The Result when I Time Leaped Chapter 58



Situasit Genting Di Kelas

Hal ini terjadi selama pelajaran sejarah dunia. Aku menggunakan selembar plastik sebagai kipas dan mendongak sambil berharap. Tepat saat aku sedang membuka buku pelajaran, Hiiragi-chan kebetulan lewat.
“Seiji-kun, tak peduli seberapa banyak kamu berharap seperti itu, itu semua takkan berubah, loh? Cuacanya tetap panas, tapi lakukanlah yang terbaik. ”
“Baik…"
Umu, angguk Hiiragi-chan sambil lewat dengan ekspresi yang seolah-olah mengatakan, "Saat ini, kita dalam mode guru dan murid."
Hari ini, Dia memakai celana. Aku penasaran apa dia tidak merasa gerah.
Aku malas berangkat sekolah pada cuaca seperti ini. Ruangan kelas tidak memiliki AC, sistem ventilasinya juga buruk, dan buku catatanku selalu menempel dilenganku karena keringat.
Biasanya Fujimoto selalu menjahiliku bila diwaktu seperti ini, tapi hari ini, bukan itu masalahnya. Melihat dari sudut mataku, aku melihat ekspresi aneh Fujimoto.
“Mufufufu. Guhehehehe ...”
“Apa-apaan dengan tawa aneh itu, Fujimoto?”
“Bukan apa-apa, yah ...”
Tidak biasanya Ia menyembunyikan sesuatu seperti ini. Yah, walau aku memikirkannya, tak ada yang akan terjadi, jadi aku memutuskan untuk fokus pada pelajaran sejarah dunia Hiiragi-chan.
“Sensei, Anda memakai celana hari ini? Itu terlihat gerah! "
“Pakai rok saja sudah gerah begini. Apa Anda tidak punya yang lain, Sensei? ”
Ada beberapa cewek menyapanya dengan ramah.
“Ah, celana model begini cukup sejuk. Jadi, tidak apa-apa. ”
Hiiragi-chan menarik celananya sedikit untuk memamerkannya. Apa itu mirip celana bernafas? Jadi ada juga celana model begitu ya.
“Hiiragi-chan, terlihat sedikit seperti PK ...”
“Ya, sepertinya, sampai batas tertentu."
Aku mendengar beberapa murid cewek diam-diam saling berbisik.
Apa maksud mereka, PK? Pelanggaran di dalam area penalti ...? Jika itu masalahnya, dirinya yang berpacaran dengan muridnya sendiri sudah merupakan pelanggaran berat. Dia seharusnya sudah menerima Kartu merah.
Setelah membalikkan badan, Hiiragi-chan mulai menulis materi pelajaran di papan tulis.
“Ini gawat, aku mungkin akan mimisan ...”
Dengan wajah menjijikan, Fujimoto mencubit hidungnya.
“Apa yang terjadi?"
“Apa kau tidak menyadarinya, Sanada?"
“Tentang apa?”
Fujimoto menggelengkan kepalanya karena kecewa.
“Kau akan mengerti jika kau melihatnya langsung. Bahkan kau akan merasa terangsang kalau melihat tali bra cewek, ‘kan? ”
“Diam kau.”
“Eh, kau tidak terangsang?”
“Aku ini masih cowok tulen.”
“Baguslah. Walau pemandangan ini ….... masuk kategori sedikit lebih langka ... "
“Dari tadi kau membicarakan apa sih?”
Tentu saja, semua cowok menyukainya. Kemeja putih yang sedikit transparan dipakai sebagai seragam musim panas. Tapi jika Hiiragi-chan menyadarinya, dia pasti akan marah. Lalu kegembiraan Fujimoto diarahkan pada gadis lain ...?
Usai melihat sekeliling, sepertinya bukan itu masalahnya. Sebagian besar murid cewek memakai kaos tambahan di dalam seragam mereka. Karena Hiiragi-chan tidak seketat itu, biasanya ada banyak orang yang ribut sendiri. Namun, hari ini, semua murid cowok anehnya sepi sekali, dan murid-murid cewek itu kadang-kadang membuat keributan tentang sesuatu.
Hiiragi-chan terus menulis dengan kapur tulisnya. Melihat pacarku bekerja keras hari ini— Melihat pacarku ...
Nnnnaaaaaaaaaaaah!
Aku akhirnya mengerti apa yang mereka maksud dengan PK!!
Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa Fujimoto membuat tawa yang menyeramkan. Tidak heran semua murid cowok menatap Hiiragi-chan dengan tenang.
Ap-Apa yang harus aku lakukan?
Aku perlu memberitahunya. Aah, tapi, Hiiragi-chan sedang fokus menulis di papan tulis, jadi nampaknya dia takkan mendekati tempat dudukku dalam waktu dekat. Jika aku bisa memberikan jaket olahragaku, entah bagaimana itu bisa berhasil, tapi hari ini aku tidak membawanya …...
Hiiragi-chan dalam keadaan darurat. Apa yang akan aku lakukan-
“Ummm, sekarang, aku ingin seseorang membantu membaca dari buku teks—"
Ini dia!!! Sekarang kesempatanku!!
“Iya! Aku, aku, aku, aku!!”
Layaknya anak kecil yang baru pertama kali mengunjungi sekolah, aku mengangkat tangan dengan penuh semangat. Melihat antusiasme yang biasanya tidak aku perlihatkan, ekspresi Hiiragi-chan langsung ceria.
“Kalau begitu, Sanada-kun! Mulai dari halaman 90 ♪ ”
“Ya ... Venus de Milo adalah perwakilan patung Yunani dari Periode Helenistik. Dengan karakteristik mata kecil yang melihat ke kejauhan, dan hidung mancung—— ”
Baiklah, sekarang saatnya…..
“Kain yang melilit di pinggang ... adalah ..."
“Sanada-kun? Aku tak berpikir ada tulisan seperti itu?”
“Di sekitar kain yang melilit pinggang Venus, atau mungkin di pantat, bentuk kancut mengecap keluar ..."
Semua murid di kelas segera mengerti dan menatapku.
(Eh, kamu akan mengatakan itu sekarang !?) begitulah ekspresi murid-murid cewek. (Jangan katakan itu!) murid-murid cowok mengkode begitu.
“Sanada-kun? Sudah kubilang, bukan itu yang tertulis di buku teks ...”
Cepat sadariiiiiiiii!
Aku tak tahu apa itu karena celananya yang terlalu tipis atau semacamnya, tapi bentuk kancutmu bisa kelihatan jelas!!!!!
Baiklah, akan kucoba lagi….
“Di sekitar pantat Venus, bentuk kancut yang mengecap keluar...”
“….?”
PK1 mungkin merujuk pada kancut yang mengecap di celana. Mungkin.
Ini keliahatan jelas banget sampai mudah dimengerti!
Astaga, malah sekarang aku yang merasa malu ... kau harus lebih berhati-hati tentang hal seperti ini, terutama ketika perhatian kelas biasanya terfokus padamu! Apa aku harus mengatakannya dengan lebih jelas ... !?
“Daripada Venus de Milo ... mungkin itu Venus-ku ...”
“??”
Ini tidak berhasil! Dia tidak merasa khawatir tentang hal itu!!
“Ummm, mending Sensei yang membacanya?”
Hiiragi-chan lalu membalikkan badannya lagi.
Aaaaaahhh, ini sama sekali tidak berhasil!
Aku tidak bisa membiarkan bokong HIiragi-chan terekspos lebih lama lagi pada murid cowok di kelas ini! Aku perlu mencoba sesuatu yang lebih berani!
Ahhhh…..apa boleh buat! Aku langsung melepas seragamku, dan hanya memakai kaos. Aku menyingsingkan seragam lengan panjangku sedikit, tapi jika dia merapikannya, dia bisa mengikatnya di pinggangnya. Aku berdiri dari kursiku dan bergegas ke Hiiragi-chan.
“Sensei, tunggu sebentar!”
“Eh, eh, eh— ada apa ...?"
Terkejut karena aku datang ke depan, Hiiragi-chan membelalakkan matanya.
Aku menyerahkan seragamku kepadanya.
“Tolong gunakan ini di pinggang anda.”
“Eh, kenapa? Apa yang terjadi…?"
Diam-diam aku berbisik ke telinganya.
“Sensei, celana dalammu mengecap keluar ...”
“Tidak mungkin!?"
Wajah Hiiragi-chan langsung merah padam. Dia menjatuhkan buku pelajarannya dan memindahkan tangannya ke pantatnya. Matanya menjadi berkaca-kaca saat dia panik.
“Itu sebabnya, Anda harus menggunakan ini.”
“... Eh, ah, ah, yeah ... Te-Terima kasih banyak ...”
Dia mengikat lengan seragamu di depannya, dan bisa menjaga pantatnya.
Dengan ini, aku bisa merasa sedikit lega.
Saat aku menghela napas lega, murid-murid cewek mulai bertepuk tangan.
“Aku merasa bimbang apakah aku harus memberitahunya."
“Bahkan untuk kita, agak sulit untuk mengatakannya."
“Sanada-kun, jantan sekali ...”
“Menggunakan bajunya sendiri sebagai penutup, itu mungkin membuat jantungku berdetak ...”
Makasih, Makasih.
(Apa yang baru saja loe lakuin, Sanada ...!?) atau begitulah ekspresi murid-murid cowok.
Di tengah-tengah pelajaran, Hiiragi-chan meninggalkan kelas sebentar, dan kembali setelah berganti menjadi jaket olahraga.
“Sanada-kun, terima kasih untuk bajunya.”
Ujarnya saat mengampiri mejaku, dia mengembalikan baju yang kupinjamkan untuknya.
“Aku juga, jantungku berdetak sangat kencang  ...!"
Tehehehehe, Hiiragi-chan tersipu malu.
Hei, hei, hei, hei. Apa yang kau bilang? Ini di dalam kelas, loh?
“Aaah, aku paham banget.”
“Yup.”
“Ya, aku juga sama."
Murid-murid cewek sepertinya merasakan hal yang sama, jadi sepertinya itu bukan dalam artian yang aneh. (TN: Well, Seiji mengira kalau Hiiragi-chan bertingkah eksibisionis.)
Begitu aku menyelamatkan Hiiragi-chan dari keadaan daruratnya, kesanku di antara anak cewek tampaknya agak naik, sementara kesan anak-anak cowok lain malah turun.



Catatan TL:
1.      Tulisan di RAW-nya begini , yang dibaca sebagai pantsu kuikonderu . Itu sebabnya disingkat PK.


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama