Chapter 03 –
Awal dari Hubungan yang Rumit …...
Ya, aku memutuskan untuk melindungi
rahasia Shōgawa-san.
Demi mewujudkannya, aku ingin
tetap berada di dekatnya supaya aku bisa mengawasi Shogawa-san. Namun, ada
batasan seberapa sering aku bisa tetap dalam bayang-bayang. Walau aku bisa,
seseorang pasti akan bisa melewati titik buta Shōgawa-san, mengingat bagaimana
sifatnya ... Tidak, untuk Shōgawa-san yang titik butanya sebesar reptil, dia
mungkin takkan menyadarinya. Ngomong-ngomong, jika pihak ketiga menyadari bahwa
aku selalu melihat Shōgawa secara diam-diam, reputasiku akan memburuk dan bakal
dicap penguntit.
Kalau begitu, rencana terbaik
adalah mendapatkan tempat di samping Shogawa-san.
Dengan kata lain, berteman
dengan Shōgawa-san!
“Erm, Shōgawa-san.”
Saat jam istirahat, aku
berbicara dengan Shōgawa-san yang sedang membaca buku.
“Ehh……?”
Bahu Shogawa-san bergetar, dan
dia menoleh padaku dengan lemah lembut.
“Ad-Ada apa ...?”
“Ya itu betul…”
Aku perlu melanjutkan
percakapan karena sudah mengajak ngobrol dengannya, tapi aku baru menyadarinya
sekarang.
Memulai percakapan sih tak
masalah, tapi enggak ada topik pembicaraan...!
Yah ... ayo kita mulai dengan
topik yang sepele...
“Erm ... Cu-Cuaca hari ini bagus
ya!”
“Be-Benarkah .....?”
Shōgawa-san memiringkan
kepalanya dan melihat keluar jendela.
Aku juga melihat ke luar, dan
sepertinya awan mendung menggerumbul di atas langit seakan-akan bisa turun hujan
setiap saat.
“Haha .....”
Aku menepisnya dengan senyum
palsu.
“………”
“..……”
Setelah itu, keheningan terjadi di antara
kami.
A-Aneh sekali …… Jika aku mulai dengan obrolan
sepele, percakapan kami harusnya jadi lebih hidup.
……
…… Oh. Aku melupakan satu hal penting.
Dan itu adalah ... Tidak peduli
apa, aku tak pernah gagal mengecewakan ... atau lebih tepatnya, aku punya
kecenderungan komunikasi yang pasti akan mengecewakan semua orang. Layaknya
selembar kertas kosong, aku tidak punya teman sama sekali! Aku belum pernah melatih
keterampilan percakapanku sebelumnya, jadi aku selalu memakai kata formal pada
siapa pun!
Memintaku untuk memulai
percakapan ringan itu terlalu sulit! Hal itu adalah kelemahan terbesarku!
Selain itu, aku belum pernah
berbicara dengan Shogawa-san (dan orang lainnya)! Aku sering berbicara dengan
Shogawa-san di hatiku, yang memberiku ilusi kalau aku bisa berbicara secara
normal dengannya dalam kenyataan juga ...
“E-Erm …… Aku mau ke kamar kecil
dulu.”
Saat sedang merenungkan
tindakanku, Shogawa-san meninggalkan ruang kelas dengan cepat. Aku memeriksa
twitter dan tidak menemukan berita tentang kemunculan Organisasi Penakluk Dunia,
dan memahami bahwa Shogawa-san hanya ingin menjauh dari cowok pendiam aneh yang
tiba-tiba berbicara dengannya. Aku menakuti seorang gadis …... Sungguh
kesalahan yang memalukan. Kali ini aku kurang persiapan, aku harus siap lain
kali.]
Dan sekarang ... Hmmp, sekarang
saatnya untuk menunjukkan kekuatanku.
Aku membuka browser di ponselku,
mengklik kolom pencarian, dan ...
“Cara berteman ...”
Dan mengetuk tombol pencarian
dengan kekuatan besar!
Ini dia ...! Ini ... adalah ... kekuatan
internetku!
Ohh ...? Begitu ya, ada cara
langsung dengan mengatakan 「Tolong jadilah temanku」 ...
Ini lumayan klise, dan sepertinya sedikit kaku ...? 「Kumohon
jalan bareng denganku sebagai teman? 」 Tidak,
itu bahkan lebih kaku. Dan jika dia melewatkan bagian 「sebagai
teman」, nantinya berubah menjadi pengakuan cinta ... Ini mungkin
akan terjadi dalam komedi romantis. Yah, itu pasti takkan terjadi dalam
kenyataan, dan pasti tak ada kesalahpahaman jika akulah yang mengatakannya ...
Ah, aku keluar dari topik. Hhhmmm ... bagaimana memulai percakapan ringan …...
Cari ……
Ketika aku berselancar di
lautan internet secara diam-diam di kelas, jam istirahat kedua tiba.
“Erm ... Shogawa-san ... (senyum).”
Apapun itu, mulailah dengan senyum.
Mengikuti instruksi google-sensei,
aku berbicara dengan Shogawa-san sambil tersenyum.
“Hiiiee ...!”
Hiiieee?
Dengan postur tubuh yang hendak
mengeluarkan buku dari tasnya, Shōgawa-san membeku dengan ekspresi kaku. Sebuah
senyum bisa membuka hati orang-orang ... atau begitulah seharusnya, tapi kupikir
ini malah menutup hatinya lebih erat!
Namun, aku tidak boleh
menyerah!
“Shogawa-san, makanan apa yang
kau suka?”
Untuk berteman, mulailah dengan
mengajukan pertanyaan! Ini demi memahami pihak lain, dan menyampaikan kepada
mereka bahwa kau tertarik pada mereka, teknik tingkat tinggi!
“Ehh? Mungkin ……… okonomiyaki
......?"
Tatapan Shogawa-san berubah
gelisah, dan menjawab dengan suara yang hampir tidak terdengar. Baik! Dari segi
percakapan, dia telah menangkap bola yang aku lempar keluar!
“Begitu ya.”
“Iya……”
“…………”
“…………”
Dan percakapan kita berakhir!
Ta-Tapi! Aku beda dari sebelumnya, aku sudah
berevolusi! Dengan kekuatan internet! Oh, daftar pertanyaan internet ...!
Berilah aku kekuatan!
“Erm, Shogawa-san, apa musik
favoritmu?”
“Musik ... Aku jarang
mendengarkan musik ...”
“Be-Begitu ya ...”
“Iya…”
Yah, aku cuma mendengarkan lagu karakter anime
dari seiyu yang aku sukai.
“Lalu, selebriti favoritmu?”
“Aku juga jarang menonton
televisi ...”
“Begitu ya…”
“Iya…”
Yah, aku cuma menonton berita yang berhubungan
dengan Mahomaho atau anime.
“Ka-Kalau Hobi?”
“Yah ... Membaca ... kurasa?”
Tentu saja! Aku bisa tahu dengan melihatnya!
“………”
“………”
Mulai hening lagi ...! Ugh! Aku
perlu bergegas dan mengajukan beberapa pertanyaan lagi ... Tidak, tunggu dulu,
informasi yang aku dapatkan dari internet tidak hanya berisi 『mempertanyakan』. Ada
yang lain ... itu benar! Puji dia!
Tak ada manusia yang tidak
senang dipuji! Jadi, pujilah dia! Terutama cewek, mereka akan senang jika kau
memuji pakaian mereka! Ini adalah sesuatu yang aku tahu (dari internet)!
“Ngomong-ngomong, Shogawa-san!
Pakaianmu hari ini sangat cocok untukmu!”
“Ehh ...? Ini cuma seragam
normal ...”
Betul! Pakaian hari ini
.....murid sekolah memang harus mengenakan seragam!
Shogawa-san mengenakan
seragamnya dengan rapi tanpa aksesoris, yang mana hal itu sesuai dengan
sikapnya yang serius, tapi ini bukan termasuk pujian ...
Kalau begitu……
“Kacamatamu
terlihat bagus dan modis!”
“Be-Benarkah ...? Aku pikir
mereka biasa saja ...”
Aku tak bisa membantahnya!
Sebaliknya, ucapanku tadi terdengar seperti aku mengejek Shogawa-san ...
Lalu ….. Aku akan memutuskannya
dengan apa yang ada di pikiranku!
“Ngomong-ngomong, Shōgawa-san
punya wajah yang sangat imut, ya! Aku sering terpesona olehmu!”
Ini adalah pikiranku yang tulus.
Bagaimanapun juga, Shogawa-san
memiliki wajah yang sama dengan Mahomaho, sosok yang paling kucintai.
“Ehh!?”
Tapi Shogawa-san menyembunyikan
wajahnya dan wajahnya langsung merah padam.
... Oh, apa ini yang
kupikirkan? Aku melakukan sesuatu yang mengerikan?
Aku pikir ada kalanya
mengatakan pada seorang gadis bahwa dia punya wajah yang imut setara dengan
pelecehan seksual. Ini mungkin tak berlaku untuk orang-orang model
Sorahashi-kun, tapi jika orang aneh dan menjijikkan seperti diriku mengatakan
itu, dia mungkin akan berpikir begitu. Jadi tidak aneh lagi kalau Shōgawa-san
sangat marah sampai-sampai wajahnya memerah.
Aku penasaran apakah metode
bertele-tele seperti ini akan berhasil. Dipersiapkan dengan baik atau tidak,
berteman seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang canggung
seperti diriku. Seorang pemula sepertiku harus menyatakan niatku dengan jelas.
Atau jka tidak, aku akan dicurigai menyembunyikan niat tersembunyi. Ya, persis
seperti situasi ini!
Ngomong-ngomong ... Aku harus
meminta maaf atas kekasaranku, dan menyatakan dengan jelas bahwa aku ingin
berteman dengan Shōgawa-san ...
“Erm, Shogawa-san ...”
“Maaf!”
Akulah yang seharusnya minta
maaf, jadi kenapa malah dia yang meminta maaf padaku?
“Aku, kamar kecil!”
Shogawa-san tiba-tiba berdiri,
dan bergegas keluar dari ruang kelas.
Erm Shogawa-san, sangat berbahaya
untuk berjalan sembari menutupi wajahmu dengan buku ...!
……
“Hyaa !?”
“Ughh!?”
Seperti yang aku khawatirkan,
Shogawa-san menabrak seorang cewek yang kebetulan lewat ketika dia meninggalkan
ruang kelas. Sepertinya tak satu pun dari mereka yang terluka ...
“Ah, maaf…”
“Oh, itu cuma Pee-gawa, toh.” (TN: Well, ngga bisa
nemu terjemahan pas, jadi gw samain kayak versi b.inggrisnya aja, Pee =
Kencing)
Shogawa-san meminta maaf sembari
mengelus dahinya.
Tapi ketika dia mendengar itu,
dia bergidik dan menjadi kaku.
“Siapa?”
Orang di sebelah cewek itu,
mungkin temannya, memiringkan kepalanya dan bertanya.
“Dia Shogawa, murid pindahan di
kelas kami tahun lalu.”
Begitu ya, teman sekelas Shogawa-san
yang dulu, ya ...
“Dia terus mengunjungi kamar
kecil, jadi kami memanggilnya Pee-gawa.”
Mantan teman sekelas itu
menunjuk wajah Shōgawa-san dengan senyum sadis.
“Apa-apaan itu ~~”
Teman dari mantan teman sekelas
itu pun ikut tertawa terkekeh.
“Pee-gawa,
apa kamu mau pergi ke toilet lagi?”
“Erm, ya ...”
Shogawa-san mengangguk dengan
malu-malu.
Melihat itu ...
“Puhahaha! Ternyata benar!”
“Hahaha!”
Mereka menertawakannya.
Darahku terasa mendidih penuh
amarah setelah melihat itu.
“Dan aku dengar kalau dia pernah
mengompol ...”
“Omong kosong macam apa itu!”
Tanpa aku sadari, aku langsung berteriak
dan berjalan ke arah mereka.
“A-Apa ... dan lagian kamu ini
siapa ...?”
Mantan teman sekelas itu
menatapku dengan ketakutan.
“Kau ... Apa kau tahu bagaimana
perasaan Shogawa-san ketika dia mengunjungi toilet ?!”
Aku berteriak apa yang ada di
dalam kepalaku.
Demi melindungi semua orang,
Shogawa-san harus menanggung rasa malu berlari ke kamar kecil!
“Bagaimana perasaannya ...
Kenapa tidak kamu saja yang memberitahuku bagaimana perasaannya saat itu ...?”
“Dia……!”
Pada saat ini, bagian diriku
yang lebih tenang menahan diri.
It-Itu berbahaya ... Hampir saja
aku mengatakan rahasia Shogawa-san ……
“Hah?! Ayo, cepat katakan!”
Mantan teman sekelas itu menatapku
curiga karena aku tiba-tiba terdiam.
“Shogawa-san, dia …………”
Ughh, bagaimana aku mengelabui
hal ini ...
“ ... merasakannya ...”
Lalu...
“Betul! Dia merasa ingin buang
air kecil!”
“Apakah kau bercanda!? Bukankah
itu hal yang sama !?”
Mantan teman sekelas terlihat
terkejut setelah mendengar apa yang aku katakan.
Huh… kalau begitu aku akan
menutupinya dengan penuh semangat!
“Jika itu benar, memangnya ada
yang salah!? Ini adalah hal alami untuk semua makhluk hidup, ‘kan !? Buang air
kecil adalah proses penting pembuangan limbah dari tubuh! Bila kau menahannya,
kau malah nanti merusak kesehatamu! Berkat urin, kita bisa mengatur tubuh kita!
Air seni itu penting! Urine adalah teman kita! Semua orang melakukan kencing! Aku
juga! Dan Kau juga! Benar, ‘kan !? Atau jangan bilang kau tidak buang air kecil
!? Apa kau bentuk kehidupan yang sempurna yang dapat bertahan hidup dengan mengedarkan
nutrisi dalam tubuhmu !? Apa kau『No Life
No Pee』 !? ?Hah!?”
“Tunggu,『 No
Life No Pee 』artinya『 tidak
buang air kecil jika Kau tidak memiliki kehidupan 』...”
“Diam!”
“Kau sendiri yang mengungkitnya!!”
“Pada akhirnya, keinginan untuk
buang air kecil adalah sinyal yang dikirim dari kandung kemih penuh ke korteks
serebral ...”
“He-Hei, ayo pergi.”
“Ya baiklah…”
Saat aku sendiri tidak yakin
apa yang sedang aku bicarakan, mantan teman sekelas dan temannya dengan cepat berbalik
dan pergi, sembari melihat ke arahku dengan waspada. Dan tentu saja, aku tidak
mengejar mereka. Aku sudah mencapai tujuanku, meski aku lupa apa tujuan itu ...
Setelah menenangkan diri dengan
ngatur napas, aku berbalik menghadap ke ruang kelas:
“Semuanya, Maaf atas keributan
yang aku sebabkan.”
Ujarku dengan kepala tertunduk.
Teman sekelasku yang menjadi gaduh karena insiden itu telah tenang, dan aku
melihat Sorahashi-kun serta Satosaki-san memberi acungan jempol sambil
tersenyum.
Ketika aku melihat itu,
semuanya terasa sepadan. Aku membalas pujian mereka dengan senyuman.
“Ummm ...”
Seseorang menarik lengan bajuku
dengan lembut.
Aku berbalik, dan melihat Shogawa-san
menatapku.
“Terima kasih…”
Shōgawa-san berkata dengan
suara yang nyaris tak terdengar dan terus mengangguk.
“E-Erm ... Aku mungkin salah
paham tentang Hirachi-san ...”
Dia lalu menggerakkan bibirnya
lagi
“Kupikir ... Kamu adalah orang
aneh dan menakutkan ... yang akan berteriak tiba-tiba ...”
Itu semua demi dirimu,loh ...
tapi aku takkan pernah mengatakan itu.
Aku takkan bertingkah pengecut
dan mendorong alasan tindakanku ke orang lain.
“Dan maaf karena menghindarimu
barusan.”
Shogawa-san membungkuk ke
arahku lagi.
“Tidak, itu ...”
“Namun...”
Seperti sebelumnya, suaranya
yang aneh menyelaku.
“Kurasa, kamu lebih baik tidak
terlibat lagi denganku.”
Untuk sesaat itu, aku
bertatapan dengannya.
“Maaf.”
Shogawa-san kemudian berlari ke
arah tangga.
Tak diragukan lagi kalau dia
menolakku.
Tapi kenapa?
Kenapa suara dan sorot matanya
terlihat begitu kesepian?
Ada 90% ... tidak, 99%
kemungkinan aku salah, atau aku menipu diriku sendiri.
Namun ... jika aku tidak salah
...
Dengan pemikiran itu, kakiku mulai
bergerak sendiri, dan mengejar Shōgawa-san.
uSudut Pandang Sorahashi Yūichi u
Yah, bagaimana bilangnya, ya.
Sejujurnya, Hirachi-kun sudah
menyebabkan sedikit keributan.
Lalu, pada saat yang sama, aku
merasakan tusukan di dadaku.
Saat SMP dulu, ada cewek yang
kusukai. Ketika dia diintimidasi, aku tidak melakukan apa-apa.
Dan tanpa aku melakukan apa
pun, dia pindah sekolah.
Cuma itu saja. Pindah sekolah
memang sering terjadi di mana-mana. Namun, hal itu masih merupakan pengalaman
yang membuatku menjadi diriku yang sekarang. Setelah itu, aku terus memperbaiki
diri, mengelola suasana di kelas, jadi setidaknya, hal yang sama takkan terjadi
di kelasku. Dan sejauh ini, itu berhasil.
Aku ingin melerai keributan itu.
Tapi …... aku merasa ragu.
Apa yang harus aku katakan?
Menyela dan bilang sesuatu yang bagus? Tidak mengganggu keseimbangan di kelas?
Segala macam hal tersebut memasuki pikiranku, dan tubuhku menjadi kaku.
Dan kemudian, aku mendengar
suaranya.
Ia mungkin bertindak dengan
maksud Ia harus mengatakan sesuatu. Akibatnya, kata-katanya jadi membingungkan,
dan tidak banyak membantu. Namun, tak perlu diragukan lagi bahwa Ia sudah menyelamatkan
Shogawa-san …... Walau metodenya mungkin terlalu bar-bar.
Aku bisa merasakan hal itu saat
melihat aksinya.
Sejauh
ini, metodeku tidaklah salah. Posisiku saat ini paling cocok untuk mencapai
tujuanku ... Atau begitulah menurutku. Dan kemudian, Hirachi memberiku tamparan
keras yang bagus.
Apa yang aku gagal lakukan di masa lalu, hanya
『itu』.
Aku menyadarinya sekarang.
Aku
sama sekali tidak berusaha mencapai tujuanku, atau menggapai tujuanku.
Tapi ... Jika Ia bisa melakukan itu ...
Demi
orang yang memerankan cita-cita masa laluku, bisakah aku membantunya?
Ketika
aku mengacungkan jempol dan menebarkan senyumku yang biasa, pikiranku
sebenarnya memikirkan semua itu.
uSudut Pandang Satosaki Shoko u
Yah— Hirachi melakukan pekerjaan dengan baik
hari ini.
Hmm?
Oh iya, Zhao Yun-san? Aku tidak tahu tentangnya tahun lalu, tapi cara mereka mengatakannya
membuatku jijik. Aku harus mengakui kalau Hirachi tak disangka punya sifat jantan
juga.
Dengan
pemikiran itu, aku memberinya acungan jempol. Aku melihat ke sekeliling
ruangan, dan menemukan Sorahashi membuat pose yang sama denganku. Fufu, seperti
yang diharapkan dari ikemen, memberi pujian atas aksi yang keren ….. Ini sangat menarik.
Namun,
tampaknya ada sinar aneh di mata Sorahashi ketika Ia melihat Hirachi ... Aku
terus mengawasi Sorahashi setelah menyadari itu. Tidak menyadari tatapanku,
Sorahashi terus menatap Hirachi. Ini bukan sekedar terkesan dengan tindakan
teman sekelasnya, tapi sesuatu yang lebih mendalam ….. Mungkinkah ini .......
tidak mungkin ...
Sorahashi
jatuh cinta pada Hirachi?
Apa
ini kelahiran dongeng Sorahashi X Hirachi? Cinta terlarang antara cowok paling
top di kelas dan karakter sampingan yang polos ...?
Oh
gawat. Ini adalah favoritku... Guhehehe.
………… Tidak tidak, hal tersebut mustahil bisa
terjadi dalam kenyataan ... ... Dan aku harus berhati-hati ... Apa aku membuat
wajah yang mengerikan tadi ...? Jika aku ngiler dan mengekspos fetish-ku, itu
takkan lucu sama sekali ... Jika semua orang tahu kalau aku penyuka Boys Love, maka imej yang aku bangun selama ini akan runtuh ... Setelah merenungi
masa-masa SMP-ku dimana aku mencoba mencari teman dengan minat yang sama
melalui cara menunjukkan fetish-ku secara terbuka, aku akhirnya bisa membuat
debut baru di SMA…! Aku seorang gal yang mengejar mode baju dan gaya hidup
terkini ...! Aku seorang gal yang mengejar mode baju dan gaya hidup terkini
...!
uSudut Pandang Shogawa Maho u
Pada
akhirnya, aku sama sekali tidak mengerti apa yang Ia katakan ... Tapi yang
jelas, Hirachi-kun terlihat marah menggantikan diriku.
Namun,
itu fakta kalau aku terus mengunjungi kamar kecil, jadi diejek seperti itu tak
bisa dihindari. Atau lebih tepatnya, ini adalah pengembangan yang nyaman bagiku.
Setelah
menjadi Mahou Shoujo Radiant, aku mencoba yang terbaik untuk tidak terlibat
dengan siapapun. Aku menggunakan kekuatan sihirku untuk mengubah kesan orang
lain tentang diriku, dan membuat penampilanku terlihat seperti orang lain ...
Tapi aku masih harus berhati-hati.
Karenanya,
aku tidak butuh bantuan siapapun ... Atau lebih tepatnya, itu akan
merepotkanku.
Aku
harus sendirian ... Menjadi sendirian tak masalah.
Ketika
Hirachi-kun membelaku, aku merasa jantungku berdegup kencang ... Karena kesanku
terhadap Hirachi-kun begitu ... Omong-omong, sudah sampai pada titik kalau
Hirachi-kun mengkhawatirkan tentangku ...? Biasanya, aku akan menghibur diri
dan semuanya akan baik-baik saja. Jika aku sekuat Satosaki-san, maka
Hirachi-kun tidak perlu mencemaskanku.
Aku
harus sadar diri ... Aku takkan mungkin bisa menjadi seperti Satosaki-san, tapi
aku harus menjadi lebih ceria dan energik ... Shogawa Maho! Aku sangat
bersemangat! Senang bertemu denganmu! Persis seperti itu ... Dan tanggapanku
juga! Aku akan merespons penuh semangat dengan jawaban「Oke!」
“Shōgawa-san!”
Oke?
uSudut Pandang Hirachi Moritsune u
Aku
mengejar Shōgawa-san dan mencapai koridor yang sepi.
Shōgawa-san
berhenti dan menoleh padaku karena aku memanggilnya.
…
Ini baik-baik saja…
Tapi
aku tak memikirkan apa pun kecuali mengejarnya! Apa yang seharusnya aku
katakan!?
Aku
mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali dan tidak pernah belajar ...! ...
Tidak, dalam artian tertentu, situasi kali ini berbeda! Aku akan memberi tahu
Shōgawa-san bahwa aku ingin berteman dengannya!
Aku
mungkin diperlakukan sebagai bajingan yang ditolak dan masih tidak bisa membaca
mood, tetapi jika jawabannya tadi dimaksudkan untuk menghilangkan
kekhawatiranku, maka aku harus menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan cepat!
Jika kesepian yang kurasakan dari Shogawa-san adalah asli, maka itu akan
berhasil! Jika aku bisa mencapai tujuanku dan mengurangi kesepian Shogawa-san,
maka itu akan menjadi situasi sama-sama menguntungkan ...! Aku akan bertaruh
pada kemungkinan ini!
“Kumohon!”
Dan
kemudian ... Apa kalimat selanjutnya ... !?
Aku
memikirkan hasil pencarianku di internet ...! It-Itu benar ... Sebagai teman
...!
“Jalan
bareng denganku!"
... Hah? Sepertinya ada yang salah?
“…
Oh, Oke.”
Terserahlah, Shogawa-san tidak merasa
terganggu dengan itu, jadi semuanya baik-baik saja!
uSudut Pandang Shōgawa Maho u
……??????
Ehh, ap-apa?
... Ia Hirachi-kun ... ‘kan ...?
Orang yang aku tolak tadi.
... Kenapa.
Sekarang?
Jalan bareng denganmu?
...
Mungkinkah ...In-Ini…..
Pe-Pengakuan cinta!?
Be-Benaran,
nih !? Orang seperti diriku mendapat pengakuan cinta!? Tapi barusan aku ……. Apa
yang harus aku lakukan !?
Ngomong-ngomong,
aku harus memberinya jawaban !?
Ba-Bagaimana
aku harus menanggapinya !? Erm, kita belum terlalu mengenal satu sama lain ……
Tolong! Ajari aku! Pengetahuanku (dari shoujo manga)!
It-Itu dia ...! Betul! Mari kita mulai dengan berteman!!
“Terima kasih banyak sudah menerimaku.”
... Hirachi-kun terlihat sangat senang ketika
Ia mengatakan itu ... melakukan pengakuan cinta saja sudah cukup untuk
membuatnya bahagia ...? Tapi, setidaknya Ia harus mendengarkan jawabanku ...
... Hmm? Terima kasih sudah menerimanya?
Bukankah itu ...
“Aku akan berada dalam perawatanmu mulai
sekarang, Shōgawa-san!”
Tu-Tunggu dulu, bagaimana bisa jadi begini !?
Apa maksudmu dengan berada dalam perawatanku !?
“Baiklah, sampai jumpa lagi!”
... Ah, aku tidak melanjutkan pembicaraan ... Aku
sangat tidak berguna, dan selalu gagal mengatakan apa yang aku inginkan ...
... Tapi apa yang sebenarnya terjadi ...?
Tenang,
ayo kita ingat-ingat lagi kejadian tadi. Mungkin pengakuan cinta itu hanya
kesalahpahamanku. Jika itu benar, maka aku benar-benar tidak tahu malu.
Ya, aku menolak Hirachi-kun ... dan Hirachi-kun
mengejarku ...
Dan kemudian, Hirachi-kun bilang ....
——
Kumohon jalan bareng denganku !!
—— Oh,
oke.
Yup, Ia pasti mengatakannya, Ia bilang “Jalan bareng denganku”.
Ini jelas merupakan pengakuan cinta ………… Hmm?
Hah……? Kurasa ada suara aneh yang tercampur di
sana ...?
—— Kumohon jalan bareng denganku !!
—— Oh,
oke.
Sekali lagi.
—— Kumohon jalan bareng denganku !!
—— Oh,
oke.
Sekali lagi.
—— Oh, oke.
Lagi.
—— Oh, oke.
……Itu benar.
Aku, menjawab “Oke”. Aku mengatakan apa yang ada di pikiranku
tanpa ragu-ragu.
Begitu ya, itu sebabnya Hirachi-kun terlihat
sangat bahagia.
Pengakuan cintanya telah diterima!! Tentu saja
Ia merasa senang!!
Selamat, hubungan kita sebagai sepasang
kekasih telah terjalin!
………….
…… Eeeeeeeehhhhhhhhh!?
Sepasang kekasih !!!!! ????
Siapa dengan siapa !?
Aku!? Dan Hirachi-kun!?
Yang bener!?
Apa yang harus aku lakukan!?
Mahou Shoujo Radiant luar biasa ★ Mahomaho, adalah Shogawa Maho.
Aku menjaga diriku untuk menyembunyikan
identitasku yang sebenarnya.
Dan hari ini, tiba-tiba aku memiliki pacar.
Lanjutkan tl nya min,Semangat
BalasHapus