharusnya tidak bisa ketahuan semudah itu.
Ketika kami semakin dekat ke tempat festival, orang-orang yang pergi ke festival bisa terlihat di mana-mana. Ada banyak pasangan, dan mereka semua terlihat saling bergandengan tangan. Melihat itu, Hiiragi-chan dengan santainya menyentuh bagian belakang tanganku. Dia memberi kode kalau dia ingin berpegangan tangan juga. Melihat sosok cantiknya yang dibalut yukata, Hiiragi-chan menjadi pusat perhatian dari cowok-cowok lain. Jika ada seorang cowok yang berpegangan tangan dengannya dalam situasi ini, rasanya pasti akan menonjol.
Muuu…..”
Karena aku tidak membalas kodenya, wajah Hiiragi-chan langsung cemberut.
“Ah. Tunggu sebentar.”
Kalau dipikir-pikir, setiap tahun, pasti ada kios yang menjual topeng.
Sekarang masih sore, jadi area di mana kios-kios berjejeran masih sepi. Seharusnya pasti ada di sekitar sana ... Itu dia.
Saat aku sampai di kios yang dituju, ada topeng Power Rangers, topeng dari tokoh-tokoh berbagai anime yang berorientasi untuk anak-anak, dan masih ada banyak topeng lainnya. Setelah membeli topeng, aku kembali ke tempat Hiiragi-chan.
“Pakai ini. Dengan begini seharusnya tidak ada yang tahu identitas asli kita. ”
“Seiji-kun, mungkinkah kamu ini jenius ...?”
"Sekarang kita bisa bergandengan tangan."
“Yay ♪”
Hiiragi-chan langsung memakai topengnya.
Badut hyotoko2 muncul di hadapanku.
Bufufufu.
Ga-Gawat ……. aku pikir memilih topeng yang cukup polos ... tapi malah menjadi ngakak begini …...
“Sekarang, kita bisa berjalan sambil bergandengan tangan, ‘kan?”
Ucap Badut itu dengan gembira.
“Gu-hahahaha, ya-ya ...”
“Apanya yang lucu sih?”
He-Hentikan …... badut yang berbicara dengan suara Hiiragi-chan rasanya jadi……..
Buhahaha, karena daritadi aku tertawa terus, badut itu menyadari ada yang tidak beres, dan melepas topengnya untuk memastikan ada apa. Kemudian, dia memakainya kembali.
“Apa-apaan ini!? Apa kamu tidak bisa memilih sesuatu yang lebih imut !? ”
“Cu-Cuma itu ... fuhahahaha ... yang paling normal dari semuanya ..."
“Bukannya kamu malah tertawa terbahak-bahak!? Topeng badut memang dimaksudkan untuk menjadi lucu! Apa sih yang kamu pikirkan, Seiji-kun !? ”
Si Badut, sangat marah! Buhahahaha.
“Tu…., sungguh, hentikan itu. Pe-perutku jadi sakit, fuhahahahahaha. ”
“Jangan ketawa terus, bukannya kamu sendiri yang beli topeng ini!?”
Aku menginjak ranjau darat, dan badut itu semakin marah.
“Kalau begitu aku akan membeli yang lain. Jadi sampai saat itu, kau harus tahan dengan memakai ini, oke?.”
Sungguh badut yang baik hati.
“Ayo ... berpegangan tangan?”
Si badut itu agak malu. In-Ini gawat, jika aku tertawa lagi, mood si badut akan memburuk ...
Tapi, rasanya sangat lucu sekali. Aku harus gimana? Setelah memaksakan diri, kami berpegangan tangan saat Hiiragi-chan dan aku pergi ke tempat acara. Acara utama seharusnya diadakan di kuil, tetapi kebanyakan orang menganggap kalau kembang api adalah pertunjukkan utamanya, jadi sampai saat itu, orang-orang yang datang masih sedikit.
Begitu kami sampai di kios tempat aku membeli topeng, Hiiragi-chan langsung membeli topeng yang berbeda. Dia membeli topeng Power Ranger Red. Setelah menyerahkanku topeng badutnya, Hiiragi-chan memakai topeng Power Ranger Red, dan menghadapku.
“… Bagaimana penampilanku?”
“Ya, kelihatan normal.”
“Yosh..... atau lebih tepatnya, tujuan dari membeli ini bukan untuk membuatmu tertawa, oke !?”
Aku akhirnya memakai topeng badut, dan sampai kembang api mulai, kami memutuskan untuk bermain-main di kios-kios yang ada. Kami membeli beberapa yakisoba, dan di anak tangga terdekat, kami berdua berbagi dan memakannya bersama.
“Seiji-kun, ayo buka mulutmu aaaaaahn.”
“Tunggu sebentar.”
Aku menggeser topengku sedikit ke samping saat dia menyuapi mulutku. Karena aku tidak bisa melihat dengan posisi topengku seperti ini, aku tahu sebelumnya bahwa melakukan ini adalah yang terbaik.
“Kali ini, giliranku. Aku sudah siap.”
“Aaahn."
Kali ini, aku yang menyuapinya.
Topeng ini sangat merepotkan, tapi kami harus tetap menggunakannya, karena kami tak pernah tahu kapan seseorang melihat kami.
“Ayo kita lihat kios selanjutnya!”
“Kamu cukup bersemangat ya, Haruka-san."
“Tentu saja, setelah kamu menjadi dewasa, jarang-jarang bisa melepas kepenatan seperti ini. Itu sebabnya aku jadi begini.”
Ujar Hiiragi-chan sembari memakai topeng Power Ranger Red. Walalu itu pernyataan yang serius, tapi hal tersebut sama sekali tidak masuk kepalaku.
Sambil berpegangan tangan, aku berjalan melewati kerumunan yang secara bertahap semakin ramai dan ditarik oleh Hiiragi-chan.
“Seiji-kun, itu! Itu! Ayo main menyendok ikan emas! Gimana?”
Permainan menyendok ikan mas, walau kau memelihara ikan masnya, hewan itu hanya bisa hidup selama sekitar satu minggu sebelum mati …... Dan meski kau tidak mendapatkan seekor pun, si penjual biasanya memberimu beberapa sebagai layanan ...
Dia menyeretku ke depan kios.
“Fuwaah ... ada banyak ikan kecil ...”
“Ikan kecil ... yah, namanya juga menyendok ikan emas.”
“Ikan yang merah, dan yang hitam, apa itu juga termasuk ikan emas?”
“Eh?”
“Eh? Apa?"
Power Ranger Red benar-benar melongo.
“Kau tahu, Red-san. Yang namanya ikan emas bukan berarti mereka harus berwarna emas, loh? ”
“...... Ak-Aku juga tahu itu kok.”
Bohong.
Hmm? Jangan-jangan ...  dia belum pernah melihat ikan emas? Seharusnya pas masih kecil dulu, setidaknya kau pernah melihatnya sekali, ‘kan?.
“Ojii-san, Tolong, satu percobaan.”
Hiiragi-chan membayar uang dan menerima tiga sendok.
“Kena!”
Byuurr.
“Sekarang!”
Basha.
“Dan ini serangan terakir!”
Basha.
Semuanya gagal.
“Ugugugu ... Aku bahkan tidak bisa dapat seekor pun ....... Kertasnya sobek. Oji-san, kurasa ada yang rusak!”
“Memang begini permainannya!”
Apa sebelumnya dia belum pernah memainkannya ...?
Di sebelahnya, aku mulai dengan sendokku sendiri. Jiiiiiii, aku bisa merasakan tatapan tajam Red-san.
Suu, aku mengayunkan sendok dari samping, mencoba menggunakan bagian yang paling dekat dengan tepi kolam untuk mengaitkan sesuatu.
“Baiklah.”
Satu persatu ikan emas mulai memasuki wadah.
“Luar biasa! Seiji-kun, kamu luar biasa !! ”
Dia bertepuk tangan karena kagum akan aksiku.
“Aku tidak hebat kok, tapi setidaknya aku bisa melakukan ini.”
Mou, kalau sudah begini, saatnya menggunakan kekuatanku sebagai orang dewasa—"
“Apa yang kau pikirkan saat mengenakan topeng Power Ranger Red?"
Red-san mengeluarkan uang 5.000 yen dari dompetnya.
“Dengan ini, semua jaring yang mudah rusak, tolong berikan semuanya padaku!”
“Oi, Hentikan! Masih ada anak kecil yang mau main.”
“Jika aku punya cukup uang untuk mencocokkan prediksi penjualan hari ini, bahkan Oji-san pun setuju—"
“Jangan bicara tentang uang di depan kios orang!”
Hiiragi-chan dengan menyedihkan menerima tiga ikan emasnya, dan kami meninggalkan kios. Ngomong-ngomong, ikan emas yang aku dapat semuanya dilepaskan kembali ke kolam.
“Itu lebih sulit dari yang kubayangkan ...”
“Lagipula ada sedikit trik untuk permainan itu”
Kami berjalan ke tempat di mana tidak ada orang dan menemukan tangga kuil untuk duduk.
“Aku tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Jadi, aku akhirnya sedikit bersemangat. ”
“Aku sudah menduga kalau itulah yang terjadi."
Beberapa saat kemudian, matahari tenggelam di ufuk barat, dan daerah itu menjadi benar-benar gelap tanpa lampu. Rasanya cukup gelap, sampai dititik dimana melepas topeng pun tak masalah karena tidak ada yang bisa mleihat wajah kita berdua. Setelah melepas topeng, tangannya mengelus kepalalku.
“Tahun depan, Ayo kita ke sini lagi.”
“Ya. Tentu saja.”
Sembari mendengar suara-suara festival yang jauh, kami berdua berciuman di bawah cahaya redup.



Catatan TL:
1.      Geta adalah sandal tradisional yang terbuat dari kayu. Mereka terlihat seperti ini:











2.     Well, bentuk topengnya  seperti ini:

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama