The Result when I Time Leaped Chapter 59



Kolam Renang Bagian 1

“Natsumi pengen tahu apa kamu ingin jalan-jalan atau tidak. Kita bertiga tentunya.”
Hiiragi-chan mengusulkan ajakan semacam itu.
Nampaknya adik perempuannya, Natsumi-chan, bertanya bagaimana keadaan kami. Hiiragi-chan berasumsi kalau ini kesempatan yang bagus untuk Natsumi-chan dan diriku untuk mengenal lebih dekat, dan akhirnya berakhir seperti ini.
Besok sudah mulai liburan musim panas, jadi masih ada banyak waktu dan tempat untuk bersenang-senang. Begitu aku setuju dengan ajakannya, kedua saudari sudah memutuskan tempat mana yang akan kami tuju. Kami hendak pergi ke kolam renang.
Ketika aku bersepeda menuju apartemen Hiiragi-chan di bawah pancaran terik matahari, Natsumi-chan sudah ada di sana, melambaikan tangannya padaku. Aku menyapanya balik dan masuk ke mobil Hiiragi-chan.
Tujuan kami adalah fasilitas rekreasi water park yang baru dibangun setahun lalu. Ada berbagai macam kolam, misalnya saja kolam arus buatan dan seluncuran air yang tinggi, sehingga orang dewasa dan anak-anak dapat menikmatinya. Atau setidaknya, itulah yang dikatakan iklan.
“Baru pertama kali aku pergi ke tempat seperti ini, jadi aku sedikit gugup.”
“Se-Sebenarnya, aku juga sama ...”
Hei, hei, kalian berdua. Apa yang kalian takutkan? Itu cuma kolam biasa kok. Hmm? Sekarang mereka mengungkitnya , aku juga sama, baru pertama kali datang ke tempat ini. A-Aku jadi ikutan gugup ...
Daripada kolam, aku menantikan baju renang Hiiragi-chan. Walau body Natsumi-chan agak kalah dari Hiiragi-chan, tubuh mungilnya masih memiliki daya tariknya tersendiri. Entah bagaimana, Dewi di tepi kolam renang yang bermain-main dengan seorang gadis kota masuk ke imajinasiku.
Mungkin karena bukan akhir pekan, pengunjung yang datang masih belum banyak. Untuk musim liburan sih, bisa dibilang cukup sepi. Aku selesai berganti pakaian, dan menunggu di tepi kolam renang untuk kedua saudari itu.
Kolamnya terlihat lebih besar daripada yang aku kira. Sampai pada titik di mana tampaknya jika ada banyak pengunjung, mungkin akan ada banyak anak yang hilang.
“Lihat, Natsumi, lihat. Punggung Seiji-kun. Bukankah itu terlihat kekar dan indah?”
“Haru-chan, apa kamu punya fetish seperti itu ...?”
“Eng-Enggak kok.”
Mereka berdua datang mendekatiku.
Hiiragi-chan mengenakan bikini putih yang dihiasi dengan pita sederhana. Kira-kira sekitar D-cup ... ta-tapi, itu benar-benar be-besar ya ... Apa aku melihatnya seperti itu karena dia memakai pakaian renang ...? Sa-Saat dia berjalan, “benda itu” bergetar dan bergoyang bagaikan puding. Aku tak bisa bilang apa itu, sih. Apa itu? Apa itu sebuah senjata? Dia membawa senjata biologis yang cukup menakutkan.
Tali yang ada di pinggangnya membangkitkan nafsu untuk menariknya. Jika aku melihatnya pakaian renang ini di dalam kamarnya, maka aku pasti akan menariknya ... Entah bagaimana aku punya keyakinan akan hal itu. Leher yang seksi, dan sedikit daging di perutnya itu, terlihat sangat erotis ...
“Bagaimana penampilanku…?”
“Ya, itu benar-benar cocok untuk Haruka-san. Terlihat bagus.”
“Yay ♪”
Hiiragi-chan mengekspresikan kebahagiaannya dengan melompat-lompat.
Boing boing, “mereka” bergoyang sekali lagi.
Un-Untung saja hari ini tidak banyak orang. Jika tidak, dia mungkin akan dirayu oleh cowok menyeramkan.
“Oke, oke, jangan mesra-mesraan terus. Aku juga ada di sini, loh? ”
Natsumi-chan mengatakan itu dengan nada menggoda.
Baju renang Natsumi-chan adalah tipe dua potong. Garis-garis berpola di atasnya sangat cocok dengannya.
Natsumi-chan menatap ke arahku.
“Ap-Apa?”
“Haru-chan bilang kalau Dorobo-kun punya bentuk badan yang bagus ... Aku hanya berpikir kalau itu benar ...”
“Na-Natsumi.”
Karena panik, Hiiragi-chan mengangkat jari telunjuknya dan memberi kode, ssssssttt.
Hiiragi-chan, punya fetish badan. Hhmmm akan kuingat itu.
Untungnya ini adalah tubuh di masa SMA-ku. Tubuhku di masa sebelum melompati waktu, kurang olahraga dan perawatan yang tepat, sehingga menjadi lembek dan kaku.
“Di sana. Kolam yang itu sepertinya kolam arus buatan, ayo pergi ke sana! ”
“Tunggu, Natsumi. Pertama-tama, Kamu harus melakukan pemanasan dulu.”
Hiiragi-chan mengatakan sesuatu seperti seorang guru. Ah, dia memang guru, sih.
“Enggak apa-apa ‘kaaaaaan. Lagipula, kita tidak berenang dengan serius. ”
Ya, aku setuju dengan Natsumi-chan. Tapi, Hiiragi-chan berkata, “Kamu harus melakukannya dengan benar!” Jadi setelah melakukan beberapa pemanasan sederhana, kami melompat ke kolam berbentuk donat.
“Rasanya segar banget!”
Natsumi-chan, yang mengeluarkan wajahnya dari air, menggelengkan kepalanya seperti anjing.
“Uwah. Aku agak meremehkannya. Kupikir rasanya seperti kolam sekolah! Tidak dingin, juga tidak panas. Ini suhu yang pas!”
“Ya, terima kasih atas komentarnya.”
Melihat dia menikmati dirinya sendiri, Natsumi-chan mulai berenang santai dengan arus.
Tunggu, ini bukan kolam di mana kau seharusnya berenang ... Hmm, ngomong-ngomong, di mana Dewiku ...?
Dia memegangi pegangan tangan di tepi kolam dan perlahan-lahan membenamkan dirinya ke dalam air. Gerakannya lambat seperti wanita tua.
“Tu-tunggu aku. A-aku akan segera ke sana. ”
Ah. Itu benar, Hiiragi-chan tidak bisa berenang.
Bergerak mendekat padanya, aku mengulurkan tanganku. Tidak bisa berenang berarti berada di air saja sudah pasti menakutkan.
"Pegang tanganku."
"Ah, ya ... "
Aku memegangi Hiiragi-chan saat dia menceburkan dirinya semakin. Seperti biasa, tubuhnya terasa lembut dan bersamaan dengan perasaan yang luar biasa saat dipegang. Orang itu sendiri berpegangan erat pada lenganku seolah dia takkan pernah melepaskannyya apa pun yang terjadi. Sepertinya dia menganggap ini sebagai mempertaruhkan nyawanya. Itu sih tak masalah, tapi perasaan lembut payudaranya ... lenganku ...! Untung saja kita di dalam kolam ...
“Apa kau baik-baik saja, Haruka-san? Kau bisa menapakkan kaki di bagian bawah dan berjalan pelan.”
“Be-Benarkah ...? Ja-Jangan dilepas, ya? ”
Hiiragi-chan gemetar ketakutan seolah-olah dia adalah hewan kecil yang ditargetkan oleh elang.
Jika dia tidak bisa berenang, mengapa dia memutuskan untuk pergi ke kolam renang?
Cuma berkeliling di sekitar kolam seperti ini saja masih menyenangkan. Itu mungkin karena aku berjalan sambil memegang tangan pacarku yang imut.
Aku tidak bisa mengeluh tentang para normies sekarang ... Sebaliknya, inilah yang orang normal alami ketika mereka berubah menjadi orang dewasa ...
——Ini tidak adil!!
“Apa Natsumi-chan yang meminta untuk pergi ke kolam renang?"
“Bukan, itu aku.”
“Eh. Kenapa?”
“Eehhhh ....? Apa kamu sudah lupa?”
“Apa? Apa aku mengatakan sesuatu?”
“Ingat saat kamu ada pelajaran renang? aku bilang padamu kalau aku akan membeli baju renang yang bagus dan menunjukkannya kepadamu."
Aaah, sekarang dia mengungkitnya, aku ingat itu sekarang.
“Ah, wajah itu menunjukkan kalau kamu lupa tentang itu, ‘kan?”
Artinya, dia sengaja memutuskan untuk pergi ke kolam, Walau dia tahu kalau dia bisa berenang, Cuma untuk menunjukkan baju renangnya kepadaku. Dia bisa saja menunjukkannya di apartemennya, seperti peragaan busana kecil.
"Puhah," Natsumi-chan tiba-tiba muncul di dekat kita, dari sisi berlawanan dari tempat Hiiragi-chan berada.
“Haru-chan, suuuuper menantikan ini, loh? Dia berusaha keras memlilih baju renang yang bisa memuaskanmu. ”
“Nyah, Natsumi!”
Sambil tertawa, Natsumi-chan kembali menyelam ke dalam air.
Ada apa dengannya? Apa dia anggota ras Aquaman?
“Mou ..."
“Jadi kau menantikannya?”
Hiiragi-chan, yang perasaan batinnya sekarang terekspos, wajahnya langsung merah pada saat menggigit bibirnya.
“... It-Itu benar! Selama bersama Seiji-kun, aku akan menantikan apapun! Meski aku tidak bisa berenang dan pergi ke kolam renang, aku akan tetap menantikannya. ”
Ah, dia berubah menjadi agresif.
“Bagaimana dengan Seiji-kun? Apa kamu menantikannya?”
“Tentu saja, Aku menantikan baju renang Haruka-san.”
“Bagaimana? Aku membutuhkan waktu lama untuk memilihnya, tahu.”
“Ini sangat cocok untukmu."
Nihehehehe, dia menjadi sangat tersipu dan dengan suara yang sangat pelan, dia berkata, “Apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar ingin menciumnya ... "
“... Ayo.”
“Eeehhh !? Aku mengatakan itu dengan lantang !? ”
Hiiragi-chan menutupi wajahnya dengan tangannya.
Setelah itu, tanpa terlihat oleh Natsumi-chan, di tempat di mana tidak ada orang, kami berciuman dengan mesra.



close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama